Anda di halaman 1dari 2

IKTERUS OBSTRUKSI

A. Konsep Dasar Penyakit

1. Definisi
Ikterus obstruktif adalah kegagalan aliran bilirubin ke duodenum, dimana kondisi ini akan
menyebabkan perubahan patologi di hepatosit dan ampula vateri (Sherly, 2008).

2. Etiologi Penyebab terjadinya jaundice obstruktif adalah adanya obstruktif post hepatik yang
antara lain disebabkan oleh :
1. Obstruksi dalam lumen saluran empedu:
a. Batu
b. Parasit (ascaris)
2. Kelainan di dinding saluran empedu
a. Atresia bawaan
b. Striktur traumatic
c. Tumor saluran empedu
3. Penekanan saluran empedu dari luar
a. Tumor caput pancreas
b. Tumor ampula Vateri
c. Pankreatitis
d. Metastasis di dalam ligamentum hepaoduodenale

3. Gejala dan Tanda Klinis Tanda dan gejala yang timbul antara lain:
a. Ikterus, hal ini disebabkan penumpukkan bilirubin terkonjugasi yang ada dalam darah yang
merupakan pigmen warna empedu.
b. Nyeri perut kanan atas, nyeri yang dirasakan tergantung dari penyebab dan beratnya
obstruktif. Dapat ditemui nyeri tekan pada perut kanan atas maupun kolik bilier.
c. Warna urin gelap (Bilirubin terkonjugasi). Urin yang berwarna gelap karena adanya bilirubin
dalam urin.
d. Feces seperti dempul (pucat/akholis). Hal ini disebabkan karena adanya sumbatan aliran
empedu ke usus yang mengakibatkan bilirubin di usus berkurang atau bahkan tidak ada
sehingga tidak terbentuk urobilinogen yang membuat feces berwarna pucat.
e. Pruritus yang menetap. Adanya pruritus menunjukkan terakumulasinya garam empedu di
subkutan yang menyebabkan rasa gatal.
f. Anoreksia, nausea dan penurunan berat badan. Gejala ini menunjukkan adanya gangguan
pada traktus gastrointestinal.
g. Demam
h. Pembesaran hepar dan kandung empedu (Courvoisier sign).

4. Komplikasi
5. Penatalaksanaan
6. Patofisiologi & Pathway
Patofisiologi
Empedu merupakan sekresi multi-fungsi dengan susunan fungsi, termasuk
pencernaan dan penyerapan lipid di usus, eliminasi toksin lingkungan, karsinogen, obat-
obatan, dan metabolitnya, dan menyediakan jalur primer ekskresi beragam komponen
endogen dan produk metabolit, seperti kolesterol, bilirubin, dan berbagai hormon.
Pada obstruksi jaundice, efek patofisiologisnya mencerminkan ketiadaan
komponen empedu (yang paling penting bilirubin, garam empedu, dan lipid) di usus
halus, dan cadangannya, yang menyebabkan tumpahan pada sirkulasi sistemik. Feses
biasanya menjadi pucat karena kurangnya bilirubin yang mencapai usus halus. Ketiadaan
garam empedu dapat menyebabkan malabsorpsi, mengakibatkan steatorrhea dan
defisiensi vitamin larut lemak (A, D, K); defisiensi vitamin K bisa mengurangi level
protrombin. Pada kolestasis berkepanjangan, seiring malabsorpsi vitamin D dan Ca bisa
menyebabkan osteoporosis atau osteomalasia. Gangguan metabolisme, perubahan
sejumlah fungsi sel penting dapat menyebabkan berkembangnya kerusakan oksidatif.

Pathway

7. ojjnnn

Anda mungkin juga menyukai