Anda di halaman 1dari 43

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS LAGUBOTI KABUPATEN TOBA


SAMOSIR TAHUN 2017

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Kedokteran

Oleh :

WILLIAM JONATHAN
140100131

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian Gambaran Status Gizi Ibu Hamil di Wilayah Kerja


Puskesmas Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2017
:

Nama Mahasiswa : William Jonathan


Nomor Induk : 140100131

Proposal penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk


diujikan pada ujian proposal penelitian

Medan, 15 Juni 2017


Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr.dr.Makmur Sitepu M.Ked(OG), SpOG(K)


NIP.196001071985031009

i
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan ..................................................................................... i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
Daftar Tabel ................................................................................................ iv
Daftar Gambar ............................................................................................. v
Daftar Singkatan.......................................................................................... vi
Abstrak ........................................................................................................ vii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
1.3.1. Tujuan Umum ................................................................ 4
1.3.2. Tujuan Khusus................................................................ 4
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5
2.1. Kehamilan .............................................................................. 5
2.1.1. Pengertian ....................................................................... 5
2.1.2. Tanda Kehamilan ........................................................... 5
2.1.3. Perubahan Fisiologi pada Perempuan Hamil ................. 6
2.2. Gizi Ibu Hamil ....................................................................... 9
2.2.1. Pengertian dan Asupan Gizi Selama Kehamilan............ 9
2.2.2. Pentingnya Gizi Selama Masa Kehamilan ..................... 14
2.2.3. Penilaian Status Gizi ...................................................... 15
2.2.4. Faktor Risiko Status Gizi Ibu Hamil .............................. 17
2.3. Kerangka Teori ...................................................................... 20
2.4. Kerangka Konsep ................................................................... 21
BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 22
3.1. Jenis Penelitian....................................................................... 22
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 22
3.2.1. Waktu Penelitian ............................................................ 22
3.2.2. Tempat Penelitian ........................................................... 22
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 22
3.3.1. Populasi Penelitian ......................................................... 22
3.3.2. Sampel Penelitian ........................................................... 22
3.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi .......................................... 23
3.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 24
3.4.1. Sumber Data ................................................................... 24
3.4.2. Instrumen Penelitian ....................................................... 24
3.5. Definisi Operasional .............................................................. 24

ii
3.6. Pengolahan dan Analisis Data ............................................... 25
3.6.1. Pengolahan Data ............................................................. 25
3.6.2. Analisis Data .................................................................. 26
BAB IV. JADWAL PENELITIAN DAN BIAYA PENELITIAN ........ 27
4.1. Jadwal Penelitian ................................................................... 27
4.2. Alur Penelitian ....................................................................... 28
4.3. Biaya Penelitian ..................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 30
LAMPIRAN ............................................................................................... 32

iii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

4.1 Jadwal Penelitian................................................. 28


4.2 Rencana anggaran dana penelitian....................... 29

iv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


2.1 Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan..... 10
2.2 Pedoman Pengukuran LiLA................................ 18
2.3 Kerangka Teori Penelitian................................... 21
2.4 Kerangka Konsep Penelitian…………………… 22
4.1 Alur Penelitian…………………………………. 28

v
DAFTAR SINGKATAN

BBLR : Berat Badan Lahir Rendah


BB : Berat Badan
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia
HDL : High Density Lipoprotein
IU : International Unit
KEK : Kurang Energi Kronis
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
LiLA : Lingkar Lengan Atas
MDGs : Millenium Development Goals
PMK : Peraturan Menteri Kesehatan
PMT : Pemberian Makanan Tambahan
PCO2 : Tekanan Parsial Karbon Dioksida
PO2 : Tekanan Parsial Oksigen
SDKI : Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
TB : Tinggi Badan
VLDL : Very Low Density Lipoprotein
WUS : Wanita Usia Subur

vi
ABSTRAK
Latar Belakang. Sekitar 289.000 wanita di dunia meninggal selama kehamilan dan persalinan
pada tahun 2013. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal
sudah disebutkan pada target kedua Millenium Development Goals (MDGs) pada poin ke-5
tentang Maternal Health disebutkan bahwa pada tahun 2015 akan didapatkan akses universal
kesehatan reproduktif yang akan menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000
kelahiran. Masa kehamilan suatu janin bergantung sepenuhnya kepada ibu untuk memperoleh zat
gizi dan suatu lingkungan yang melindunginya. prevalensi wanita usia subur (WUS) risiko kurang
energi kronik (KEK) menurut umur tahun 2013 kelompok umur < 35 tahun cukup tinggi (>10%).
Pada kelompok umur 20-24 tahun terlihat bahwa KEK pada WUS hamil lebih tinggi (26,7%)
dibandingkan dengan WUS tidak hamil (24,3%) di keseluruhan wilayah Sumatera Utara Tujuan.
Untuk mengetahui gambaran status gizi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Laguboti
Kabupaten Toba Samosir. Metode. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
observasional (non eksperimental) deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Laguboti Kabupaten Toba
Samosir periode bulan Juli 2017 – Agustus 2017. Sampling yang digunakan adalah simple
random sampling dengan besar sampel minimal 59. Data diperoleh melalui pengukuran lingkar
lengan atas (LiLA) dengan menggunakan lembar penelitian yang memenuhi kriteria inklusi untuk
menjadi responden.
Kata kunci : ibu hamil, KEK, LiLA

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sekitar 289.000 wanita di dunia meninggal selama kehamilan dan persalinan


pada tahun 2013. Pada tahun 2015 sekitar 303.000 wanita meninggal karena
masalah kehamilan dan 2,7 juta bayi meninggal saat 28 hari pertama kehidupan.
Ini tidak akan terjadi apabila pelayanan kesehatan kehamilan dilakukan secara
teratur dan dengan kualitas yang baik. Tetapi, berdasarkan data hanya 64% dari
wanita di dunia yang memperoleh prenatal care lebih dari 4 kali sepanjang
kehamilannya. (WHO, 2016)
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan SDKI tahun 1991
tapi tidak terlalu signifikan. Padahal sudah disebutkan pada target kedua
Millenium Development Goals (MDGs) pada poin ke-5 tentang Maternal Health
disebutkan bahwa pada tahun 2015 akan didapatkan akses universal kesehatan
reproduktif yang akan menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000
kelahiran. (Menkes RI, 2014;Stalker, 2008)
Sekitar 30 juta wanita usia subur menderita Kurang Energi Kronis (KEK),
yang bila hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan
lahir yang rendah (BBLR). Setiap tahun, diperkirakan sekitar 350.000 bayi BBLR
(≤2500 gram), sebagai salah satu penyebab utama nya adalah gizi kurang (Menkes
RI, 2007)
PMK No. 97 tahun 2014 pasal 2 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan akan
menjamin kesehatan ibu hamil agar dapat melahirkan bayi yang sehat dan
berkualitas. Peraturan ini jelas menyatakan bahwa pemerintah dapat menyiapkan
layanan kesehatan yang dapat melakukan Pelayanan Kesehatan Masa Hamil atau
antenatal care yang baik. (Menkes RI, 2014)

1
2

Pada PMK No. 97 tahun 2014 pasal 13, pelayanan kesehatan masa hamil
dilakukan sekurang-kurangnya 4 (empat) kali selama masa kehamilan yang
dilakukan sesuai standar buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Dalam
pemeriksaan tersebut harus dapat meliputi pemeriksaan status gizi untuk
menanggulangi permasalahan KEK dan pemeriksaan darah rutin untuk mencegah
kasus anemia. Pelayanan kesehatan masa hamil juga harus mempunyai
kemampuan untuk melakukan penyuluhan mengenai gizi yang cukup agar
kehamilan berlangsung baik dan janinnya lahir sehat juga cerdas (pasal 12).
(Menkes RI, 2014)
Masa kehamilan suatu janin bergantung sepenuhnya kepada ibu untuk
memperoleh zat gizi dan suatu lingkungan yang melindunginya. Beberapa faktor
yang menciptakan lingkungan dikendalikan oleh genetika, tetapi yang lainnya
bergantung pada perilaku makan si ibu. (Walker, 2012) Kehamilan menyebabkan
peningkatan metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya
meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh si ibu, sehingga
kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin
tumbuh tidak sempurna. (Sukarni, 2013)
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya
manusia. Pemenuhan asupan gizi bagi ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain pengetahuan dan pola makan. (Walker, 2012) Status gizi ibu hamil bisa
diketahui dengan mengukur lingkar lengan atas, bila kurang dari 23,5 cm maka
ibu hamil tersebut mengalami kekurangan energi kronis. Ini berarti ibu sudah
mengalami kurang gizi dalam jangka waktu yang lama, bila ini terjadi maka
kebutuhan nutrisi untuk proses tumbuh kembang janin menjadi terlambat,
akibatnya akan melahirkan bayi BBLR. (Depkes RI, 2008)
Data dari WHO menyatakan bahwa 20 juta bayi lahir dengan berat badan lahir
yang rendah. Angka BBLR di dunia terkonsenstrasi di 2 wilayah yaitu di Asia dan
Afrika. 72 persen bayi di yang lahir di negara berkembang berasal dari Asia
3

dimana banyak kelahiran yang terjadi di negara berkembang. Dari hasil


pengamatan tahun 2002 oleh WHO di Asia Tenggara adalah 11,6 persen
sedangkan di Indonesia 9 persen. Tetapi yang lebih mengkhawatikan adalah
masih ada 22 persen bayi di Indonesia tidak mendapat pengukuran berat saat lahir.
Besar kemungkinan bahwa bayi tersebut mungkin saja memiliki berat badan lahir
yang rendah. (UNICEF, 2004)
Prevalensi risiko KEK penduduk wanita hamil maupun tidak hamil di Provinsi
Sumatera Utara (hamil 17,1% dan tidak hamil 17,6%) memang lebih rendah
dibandingkan dengan angka nasional (hamil 24,2% dan tidak hamil 20,8%).
Tetapi, prevalensi wanita usia subur risiko KEK menurut umur tahun 2013
kelompok umur < 35 tahun cukup tinggi (>10%). Pada kelompok umur 20-24
tahun terlihat bahwa KEK pada WUS hamil lebih tinggi (26,7%) dibandingkan
dengan WUS tidak hamil (24,3%) di keseluruhan wilayah Sumatera Utara.
(Harimat et al., 2013)
Dari hasil survey awal, ditemukan data bahwa dari awal tahun 2017 telah
dberikan bantuan PMT kepada 8 orang ibu hamil. Tetapi menurut hasil
wawancara dengan petugas gizi di Puskesmas Laguboti jumlah itu belum
mencakup seluruh jumlah ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Laguboti
dan belum ada penelitian serta pemantauan status gizi ibu hamil yang
berkelanjutan di kecamatan Laguboti.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimana “gambaran status gizi ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Laguboti Kabupaten Toba Samosir tahun 2017”.

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui “gambaran status gizi ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Laguboti Kabupaten Toba Samosir tahun 2017”.
4

1.3.2 Tujuan Khusus


 Untuk mengetahui kecukupan energi dan protein ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Laguboti Kabupaten Toba Samosir tahun 2017
berdasarkan LiLA
 Untuk mengetahui status gizi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Laguboti Kabupaten Toba Samosir tahun 2017 berdasarkan gambaran
demografi ibu hamil

1.4 MANFAAT PENELITIAN


 Sebagai bahan masukan dan informasi untuk perencanaan kesehatan dan
meningkatkan pengawasan status gizi ibu hamil di Dinas Kesehatan
Kabupaten Toba Samosir.
 Dapat dijadikan data dasar sumber informasi untuk Dinas Kesehatan dan
instansi-instansi terkait lainnya serta para peneliti lainnya.
 Sebagai bahan masukan dan informasi bagi para pembaca.
 Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam mempelajari
gambaran status gizi ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KEHAMILAN
2.1.1 Pengertian

Menurut KBBI, hamil adalah mengandung janin dalam Rahim karena


sel telur dbuahi oleh spermatozoa sedangkan kehamilan adalah keadaan
hamil. Kemudian, menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional
kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum,
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi. Kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional. (Andrianz, 2010)

2.1.2 Tanda Kehamilan

Wajar bagi seorang ibu untuk mengalami gejala dan tanda yang
muncul dalam kehamilannya karena berubahnya fisiologi tubuhnya.
Kelelahan yang tidak normal adalah satu dari seluruh keluhan yang hampir
dialami oleh seluruh perempuan. Gejala yang paling sering muncul adalah
mual dan muntah. Mual dan muntah adalah tanda awal bagi perempuan
yang hamil dan berbeda-beda tingkat keparahannya. Biasanya muncul di
dalam 8 minggu akhir periode menstruasi. (Overton, 2007)
Satu per tiga perempuan hamil juga mengalami konstipasi, tetapi akan
berkurang keparahannya seiring dengan kehamilan. Heartburn juga adalah
gejala yang sering dikeluhkan selama kehamilan, tetapi berbeda dengan
konstipasi, heartburn bertambah parah seiring kehamilan. Heartburn
disebabkan oleh bertambahnya tekanan karena membesarnya uterus yang
dikombinasi dengan berubahnya fungsi hormon yang mengarah ke refluks
gastro-oesophageal. (Overton, 2007)
Tanda-tanda yang muncul pada kehamilan meliputi: tanda
Chadwick(perubahan warna pada vulva, vagina, dan serviks), tanda

5
6

Goodell(Perubahan konsistensi serviks), tanda Hegar(pelunakan dan


kompresibilitas ismus serviks). Semua tanda ini disebabkan oleh
peningkatan vaskularisasi, kongesti, edema jaringan dinding uterus dan
hipertrofi kalenjar serviks. Tanda lainnya berupa penonjolan atau
pembesaran dinding abdomen, tanda Piskacek, kontraksi Braxton Hicks,
denyut jantung janin, gerakan janin, ballotment. (Andrianz, 2010)

2.1.3 Perubahan Fisiologi pada Perempuan Hamil

Perubahan anatomi, fisiologi, serta biokimia pada perempuan hamil


sebagian sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama
kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin
(Djusar, 2010). Pemahaman tentang perubahan ini sangat penting untuk
mengetahui untuk terhindar dari kesalahan diagnosa akan adanya penyakit,
penentuan pemberian dosis obat, dan kadar nutrisi yang harus diberikan
pada ibu hamil. (Kahn, 2007)

a. Sistem Kardiovaskular
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini
terjadi untuk mengurangi vaskular sistemik disertai dengan peningkatan
denyut jantung. Antara minggu 10-20 juga terjadi peningkatan preload.
Ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi dan dilatasi untuk memfasilitasi
perubahan cardiac output, tetapi kontraktilitas tidak berubah. Kapasitas
vaskular juga akan meningkat yang disebabkan peningkatan estrogen dan
progesteron dan menyebabkan vasodilatasi dan penurunan resistensi
vaskular perifer. (Cunningham, 2010)
Volume darah akan meningkat secara progresif dari minggu ke-6 dan
mencapai puncaknya pada minggu ke-32. Volume Plasma akan meningkat
sekitar 40-50 %, sedangkan pada sel darah merah ada penambahan jumlah
kira-kira 20-30 %. Perubahan ini difasilitasi oleh kerja hormon-hormon
dalam meningkatkan kerja hormone aldosteron dan eritropoiesis pada
ginjal. Terjadi juga peningkatan Leukosit dan peningkatan faktor-faktor
7

pembekuan (kecuali faktor XI dan XIII) serta fibrinogen yang akan


menginduksi kejadian hiperkoagulasi. (Kahn, 2007)
b. Sistem Pernapasan
Kehamilan akan memengaruhi kapasitas dan volume paru yang
tentunya akan menyebabkan perubahan pada fisiologi sistem pernapasan.
Pada awal kehamilan, terjadi kenaikan volume tidal sekitar 30 % dan
penurunan pada volume residu dan ekspirasi tambahan kira-kira 20 % dari
normal. Kenaikan ini tidak memengaruhi respiratory rate tetapi
menyebabkan kenaikan pada minute ventilation, sehingga PCO2 turun dan
PO2 naik. (Pipkin, 2007)
Keadaan hiperventilasi ini diinduksi oleh hormon progesteron yang
meningkatkan sensitivitas CO2 pada central chemoreflex di medulla
oblongata. Hiperventilasi pada perempuan hamil berguna dalam menjaga
fetus dari tekanan CO2 yang tinggi untuk mencegah adanya kelainan pada
perkembangan sistem pernapasan pada bayi. (Kahn, 2007)
c. Sistem Pencernaan
Pada awal kehamilan, perempuan hamil merasakan rasa yang berbeda
pada indera pengecap nya. Gusi menjadi hipertrofi dan hiperemis. Hal ini
mungkin disebabkan oleh kenaikan kadar estrogen sistemik. Pada bagian
bagian lambung terjadi penurunan pada produksi asam lambung dan
peningkatan produksi mukus serta tekanan intragastric. Ini akan
menyebabkan regurgitasi isi lambung dan menimbulkan keluhan
heartburn. Kebanyakan perempuan mengeluhkan keluhan ini muncul di
awal trimester dan berkembang sepanjang kehamilan. (Kahn, 2007)
Pada lambung juga terjadi penurunan waktu pengosongan lambung
pada makanan yang padat, tetapi tidak berpengaruh pada cairan. Pada usus
halus, terjadi penurunan motilitas yang akan menyebabkan peningkatan
absorpsi air dan garam. Hal ini akan menyebabkan tinja menjadi keras dan
menimbulkan keluhan konstipasi. (Kahn, 2007)
Pada fungsi hati kadar alkalin fosfatase akan meningkat hampir dua
kali lipat, sedangan serum aspartate transamin, alani transamin, albumin
8

dan bilirubin akan menurun. Total kolesterol pada plasma akan menurun
selama 6-8 minggu tetapi akan meningkat seiring kehamilan. Trigliserida
mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat, VLDL meningkat 50%, dan
HDL juga mengalami peningkatan yang signifikan. Penyimpanan kadar
lemak tersebut diatur oleh hormon leptin. (Pipkin, 2007)
d. Sistem Endokrin dan Perubahan Metabolisme
Konsentrasi plasma hormon paratiroid akan menurun pada trimester
pertama dan kemudian akan meningkat secara progresif. Aksi ini penting
untuk memasok janin dengan kalsium yang adekuat dan untuk
memfasilitasi produksi peptida pada janin, plasenta, dan ibu. Ditemukan
peningkatan pada hormon dioksikortikosteron, aldosterone, kortisol.
Selain itu, terdapat juga peningkatan hormon prolaktin saat kehamilan
aterm.
Perempuan hamil cenderung beristirahat lebih sering untuk
menyimpan energi dan menjaga pencernaan janin tidak terganggu.
Perubahan kasat mata yang paling terlihat pada wanita hamil adalah
perubahan berat badan dan bentuk tubuh. Perubahan berat badan berasal
tidak hanya dari isi dari pada uterus, tetapi juga karena pertambahan besar
payudara, volume darah, dan volume cairan baik intrasel maupun ekstrasel
.
Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu hal yang
fisiologis. Hal ini disebabkan oleh turunnya osmolaritas yang diinduksi
rendahnya ambang rasa haus dan sekresi vasopressin. Fenomena ini mulai
terjadi pada awal kehamilan sehingga minimal tambahan cairan selama
kehamilan adalah sekitar 6,5 liter. Pada kehamilan normal juga akan
terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan kadar insulin
dan naiknya konsentrasi lemak, lipoprotein, dan apolipoprotein dalam
plasma. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan hormon progesteron dan
estrogen.
9

Gambar 2.1. Penambahan berat badan selama kehamilan


(Prawirohardjo, 2010)

2.2 GIZI IBU HAMIL


2.2.1 Pengertian dan Asupan Gizi Selama Kehamilan
zat gizi adalah substansi makanan yang dibutuhkan tubuh untuk hidup
sehat, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Zat
gizi tersebut dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi (terutama
karbohidrat dan lemak), sumber zat pembangunan (protein), pertumbuhan,
pertahanan dan perbaikan jaringan tubuh. Status gizi adalah cerminan dari
ukuran terpenuhinya kebutuhan gizi. (PERSAGI, 2009)
Saat kehamilan terjadi biasanya banyak sekali muncul pertanyaan di
kalangan ibu hamil tentang makanan apa saja yang boleh dan yang
sebaiknya dihindari selama masa kehamilan, dan juga mengapa makanan
itu boleh dan tidak boleh. Terdapat suatu kepercayaan di kalangan rakyat
kita bahwa ibu hamil harus makan dua kali lebih banyak karena ada dua
jiwa. Anggapan ini tidak benar, sebab akibatnya setiap kali habis bersalin,
si ibu bertambah gemuk. (Kurnia, 2009)
Secara berkala, Food and Nutrion Board dari institute of Medicine
menerbitkan asupan gizi yang direkomendasikan (Recommended Daily
Allowance), termasuk bagi wanita hamil atau menyusui. (Cunningham
2010)
a. Kalori
10

Kehamilan memerlukan tambahan 80.000 kkal - sebagian besar


terakumulasi dalam 20 minggu terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan ini,
selama kehamilan dianjurkan peningkatan kalori 100 sampai 300 kkal per
hari. Kalori dibutuhkan untuk energi, dan jika asupan kalori kurang
memadai maka protein akan dimetabolisme dan bukan disisakan untuk
peran vital dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. (Cunningham,
2010)
b. Protein

Ke dalam kebutuhan protein wanita hamil ditambahkan kebutuhan


untuk pertumbuhan dan remodeling jaringan plasenta, uterus, dan
payudara, serta peningkatan volume darah ibu. Selama paruh kedua
kehamilan, sekitar 1000 g protein diendapkan, setara dengan 5 sampai 6
g/hari. Konsentrasi sebagian besar amino dalam plasma ibu turun
mencolok, termasuk ornitin, glisin, taurine dan prolim dengan
pengecualian asam glutamat dan alanin yang knsentrasinya meningkat.
Sebagian besar protein disarankan berasal dari sumber hewani, misalnya
daging ,susu, telur, keju, produk ayam, ikan karena protein hewani ini
mengandung asam amino dalam kombinasi optimal. (Cunningam, 2010)
c. Mineral
 Besi

Dari 300 mg besi yang dipindahkan ke janin dan plasenta dan 500 mg
yang dimasukkan ke dalam massa haemoglobin ibu yang bertambah,,
hampir semua digunakan setelah pertengahan kehamilan. Selama waktu itu
kebutuhan besi selama kehamilan dan ekskresi ibu total selama 7 mg per
hari. American Academy of Pediatrics and American college of
Obstetricians and Gynecologists (2007) menguatkan bahwa wanita hamil
mendapat paling sedikit suplemen besi fero sebanyak 27 mg per hari
karena hanya sedikit wanita yang ditemukan memiliki simpanan besi yang
cukup. Wanita yang jelas anemic akan berespons baik terhadap pemberian
suplementasi oral garam besi. (Cunningham, 2010)
11

Karena kebutuhan besi tidak banyak meningkat selama 4 bulan


pertama kehamilan maka suplemen besi selama waktu itu bukan
merupakan keharusan. Menunda pemberian suplemen besi selama
trimester pertama kehamilan menghindari risiko peningkatan mual dan
muntah. (Gill, dkk., 2009)
 Kalsium

Wanita hamil menahan sekitar 30 g kalsium, yang sebagian besar


disalurkan ke janin pada kehamilan tahap lanjut. Jumlah kalsium ini
mencerminkan hanya sekitar 2,5 persen dari kalsium ibu total, yang
kebanyakan ada di tulang, dan yang mudah dimobilisasi untk pertumbuhan
janin. (Cunningham, 2010)
 Seng

Defisiensi seng berat dapat menyebabkan penurunan nafsu makan,


pertumbuhan supotimal, gangguan penyembuhan luka, dwarfism (tubuh
cebol) dan hipogonadisme. Meskipun kadar suplemnetasi seng yang aman
bagi wanita hamil belum dipastikan, asupan harian yang dianjurkan selama
kehamilan adalah sekitar 12 mg. (Cunningham, 2010)
 Yodium

Pemakaian garam dan produk roti beryodium dianjurkan selama


kehamilan untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan oleh adanya janin
dan hilangnya yodium ibu melaui ginjal. Defisiensi yodium berat pada ibu
mempermudah bayi mengalami kreatinisme epidemik, yang ditandai oleh
defek neurologis multipel. (Cunningham, 2010)
 Kalium

Konsentrasi kalium dalam plasma ibu menurun sekitar 0,5 mEq/L pada
pertengahan kehamilan. (Cunningham, 2010)
d. Trace mineral
12

Tembaga, selenium, kromium dan mangan memiliki peran penting


dalm fungsi enzim tertentu. Secara umum, sebagian besar tersedia dalam
diet sehari-hari. Defisiensi bermanifestasi sebagai kardiomiopati yang
sering mematikan pada anak dan wanita usia subur. (Cunningham, 2010)
e. Vitamin
 Asam folat

Lebih dari separuh kasus cacat tabung saraf dapat dicegah dengan
pemberian asam folat 400 mikrogram setiap hari sepanjang periode
perikonsepsi(Centers for Disease Control and Prevention, 1999).
Penambahan 140 mikrogram asam folat ke dalam setiap 100 produk padi-
padian dapat meningkatkan asupan asam folat wanita amerika usia subur
sebesar 100 mikrogram per hari. Karena sumber nutrisi saja kurang
memadai maka suplementasi folat tetap dianjurkan. (Cunningham, 2010)
Seperti ditekankan oleh American Academy of Pediatrics dan
American College of Obstetricians and Gynecologist(2007), dosis ini
harus dikonsumsi sebagai suplemen terpisah yaitu bukan sebagai tablet
multivitamin untuk menghindari asupan vitamin larut lemak yang
berlebihan. (Cunningham, 2010)
 Vitamin A

Suplementasi tidak dibutuhkan selama belum terdapat defisiensi,


sebaliknya terdapat keterkaitan antara cacat lahir dengan pemberian
suplemen vitamin A dengan dosis yang sangat tinggi selama kehamilan-
10.000-50.000 IU per hari. Malformasi ini serupa dengan yang
ditimbulkan turunan vitamin A isotretinoin yang merupakan suatu
teratogen kuat. (Cunningham, 2010)
Defisiensi vitamin A adalah masalah gizi endemic di Negara-negara
berkembang. West (2003) memperkirakan bahwa di seluruh dunia, juta
wanita hamil menderita buta senja akibat defisiensi vitamin A. Defisiensi
vitamin A baik nyata maupun subklinis, dilaporkan berkaitan dengan
13

peningkatan risiko anemia dan persalinan kurang bulan spontan.


(Cunningham, 2010)
 Vitamin B12

Pada kehamilan normal, kadar vitamin B12 plasma ibu menurun dan
terutama disebabkan oleh berkurangnya kadar protein pembawa-
transkobalamin-dalam plasma. Vitamin B12 terdapat secara alami hanya
dalam makanan hewani, dan vegetarian ketat dapat melahirkan bayi
dengan simpanan B12 yang rendah. Demikian juga, karena air susu dari ibu
vegetarian hanya mengandung sedikit vitamin B12, defisiensi dapat
semakin nyata pada bayi yang menyusui. Meskipun perannya masih
diperdebatkan namun kadar vitamin B12 yang rendah prakonsepsi, serupa
dengan folat, dapat meningkatkan risiko cacat rabung saraf. (molloy,
dkk.,2009)
 Vitamin B6

Bagi wanita yang berisiko tinggi mengalami kekurangan gizi misalnya,


pecandu obat terlarang, remaja, dan mereka yang hamil multi janin
dianjurkan suplemen 2 mg setiap hari. (Cunningham, 2010)
 Vitamin C

Asupan yang dianjuran untuk vitamin C selama kehamilan adalah 80


sampai 85 mg/hari-sekitar 20 persen lebih banyak dari keadaan tak hamil.
Kadar dalam plasma ibu menurun selama kehamilan, sementara kadar
dalam darah tali pusat lebih tinggi, suatu fenomena yang terjadi pada
sebagian besar vitamin larut air. (Cunningham, 2010)
2.2.2 Pentingnya Gizi Selama Masa Kehamilan

Masa kehamilan adalah saat yang paling rawan dihadapi oleh seorang
perempuan dimana pada masa ini paling mudah menderita gangguan
kesehatan atau rentan karena kekurangan gizi. Selain memikirkan
kesehatan, seorang ibu hamil juga harus memenuhi asupan gizi untuk
pertumbuhan janin di dalam kandungannya. Masa kehamilan juga masa
14

yang berisiko karena banyak perempuan yang belum sadar bahwa gizi
yang dipenuhinya harus lebih banyak dari saat belum hamil. (Adraini,
2012)
Selama hamil, janin membutuhkan energi untuk bertumbuh, sama
hanya seperti anak-anak dan orang dewasa, janin juga membutuhkan tiga
komponen utama nutrisi yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Janin juga
memperoleh zat gizi langsung dari darah ibunya setelah dicerna menjadi
bentuk yang sederhana. Janin juga membutuhkan vitamin dan mineral
untuk menjalankan fungsi tubuh dan memastkan organ janin berkembang
menjadi ukuran sepenuhnya. (Walker, 2012)
Ibu hamil memerlukan makanan yang sehat untuk mengatasi
peningkatan kebutuhan tubuh dan mempertahankan stamina. Makanan
yang sehat pada kehamilan berarti mengonsumsi berbagai jenis makanan
yang tepat seperti mengonsumsi buah dan sayuran segar, makanan kaya
serat, ikan, daging yang diternak secara organik dan produk turunan susu
rendah lemak. (Hutagalung, 1999)
Fokus kehamilan yang terpenting bukan meningkatkan kuantitas dari
apa yang dimakan melainkan kualitasnya. Seorang ibu hamil yang
terpelihara gizinya sejak awal tidak harus terlalu banyak menambah
makanan berkalori lagi. Dalam kehidupan janin, nutrisi dan kesehatan ibu
adalah yang paling penting dalam menentukan seberapa baik seorang bayi
bertumbuh. (Walker, 2012)

2.2.3 Penilaian Status Gizi


Status Gizi adalah merupakan keadaan kesehatan seseorang sebagai
refleksi dari konsumsi pangan serta penggunaanya oleh tubuh.Pemantaun
status gizi ibu hamil dapat dilihat dengan penambahan berat badan selama
kehamilan. Pertambahan berat badan selama hamil dipengaruhi oleh berat
badan(BB) dan tinggi badan (TB) Ibu, status gizi sebelum hamil, etnis,
konsumsi makanan selama hamil dan lain-lain. (Prasetyawati, 2012)
15

Pemantauan yang sering dilakukan adalah dengan pemeriksaan


antropometri, yaitu dengan melakukan penimbangan berat badan,
pengukuran tinggi badan, dan penentuan berat badan ideal serta pola
penambahan berat. Upaya pemantauan status gizi ibu hamil serta data
berat badan pada kunjungan pertama. (Arisman, 2007) Selain melihat
penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu hamil dapat juga
dilihat dari ukuran lingkar lengan atas (LiLA) dan kadar haemoglobin
(Hb) dalam darah.
Berdasarkan beberapa penelitian yang membandingkan efektifitas
berbagai pengukuran antropometri sebagai indikator terbaik untuk
screening ibu hamil kurang energi kronik dan malnutrisi akut, LiLA
dinilai sebagai indikator screening yang bagus karena secara statistik
signifikan dalam memprediksi Ibu hamil KEK yang berisiko melahirkan
bayi BBLR. Di Indonesia, berat badan prahamil umumnya tidak diketahui
sehingga Lingkar Lengan Atas (LiLA) dijadikan indikator risiko KEK
pada ibu hamil. (Ververs, 2013. Ricarde, 1998)
a. Lingkar lengan atas

Pengukuran lingkar lengan merupakan salah satu pengukuran


antropometri dimaksudkan untuk mengetahui prevalensi wanita usia subur
umur 15–45 tahun dan ibu hamil yang menderita Kurang Energi kronis
(KEK). (Menkes RI, 2014)
b. Ambang batas

Sampai sedemikian jauh, ambang batas yang digunakan untuk


menentukan seorang ibu hamil berisiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm.
(Menkes RI, 2014)
c. Tujuan

Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga


kesehatan di trimester I untuk skrining ibu hamil berisiko KEK. Kurang
energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan
16

gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun). (Depkes RI,


2007)
d. Cara mengukur

Pengukuran dilakukan menggunakan pita LiLA sepanjang 33 cm


dengan ketelitian 0,1 cm atau meteran kain. Cara mengukur LiLA:
(Sebelum pengukuran, dengan sopan minta izin kepada responden bahwa
petugas akan menyingsingkan baju lengan kiri responden sampai pangkal
bahu)
1. Tentukan posisi pangkal bahu.
2. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak
tangan ke arah perut.
3. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
menggunakan pita LiLA.
4. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan
responden sesuai tanda (di pertengahan antara pangkal bahu dan siku)
5. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
6. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
7. Baca angka yang ditunjukkan oeh tanda panah pada pita LiLA(kearah
angka yang lebih besar) dan dokumentasikan hasil.
Jika lengan kiri lumpuh, yang diukur adalah lengan kanan (beri
keterangan pada kolom catatan pengumpul data).
17

Gambar 2.2. Pedoman Pengukuran LiLA


(Depkes RI, 2007)

2.2.4 Faktor Risiko Status Gizi Ibu Hamil


Berbagai penelitian membuktikan bahwa gizi berperan sebagai faktor
penentu utama kualitas sumber daya manusia, terutama sejak 1.000 hari
pertama kehidupan, pada masa kehamilan sampai usia bayi 2 tahun. Peran
penting gizi pada masa kehamilan membuat status gizi ibu hamil mendapat
perhatian yang besar. Status kekurangan energi kronis (KEK) sebelum
hamil memengaruhi pertumbuhan janin dan menjadi pertimbangan capaian
peningkatan berat selama kehamilan. (Kemenkes RI, 1994)
Secara ekologi ada 3 faktor yang mempengaruhi gizi seseorang:
(Hutagalung, 1999)
1. Agent (gizi salah primer)
Disebabkan Karena kurangnya asupan zat-zat gizi baik kuantitas maupun
kualitasnya
2. Host (gizi salah sekunder)
Disebabkan adanya kelainan penyakit seperti gangguan absorpsi,
kekurangan enzim dan lain-lain
3. Environment (gizi salah tertier)
18

Disebabkan faktor-faktor antara lain: kemiskinan, tingkat pengetahuan,


kebiasaan, taboo, geografis.
Berikut merupakan faktor risiko yang dapat berpengaruh kepada status
gizi pada ibu hamil:
a. Umur

Umur ibu merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan.


Depkes RI(2007) menggolongkan umur ibu menjadi dua kategori yaitu
umur yang berisiko (dibawah 20 tahun atau diatas 35 tahun) dan tidak
berisiko (umur 20 sampai 35 tahun). (Depkes RI, 2007) Kelompok umur
dibawah 20 tahun berdasarkan fisiologinya masih dalam masa
pertumbuhan, organ reproduksinya belum cukup matang untu dibuahi
sehingga dapat berisiko besar mengalami keguguran, perdarahan selama
kehamilan, gizi kurang dan kurang perawatan selama pra-kelahiran.
Kelompok umur diatas 35 tahun dianggap sudah tidak mampu lagi
menerima kehamilan karena fisik yang tergolong tua untuk kehamilan,
lemah menerima beban kehamilan, organ reproduksi sudah kaku dan tidak
elastis
b. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi kemampuan penerimaan


informasi gizi. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin mudah
menerima informasi gizi dibandingkan dengan pendidikan yang lebih
rendah. (Agustian, 2010)
c. Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga adalah jumlah semua hasil perolehan yang


didapat oleh anggota keluarga dalam bentuk uang hasil pekerjaannya.
Pendapatan adalah jumlah penghasilan keluarga (suami dan istri) dalam
kurun waktu per bulan (Sianipar, 2013). Kategori pendapatan yang
digunakan yaitu UMP Sumatera Utara tahun 2017 sebesar Rp
1.961.354,69 sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor
19

188.44/623/KPTS/2016 tentang penetapan upah minimum Provinsi


Sumatera Utara Tahun 2017. Keadaan ekonomi keluarga mempengaruhi
pemilihan ragam dan kualitas bahan makanan. Menurut Arisman (2007),
tingkat pendapatan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi ibu
hamil.Tingkat pendapatan keluarga yang tidak sesuai dengan yang
dibutuhkan maka kebutuhan gizi yang diperoleh tidak terpenuhi dengan
baik.
20

2.3 KERANGKA TEORI

Gejala dan tanda kehamilan


1. Tanda Chadwick,Goodel, dan Hegar
2. Penonjolan atau pembesaran dinding abdomen
KEHAMILAN 3. Tanda Piskacek
4. Kontraksi Braxton Hicks
5. Denyut jantung janin, gerakan janin, ballotment
6. Mual muntah, heartburn, konstipasi

Hamil Tidak Hamil

Perubahan Fisiologi pada Kehamilan


-Peningkatan cardiac output, vasodilatasi Faktor Risiko Status Gizi Ibu Hamil
dan penurunan resistesi vascular, serta
1. Agent
penambahan volume darah
Pola makan dan jumlah serta
-Hiperventilasi
-Penurunan produksi asam lambung, kualitas asupan gizi
tekanan intragastric meningkat dan 2. Host
penurunan motilitas serta waktu Gangguan absorpsi yang
pengosongan lambung disebabkan penyakit sistemik,
-Kolesterol meningkat, hipoglikemia
Umur ibu hamil
puasa, dan peningkatan hormon-hormon
oleh aktivitas estrogen, progesterone, 3. Environment
serta hormon kehamilan lainnya Pendapatan, tingkat
pengetahuan, kebiasaan, taboo,
geografis.

Pemantauan Status Gizi Ibu Hamil


Pengukuran antropometri:
-Lingkar Lengan Atas (LiLA)
-IMT prahamil
-pola kenaikan berat badan
Biokimia:
-kadar haemoglobin

Status Gizi Ibu Hamil

Gambar 2.3. Kerangka Teori


21

2.4 KERANGKA KONSEP


Variabel penelitian adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi
nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara
empiris atau ditentukan tingkatannya. Penelitian ini memiliki satu variabel yaitu
status gizi ibu hamil berdasarkan ukuran lingkar lengan atas (LiLA) di wilayah
kerja Puskesmas Laguboti Kabupaten Toba Samosir.

Status Gizi ibu hamil Pengukuran antropometri: LiLA

Gambar 2.4. Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional (non
eksperimental) deskriptif dengan pendekatan cross sectional.

3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


3.2.1 Waktu Penelitian
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan mulai dari juli 2017
sampai dengan agustus 2017.
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Laguboti Kabupaten
Toba Samosir.

3.3 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN


3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Laguboti Kabupaten Toba Samosir periode bulan Juli 2017 –
Agustus 2017. Menurut kepala puskesmas Laguboti sasaran ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Laguboti sampai dengan bulan Mei 2017 adalah
502 orang.
3.3.2 Sampel Penelitian
Setelah diketahui jumlah populasi dalam penelitian ini, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan berapa jumlah sampel yang akan
digunakan. Sampling yang digunakan adalah simple random sampling, di
mana peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan kesempatan
yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai

22
23

anggota sampel. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sesuai dengan ketentuan rumus besar sampel yang sesuai dengan
rancangan penelitian yaitu rumus sampel deskriptif kategorik.
Keterangan :
N :jumlah sampel
Zα :Deviat baku Alfa yang ditentukan dengan kepercayaan = 1,96
P :Prevalensi = 17,1% = 0,171 proporsi kategori variabel yang
diteliti (prevalensi risiko KEK pada ibu hamil di wilayah Sumatera Utara
berjumlah 17,1%)(RISKESDAS 2013)
Q :1-P = 1-0,171 = 0,829
d :presisi tingkat kesalahan 10% = 0,1

Zα2 x P x Q (1,96)2 x 0,171 x 0,829 0,54458


n= = = = 54
2 2
d (0,1) 0,01

Untuk menghindari jumlah sampel yang drop out maka peneliti


menambahkan 10% dari jumlah sampel : 10% x 54 = 5,4 = 5 ibu hamil.
Jadi total sampel dalam penelitian ini adalah 59 responden.

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi


1. Kriteria Inklusi
a. Bersedia menjadi responden
2. Kriteria Eksklusi
a. Ibu hamil yang pindah rumah keluar dari wilayah kerja Puskesmas
Laguboti Kabupaten Toba Samosir

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


3.4.1 Sumber Data
Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
diperoleh melalui pengukuran antropometri dengan menggunakan lembar
24

penelitian yang memenuhi kriteria inklusi untuk menjadi responden.


Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti.

3.4.2 Instrumen Penelitian


Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengukuran status gizi ibu hamil yang diukur dengan indikator
pengukuran antropometri yaitu pengukuran LILA dan buku KIA untuk
mengetahui trimester ibu hamil. Pengukuran LILA menggunakan pita
LILA sepanjang 33 cm dengan ketelitian 0,1 cm.

3.5 DEFINISI OPERASIONAL

1. Variabel :Status Gizi Ibu hamil


Definisi :Status Gizi Ibu Hamil merupakan gambaran
terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil dengan
menggunakan indikator yang valid dan reliabel
Cara Ukur :Dengan menggunakan pita pengukur LiLA
Alat Ukur :Pita ukur LiLA
Hasil Ukur :Gizi baik jika ukuran LiLA ≥23,5 cm, Gizi Kurang
jika ukuran LiLA≤23,5 cm
Skala Ukur :Ordinal

2. Variabel :Umur
Definisi :Usia individu mulai dengan dilahirkan sampai
dengan pengambilan data
Cara Ukur :Mengisi isian di Lembar penelitian
Alat Ukur :Lembar penelitian
Hasil Ukur :Tidak berisiko 20-35 tahun, Berisiko<20 tahun dan
> 35 tahun
Skala Ukur :Ordinal

3. Variabel :Tingkat Pendidikan


25

Definisi :Pendidikan formal tertinggi yang dinyatakan lulus


Cara ukur :Mengisi isian di Lembar penelitian
Alat Ukur :Lembar penelitian
Hasil Ukur :Pendidikan dasar: SD dan SMP, Pendidikan tinggi:
SMA, Akademi, dan Perguruan tinggi
Skala Ukur :Ordinal

4. Variabel :Pendapatan Keluarga


Definisi :Pendapatan keluarga per bulan berdasarkan rata-
rata pendapatan penduduk per bulan
Cara ukur :Mengisi isian di Lembar penelitian
Alat Ukur :Lembar Penelitian
Hasil Ukur :UMP Sumatera Utara. Tinggi:>Rp.1.961.354,
Rendah:<Rp.1.961.354
Skala Ukur :Ordinal

3.6 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


3.6.1. Pengolahan Data
a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang


diperoleh atau dikumpulkan dengan menggunakan lembar penelitian yang
berisi tentang status gizi ibu hamil dan faktor yang mempengaruhi status
gizi ibu hamil.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap


data yang terdiri atas beberapa ketegori. Pemberian kode ini sangat penting
bila pengolahan dan analisa data menggunakan komputer, dengan kode:

-Kategori status gizi berdasarkan LILA, kode 1= “gizi baik (LILA ≥ 23,5
cm )” dan 2= “gizi kurang (LILA < 23,5 cm)
26

-Kategori trimester, dengan kode 1= “trimester I,” 2= “trimester II” dan 3=


“trimester III.”

-Umur, dengan kode 1= “tidak berisiko” dan 2= “berisiko”

-Kategori tingkat pendidikan, dengan kode 1= “Pendidikan tinggi ” 2=


“Pendidikan rendah”

-Kategori pendapatan keluarga, dengan kode 1= “>Rp.1.961.354” dan 2=


“<Rp.1.961.354”

c. Entry data

Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan


ke dalam database komputer.

d. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau setiap responden
selesai dimasukkan, perlu diperiksa kembali untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya,
kemudian di lakukan pembetulan atau koreksi.

e. Saving

Penyimpanan data untuk siap dianalisis.

3.6.2 Analisis Data

Analisis Univariat

Tujuan analisis univariat adalah untuk mendeskripsikan masing-


masing variabel yang diteliti termasuk karakteristik. Analisa univariat pada
penelitian meliputi: pengukuran LILA dan faktor yang mempengaruhi
status gizi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Laguboti Kabupaten
Toba Samosir.
BAB IV

JADWAL DAN BIAYA PENELITIAN

4.1 JADWAL PENELITIAN

Tabel 4.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan ke Indikator kerja


1 2 3 4 5 6
1 Pengajuan kelayakan etik ke Surat pernyataan
Komisi Etik FK USU komisi etik untuk
pelaksanaan
penelitian
2 Pengumpulan data Identitas serta Terkumpulnya
LiLA ibu hamil di Puskesmas data Identitas serta
Laguboti LiLA ibu hamil di
Puskesmas
Laguboti
3 Pengolahan data dan analisis data Hasil Penelitian
hasil penelitian serta pembuatan untuk diujikan di
skripsi ujian hasil
6 Ujian hasil, penelitian, dan Skripsi dan
perbaikan, penyerahan skripsi terpenuhinya
kepada dosen pembimbing, syarat administrasi
penguji, secretariat MEU, dan untuk wisuda
Perpustakaan USU

27
28

4.2 ALUR PENELITIAN

• Proposal disetujui oleh dosen pembimbing dan penguji


• peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada
1 Komisi Etik FK USU

• Komisi Etik FK USU menyetujui surat permohonan izin penelitian


• Peneliti mengajukan surat izin penelitian kepada Dinas
2 Kesehatan Kabupaten Toba Samosir dan Puskesmas Laguboti

• Surat izin penelitian disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten


Toba Samosir dan Puskesmas Laguboti
• Setelah disetujui, peneliti menemui bidan di poli KIA untuk
3 menjelaskan tujuan dan maksud penelitian

• Peneliti bersama bidan dan kader di poli KIA mencari calon


responden
• Peneliti menjelaskan tujuan dan maksud peneitian kepada calon
4 responden

• Peneliti memberikan informed consent kepada calon responden


untuk ditandatangani apabila setuju menjadi responden
penelitian
5 • Setelah setuju, responden mengisi lembar penelitian

• Peneliti melakukan pengukuran LiLA kepada responden dan


mencatat hasil nya di lebar penelitian
• Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan
6 dan analisa data
29

Gambar 4.1 Alur Penelitian

4.3 BIAYA PENELITIAN

Biaya yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebesar Rp 1.700.000

(Satu juta tujuh ratus ribu rupiah). Sumber dana penelitian ini adalah dana

mandiri atau sponsor atau hibah kompetitif. Uraian penggunaan dana dapat

dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Rancangan Anggaran Dana Penelitian

No Uraian Jumlah (Rupiah)

1 Pengumpulan Kepustakaan 100.000

2 Pembuatan Proposal 250.000

3 Seminar Proposal 250.000

4 Transportasi 300.000

5 Pembuatan Skripsi 500.000

6 Seminar Hasil 250.000

Total 1.700.000
30

DAFTAR PUSTAKA

Adraini, M. & Wijatmadi, B. 2012, Pengantar Gizi Massyarakat, Kencana


Prenada Media Group, Jakarta.
Agustian, N. 2010, Hubungan Antara Asupan Protein dengan Kekurangan Energi
Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil di Kecamatan Jebres Surakarta,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Andrianz, G. & Hanafiah, T. M. 2010, Diagnosis Kehamilan in Ilmu Kebidanan
Sarwono Prawirohardjo, 4th edn, ed. Prawirohardjo, S, PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, pp. 213-220.
Arisman. 2007, Gizi Dasar Kehidupan, EGC, Jakarta.
Cunningham, F. G., Gant, N. F., Laveno, J. K., Gauth, J. C., Gilstrap, L. C. &
Wenstron, K. D. 2003, Maternal Adaptations in Pregnancy Williams
Manual of Obstetrics, McGraw-Hill, New York, pp. 18-27.
Cunningham, F. G., Gant, N. F., Laveno, J. K., Gauth, J. C., Gilstrap, L. C. &
Wenstron, K. D. 2010, Antenatal Care in William Obstetrics, 23rd edn.
McGraw-Hill Medical Publishing Division, New York.
Cunningham, F. G., Gant, N. F., Laveno, J. K., Gauth, J. C., Gilstrap, L. C. &
Wenstron, K. D. 2010, Maternal Physiology in William Obstetrics, 23rd
edn. McGraw-Hill Medical Publishing Division, New York.
Depkes RI. 2007, Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan, Depkes RI. Jakarta.
Djusar, S. 2010, Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Perempuan Hamil in
Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 4th edn, ed. Prawirohardjo, S. PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, pp. 174-187.
Harimat, H., Agus, T. W., Raflizar, Kartika, H., Ida & Setyo, U. 2013, Pokok-
Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sumatera Utara.Jakarta:
Lembaga Penerbitan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian
Kesehatan RI, Lembaga Penerbitan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
Hutagalung, H. 1999, Penilaian Status Gizi Individu, Bagian Ilmu Gizi Fakultas
Kedoketeran USU, Medan.
Juspen, P. S. 2014, Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir Tahun 2014, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Medan.
Kahn, D. A. 2007, Maternal Physiology During Pregnancy in Current Diagnosis
& Treatment Obstetrics & Gynecology, 10th edn, ed. DeCherney, A.H.
Nathan, L. Goodwin, T.M, et. al. McGraw-Hill, New York.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Available from: http://kbbi.web.id/hamil
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 1994, Penggunaan Alat Ukur
Lingkar Lengan Atas (LiLA) pada Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Kurnia, N. S. 2009, Menghindari Gangguan Saat Melahirkan & Pengurutan Bayi
Secara Lengkap, Panji Pustaka, Yogyakarta.
Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/623/KPTS/2016 Tentang
31

Penetapan Upah Minimum Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017.


Menkes RI. 2007, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor:
747/menkes/sk/vi/2007 Tentang Pedoman Operasional Keluarga Sadar
Gizi di Desa Siaga, Menkes RI, Jakarta Selatan pp. 8.
Menkes RI. 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97
Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa
Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual.Menkes RI,
Jakarta Selatan.
Menkes RI. 2014, Pusat Data dan Informasi Kesehatan Kesehatan RI Mother's
day, Menkes RI, Jakarta Selatan.
Overton, T. G. 2007, Antenatal Care in Dewjurst’s Textbook of Obstetrics &
Gynecology, 7th edn, ed. Edmonds , K. Blackwell Publishing Ltd, Oxford,
pp. 39-45.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). 2009, kamus ilmu gizi, PT.kompas
media nusantara, Jakarta.
Pipkin, F. B. 2007, Maternal Physiology in Edmonds, K. editor. Dewjurst’s
Textbook of Obstetrics & Gynecology, 7th edn, ed. Edmonds, K.
Blackwell Publishing Ltd, Oxford, pp. 10-18.
Prasetyawati, A. E. 2012, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium
Development Goals (MDGs), Nuha Medika, Yogyakarta.
Ricalde, A. E., Velásquez-Meléndez, G. & Tanaka, A.C. 1998, ‘Mid-upper arm
circumference in pregnant women and its relation to birth weight’, Rev
Saude Publica, vol. 32, no. 2, pp. 117, Available at Pubmed:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9713114
Stalker, P (ed) 2008, Let's Speak Out For MDG's Indonesia.World health
Organization, Geneva.
United Nations Children’s Fund and World Health Organization. 2004 Low
Birthweight: Country, regional and global estimates, UNICEF, New
York,
Availablefrom:http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/43184/1/92806383
27.pdf
Ververs, M., Antierens, A., Sackl, A. & Staderini, N. 2013, ‘Which
Anthropometric Indicators Identify a Pregnant Woman as Acutely
Malnourished and Predict Adverse Birth Outcomes in the Humanitarian’
PLoS Curr, [Online], Available at Pubmed:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3682760/
Walker, A. 2012, Pola Makan Sehat Saat Hamil (alih Bahasa: Lily Endang
Joielani), PT Buana Ilmu Populer, Jakarta.
World Health Organization. 2016, Maternal mortality, WHO, Geneva,
Availablefrom: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en
32

Lampiran 1: Informed Consent

Kepada Yth Calon Responden Penelitian

Dengan hormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : William Jonathan


NIM : 140100131

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera


Utara, Medan yang sedang melakukan penelitian dengan judul
"Gambaran Status Gizi Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Laguboti Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Tahun 2017.''

Penelitian ini saya lakukan untuk menyelesaikan studi S-1 saya.


Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika ibu tidak bersedia
menjadi responden, maka ibu-ibu sekalian boleh menolak mengikuti
penelitian ini. Apabila ibu-ibu sekalian setuju, maka mohon
kesediaannya menandatangani lembar persetujuan dan mengikuti
penelitian. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Medan, September 2017

Peneliti,

(William Jonathan)
33

Lampiran 2: Informed Consent

PERSETUJUAN PENELITIAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bersedia


untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang bernama
William Jonathan, NIM 140100131 dengan judul penelitian
“Gambaran Status Gizi Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Laguboti Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Tahun 2017”.

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat buruk


terhadap saya dan keluarga saya. Kerahasiaan semua informasi yang
diberikan oleh responden akan dijaga oleh peneliti dan hanya
digunakan untuk penelitian saja.

Medan, September 2017


Responden

......................................

Lampiran 3: Lembar Penelitian


34

LEMBAR PENELITIAN

Gambaran Status Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas


Laguboti Kabupaten Toba Samosir tahun 2017

Nama Responden : ..................................................................................................

Tanggal : .................................................................................................

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan terakhir ibu *(centang pada salah satu


kotak yang tersedia)

 Tidak pernah sekolah

 Tamat SD

 Tamat SMP

 Tamat SMA

 Tamat Perguruaan Tinggi (D1/ D3)

 Tamat Perguruaan Tinggi (S1/ S3)

4. Pendapatan Keluarga (centang pada salah satu kotak


yang tersedia)

 ≥ Rp 1.961.354,69

 ≤ Rp 1.961.354,69

II. PENGUKURAN IBU HAMIL (Diisi oleh peneliti)

1. Trimester :

2. LiLA :
35

Lampiran 4: Surat Balasan Survey Awal

Anda mungkin juga menyukai