Latar Belakang
Saat ini tata laksana terhadap pasien demensia adalah dengan memberikan
obat golongan kolinesterase inhibitor, antipsikotik, dan antidepresan yang hanya
sebagai obat simptomatis.2 Maka, terapi demensia bukan sekedar pemberian obat-
obatan, tapi perlu adanya solusi dalam mencegah dan memperlambat progresifitas
dari demensia. Salah satu faktor protektif yang efektif dan efisien pada pasien
demensia adalah cognitive training atau latihan kognitif yang meliputi latihan
memori, latihan pengambilan keputusan atau fungsi eksekutif, dan latihan
kecepatan dalam berpikir.4
Demensia
Secara umum gejala demensia dapat dibagi atas dua kelompok yaitu
gangguan kognisi dan gangguan non-kognisi.6 Keluhan kognisi terdiri dari
gangguan memori terutama kemampuan belajar materi baru yang sering
merupakan keluhan paling dini.. Pasien biasanya mengalami disorientasi di sekitar
rumah atau lingkungan yang relatif baru. Penurunan kemampuan membuat
keputusan dan pengertian diri tentang penyakit juga sering ditemukan. Keluhan
non-kognisi meliputi keluhan neuropsikiatri seperti agitasi, agresif, depresi,
gangguan tidur, delusi, dan halusinasi.6
Patogenesis Demensia