Oleh :
B. Tujuan
1. Meningkatkan volume sirkulasi darah setelah pembedahan, trauma atau
perdarahan
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar
hemoglobin pada klien yang mengalami anemia berat.
3. Memberikan komponen seluler yang terpilih sebagai terapi pengganti
(misal : faktor pembekuan plasma untuk membantu mengontrol
perdarahan pada klien yang menderita hemofilia)
C. Gambar Alat dan Anatomi tubuh yang berkaitan
2. Eritrosit : sel ini berbentuk cakram bikonkaf, tanpa inti, berdiameter 7-8
mikrometer. Eritrosit mengandung hemoglobin yang memberinya warna
merah
3. Trombosit : merupakan keping darah, asalnya dari sel megakariosit dalam
sumsum tulang merah. Jumlah normalnya berkisar antara 200.000 –
350.000 per mm3 darah.
4. Hemoglobin : protein kompleks terdiri atas protein, globin dan pigmen
hem (mengandung besi). Jadi besi penting untuk Hb. Kebutuhan besi pria
dan wanita berbeda karena pria hanya kehilangan 1 mg besi/hari
sedangkan wanita kehilangan sampai 20 mg besi selama menstruasi
normal.
E. Kontraindikasi
1. Hb dan jumlah eritrosit dan leukosit pasien yang tidak normal.
2. Pasien yang memiliki tekanan darah rendah
3. Transfusi dengan golongan darah yang berbeda.
4. Transfusi dengan darah yang mengandung penyakit, seperti HIV/AIDS,
Hepatitis
F. Asuhan Keperawatan
H. Prosedur kerja
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Nama Pasien :
No. Pasien :
Tanggal Lahir :
Ruangan :
Hari/Tanggal Pelaksanaan
PETUNJUK:
Indikasi:
1. Pasien dengan kehilangan darah dalam jumlah besar (operasi besar,
perdarahan postpartum, kecelakaan, luka bakar hebat, penyakit
kekurangan kadar Hb atau penyakit kelainan darah).
2. Pasien dengan syok hemoragi.
Kontra indikasi:
1. Hb dan jumlah eritrosit dan leukosit pasien yang tidak normal.
2. Pasien yang memiliki tekanan darah rendah
2. Mengkonfirmasi ketersediaan
informed consent (disesuaikan
dengan tindakan yang akan
dilakukan)
3. Perawat mencuci
tangan.
4. Mempersiapkan alat:
a. Standar infus
b. Set infuse/blood set
c. Cairan infus beserta label
d. IV Cath
e. Alcohol swab
f. Torniquet
g. Pengalas
h. Bengkok 1 buah
i. Plester/hipafix
j. Kasa steril
k. Bethadine
l. Sarung tangan
m. Gunting
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
Tahap Terminasi
http://perawatsamarinda.blogspot.com/2013/03/prosedur-tranfusi-darah.html
LAPORAN PENDAHULUAN
Tujuan pemberian obat adalah memberikan obat sesuai dengan dosis dan
cara pemakaian yang benar agar obat bisa memberikan efek penyembuhan
terhadap suatu penyakit atau pun keluhan
C. Gambar alat dan anatomi tubuh yang berkaitan pemberian obat pada
anak
D. Indikasi tindakan keperawatan (Diagnosis medis dan diagnosis
keperawatan ) pemberian obat pada anak
Indikasi Pemberian Obat Secara Rektal : Mengobati gejala-gejala
rematoid, spondistis ankiloksa, gout akut dan osteoritis
IndikasiPemberian Obat Via Intra Muskular :Biasa dilakukan pada
pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, bebas dari infeksi,
lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saras besar di
bawahnya
indikasi pemberian obat intra vena : biasa dilakukan pada pasien
yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk diberikan obat secara oral dan steril
Indikasi pemberian obat sub kutan : biasa dilakukan pada pasien
yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama, karena tidak
memungkinkan diberikan obat secara oral, bebas dari infeksi, lesi
kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saras besar di
bawahnya, obat dosis kecil yang larut dalam air.
Indikasi pengobatan secara topicalPada pasien dengan mata merah
akibat iritasi ringan,Pada pasien radang atau alergi mata,Infeksi
saluran napas,Otitis media (radang rongga gendang telinga),Infeksi
kulit.
Indikasi pemberian obat secara Pervaginam : klien dengan vagina
yang kotor, radang, infeksi, dan persiapan tindakan bedah jalan lahir
(diberikan pada pasien dengan hymen yang sudah tidak utuh, dan
tidak kontak seksual selama pengobatan
IndikasiPemberian Obat O’ral
1. Pada pasien yang tidak membutuhkan absorbsi obat secara cepat.
2. Pada pasien yang tidak mengalami gangguan pencernaan
3. Kontra indikasi tindakan keperawatan pemberian obat pada anak
Indikasi pemberian obat inhalasi
1. Pasien sesak nafas dan batuk broncho pneumonia
2. Ppom (bronchitis, emfisema)
3. Asma bronchial
4. Rhinitis dan sinusitis
5. Paska tracheostomy
6. Pilek dengan hidung sesak dan berlendir
7. Selaput lendir mongering
8. Iritasi kerongkongan, radang selaput lender
9. Saluran pernafasan bagian atas
kontra indikasi pemberian obat intra vena : tidak steril, obat yang tidak
dapat larut dalam air, atau menimbulkan endapan dengan protein atau
butiran darah
4.Mempersiapkan alat :
Troli berisi
1.Obat-obatan (kapsul,tablet,sirup)
2.Air minum
3.Sendok obat
4.Hand scoon steril atau sekali pakai
5.Catatan pemberian medikasi
2 Tahap Orientasi
3 Tahap Interaksi
3.Mengucapkan basmalah(bismillahiromanirohim)
5.Mendekatkan alat
6.Menjaga privasi pasien (menutup scaceroom,gorden,memasang
sampiran )
4 Tahap kerja
5 Tahap terminasi
1.Mengucapkan hamdalah
4.Membersihkan alat
6.Dokumtasi
4.Mempersiapkan alat :
Troli berisi
3 Tahap interaksi
5.Mendekati alat
1.letakkan 1-2 sendok the medikasi pada telapak tangan dan lunakkan
dengan menggosok secara cepat diantara dua tangan
Spray aerosol
2.Oleskan sedikit losin pada kain perban atau alas dan gunakan pada
kulit dengan mengusapkannya secara merata mgeikuti arah
pertumbuhan rambut kulit.
3.Jelaskan pada klien bahwa area yang diolesi losio terasa dingin dan
kering
5.Tebarkan bagian lipatan kulit seperti diantara jari kaki atau dibawah
lengan
5 Tahap terminasi
1.Mengucapkan hamdalah
4.Memberesi alat
6,Dokumentasi
4.Mempersiapkan alat :
Troli berisi
1. Obat suppossitoria
2. Jeli pelumas
3. Sarung tangan
4. Kassa bersih
5. Bengkok
6. Buku catatan medikasi
2 Tahap orientasi
3 Tahap interaksi
4.Mengucapkan (bismillahirahmanirohim)
6.Mendekati alat
4 Tahap kerja
1.Tinjau ulang nama obat,dosis dan rute pemberian
5 Tahap terminasi
1.Mengucapkan Hamdalah
2.Merapikan pasien dan tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan
tindakan
4.Membereskan alat
6.Dokumentasi
4.Mempersiaokan alat :
Troli berisi
4.Hand sconn
5.Bengkok
6.alkohol
7.plester
2 Tahap orientasi
3 Tahap interaksi
4.Mengucapkan (bismillahirahmanirohim)
4 Tahap kerja
A.Injeksi Intramuskular(IM)
13.Merapikan pasien
10.Merapikan pasien
DAFTAR PUSTAKA
Potter,Perry. 2000. Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa
Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC