Anda di halaman 1dari 6

Definisi Manajemen Kesehatan

Manajemen Kesehatan adalah suatu kegiatan atau seni untuk mengatur para petugas dan
non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui progam kesehatan.
Sedangkan menurut Notoatmodjo, Manajemen Kesehatan merupakan penerapan manajemen
umum dalam system pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran
manajemen adalah system pelayanan kesehatan.

MARY PARKER FOLLET mendefinisikan menejemen sebagai suatu seni dalam


menyelesaikan pekerjaan dengan melalui orang lain. Definisi ini diartikan bahwa para menejer
dalam mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai
tugas yang mungkin diperlukan, yang berarti tidak dilakukan sendiri, atau dapat dikiaskan sebagai
berikut "menejer adalah satu orang tetapi mempunyai seribu tangan dan kaki". (Pintauli, 2003)
HELLRIEGEL dan SLOCUM juga merupakan ahli yang menyebut menejemen sebagai
suatu seni untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain. Tujuan organisasi dicapai dengan
cara menyusunnya agar dikerjakan orang lain dan bukan dengan melakukannya sendiri. (Pintauli,
2003)
Jika menyebut menejemen kesehatan, sebenarnya terdapat dua pengertian di dalamnya
yaitu pengertian menejemen di satu pihak dan pengertian kesehatan di pihak lain. Yang dimaksud
dengan menejemen kesehatan ialah menejemen yang diterapkan pada pelayanan kesehatan demi
terciptanya keadaan sehat. (Pintauli, 2003)
Pada hakikatnya manajemen berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang perlu
dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas kebijakan umum yang telah
dirumuskan. Terdapat dua klasifikasi utama dalam fungsi manajemen yaitu fungsi organik dan
fungsi pelengkap. Fungsi organik adalah semua fungsi yang mutlak harus dijalankan dalam sebuah
manajemen. Ketidakmampuan dalam menjalankan fungsi ini akan mengakibatkan matinya
organisasi. Sedangkan fungsi pelengkap adalah semua fungsi yang walaupun tidak mutlak
dilaksanakan dalam organisasi namun pelaksanaannya akan meningkatkan efisiensi dalam
pelaksanaan kegiatan, serta memperlancar usaha pencapaian tujuan dengan efisien, ekonomis, dan
efektif. (Siagian, 2003)
Secara rinci berikut ini dipaparkan beberapa teori fungsi manajemen oleh para ahli.
1. HENRY FAYOL
Fayol dilahirkan tahun 1841 dari keluarga aristokratis di Perancis. Menjadi manajer utama
di pabrik tambang dan metalurgi yang terkenal Eropa. Fayol yakin bahwa kesuksesannya dalam
mengelola pabrik merupakan keterampilan mengembangkan pengalaman dan instropeksi. Ia
mengemukakan teori dan teknik administrasi untuk mengelola administrasi yang komplek dalam
bukunya Administration Industrielle et Generale (1916) atau General dan Industrical
Management (1939). (Usman, 2011)
Dalam buku tersebut Fayol menyatakan fungsi administrasi dan manajemen adalah
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), commanding (pemberian komando),
coordinating (pengkoordinasian), dan controlling (pengawasan). Rangkaian fungsi ini dikenal
dengan akronim POCCC.
Fungsi utama dari kelima fungsi tersebut bagi Fayol adalah pada fungsi commanding.
Mengingat kondisi masyarakat Perancis yang waktu itu militeristik dan perkembangan ilmu
administrasi dan manajemen masih bersifat embrional. Sehingga commanding menjadi peran
utama dalam menggerakkan bawahan. (Siagian, 2003)
2. LUTHER GULLICK
Luther Halsey Gulick dilahirkan di Jepang pada tahun 1892 dan merupakan seorang yang
berpengalaman di bidang administrasi dan pemerintahan. Gullick mengatakan bahwa fungsi-
fungsi utama administrasi dan manajemen adalah planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), staffing(pengadaan tenaga kerja), directing (pemberian bimbingan),
coordinating (pengkoordinasian), reporting (pelaporan), dan controlling (pengawasan).
Rangkaian fungsi dari Gullick dikenal dengan akronim POSDCRC.
Gullick sependapat dengan Fayol berkaitan dengan fungsi planning, organizing dan
controlling. Selanjutnya Gullick mengusulkan fungsi staffing (pengadaan tenaga kerja) yang
merupakan tindak lanjut dari fungsi planning dan organizing. Kemudian fungsi staffing, planning
dan organizing merupakan bahan baku organisasi yang perlu digerakkan dalam rangka pencapaian
tujuan. Oleh sebab itu dibutuhkan fungsi directing (pemberian bimbingan), dan coordinating
(pengkoordinasian). (Siagiaan, 1993)
Dari rangkaian fungsi-fungsi tersebut, directing memiliki fungsi yang paling penting.
Directing merupakan konsep yang lebih santun/lunak dari commanding. Sesuai dengan kondisi
warga Amerika yang saat itu telah memiliki pemahaman tentang ilmu admnistrasi dan manajemen.
(Siagian, 2003)
3. GR TERRY
Fungsi manajemen yang ditulis Terry dalam bukunya Principles of Management terdiri
dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuanting (penggerakan), dan
controlling (pengawasan). Terry menggunakan kata actuating dalam menggerakkan bawahan,
yang berarti usaha mendapatkan hasil dengan menggerakkan orang lain. Istilah ini lebih lunak
dibandingkan commanding dan directing. (Siagian, 2003)

Fungsi Manajemen Kesehatan


Pada hakikatnya manajemen berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang perlu
dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas kebijakan umum yang telah
dirumuskan. Terdapat dua klasifikasi utama dalam fungsi manajemen yaitu fungsi organik dan
fungsi pelengkap. Fungsi organik adalah semua fungsi yang mutlak harus dijalankan dalam sebuah
manajemen. Ketidakmampuan dalam menjalankan fungsi ini akan mengakibatkan matinya
organisasi. Sedangkan fungsi pelengkap adalah semua fungsi yang walaupun tidak mutlak
dilaksanakan dalam organisasi namun pelaksanaannya akan meningkatkan efisiensi dalam
pelaksanaan kegiatan, serta memperlancar usaha pencapaian tujuan dengan efisien, ekonomis, dan
efektif (Siagian, 2003:5).
Penjelasan fungsi manajemen lebih lanjut sebagai berikut :
1. Leading
Menurut Allen pekerjaan manajer itu mencakup empat fungsi yaitu (Ismail, 2009):
1. Memimpin (Leading) Memimpin adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
manajer agar orang lain bertindak. Fungsi Leading ini terdiri dari beberapa kegiatan
yaitu sebagai berikut (Ismail, 2009):
a. Mengambil keputusan (decision making).
b. Mengadakan komunikasi (communicating).
c. Memberikan motivasi (motivating).
d. Memilih orang-orang (selecting people).
e. Mengembangkan orang-orang (developing people).
2. Planning (perencanaan)
Planning (perencanaan) menurut Usman (2011: 66) merupakan proses
pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif mengenai sasaran dan cara-cara yang
akan dilaksanakan dimasa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki
serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan.
Pendapat yang sama dari Terry & Roe (2005: 9) mengemukakan planning sebagai
penentuan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan
apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
 Forecasting
Forecasting atau prevoyance (Prancis) adalah kegiatan meramalkan,
memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang
akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
 Budgeting
Fungsi perencanaan bukan saja menetapkan tujuan, policy, prosedur,
budget, dan program dari suatu organisasi, tetapi juga dalam fungsi perencanaan
sudah termasuk di dalamnya penetapan budget. Oleh karenanya lebih tepat bila
perencanaan atau planning dirumuskan sebagai penetapkan tujuan yang ingin
dicapai oleh organisasi, menetapkan peraturan peraturan dan pedoman-pedoman
pelaksanaan yang harus dituruti, dan menetapkan ikhtisar biaya yang diperlukan
dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian tindakan yang
akan dilakukan.

3. Organizing (pengorganisasian)
Siswanto (2009:75) mendeskripsikan organizing seabagai pembagian kerja yang
direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan
hubungan antarpekerjaan yang efektif di antara mereka, dan pemberian lingkungan dan
fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien.
Sedangkan Handoko (2003) mendefinisikan pengorganisasian sebagai 1) penetuan
sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi; 2) proses
perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal
tersebut ke arah tujuan; 3) penugasan tanggung jawab tertentu; 4) pendelegasian
wewewnang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
Ditambahkan pula oleh Handoko pengorganisasian berkaitan dengan pengaturan kerja
bersama sumber daya keuangan, fisik, dan manusia dalam organisasi.
 Staffing atau Assembling Resources
Istilah staffing diberikan Luther Gulick, Harold Koonz dan Cyril O'Donnel
sedang assembling resources dikemukakan oleh William Herbart Newman. Kedua
istilah itu cenderung mengandung pengertian yang sama. Staffing merupakan salah
satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak
dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap
tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.Organizing dan
staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya.
Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai
kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing
berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing
jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.

4. Controlling (pengawasan dan pengendalian)


Beberapa manfaat dari controlling sendiri adalah dapat mengetahui sejauh mana
kegiatan program sudah dilaksanakan, Dapat mengetahui adanya penyimpangan dari
staff, dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainya mencukupi kebutuhan
dan telah dimanfaatkan secara efisien,dll.
 Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa
penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat
yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam menerima
laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang
memberi laporan.
 Evaluasi
Evaluasi dalam kontroling ini sebenarnya dibedakan dengan controlling tapi
mereka memiliki tugas yang sama. Evaluasi sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu
evaluasi terhadap input (evaluasi sebelum dilakukan kegiatan ), evaluasi saat proses
dan evaluasi terhadap output.
Daftar pustaka

1. Pintauli, Sondang, drg. 2003. Dokter Gigi sebagai Menejer Kesehatan di Puskesmas.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
2. Siagian, Sondang, P. 2003. Filsafat Administrasi. Jakarta: PT Bumi Aksara
3. Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara
4. Ismail. Pengantar manajemen. Erlangga: Jakarta. 2009.
5. Terry, George. R & Rue, Leslie. W. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Penerjemah
Ticoalu. Jakarta: PT Bumi Aksara
6. Siswanto. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara
7. Handoko, T.H. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-UGM

Anda mungkin juga menyukai