Anda di halaman 1dari 75

Potensi Ikan Bilih (Mistacoleucus

padangensis )
Untuk Suplementasi Zink Organik Pada Anak
Pendek (Stunted) Usia 12-36 Bulan Di
Kabupaten Solok

Anak Stunted
Sirup Biliszinc
Ikan Bilih

Danau Singkarak

Tim Peneliti
NAMA

Eva Yuniritha,
SST, M.
Biomed

M. Husni
Thamrin, STP,
MP

Marni
Handayani,
S.Si.T, M.Kes

JABATAN DALAM
KEDINASAN
Dosen
Jurusan
Gizi
Politeknik
Kesehatan
Kemenkes Padang
(Spesifikasi
keahlian
:
Biomedik dan Gizi Klinik)
Dosen
Jurusan
Gizi
Politeknik
Kesehatan
Kemenkes Padang
(Spesifikasi keahlian
Gizi
dan Teknologi
Pangan)
Dosen
Jurusan
Gizi
Politeknik
Kesehatan
Kemenkes Padang
(Spesifikasi Keahlian Gizi
dan
Kesehatan
Masyarakat)

KEDUDUKAN
DALAM TIM

Ketua Peneliti

Anggota Peneliti

Anggota Peneliti

KONSULTAN AHLI

NAMA

JABATAN DALAM
KEDINASAN

Prof.
dr.
Mohammad Dosen
Fak.Kedokteran
Juffrie, Sp.A (K), Ph.D
Universitas
Gadjah
Mada
Yogyakarta (spesifikasi Ilmu
Kesehatan Anak)
Prof.
Dr.
Suwijiyo Dosen Fak.Farmasi Universitas
Pramono, DEA, Apt
Gadjah
Mada
Yogyakarta
(Spesifikasi Biologi Farmasi)
Prof. dr. Djauhar Ismail, Dosen
Fak.Kedokteran
Sp.A (K), Ph.D
Universitas
Gadjah
Mada
Yogyakarta
(spesifikasi
Tumbuh Kembang Anak)
Dr. H. Mirsal, B. M.Epid
Ka. Dinas Kesehatan Kab.
Solok (spesifikasi Epidemiologi
Masyarakat)

KEDUDUK
AN
DALAM
TIM
Konsultan

Konsultan

Konsultan

Konsultan

PENDAHULUAN

MASALAH :
Prevalensi Anak Pendek (Stunted) ???

Riskesdas 2010: Rata-rata Nasional :


(35,6 %)
Sumbar 36,2 % (2007)
> (2010)

39,1%

Solok : 36,2 % (2007)

40,39%

DISTRIBUSI FREKUENSI STATUS GIZI


MENURUT TB/U ATAU PB/U DI KABUPATEN
SOLOK TAHUN 2010
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Kecamatan

Normal
n
%
174 61,92
144 50,00
202 66,67
149 56,44

Frekuensi
Sangat
Pendek (P) Pendek (SP)
n
%
n
%
65 23,13
42 14,95
74 25,69 70 24,31
53 17,49
48 15,84
62 23,48
53 20,08

Bukit Sundi
Danau Kembar
Guning Talang
Hiliran Gumanti
IX Koto Sungai
Lasi
188 65,51
66
Junjung Sirih
168 54,37
78
Kubung
188 69,63
45
Lembah Gumanti 137 52,09
54
Lembang Jaya
176 59,46
71
Pantai Cermin
156 58,65
63
Payung Sekaki
187 67,75
54
Tigo Lurah
160 55,94
61
X Koto Diatas
177 58,22
54
X Koto Singkarak 168 56,76
75
237
Kabupaten
4 59,51 875

23,00
25,24
16,67
20,53
23,99
23,68
19,57
21,33
17,76
25,34

33
63
37
72
49
47
35
65
73
53

21,94 740

11,50
20,39
13,70
27,38
16,55
17,67
12,68
22,73
24,01
17,91

P+
n
107
144
101
115

SP
%
38,08
50,00
33,33
43,56

Total
n
%
281 100,00
288 100,00
303 100,00
264 100,00

99 34,50 287 100,00


141 45,63 309 100,00
82 30,37 270 100,00
126 47,91 263 100,00
120 40,54 296 100,00
110 41,35 266 100,00
89 32,25 276 100,00
126 44,06 286 100,00
127 41,77 304 100,00
128 43,25 296 100,00
398 100,0
18,55 1615 40,49
9
0

Penyebab Anak Pendek ( Stunted)


Defisiensi Zat Gizi Kronis

Zat Gizi Makro: E, P,


L
Zat Gizi Mikro:
Zink
Faktor Ekstrinsik:
Faktor Instrinsik:
ASI Ekslusif
Genetik
St.sosek keluarga
Jenis Kelamin
Stunted
Pendidikan orang
Berat Badan
tua
Lahir
Pola Asuh &
Status gizi
Stimulasi
Gagal maternal
Tumbu
STUNTE
h
D

Akibat Defisiensi Zink:


Pertumbuhan terhambat (intra uterin)
Morbiditas dan mortalitas anak baru
lahir
Gangguan pertumbuhan linear
(stunted)
Rendahnya kekebalan tubuh thd
infeksi
(risiko diare dan ISFA
)
Konsumsi
rendah kognitif/
Gangguandiet
kompetensi
Zink,
kecerdasan
Konsumsi serat dan
phytat,
Penyeb
Adanya penyakit
malabsorbsi,
ab
Kebutuhan tubuh

Akibat Stunted
Morbiditas dan mortalitas meningkat

Perkembangan motorik dan kognitif


(kecerdasan)
terhambat
Risiko tinggi Peny. Degeneratif ketika
dewasa
Kualitas
Intervensi
SDM
Suplementa
kurang
si Zink
Tumbuh Kejar
Tinggi Optimal

Intervensi lebih awal lebih mudah,


cepat dan efektif (Periode singkat :
kandungan-3 thn )
Tumbuh kejar TB bisa 2-4 x TB
normal (Golden, 2009)
Anak usia < 1 th : TB/U 1 z skor
(2-4mg)
Anak > 1 th: TB/U 1 z skor :
(3 mg- 2 bln).

Kejar Tumbuh
Tinggi
Optimal

Peningkatan
Kualitas
Makanan:
Suplement
asi
Zink ??
(Salqueiro, 2002;
Merialdi, 2004;
Brown, 2007)

Mempercepat pertumbuhan tulang


Meningkatkan daya tahan tubuh
Meningkatkan perkembangan psiko
motor dan kognitif (kecerdasan))

Fungsi Zinc
> 300 enzim, (struktur,aksi katalitik dan

regulator)
Mengaktifkan 100 sistem enzim penting
Berperan penting pada :
Pertumbuhan tulang, perbaikan jaringan
dan
penyembuhan luka, toleransi thd KH dan
hormon
testis.
Respon Imun dan respon terhadap infeksi
Lanjkerangka
teori..

Ricardo Uauy, 2003

Peran Zink pada pertumbuhan


Smste,
appetite

Food
comsumptio
n

Hormonal
mediation

DNA, RNA
synthesis

Other
hormones

GH syntthesi synthesis
Sectretion
Action on liver somatidin-c
production
Activation of somatomedin-c in bone
cartilage

Cell replication and


differentiation of :
Chondrocytes
Osteoblasts
Fibroblast
Cell transcription and synthesis
of
Somatomedine
Alkaline phosphatase
Collagen
Metbolism of
Carbohydrates
Lipids
Proteins

Testoteron
Thyroid
hormones
Insulin
Vitamin D

(Sumber : Salgueiro, et al., 2002)

Efek Defisiensi Zink pada


proses pertumbuhan

MacDonald, 2000

Efek defisiensi Zink pada


hormon

MacDonald, 2000

Kaitan Defisiensi Zink dengan


Perkembangan Kognitif
Caregiving
Environment
Neuro
gy
Attention

Zink
deficiency

Age

Motorr
development

Cognitive
development

Activity
(Sumber: Black, 1998; Black, 2008).

SUPLEMENTASI ZINK
WHY ??????
Asupan Zink makanan kurang : (masalah
kesehatan
penting
di neg. berkembang,
Gibson, 2007, Abrams, 2011)
MP-ASI
tdk
cukup
mengandung
zinc
(Abrams,2011)
Sulit meningkatkan zat gizi adekuat dr pola
makan secara praktis (Brown, 2007)
Konsumsi setiap hari lebih berguna secara
fisiologi drpd dosis
yang berlebihan
satu
Perlu Suplementasi
Zink pd
untuk
waktu saja (Salqueiro,
2002)
mengatasi
defisiensi Zink selama
masa pertumbuhan
( Salqueiro, 2002, Goolden, 2009)

Kebutuhan Zink (RDA) anak umur 1-3 menurut


IZINCG (International Zinc Nutrition Consultatif
Group): 3 mg/hari nabati dan 3 mg/hari hewani
(Hotz dan Brown, 2004).
Berdasarkan rata-rata asupan ASI untuk bayi 6-9
bulan, untuk memenuhi kebutuhan Zink per hari
dibutuhkan 50-70 gr hati/daging atau 40 gr ikan
segar (Kattelmann , 2001; Golden, 2009)
Bahan makanan sumber zinc spt daging, hati
cendrung mahal, perlu pemanfaatan bahan
pangan lokal sebagi alternatif sumber Zink
( Kattelmann,2001; Golden,2009)

Potensi Ikan Bilih Sebagai Bahan Pangan


Lokal Untuk suplementasi Zink

Kriteria Bahan Pangan


Untuk Suplementasi:

IKAN BILIH
(Mystacoleucus
padangensis)

1.Mempunyai nilai suplementasi


yang baik, aman dikonsumsi,
sesuai dengan kemampuan
pencernaan anak
2.Mempunyai keawetan yang
tinggi, mudah diproduksi,
disimpan dan didistribusikan.
3.Tidak memerlukan
keterampilan dan peralatan
khusus dalam penyajian
4.Harganya relatif murah
( Gibson, 2010).

Komposisi Zat Gizi Ikan Bilih


(Mystacoleucus Padangensis)
Jenis
Komposisi Zat Gizi (per 100 gram)
pengolahan Protei Lemak Calsiu Pospho Magne Zink*
n (g)
(g)
m (g)
r (g)
sium
(mg)
Ikan Bilih
(g)

13.0 4.62 2.2 1.2 0.18 17,3


2
3
Ikan Bilih
19.8 6.2 1.52 1.05 0.36
goreng
6
Ikan Bilih
22.6 7.6 3.86 1.93 0,24
bakar
6
Tepung Ikan 55.9 15 2.79 9.35
28.2
Sumber: Hafrijal Syandri, 2008, *Yuniritha, 2012
Bilih*
7
3
Ikan Bilih
segar

rbandingan Kandungan Zink Ikan Bilih dgn Pangan L


Kelompok Pangan
Ikan Bilih segar
Tepung Ikan Bilih
Ekstrak Ikan Bilih
Ikan Bada
Hati, ginjal (sapi,unggas)
Daging (sapi, babi)
Unggas (ayam,itik, dll)
Kacang merah
Kacang kedele putih
Beras merah

Kandungan Zink
mg/100g
17,39
28.26
161.9
12,65
4,2-6,1
2,9-4,7
1,8-3,0

2,75
3,065
1,20

Sumber: World food Dietary Assesment Program 2,0 University of


California,

Bentuk / Keluaran Produk Ikan Bilih


Makanan Pendamping ASI (MP-ASI):
Formula MP-ASI
Biskuit Fungsional: cookies bilih fish (CBF)
Nugget, kroket, dll

Suplementasi (protein, Zink, Fe, Calsium, Vit A,


Vit. E)
Sirup Zink (Biliszinc Syrup)
Taburia (tepung
komplek) ??

tabur

yang

berisi

nutrisi

3. Kerangka Teori
D:\transfer thosiba\Riset Potensi Ikan Bilih\K
erangka Teori dll, 2013.doc

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum:
Mengembangkan potensi ikan bilih sebagai
bahan pangan lokal
berkualitas
dalam
bentuk sirup suplementasi zink organik untuk
penanggulangan masalah anak pendek
(stunted) di kabupaten Solok.

Tujuan Penelitian

Tujuan Khusus :
1. Menyiapkan bhn dasar (tpg ikan Bilih) utk di
ekstraksi
2. Menemukan mekanisme dan penggunaan
pelarut yg tepat dlm pembuatan ekstrak utk
mengambil substansi zink dengan tetap
mempertahankan zat gizi lain.
3. Menganalisa kandungan zink dan zat gizi lain
yang terdapat pada tepung dan ekstrak ikan
bilih.
4. Menyusun formulasi sirup zink dari ekstrak ikan
bilih untuk anak pendek usia 1-3 tahun
5. Mendapatkan cita rasa, tekstur, warna, aroma
sirup dari ekstrak ikan bilih yang terbaik
melalui uji organoleptik.

Tujuan Penelitian
Tujuan Khusus :
6. Mengetahuin viskositas, stabilitas, dan
toksisitas sirup dari ekstrak ikan bilih .
7. Mengetahui keamanan pangan sirup dari
ekstrak ikan bilih
8. Mengetahui daya terima anak terhadap sirup
suplementasi zink dari ekstrak ikan bilih.
9. Memperoleh sirup dari ekstrak ikan bilih
yang sudah memenuhi syarat sebagai
suplementasi zink organik pada anak pendek
(stunted) usia 12-36 bulan.

Mekanisme Penelitian
Tahap I
Pengembangan
formula Sirup
(Formulasi)

Mekanisme/
Proses
Ekstraksi Zink

Tepung Ikan Bilih

Pengabuan

Serbuk Zink

Pengayakan
Pemblenderan

Penjgeringan
Pembersihan

Pengemasan
Bahan
Tambahan

Kadar Vit A, D

HCl o,1 N

Konsentrat Vit

Kosentrat
Protein

Pemanasa
n
Pembasaan

Penguapan

Ampas

Pelabela
n

Bahan
Utama

Sirup
Zink

Maserasi Ethanol 96 %

Ikan Bilih
Kadar serat

Tekstur

Aroma

Kadar Lemak
Kadar Air
Analisa
Sifat Fiksik
dan Kimia

Kadar Protein
Kadar Abu

Total Plate
Count

Warna
Rasa

Rasa
Melon

Uji toksisitas
in vitro

Uji Organoleptik
Uji Mikrobilogi dan
keamanan pangan

Uji Daya
Terima Anak

Rasa
Strawber
i
Rasa
Jeruk

(Bilihzinc
Syrup)

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian eksperimental laboratorium yang
dilakukan secara bertahap:
Menyiapkan ekstrak ikan bilih sebagai bahan
suplemen
zink organik
Formulasi sirup (Bilihzinc Syrup),

Lokasi dan
Pembuatan produk dan analisis zat gizi :

Laboratorium Biologi Farmasi


Waktudan
Sediaan Cair
Fakultas Farmasi UGM
Laboratorium Penelitian dan Pengujian
Terpadu
(LPPT) UGM

Laboratorium
Chem-mix
Pratama
Yogyakarta.
Uji
Daya Terima :
Anak usia 12-36 bulan di Kecamatan
Junjung Sirih Kabupaten Solok propinsi
Sumatera Barat

HASIL PENELITIAN

KEGIATAN PENELITIAN
1. Persiapan bahan bahan dasar (tepung ikan Bilih)
2. Ekstraksi ikan bilih
3. Analisis kadar zink dan zat gizi lain .
4. Pengembangan Formula (Formulasi) sirup zink
5. Formulasi Sirup Sesuai Dosis
6. Uji Kesukaan secara organoleptik
7. Uji Viskositas dan Toksisitas
8. Uji Mikrobiologi dan keamanan pangan
9. Uji daya Terima
10.Formulasi, Produksi, Pengemasan dan pelabelan
11.Sirup Zink (Bilihznc Syrup)

1. Persiapan Bahan Dasar (Pembuatan Tepung


Ikan Bilih)

Ikan Bilih Segar dan


Bersih

Penjemuran Ikan Bilih

Ikan Bilih Kering


Tepung Ikan Bilih
Mesin Penggiling Ikan Bilih
Kering

2. Mekanisme Proses Ekstraksi Zink


MEKANISME EKSTRAKSI.doc

Ekstraksi
1). Maserasi dengan
Ethanol 96%

Persiapan
perenendaman

Ekstrak
Vitamin (K3)

Perendaman 2 x 24
jam (1:7)

Ethanol 96%

Penguapan
Ethanol

Larutan
Vitamin
dalam Ethanol

Pengepresan

Ekstraksi ...
2. Pengaturan pH
(Pembasaan)

Ampas Ekstrak 1

NaOH Encer

Ekstrak Protein (K2)

Perendaman dengan
NaOH

Pemanasan dgn suhu 600


C

3. Pengabuan

Ampas 2

Serbuk mineral

Crematorium

Pemanasan sp suhu
800 0 C

4. Pelarutan Zink

HCl 0,1 N

Serbuk Zink
(K1)

Perendaman dgn HCl 0,1 N

Penyaringan larutan Zink

3. Analisa Komposisi Zat Gizi Ikan


Bilih
(Mystacoleuseus Padangensis)
Energ Protei
Calsiu
Bahan (100 g)
i
n
Lemak Zink
m Pospor Ferum Vit. A Vit. E

kkal
%
%
mg
mg
g
mg
RE
mg
Ikan Bilih segar

13,02 4,62 17,33 2200 1200

387,2
Tepung Ikan Bilih
1
55,97 15,01 28,23

Ampas Tepung Ikan


935,6 104,6
Bilih

20,7 2785
5
65

Ekstrak Ikan Bilih 167,7


161,9
(K1+2+3)
4
49,68

7
21792 7321 819 38999 2,65

Serat
ksr
gr

Kar
Abu
%

Kdr Air
%

4,37

12,79

8,65

Sumber: Eva Yuniritha, 2012.


Angka Kecukupan Gizi
2004

Umur

Anak 1-3 tahun

Energ Protei
i
n
Lemak
kkal
gr

1000 25

Zink
mg
8,2

Calsiu
m Pospor Ferum Vit. A Vit. E
mg
mg
mg
RE
mg
500
400 60,00 400
6

Tabel 4: KOMPOSISI BAHAN DALAM 100 ML SIRUP


Satua
n

Std

Zink

Bahan Utama :

Ekstrak Zink (KI)


Ekstrak Protein (K II)
Ekstrak Vitamin A & E
(K III)
Bahan Tambahan:
Sirup Simplek
Na-CMC
Pewarna (kuning,
merah, hijau)
Perasa
(jeruk,strawbery,
melon)
Asam Citrat
Nipagin

Aquades
Total Kandungan Zat
Gizi

Kandungan Zat Gizi

Formula

Komposisi Bahan
Sirup

gr
gr

0
0

gr

ml
gr

Pr

Zn

Ca

Vit
A

Fe

Vit
E

kkal
g
mg
mg
mg mg RE mg
62,1 0,5 60, 8072, 271 30 19, 0,0
37,04
4
0
0
6
2
3
5
1
1,00

0,50

50,0 50,00
1,2
0,5
0,80

ml

0,1

0,40

ml
gr/100
ml
gr

ml

0,6

1,60

60, 8072,
0
6

1,3
0
52,5
47,5

1,30
0,10
54,20
45,80

100,0 100,00 63,3

0,5
0

271
2

39

19,
5

0,0
1

4. Tahap Pengembangan Formula


(Formulasi))ir
Formulasi
Uji
Coba
Bahan Utama

Bahan Tambahan

Formula Sirup

Formulasi

Tabel 2: Uji Coba Formulasi Sirup 1


Komposisi Bahan
Sirup

Satuan

Bahan Utama

Ekstrak Zink Citrat (K I):


Ekstrak Protein (K II)
Ekstrak Vitamin A & E (KIII)

Bahan Tambahan
Gula pasir
Sorbitol
CMC
PGA
Pewarna (kuning, merah,
hijau)
Perasa (jeruk,strawbery,
melon)
Asam Citrat

Aquades
Total

FORMULA
I(Stand
ar)

II

III

IV

gr
gr
gr

gr
gr
gr
gr

0,00
0,00
0,00

55,00
5,00
0,50
0,50

6,60
1,50
1,50

55,00
5,00
0,50
0,50

6,60
2,50
1,50

55,00
5,00
0,50
0,50

6,60
1,50
2,50

55,00
5,00
0,50
0,50

tetes

tetes
gr/100ml

ml

5
1,00

31,00
100,00

5
5
5
1,00
1,00
1,00

21,40 20,40 20,40


100,00 100,00 100,00

Uji Coba (Formulasi Sirup...)


FORMULA

Komposisi
Bahan Sirup
Bahan Utama :
Ekstrak Zink (KI)
Ekstrak Protein (K II)
Ekstrak Vitamin A & E
(K III)
Bahan Tambahan:
Sirup Simplek
CMC
Pewarna (kuning,
merah,
hijau)
Perasa
(jeruk,strawbery,
melon)
Asam Citrat
Nipagin

Vitamin C (Asam
Ascorbut)
Sari Nenas
Aquades

Satu
an

gr
gr
gr

gr
gr
ml

0
0

38,4 38,4 38,4 38,4


6
6
6
6
0,0
1,5 2,5 1,5
0
1,5

0
0

10
11
12
13
4+K
4+
III
4 + Sari 5
4 + 4 + Heksa Vit. Nena Modi
KII KIII
n
C
s
f

38,4
6 38,46 38,46 38,46 38,46 38,46
1,5
0
1,5
1,5
1,5
0

0
1,5 1,5 2,5
0
0,0 1,5
0
2,5

50,0 50,0 50,0 50,0 50,0 50,0 50,0 50,0 50,0


0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
0,1

0,1

0,1

0,1

0,1 0,1

0,1

2,5

50,0
0,5

2,5

50,0
0,5

2,5

50,0
0,5

50,0
0,5

0,4

0,4

1,2

1,2

1,2

0,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,0

1,3 1,3
0,20 0,20
54,0 54,0

1,3
0,20
54,8

1,3
0,20
54,8

1,3
0,20
54,8

1,3
0,2
54,8

47,5 47,5 47,5 47,5 47,5 47,5 47,5 46,0 46,0


100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100,

45,2

50,0

45,2

25,0
20,2

50,0

45,2

ml
0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
gr/100
ml
1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
gr
0
0
0
0
0
0
0

52,5 52,5 52,5 52,5 52,5 52,5 52,5


mg
ml
ml

5. Formulasi Sirup Sesuai Dosis


Pemberian
Bahan Utama

Bahan Tambahan

Formula Sirup 3 rasa

Formulasi Sirup

Tabel 4: KOMPOSISI BAHAN DALAM 100 ML SIRUP


Satua
n

Std

Zink

Bahan Utama :

Ekstrak Zink (KI)


Ekstrak Protein (K II)
Ekstrak Vitamin A & E (K
III)
Bahan Tambahan:
Sirup Simplek
Na-CMC
Pewarna (kuning, merah,
hijau)
Perasa (jeruk,strawbery,
melon)
Asam Citrat
Nipagin

Aquades

Kandungan Zat Gizi

Formula

Komposisi Bahan
Sirup

gr
gr

0
0

gr

ml
gr

Pr

Zn

Ca

Vit
A

Fe

Vit
E

kkal
g
mg
mg
mg mg RE mg
62,1 0,5 60, 8072, 271 30
0,0
37,04
4
0
0
6
2
3 1,9
1
1,00

0,50

50,0 50,00
1,2
0,5
0,80

ml

0,1

0,40

ml
gr/100
ml
gr

ml

0,6

1,60

Total Kandungan Zat Gizi

1,3
0
52,5
47,5
100,0

1,30
0,10
54,20
45,80
100,0
0

63,3

0,5
0

60,
0

80,9

271

39

3,9

0,0
1

Penjelasan Prosedur
Uji Organoleptik

6. UJI KESUKAAN
(ORGANOLEPTIK)
F2, F3, F4
rasa
strawberi
F2, F3, F4 rasa
jeruk

F2, F3, F4
rasa melon

Ruangan Lab Uji


Organoleptik

Proses Uji
Organoleptik

Hasil Uji Organoleptik

Formul
Warn Arom
Kode Komposisi Formula
Rasa Tekstur
a
a
a

F 4.1

856

Rata
rata

Formula 4 rasa
4,24
3,6
3,0
3,2
3,51

melon
F 3.3
594 Formula 3 rasa
3,72
3,08
2,44
2,76
3,0

strawberi
F 2.1
903 Formula 2 rasa
3,64
3,52
2,78
2,48
3,09

melon
F 2.3
179 Formula 2 rasa
3,44
3,52
2,72
3,12
3,2

strawberI
F 4.3
620 Formula 4 rasa
3,28
2,96
2,56
3,08
2,97

strawberi
Setelah
di
rangking formula yang memperoleh
nilai
tertinggi
berarti
formula
F 3.1
716 Formula 3 rasa
3,24
3,52
2,48
2,36
2,9

yang paling disukai


melon( rangking1) adalah formula F4.1 (kode 856) yatu formula
2.2 melon
235 Formula 2 rasa jeruk
3,8
3,6
3,04
3,24
3,42
4Frasa
F 3.2
482 Formula 3 rasa jeruk
3,12
2,88
2,72
3,12
2,96
F 4.2
361 Formula 4 rasa jeruk
2,96
3,44
2,92
2,6
2,98

la hedonik dan skala numerik yang digunakan


Skala Hedonik

Skala Numerik

Amat sangat suka

Sangat Suka

Suka

Agak suka

Tidak suka

7. Uji Toksisitas
Akut

Membagi
Kelompok

Pengamatan aktifitas

Memberi tanda M1-M

Pemberian sirup sesuai


dosis

Memberi
tanda

Menimbang BB
awal

Persiapan
Perlakuan
Perlakuan 2

Perlakuan 3

Perlakuan 1

Memberi tanda M1-M4


Kelompok Kontrol

Kontrol

Menimbang BB

Kelompok Perlakuan 3

Sirup Biliszinc
Dosis sirup 0,5 ml

Menimbang BB Awal

Dosis sirup 1,0 ml

Mengamati aktifitas awal

Dosis sirup 1,5 ml

Pengamatan Aktifitas dan Gejala


Toksik Mencit
Dosis sirup 0,5 ml

Dosis sirup 1,5 ml

Kel P2 (Hari1)
Kel P1 (hari 1)
Kel P3 (hari 1)

Kel K (Hari1)

Kel K hari terakhir

Kel P1 hari terakhir

KK Hari 1

Kel P2 hari
terakhir

Kel P3 hari terakhir

Persiapan Pemeriksaan Hispatologi


Alat Pembedahan

Pembedahan
Setelah Pembedahan

Pengambilan organ
lambung

Pengambilan organ
jantung

Organ yang Diambil


Penyimpan Organ
utk Pemeriksaan Hispatologi

Jumlah Gejala Toksik dan mencit mati setelah pemberian siru


Bilihzink.
Kelompo
k

Perlakuan

KK
P1
P2
P3

Aquades
Sirup Biliszinc 0,5 ml
Sirup Biliszinc 1,0 ml
Sirup Biliszinc 1,5 ml

Jumlah
Gejala
Toksik
0
0
0
0

Jumlah
Mencit Mati
0
0
0
0

Selama 14 hari pengamatan tidak terdapat satu ekor pun mencit yang

mati, dari seluruh kelompok.


Hasil pengamatan uji kualitatif, tidak ada gejala toksik yang muncul dg
parameter aktivitas lokomotor, reaksi yang aneh, fonasi, sensitivitas
rasa sakit, sensitivitas terhadap bunyi, sensitivitas sentuhan, interaksi,
ekor abnormal, perilaku agresif, ataksia, konvulsi.

Pertambahan Berat Badan Mencit Sebelum dan


Sesudah Perlakuan
Berat Badan (gram) / Kelompok (Dosis)
P2 (1,0 ml)
P3 (1,5 ml) KK (Standar)
Menci P1 (0,5 ml)
t

BB BB
BB BB
BB BB
BB BB
Aw Ak PBB Aw Ak PBB Aw Ak PBB Aw Ak PBB
M1
31 37
6 35 38
3 35
37
2 35
36
1
M2
35 36
1 34 36
2 34
35
1 31
34
3
m3
35 38
3 37 38
1 33
35
2 31
32
1
M4
37 39
2 34 35
1 33
34
1 31
33
2
Rata1,7
rata

1,5

2
SD
2,1
0,9
0,5
0,9

6
Hasil pengamatan kel. P3 dengan dosis tertinggi (1,5 ml) > aktif dibanding kel.
lainnya, ttp pertambahan berat badannya > kecil dibanding kelompok lain

Tidak didapatkan mencit mati


Hasilselain
Uji
Tidak
didapatkan Kesimpulan
gejala
toksik,
peningkatan
Toksisitas:
fungsi lokomotor.
Sirup zink dg dosis tinggi meningkatkan
aktifitas mencit
shg energi yg digunakan > banyak, dan
menyebabkan
pertambahan berat badan mnjdi kurang.
Oleh karena
itu pemberian sirup zink harus
mempertimbangkan
dosis yang sesuai dengan kebutuhan
LD50 sirup zink ekstrak ikan bilih termasuk
Praktis

8. Uji Mikrobiologi
Uji Ethanol Ekstrak Ika n Bilih
Uji

Hasil

Standar Normal

Total Plate Count


(TPC)

10 -4 = 68CFU/ml
10 -5 = 2-3
CFU /ml

1.0x10

2 x 10

Salmonela (koloni)

0 (-)

0 (-)

Escherisia coli
(koloni)

0 (-)

0 (-)

-0,5378 %
- 0,5254 %

0
0

Ethanol

4 **

9. Uji Daya Terima Anak


Pada anak 1-3 tahun di Pos-PAUD ...

10 bulan

2 tahun

1 tahun

2,5 tahun

1,5 tahun

3 tahun

10. Produksi, Pengemasan


dan pelabelan

Proses Formulasi dan Pembuatan Sirup

BILIHZINC
SYRUP

Komposisi Zat Gizi Bilihzinc Syrup dalam 100 ml


Kandungan Zat Gizi

Jumlah

Jumlah

Satuan

(100 ml sirup)

(5 hr)

(dosis/ 1 hari)

Energi

63,77

12,75

kkal

Protein

0,50

0,1

Zink

60,00

12

mg

Kalsium

8072,5

1614,5

mg

Pospor

2710,2

542,04

mg

Ferum

303,0

60,6

mg

Vitamin A

19,5

3,9

RE

Vitamin E

0,01

0,002

mg

Umur

Anak 1-3
thn

Energi Protein
kkal
gr
1000

25

Zink
mg

8,2

Calsium Pospor Ferum


mg
mg
mg
500

400

60,00

Vit. A
RE

Vit. E
mg

400

Dosis Zink untuk Suplementasi (mg/hari)

Umur/ sex

Dosis
(mg/hari)
:

Bayi > 6-12 bulan

5 mg
:

Anak usia 1-10 tahun


Anak laki-laki usia > 11
tahun
Anak Perempuan usia >11
tahun

5 mg
:
15 mg
:
10 mg
:

Ibu Hamil
Ibu Menyusui ( 6 bulan

15 mg
:

Takaran
1 x 1 sendok
takar
1 x 1 sendok
takar
3 x 1 sendok
takar
2 x 1 sendok
takar
3 x 1 sendok
takar
4 x 1 sendok

Perkiraan Biaya Bahan Dasar (Ikan Bilih)

Kebutuhan Bahan Dasar


(Ikan Bilih)

K1
(Zink)

Tpg
Ikan

Ikan
kering

gram

gram

gram

Ikan basah

Harga

1 botol sirup (100 ml)


utk 5 hr
Kebutuhan 1 orang
anak/ hari

37,0
4 841,82

926

7,41 168,36 185,20

gram

kg

(Rp)

2778
555,6
0

2,78 22224
4444,
0,56
80

Mekanisme penelitian tahap II


Asupan
Makanan
Harian

Subjek
Penelitian

Zink

Antropom
etri
Skrenin
g
Pemeriksaan
klinis

Interven
si
Biliszin
c Sirup

Panjang
Tuang
Lutut Tumit

Wawancar
a
Statu
s
Gizii

Antropomet
ri

Vitami
n

Protei
n
Ener
gi

Kada
r
BB Zink
PB /
TB

Morbiditas

Ca, P, Fe,
dll
Serat

Kadar
Hb

Frekwen
si Diare
Frekwen
si ISPA

PDI
MDI

Kadar
Albumin

Analisa
Lab

Psikomotor
dan Kognitif

Tumbuh
Kembang
Anak Stunted
Optimal

METODE PENELITIAN TAHAP II


Desain Penelitian
Penelitian eksperimental murni dengan
desain penelitian double Blind Randomized
Controlled Trial

Sasaran Intervensi
Sasaran : anak usia 12-36 bulan dipilih secara
random, berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi
Kriteria inklusi : status gizi dengan indeks TB/U
nilai Z skornya <-2 SD, tidak menderita penyakit
kronik, Ibu bersedia dijadikan subjek penelitian
dengan menanda tangani inform concernt.
Kriteria eksklusi : anak menderita gizi buruk, gizi
lebih, anemia, kedua orang tua pendek, alergi
thdp ikan dan anak
seara fisik mengalami
deformitas

Indikator yang Diukur


1.Pertumbuhan Fisik :
Pertambahan panjang/ tinggi badan
Pertambahan panjang tulang lututtumit
Status stunted (indeks TB/U)
Status Zink serum
2. Morbiditas
Frekwensi penyakit infeksi (Diare dan
ISPA)
Lama penyakit infeksi (Diare dan ISPA)
3. Perkembangan Psikomotor dan Kognitif
skor PDI dan skor MDI

Alhamdulilla
h.
TERIMA KASIH ,

WASSALAMUALAIKUM

BILISZINC COOKIES

TEPUNG IKAN
BILIH

KERJA SAMA PEMDA KABUPATEN SOLOK


DENGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

KERJA SAMA PEMDA KABUPATEN SOLOK


DENGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES OADANG

Skrining :
Pengukuran antropometri
Pemeriksaan klinis
Wawancara dgn kriteria
inklusi dan ekslusi

r
u
l
A
n
a
i
it
l
e
Pen
Base line
0 bulan (0 hari)
Bulan 1 (30
hari)
Bulan 2 (60 hari)

End line
Bulan 3 (90 hari)

Daftar Batita berdasarkan


PSG terakhir

Sampel Terpilih
(50 subjek penelitian))

Random Blok
Kelompok Perlakuan
(25 subjek penelitian)

Kelompok kontrol
(25 subjek penelitian)

Pengukuran Parameter :
Antropometri: PB/TB, BB, PLT
Kadar zink serum, Albumin, Hb.
Asupan zat gizi (Protein, Zink, dll)
Morbiditas, (frekwensi diare dan
ISPA)

Pengukuran Parameter :
Kadar zink serum, Albumin, Hb,
Psikomotor dan kognitif

Anda mungkin juga menyukai