Hasil Penelitian Muhammad Faklun
Hasil Penelitian Muhammad Faklun
Hasil Penelitian
Oleh:
i
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Pengaruh senam otak terhadap fungsi kognitif pada lanjut usia di
Fakultas : Kedokteran
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Koordinator Program Studi
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa hasil penelitian yang saya tulis ini
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan hasil penelitian
ini hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
Yang menyatakan,
iii
ABSTRAK
PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP FUNGSI KOGNITIF
PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA
MINAULA KENDARI
Oleh:
Muhamad Faklun Badrun
K1A1 14 026
Gangguan kognitif merupakan penyebab terbesar terjadinya ketidakmampuan
dalam melakukan aktifitas normal sehari-hari. Di seluruh dunia diperkirakan
terdapat 47 juta orang yang mengalami gangguan kognitif. Gangguan kognitif
adalah penurunan kemampuan seseorang yang terdiri dari aspek orientasi, bahasa,
atensi, memori, fungsi konstruksi, kalkulasi dan penalaran. Terapi non
farmakologis perlu diterapkan untuk menunda kemunduran kognitif dengan
melakukan stimulasi otak sedini mungkin untuk melatih kemampuan otak bekerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam otak
terhadap peningkatan fungsi kognitif pada lanjut usia yang mengalami penurunan
fungsi kognitif.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian quasi-experimental dengan desain
penelitian pretest-posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari yang berjumlah 95 orang.
Sampel penelitian ini berjumlah 20 orang dengan teknik total sampling. Instrumen
yang digunakan pada penelitian ini adalah Mini Mental State Examination
(MMSE). Data dianalisis menggunakan uji T berpasangan (t-Test) dimana
dilakukan pengujian normalitas data dengan one sample kolmogorov smirnov test
yang menujukkan data terdistribusi normal. Bila data tidak terdistribusi normal
maka analisis yang digunakan adalah uji statistic non parametrik wilcoxon.Data
dinyatakan bermakna jika nilai p<0,05.
Hasil penelitian yang didapatkan lansia berjenis kelamin perempuan sebanyak
13 orang (43,3%), sedangkan laki-laki sebanyak 17 orang (56,7%). Lansia yang
berusia 60-70 tahun sebanyak 16 orang (53,3%), sedangkan lansia yang berusia
71-80 tahun sebanyak 14 orang (46,7%). Terdapat perbedaan fungsi kognitif
sebelum diberikan senam otak dengan setelah senam otak (p=0,000).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah senam otak dapat peningkatan fungsi
kognitif pada lansia sehingga senam otak dapat menjadi cara alternatif pada
penangana penurunan fungsi kognitif.
Kata Kunci: Lansia, Senam Otak, Fungsi kognitif, Panti Sosial Tresna Werdha
Minaula Kendari
iv
ABSTRACT
EFFECT OF BRAIN GYMNASTIC TO KOGNITIF FUNCTION IN
ELEDERLY IN SOCIAL TRESNA WEDHA MINAULA KENDARI
By:
Muhamad Faklun Badrun
K1A1 14 026
Cognitive impairment is the main factor wich cause inability in doing normal
daily activities. In the world are about 47 million people had cognitif impairment.
Cogntiif impairment is the decreasing of someone ability include the aspect of
orientation, language, attention, construction, calculation, and intelectual activity.
Non farmacological therapy is needed to be applied to delay the cognitif
impairment such as stiulating the brain as soon as possible to train the brain to
work. This research aims to analyze the effect of brain gymnastic to the increasing
of cognitive function in eldely who had the decreasing of cognitive function.
Result of research were 13 woman (43,3%) and 17 man (56,7%). Elderly aged 60-
70 were 16 peoples (53,3%), 71-80 were 14 peoples (46,7%). The result show
there was a difference in cognitive function befero and after the brain gymnastic
(p =0,000).
Key word : Elderly, Brain Gymnastic, Cognitve Function, Social Tresna Werdha
Minaula Kendari.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh senam otak terhadap fungsi kognitif
pada lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari”. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan hasil penelitian ini banyak
hambatan dan tantangan yang penulis dapatkan, namun atas bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak serta motivasi yang tiada henti disertai harapan
yang optimis dan tekad yang kuat sehingga dapat mengatasi semua ini.
Penulis juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada :
vi
3. dr. I Putu Sudayasa, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Halu Oleo dan selaku Penasehat Akademik yang
sangat banyak memberikan masukan dan evaluasi proses belajar, menjadi
motivator juga menjadi figur yang menginspirasi saya selama menjadi
mahasiswa preklinik di Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Halu
Oleo
4. dr. Zida Maulina Aini M.ked.Trop selaku Ketua Program Studi Pend. Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
5. Dr. dr. I Made Christian B., M. Repro, Sp. B (K) Onk, dr. Asmarani Dian
Pratiwi, MPH, dr. H. Jamaluddin, Sp.Jp., M.Kes selaku tim penguji yang telah
memberikan banyak pengetahuan serta saran dan kritik kepada penulis.
6. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Fakultas Kedokteran Universitas Halu
Oleo yang telah mendidik dan membantu penulis selama perkuliahan dan
dalam penyelesaian hasil penelitian penulis
7. Pihak Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari yang telah memberikan
izin dan dukungan selama berjalannya penelitian.
8. CI BAPIN-ISMKI dan PoA LKMM-SK ISMKI Wilayah IV dan “sahabat
MMSE” : Hafit, Salim, Agnes, Zillah, Suci, Arik, Aul, Wulan, Dita, Firda,
Hadi, Irma, Bia, Mardha, Irham, Ijal, Afriandi, Fitrah, Nuar, Pute, Uru telah
membantu dalam menyelesaikan penelitian.
9. Sahabat sejawat saya “The Burenks” : Malik, Haidar, Rizal, Naswin, Firda,
Resty, Agnes, Yessy yang telah memberi saya bantuan, dorongan, semangat
selama menjalani perkuliahan dan menyelesaikan penelitian.
10. Seluruh teman seperjuangan D14PHRAGMA, Angkatan 2014 Fakultas
Kedokteran Universitas Halu Oleo atas persaudaraan, bantuan dan
dorongannya selama menjalani perkuliahan dan menyelesaikan hasil
penelitian.
11. Kakak-kakak angkatan 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 serta adik –adik
angkatan 2015, 2016 dan 2017 atas semangat yang diberikan selama
perkuliahan.
vii
12. Seluruh Keluarga Besar Medical Reseacrh Club (MRC) Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo.
13. Seluruh Keluarga Besar Asian Medical Students’ Association (AMSA)
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo.
14. Seluruh Keluarga Besar Badan Analisis dan Pengembangan Ilmiah Nasional
Ikatan Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Indonesia (BAPIN-ISMKI)
tahun 2016-2017 BAPIN-Brachialis
15. Seluruh Keluarga Besar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo tahun 2015-2017.
Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan hasil penelitian ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun teknik penulisannya. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para
pembaca dalam rangka perbaikan hasil penelitian ini. Terlepas dari kekurangan
yang ada, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin Yaa Rabbal
Alamin.
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
ABSTRACT ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................5
C. Tujuan Penelitian..............................................................................5
D. Manfaat Penelitian............................................................................5
ix
H. Etika penelitian .................................................................................43
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Singkatan Arti
% Persentase
± Kurang lebih
< Kecil dari
> Besar dari
= Sama dengan
APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APOE Apolipoprotein E
ATP Adenosin trifosfat
Dkk Dan kawan kawan
DNA Deoxyribonucleic Acid
Et al et alia
Ha Hektar Are
km Kilo Meter
MMSE Mini Mental State Examination
n Jumlah
ODD Orang dengan demensia
PNS Pegawai Negeri Sipil
PSTW Panti Sosial Tresna Werdha
RB Radikal bebas
SSP Sistem saraf pusat
STW Sasana Tresna Werdha
UPT Unit Pelaksana Teknis
USA United States of America
WHO World Health Organization
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
lebih. Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah lanjut
jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total
menjadi 20,24 juta orang atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk
dengan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yaitu 18,1 juta orang atau 7,6%
dari total jumlah penduduk dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya
sel tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan tubuh menurun serta faktor
terjadi pada lanjut usia antara lain hipertensi, gangguan pendengaran dan
2015)
1
2
Setiap tahun terdapat 9,9 juta kasus baru dengan gangguan kognitif
mendekati 75 orang dan pada 2050 sampai 132 juta orang (World Health
Organization, 2017).
Indonesia pada tahun 2013 mencapai satu juta orang. Jumlah itu
diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat pada tahun
2030, dan menjadi empat juta orang pada tahun 2050 (Kementerian
Latihan otak akan membuat otak bekerja atau aktif. Otak seseorang yang
aktif (suka berfikir) akan lebih sehat secara keseluruhan dari orang yang
2013).
hari. Selain itu senam otak juga bisa mengoptimalkan perkembangan dan
Senam otak tidak saja akan memperlancar aliran darah dan oksigen ke
otak, tetapi juga merangsang kedua belahan otak untuk bekerja (Yanuarita
penelitian yang digunakan yaitu pre and post test without control. Populasi
penelitian ini adalah semua lansia Panti Wredha Rindang Asih 1 Ungaran,
kognitif pada lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.
5
B. Rumusan Masalah
senam otak terhadap fungsi kognitif pada lansia di Panti Sosial Tresna
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
senam otak terhadap fungsi kognitif pada lansia di Panti Sosial Tresna
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Metodologik
2. Manfaat Teoritis
3. Manfaat Aplikatif
TINJAUAN PUSTAKA
a. Defenisi lansia
7
8
sebagai berikut :
nuclei (inti sel) nya suatu jam genetik yang telah diputar menurut
menghentikan sel bila tidak diputar, jadi menurut konsep ini bila
jaringan.
1) Sindrom serebral
c) Demensia
d) Inkontinensia
untuk merawat diri sendiri (Reuser dkk, 2010 dalam Agoes, 2016).
c. Faktor Risiko
1) Usia
2) Genetik
3) Jenis kelamin
wanita.
14
lebih terbuka bagi pria di masa lampau. Kedua, hal ini mungkin
4) Pendidikan
5) Riwayat penyakit
7) Faktor gizi
tiamin.
8) Aktivitas
1) Skrining
kurang dari 10 menit oleh dokter atau teknisi yang sibuk dan
konsisten.
2) Pemeriksaan klinis
yang luas dan merupakan tes fungsi kognisi yang paling sering
sebagai berikut :
1) Orientasi
2) Bahasa
naming.
b) Pemahaman
c) Pengulangan
d) Naming
3) Atensi
luar lingkungannya.
19
a) Mengingat segera
b) Konsentrasi
secara terbalik
4) Memori
a) Memori baru
b) Memori lama
c) Memori visual
berupa gambar.
20
angka
f. Intervensi Farmakologi
g. Intervensi Nonfarmakologi
M. Hadi, 2010).
Handryastuti, 2002).
oleh Ayinosa (2009) dalam Purwanto dkk (2009), Brain gym dapat
dan senang,
23
visual.
24
Mengatasi hal di atas dapat dilakukan dengan tes otot dan Brain
tangkap.
berfungsi dengan lebih baik. Brain gym telah diakui sebagai salah
Foundation USA”
bahan atau tempat yang khusus, dapat dipakai dalam semua situasi
1) Dimensi Lateralitas
Sisi tubuh manusia dibagi dalam sisi kiri dan sisi kanan.
Otak bagian kiri aktif bila sisi kanan tubuh digerakkan dan
menulis.
26
2) Dimensi Pemfokusan
(frontal lobe).
3) Dimensi Pemusatan
garis pisah antara bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan
fungsi dari bagian atas dan bawah otak, bagian tengah sistem
abstrak.
27
kesehatan otak.
2) Alphabet 8s (abjad 8)
4) Lazy 8 (8 malas)
tangan.
napas.
dan mata. Gerakan ini memadukan sisi kiri dan kanan otak untuk
dan ke dalam.
kaki terbuka, arahkan kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus
kedepan. Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas
menyentuh pusar, pijat keras sisi kiri dan kanan tulang tengah
bawah bibir dan tangan yang satu di os. pubis. Napaskan energi ke
pengambilan keputusan.
B. Kerangka Teori
Orientasi,
Mini Mental State Examination Bahasa,
(MMSE) Atensi,
Memori,
Kontruksi,
Gangguan fungsi kognitif Kalkulasi,
Penalaran
Tatalaksana
C. Kerangka Konsep
Puzzle
Obat-
Senam otak Fungsi kognitif
obatan
Pengajian
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Variabel Kontrol
D. Hipotesis Penelitan
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
total sampling.
a. Kriteria inklusi
38
39
b. Kriteria Eksklusi
Minaula Kendari
muskuloskletal
2. Sumber data
a. Data primer
b. Data Sekunder
3. Cara Kerja
profesional.
1. Variabel dependen
a. Fungsi kognitif
1) Definisi operasional
2) Kriteria objektif
2. Variabel independen
a. Senam otak
1) Definisi operasional
2) Kriteria objektif :
F. Alur Penelitian
Kuesioner MMSE
Pengumpulan data
Pengelolahan data
Analisis data
Penarikan kesimpulan
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari analisis
1. Analisis univariat
2. Analisis bivariat
normal. Namun bila data tidak terdistribusi normal maka analisis yang
H. Etika penelitian
1. Informed consent
yang disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
penelitian.
39
BAB IV
1. Letak Geografis
dari Kota Kendari. Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari berada di
luas area ± 3 Ha. Adapun batas wilayah Panti Sosial Tresna Werdha
h. Kantor : 1 unit
k. Aula : 1 unit
l. Masjid : 1 unit
m. Gudang : 1 unit
4. Status
Werdha (STW) berubah nama menjadi Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW)
Minaula Kendari dengan jumlah santunan berubah menjadi 100 orang dan
57
47
dan Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara. Akhirnya pada tahun 2013 UPTD
Kendari.
6. Pembiayaan
bersumber dari Dana Rutin (APBN) dalam bentuk DIPA PSTW Minaula
B. Hasil Penelitian
sebelum dan sesudah perlakuan senam otak pada lansia yang mengalami
1. Karakteristik Responden
Jenis kelamin
Laki-laki 17 56,7
Perempuan 13 43,3
Usia
60-70 tahun 16 53,3
70-80 tahun 14 46,7
Total 30 100
Sumber : Data primer 2017
49
fungsi kognitif ringan (skor 21-26) dan gangguan fungsi kognitif sedang
Pretest Posttest
Fungsi Kognitif Persentase
Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n)
(%)
Normal 0 0 11 36,7
Ringan 19 63,3 14 46,7
Sedang 11 36,7 5 16,7
Total 30 100 30 100
Sumber : Data primer 2017
pretest yang mengalami fungsi kognitif normal tidak ada, yang mengalami
Pretest-posttest
Perubahan Fungsi Kognitif
Jumlah (n) Persentase (%)
Ringan ke normal 14 46,7
Ringan ke ringan 6 20,0
Sedang ke ringan 5 16,7
Sedang ke sedang 5 16,7
Total 30 100
Sumber : Data primer 2017
3. Uji Normalitas
dilakukan uji T. Jika data terdistribusi tidak normal, maka selanjutnya akan
sampel pretest dan posttest senam otak akan diuraikan pada tabel 5.
51
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic n p Statistic n p
Selisih .229 30 .000 .818 30 .000
Sumber : Data primer 2017
sampel <50 sampel. Nilai p=0.000, dengan alfa 5% atau 0.05, maka nilai
p<0.05 yang artinya terdapat perbedaan antara distribusi data ini dengan
4. Uji Wilcoxon
Hasil uji normalitas fungsi kognitif pretest dan posttest senam otak
alternatif yaitu uji wilcoxon untuk mengetahui fungsi kognitif pretest dan
posttest dilakukan senam otak. Hasil uji statistik fungsi kognitif pretest
p=0.000 lebih kecil dari alfa 0.05, artinya ada perbedaan fungsi kognitif
C. Pembahasan
senam otak terhadap fungsi kognitif pada lansia, selain itu peneliti juga ingin
dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Dalam pembahasan akan dijelaskan hasil
40 orang (47,6%). Hal ini dapat karena ada faktor risiko seperti penyakit
(Wreksoatmojo, 2014).
sedangkan laki-laki sebanyak 28 orang (28,9%). Hal ini terjadi karena usia
lanjut usia Sehingga dengan tingginya usia harapan hidup orang yang
antara jenis kelamin dengan fungsi kognitif pada lanjut usia, meskipun
kali lebih berisiko dibanding laki-laki. Namun ini tidak bermakna secara
Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sundaryati dkk
dan sebanyak 52 lansia yang berusia usia 60-74 tahun sebesar 34,5% dan
dengan gangguan fungsi kognitif tidak sejalan dengan penelitian ini. Hal
berat dan juga lansia yang memiliki usia 80 tahun keatas, yang pada
kognisi pada lansia dan menjadi faktor utama bagi penurunan kemampuan
dengan gangguan fungsi kognitif. Didapatkan bahwa usia tua lebih banyak
hasil analisa chi-square didapatkan nilai p < 0,05 dengan odd ratio 5,961.
Senam otak adalah suatu usaha alternative alami yang sehat untuk
otak dan dapat meningkatkan fungsi kognitif (Andri 2013 dalam Setiawan
dkk, 2014).
lateralis akan menstimulus koordinasi kedua belahan otak yaitu otak kiri
asymp sig=0.000. Oleh karena nilai asymp sig=0.000 lebih kecil dari alfa
0.05, artinya ada perbedaan fungsi kognitif sebelum diberikan senam otak
kelompok kontrol yang tidak mendapat senam otak. Penelitian lain oleh
senam otak dengan fungsi kognitif lansia. Penelitian lain oleh Aminuddin
D. Keterbatasan Penelitian
dari penelitian.
3. Pada saat pemberian terapi senam otak, banyak lansia yang bukan
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
meneliti alternatif lain yang lebih baik dalam hal penatalaksanaan non
57
58
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, A., Lestari, R., Alfaruqi, S. 2016. Pengaruh Terapi Latihan Otak (Brain
Age)Terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif. retno.lestari98@gmail.com.
18 September 2017 (22.10).
Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2014.
Maslim, R., 2013. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III
dan DSM-5. PT Nuh Jaya. Jakarta.
Purwanto, S., Widyaswati, R., Nuryati. 2009. Manfaat Senam Otak (Brain Gym)
Dalam Mengatasi Kecemasan dan Stres Pada Anak Sekolah. Jurnal
Kesehatan. 2(1): 81-86.
Rasyid, I,A., Syafrita, Y., Sastri, S.2017. Hubungan faktor risiko dengan fungsi
kognitif pada lanjut usia Kecamatan Padang Panjang Timur Kota Padang
Panjang. http://jurnal.fk.unand.ac.id. arzt_rasyid@live.com. 25
November 2017 (14.01)
Rochman, S.N. 2015. Pengaruh latihan senam otak (brain gym) terhadap
peningkatan kemampuan memori jangka pendek pada anak tuna grahita
ringan di SDLB ABC Swadaya Kendal. Skripsi. Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Setiawan, R.A., Safitri. W., Setiyajayati, A. 2014. Pengaruh Senam Otak Dengan
Fungsi Kognitif Lansia Demensia di Panti Wredha Darma Bakti Kasih
Surakarta. Prodi S-1 Keperawatan. STIkes Kusuma Husada Surakarta.
Sularyo, T.S., Handryastuti, S. 2002. Senam Otak. Sari Pediatri. 4 (1) : 37-44.
Wreksoatmojo, B.R. 2014. Beberapa Kondisi Fisik dan Penyakit yang Merupakan
Faktor Risiko Gangguan Fungsi Kognitif.CDK (Cermin Dunia
Kedokteran). 41(1) : 25.
Yuliati, N.H. 2017. Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Fungsi Kognitif
Pada Lansia Di Rt 03 Rw 01 Kelurahan Tandes Surabaya.
Nurhid@unusa.ac.id. 19 September 2017 (14.10).
60
RIWAYAT HIDUP
SMAN 1 Raha 2011-2014. Pada tahun 2014, Penulis diterima di Program Studi
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun 2014.
sebagai Anggota Depaetemen Fund Rising (FR) tahun 2015-2016 dan Kepala
Universitas Halu Oleo sebagai Anggota Publication and Promotion (PNP) tahun
Oleo tahun 2015-2017 sebagai anggota dari Departemen Dana Usaha Organisasi
(DUO).
Universitas Halu Oleo adalah delegasi AMSA District Project (ADP) District 6 di
kognitif pada lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari” sebagai
Bapak/Ibu Yth.
“Pengaruh Senam Otak Terhadap Fungsi Kognitif Pada Lanjut Usia di Panti
Dengan Tujuan :
a) Mengetahui kejadian gangguan fungsi kognitif pada lanjut usia di Panti Sosial
fungsi kognitif dari gangguan fungsi kognitif. Setelah itu bapak/ibu akan
diberikan terapi senam otak selama 2 minggu. Selama pemberian terapi senam
otak, bapak/ibu akan merasakan sedikit pusing, lemas, nyeri otot, nyeri sendi,
tetapi itu tidak berbahaya. Hal ini dirasakan pada gerakan-gerakan senam pertama
saja. Jika sudah terbiasa bapak/ibu akan mulai nyaman dan terbiasa dengan
gerakan senam otak. Dampak lain adalah bapak/ibu akan mengalami jantung
63
berdebar, tetapi hal ini merupakan hal yang wajar. Hal tersebut tidak dapat
mengetahui fungsi kognitif dan apakah dalam batas normal atau tidak. Bapak/ibu
juga akan menjadi lebih sehat dan bugar oleh terapi senam yang akan diberikan
selama 2 minggu dengan frekwensi senam otak sebanyak 14 kali yang akan dilatih
mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja selama penelitian berlangsung
Nama :
Umur :
Tanggal lahir :
Alamat :
Telp :
hak saya sebagai subjek penelitian yang “Pengaruh Senam Otak Terhadap Fungsi
Kognitif Pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari” dan
saya memahaminya, maka saya dengan sadar dan tanpa paksaan bersedia
dengan catatan apabila suatu ketika merasa dirugikan dalam bentuk apapun,
Responden Saksi
IDENTITAS Inisial
Nama
Nama :
Umur :
Nama Wisma
Jenis kelamin :
Tekanan darah :
RIWAYAT KEBIASAAN
Ket :
LAIN-LAIN
No Gambar Keterangan
1 Cross crawl (gerak diagonal)
2 Alphabet 8s (abjad 8)
4 Lazy 8 (8 malas)
12 Arm activation
(mengaktifkan tangan)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
Descriptives
Median -2.5000
Variance 3.109
Minimum -9.00
Maximum -1.00
Range 8.00
75
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Ties 0c
Total 30
c. posttest = pretest
Test Statisticsb
posttest - pretest
Z -4.814a
A. Wawancara pretest
D. Wawancara posttest
82