PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Permasalah yang akan dibahas pada makalah ini meliputi:
1. Apa pengertian rona lingkungan?
2. Bagaiamana cara pendekatan rona lingkungan bagi suatu proyek atau kegiatan?
3. Apa saja komponen pada rona lingkungan?
4. Apa manfaat rona lingkungan untuk kehidupan?
1.3 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari makalah ini, antara lain:
1. Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai rona lingkungan.
2. Memberikan wawasan kepasa pembaca mengenai cara pendekatan rona lingkungan bagi
suatu proyek atau kegiatan.
3. Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai komponen pada rona lingkungan.
4. Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai manfaat rona lingkungan untuk
kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.1.6 Hidrooceanografi
Menurut Simoen (1988) hidrooceanografi merupakan ilmu yang menyangkut dua ilmu
yang cakupannya sangat luas, yaitu hidrologi dan oceanografi. Pada dasarnya hidrologi dibagi
menjadi empat cabang ilmu berikut, yaitu:
Potamologi merupakan hidrologi yang mempelajari air di permukaan tanah yang berupa
aliran-aliran permukaan.
Limnologi merupakan hidrologi yang mempelajari air di danau termasuk rawa.
Geohidrologi merupakan hidrologi yang mempelajari air di bawah permukaan tanah.
Kriologi merupakan hidrologi yang mempelajari salju dan es.
Sementara itu di dalam oceanografi terdapat empat macam aspek sebagai berikut:
Fisika Oceanografi mempelajari sifat-sifat air laut dalam hubungannya dengan gerak air.
Kimia Oceanografi adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam air laut dan di dasar
laut, serta analisis sifat-sifat air laut itu sendiri.
Biologi Oceanografi mempelajari kehidupan di dalam laut.
Geologi Oceanografi mempelajari struktur dasar lautan dan proses yang terjadi disana
termasuk terbentunya lautan.
Sementara itu data sekunder diperlukan untuk melengkapi data primer. Pengamatan
parameter hidroocanografi dilakukan pada area dan lokasi yang telah ditentukan dalam
rancangan penelitian.
Sequantial Sample
Dalam penarikan cuplikan itu sendiri ditentukan secara random dan berukuran kecil ditarik
dahulu dan dianalisis. Sesudah cuplikan ini dianalisis dan ditentukan adanya penarikan cuplikan
yang lebih besar. Cara ini dibagi menjadi dua lagi, yaitu:
a) Cuplikan ditarik secara bertingkat
b) Dengan mengamati satu per satu anggota papulasi
Keterangan:
D = diversitas
N = jumlah individu dari seluruh jenis yang ada
ni = jumlah individu dari jenis (spesies) tertentu
2.2.2.2 Fauna
a. Fauna Daratan
Metode IPA
Frekuensi
Dominansi
𝑵𝒊
𝑫𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
−𝑵
Keterangan:
Di = nilai dominansi suatu jenis hewan tertentu
Ni = jumlah individu suatu jenis
N = jumlah total individu dari seluruh jenis
Makin tinggi dominansi suatu jenis hewan tertentu menunjukkan hewan itu makin
dominansi. Komposisi populasi itu bisa dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:
a. Jenis hewan yang dominan memiliki nilai dominansi lebih dari 5%.
b. Jenis hewan sub dominan dengan nilai dominansi 2 - 5 %.
c. Jenis burung (hewan) tidak dominan dengan nilai dominansi kurang dari 2%.
Indeks Kesamaan Jenis
Indeks kesamaan jenis adalah perbandingan antara nilai jenis-jenis burung
tertentu dibandingkan dengan pada habitat lain. Rumus indeks kesamaan jenis yang
digunakan menurut Sorensen yaitu:
2𝐶
𝐼𝑆 =
𝐴+𝐵
Keterangan:
IS = indeks kesamaan Sorensen
A = jumlah jenis yang ada di luar tapak proyek (habitat pertama)
B = jumlah jenis yang ada di derah tapak proyek (habitat kedua)
C = jumlah jenis yang ada di kedua daerah yang berpasangan (di luar dan di
daerah tapak proyek)
Metode Wawancara
Metode Inventarisasi
Metode Pengamatan Jejak dan atau Bekas Kotoran Hewan
b. Fauna Perairan
b.1 Jenis Benthos
Benthos merupakan makhluk hidup di perairan yang terdapat:
1. Di permukaan dasar laut atau di dasar perairan sungai, danau, dan waduk. Benthos yang
hidup di permukaan dasar perairan disebut Epibenthos atau Epifauna.
2. Sementara itu ada pula benthos yang hidup di dalam sedimen atau lumpur. Bentos yang
demikian disebut Infauna.
2. Metode Cuplikan
Pada dasarnya metode pencuplikan ada dua macam, yaitu:
a. Metode Transek (Transect Sampling)
1. Sejajar garis pantai
2. Tegak lurus garis pantai
b. Metode Kuadrat (Quadrat Sampling)
1. Bujur sangkar teratur
2. Trapesium teratur
3. Bujur sangkar letak tak teratur
2.2.3 Metode Pengumpulan Data Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat
Secara garis besar penelitian sosial ekonomi menurut Whitte (1977) dalam Huffsmidt dkk
(1986) dapat dilihat pada tabel berikut:
Metode Pengamatan Data Sosial Ekonomi
Metode Kuantitatif
Data Sekunder 1. Data Demografi Metode Kualitatif
2. Data Ekonomi
Data Primer 1. Menggunakan Kuesioner 1. Test Individu
2. Interview 2. Interview Tak Berstruktur
3. Penskalaan Perilaku
Partisipasi observasi Survei perilaku sendiri
Pengamatan observasi 1. Observasi Tidak Langsung Observasi tak berstruktur
individu ke kelompok 2. Observasi Langsung Berstruktur
Cara Pengumpulan Data Komponen (Parameter) Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan
Masyarakat
Sumber Data Metode Analisis
Komponen Paremeter
No Data Data Kuantitatif Kualitatif
Lingkungan Lingkungan
Primer Sekunder
Keadaan Observasi Monografi Mencoba
pusat dan kecamatan menggambarkan
perekonomia dan aliran barang atau
n, infra kelurahan uang masuk dan
struktur mata keluar dari suatu
pencaharian kawasan dan
dan menemukenali potensi
pendapatan. desa
Sosial
1.
Ekonomi
Sistem Deep Monografi Tabulasi
penguasaan Interview desa silang
tanah dan
pertanian,
peternakan,
perikanan,
dan
sebagainya.
Struktur Observasi Monografi Tabulasi Menggambarkan
kependuduka desa dan silang, potensi dan masalah
n: jumlah, kecamatan kecenderun demografi yang ada
2. Demografi
kepadatan, gan
pola memusat,
kependuduka mean (X)
n, struktur dsb
umum, jenis
kelamin,
pendidikan,
persebaran
penduduk,
dan mobilitas
Perikehidupa Observasi, Kecenderun Menggambarka pola
n sehari-hari: Deep gan kehidupan dan adat
adat istiadat, Interview, memusat, istiadat yang ada serta
tata cara, Questionn tabulasi sistem kepercayaan
interaksi intra aire silang
dan antar
kelompok
masyarakat,
sistem
kepercayaan,
tata nilai, dan
Sosial norma yang
3.
Budaya berlaku
Sikap, nilai Observasi, Tabulasi Mengidentifikasi
dan persepsi Deep silang, sikap oposisi,
berbagai Interview, kecenderun dukungan, dan
kelompok Questionn gan menentang yang
masyarakat aire memusat diinginkan dari proyek
terhadap oleh masyarakat
rencana
proyek
Stratifikasi Deep Kecenderun Menggambarkan
sosial dan Interview, gan stratifikasi sosial yang
distribusi Questionn memusat, ada dan mobilitas
kekuasaan, aire mean (X) kependudukan
mobilitas
vertikal dan
horizontal
Integrasi dan Deep Kecenderun Menggambarkan
kohesi sosial Interview, gan keeratan hubungan
yang ada Questionn memusat, sosial yang ada
aire sociogram
Kondisi tata Deep Mean (X), Menggambarkan
pranata sosial Interview, deskriptif struktur dan fungsi
yang ada Questionn statistik pranata sosial yang
serta fungsi aire ada
masing-
masing
pranata
Orbitasi Observasi, Menggambarkan
kawasan dan Interview interaksi antar daerah
interaksinya
dengan
kawasan lain
Tingkat Deep Mendeskripsikan
pengalaman Interview, dampak sosial budaya
masyarakat Questionn yang akan terjadi
dengan aire dengan keberadaan
perubahan proyek
dan interaksi
dengan
budaya lain
dan cara
adaptasi yang
dilakukan
Fasilitas dan Monografi Menggambarkan pola
sarana sosial desa dan dan tingkat ehidupan
dan budaya kecamatan yang ada
yang ada
Peningkatan Deep Monografi Memitigasi dampak
sejarah Interview desa dan negatif proyek
budaya yang pada key kecamatan terhadap adat dan
ada informan budaya setempat
Masalah Deep Menemukenali cara
sosial yang Interview masyarakat setempat
ada dan cara memecahkan masalah.
penanggulan
gan
4. Kesehatan Keadaan dan Questionn Monografi Mean (X) Identifikasi jenis pola
Masyarakat sistem aire Puskesmas penyakit dan sistem
kesehatan pengobatan dan
yang ada, kesehatan masyarakat
predator,
sanitasi
lingkungan,
fasilitas
medis,
pelayanan
medis,
endemi,
pandemi, dan
epidemi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa rona lingkungan merupakan kondisi lingkungan
pada saat ini yaitu kondisi alam atau komponen komponen lingkungan awalsebelum perencanaan
dan pembangunan fisik dimulai. Hal-hal yang termuat di dalam ronalingkunan yaitu biogeofisik
kimia, sosial budaya, dan ekonomi.Cara pendekatan rona lingkungan hidup bagi suatu proyek
yaitu dengan cara menyusun dan menggunakan daftar komponen lingkungan. Komponen rona
Lingkungan meliputi Geo Fisik Kimia (Iklim, kualitas udara, dan kebisingan, Fisiografis,
Hidrologi, Hidrooceanografi, Ruang, Lahan dan Tanah), Biologi (Flora dan Fauna); Sosial
(Demografi, Ekonomi, Budaya), dan Kesehatan Masyarakat(Sanitasi lingkungan, dan Tingkat
kesehatanmasyarakat).
Metode pengumpulan data rona lingkungan berbeda-beda tergantung dari jenis komponen
yang ada. Manfaat rona lingkungan hidup bagi kehidupan adalah
untuk pendugaan keadaan lingkungan tanpa proyek dan keadaan lingkungan dengan
proyek danuntuk menjaga keadaan lingkungan di masa yang akan datang tanpa proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 1975. Plant Sampling Instruction for Cereals And Pasterus. Fertility Sciences
(CSBP).
Barbour, M.G., Burk, J.H., And Pitts, W.D. 1980. Terrestial Plant Ecology The
Benyamin/Cummings Publishing Company, Inc. Menlot Park California.
Massachusetts.
Chapman, D.H., And Pratt, F.P. 1961. Methods of Analysis for Soil, Plant and Water.
Division of Agricultural Sciences Univercity of California.
Canter, L.W., and Hill, l.g. 1979. Handbook of Variables for Environmental Impact
Assesment. Ann Arbor Sciences Publisher Inc. Michigan.
Canter, L.W. 1982. Enviromental Impact Assesment. Mc Graw Hill Book Company. New York.
Colinvaux, P. 1986. Ecology. John Wiley and Sons, Inc. New York.
Dombois, D.M. dan Ellenberg, E.H. 1974. Aims And Methods of Vegetation Ecology. John
Wiley and Sons Publisher, International Edition. New York.
Huffsmidt, M.M., James, D.E., Meister, A.D., Bower, B.T., and Dixon, J.A. 1986.
Benefit-Cost Analysis of Natural System and Environmental Quality Aspect of
Development. East West Environmental And Policy Institute East West Center. Honolulu.
Munn, R.E. 1979. Environmental Impact Assesment Principles And Procedurel. John Wiley
And Sons. Chischester.
Sugiman. 1982. Ilmu Tanah. Bhratara Karya Aksara Jakarta. Terjemahan Dari Buku
Karangan Buchman H.O. dan Brady N.C. (1969). The Nature and Properties of Soil. The
Macmillan Company. New York. 1959.
Tanjung, S.D. 1989. Pengamatan Terhadap Flora dan Fauna Kursus Lanjutan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan. Kerjasama Kantor Menteri Negara Kependudukan dan
PPLH UGM: Yogyakarta.