i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat-
Nya lah Rancangan Aktualisasi yang berjudul Optimalisasi Kualitas Pelayanan Pasien di
UPT Puskesmas I Mendoyo ini bisa diselesaikan.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penyusun tentunya mendapatkan banyak
bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dr. Ida Bagus Sedhawa, S.E., M.Si. sebagai Kepala BPSDM Provinsi Bali yang telah
memberikan sarana prasarana dan fasilitas sehingga kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III ini dapat berlangsung dengan baik
2. Drs. I Made Budiasa, M.Si sebagai Kepala BKPSDM Kabupaten Jembrana yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas sehingga Pelatihan Dasar CPNS golongan III
ini dapat berlangsung baik.
3. Drs. I Nyoman Mariada, M.Si sebagai Coach yang telah memberikan bimbingan serta
memberikan banyak masukan sehingga saya sebagai penyusun dapat menyelesaikan
rancangan aktualisasi ini.
4. dr. Kadek Ayu Dewi Damayanti, selaku Kepala Puskesmas I Mendoyo, sekaligus
menjadi Mentor yang telah memberikan banyak saran dan dukungan bagi penulis.
5. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan dalam
penyusunan rancangan aktualisasi.
6. Panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Angkatan V Tahun 2019.
7. Teman-teman sesama CPNS Pelatihan Dasar Golongan III yang telah memberikan
masukan dan motivasi kepada penulis.
Rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya rancangan aktualisasi ini.
Semoga rancangan aktualisasi ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA
Telah memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan untuk mengikuti Seminar Rancangan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN di Hotel Batukaru Denpasar yang akan dilaksanakan pada
tanggal 29 Mei 2019
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA
iii
NAMA : dr. NI PUTU DHITA PUTRI INDRIANI
NIP : 19910602 201902 1 007
JABATAN : DOKTER UMUM AHLI PERTAMA
I N STAN S I : UPT PUSKESMAS I MENDOYO
JUDUL : OPTIMALISASI KUALITAS PELAYANAN
PASIEN DI UPT PUSKESMAS I
MENDOYO
Telah mengikuti Seminar Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN di Hotel Batukaru
Denpasar yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2019 sebagai persyaratan sebelum
melakukan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN (off campus) di Unit Kerjanya masing-
masing.
Penguji,
DAFTAR ISI
iv
1.2 Tujuan............................................................................................................2
1.3 Tugas pokok...................................................................................................2
1.4 unit Kerja.......................................................................................................3
1.5 visi Misi Organisasi.......................................................................................3
1.6 Penetapan Isu.................................................................................................4
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
2.1 Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN..........................................................................5
2.1.1 Akuntabilitas.........................................................................................5
2.1.1 Nasionalisme.........................................................................................7
2.1.3 Etika Publik...........................................................................................8
2.1.4 Komitmen Mutu....................................................................................11
2.1.5 Antikorupsi............................................................................................12
2.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi.......................................................................14
2.3 Analisis Dampak...............................................................................................16
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
Aparatur sipil negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah (UU No 5 tahun 2014). Aparatur Sipil Negara (ASN)
memiliki tiga fungsi penting, yaitu sebagai pelayan publik, pembuat dan pelaksana
kebijakan, serta perekat dan pemersatu bangsa. ASN juga mempunyai peran yang
amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern,demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan
UUD 1945 (LAN, 2017).
Adanya Pelatihan Dasar (Latsar) pola baru ini juga diharapkan dapat
membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar
yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi yang dapat diakronimkan menjadi ANEKA. Dengan
demikian peserta Diklat Pelatihan Dasar dapat menjadi Aparatur Sipil Negara
yang profesional sebagai pelaksanaan kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa.
1
perannya di dalam NKRI yaitu dengan penyusunan rancangan aktualisasi pada
satuan kerja masing-masing. Rancangan aktualisasi tersebut menuntut CPNS
untuk mampu menemukan isu yang berkaitan dengan tugas dan fungsi pokoknya
masing-masing, serta inovasi yang digagas untuk memecahkan isu tersebut.
1.2 Tujuan
2
b. Melaksanakan penyuluhan maupun kelompok
c.Membantu manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPT
Puskesmas
d. Membantu manajemen membina karyawan/karyawati dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari
e. Membantu menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas
f. Membantu menggerakkan staff dalam pelayanan
g. Membantu manajemen memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas
h. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan
i. Membina perawat dan bidan dalam pelaksanaan MTBS
j. Membantu manajemen melakukan supervise dalam pelaksanaan kegiatan
pustu pusling, polindes, dan posyandu di masyarakat
k. Mengkoordinir kegiatan system informasi kesehatan
l. Membantu menyusun profil kesehatan
2. Misi
Dari visi tersebut diatas dijabarkan kedalam misi sebagai berikut:
a. Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Puskesmas sebagai
Penggerak Pelayanan Kesehatan.
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar yang Bermutu, Merata
dan Terjangkau
3
c. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Bersih dan Sehat
dengan Meningkatkan Kesehatan Individu, Keluarga dan Masyarakat
Beserta Lingkungan.
d. Menggerakkan Potensi Sumber Daya Yang Menunjang Percepatan
Pencapaian Pembangunan Kesehatan di Wilayah Puskesmas I
Mendoyo.
Mewujudkan VISI dan MISI tersebut, UPT Puskesmas Mendoyo
menerapkan
MOTTO yaitu “ Kesembuhan dan Kepuasan Anda adalah Kebahagiaan
Kami”
Sedangkan Janji Layanan Puskesmas Mendoyo adalah :“ SEHATI”
S: Segera (pelayanan yang tanggap, cepat, bermutu)
E : Efektif (memberikan pelayanan dengan protap pelayanan)
H : Handal ( pelayanan dengan kompetensi tenaga)
A : Aman (pelayanan yang memberikan rasa aman secara fisik,
psikologis)
T : Tanggap (pelayanan dengan penelusuran kasus)
I : Indah (pelayanan dengan lingkungan asri, bersih dan tertib)
4
1) Kurang optimalnya pelayanan pasien di Puskesmas Mendoyo I
2) Lamanya proses administrasi pendaftaran pasien di Puskesmas I
Mendoyo
3) Kurangnya komunikasi antara petugas Puskesmas dan Pasien
4) Kurang disiplinnya pegawai dalam jam kehadiran di puskesmas I
Mendoyo
5) Kurangnya SDM dan fasilitas penunjang di Puskesmas I Mendoyo
Dari permasalahan-permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut, setelah
dilakukan validasi isu dengan metode APKL ternyata dari 5 (lima) isu yang valid
hanya 2 (tiga) isu yaitu :
1) Kurang optimalnya pelayanan pasien di Puskesmas Mendoyo I
2) Kurangnya komunikasi antara petugas Puskesmas dan Pasien
3) Kurangnya komunikasi antara petugas Puskesmas dan Pasien
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
5
2.1.1 Akuntabilitas
6
Akuntabilitas publik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu akuntabilitas
vertikal (vertical accountability) dan akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability). Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas vertikal
membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan “ke bawah” kepada publik.
Sedangkan akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas. Akuntabilitas ini membutuhkan pejabat pemerintah untuk
melaporkan “ke samping” kepada para pejabat lainnya dan lembaga negara.
7
Selain itu, menurut LAN RI (2015: 11), akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai
berikut.
1. Akuntabilitas personal
2. Akuntabilitas individu
3. Akuntabilitas kelompok
4. Akuntabilitas organisasi
5. Akuntabilitas stakeholder
Nilai-nilai sebagai upaya menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel antara lain :
a. Kepemimpinan (memberikan contoh pada orang lain, adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan);
b. Transparansi (mendorong komunikasi dan kerjasama,
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan);
c. Integritas (kewajiban untuk mematuhi undang – undang, kontrak, kebajikan,
dan peraturan yang berlaku);
d. Tanggung jawab/Responsibilitas (terbagi atas responsibilitas perseorangan
dan responsibilitas institusi);
8
e. Keadilan (ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan
dan kredibilitas organisasi);
f. Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal – hal yang
dapat dipercaya);
g. Keseimbangan (keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas);
h. Kejelasan (mengetahui kewenangan dan tanggungjawab);
dan i. Konsistensi (konsistensi menjamin kestabilan).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas
merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai oleh PNS.
2.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya (chauvinism).
Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain (LAN RI,
2015:1). Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah
menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan
integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang
professional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-
tujuan yang ditetapkan.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus dimiliki
Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:
a. Berwawasan kebangsaan yang kuat
b. Memahami pluralitas
c. Berorientasi kepublikan yang kuat
d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti kerusakan atau
kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya perbuatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum. Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang
dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ada 7 jenis korupsi menurut Syed Husin Alatas (LAN, 2014:17) yaitu:
1. Korupsi Transaktif yaitu ditandai adanya kesepakatan timbal balik kedua pihak
yang sama-sama aktif demi keuntungan bersama;
2. Korupsi Ekstroaktif yaitu ditandai adanya tekanan kepada pihak pemberi untuk
menyuap demi kepentingan keselamatan diri dan koleganya;
3. Korupsi Investif yaitu penawaran barang/jasa yang keuntungannya diharapkan
dimasa datang;
4. Korupsi Nepotistik yaitu ditandai dengan perlakuan khusus kepada kerabatnya
dalam suatu kedudukan;
5. Korupsi Autogenik yaitu korupsi yang di lakukan individu dengan
memanfaatkan kelebihan pemahaman dan pengetahuannya sendiri;
6. Korupsi Suportif yaitu tindakan korupsi untuk melindungi tindak korupsi
lainnya;
7. Korupsi Defensif yaitu korupsi yang terpaksa dilakukan untuk
mempertahankan diri dari pemerasan.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi Organisasi
Organisasi
1 Melakukan a. Pasien yang sudah Pasien mendapatkan Akuntabilitas: seorang Dengan melakukan Segera :
pelayanan Medis diregistrasi dipanggil hasil pengobatan yang dokter harus bekerja dengan pelayanan medik umum Dapat dilihat pada
di Poli Umum perawat prima konsisten dan penuh rawat jalan terdapat saat pelayanan,
b. Menyapa pasien dan tanggung jawab, karena keterkaitan dengan visi memberikan
mencocokan identitas Bukti Kegiatan : solusi dari penyakit pasien organisasi yaitu menjadi pelayanan yang
dengan rekam medik Foto dokumentasi berada di tangan dokter. pusat pelayanan prima cepat tanggap dan
c. Melakukan anamnesa, Pelayanan medis di Poli bermutu
pemeriksaan fisik Umum Nasionalisme: Melayani
terhadap pasien secara pasien harus dilakukan Efektif : memberi
lebih cepat dan tepat dengan adil dan tanpa pelayanan sesuai
sesuai dengan diskriminasi. dengan protap
profesionalisme dan
diagnose Etika Publik: Menyapa Handal :
d. Memberikan pasien dan mencocokan pelayanan
pengantar pemeriksaan identitas dengan rekam diberikan oleh
penunjang untuk medik dengan senyum, tenaga kesehatan
mendukung diagnose salam, sapa, sopan santun yang sesuai dan
sesuai indikasi medis kepada semua pasien dan kompeten
e. Menentukan menjaga rahasia rekam dibidangnya.
diagnose dengan benar medis pasien
sesuai dengan protab
dan keilmuan Komitmen Mutu:
f. Memberikan terapi Pelayanan kepada pasien
yang benar rasional dilakukan dengan cepat
sesuai dengan kondisi tanggap dan sesuai
medis dan kebutuhan prosedur.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi Organisasi
Organisasi
pasien Anti Korupsi: Dalam
bekerja seorang dokter
harus jujur tanpa
kecurangan dalam
melakukan terapi sesuai
indikasi dan rasional.
Komitmen Mutu:
Pelayanan pasien hamil
harus cepat, tepat, dan
sesuai keilmuan agar ibu
dan anak bias sehat dan
selamat
6 Sosialisasi dan 1. Berkoordinasi Leaflet yang informatif, Akuntabilitas : saya akan Melalui kegiatan ini Efektif : dalam
penyebaran dengan pimpinan lugas dan jelas membuat leaflet yang jelas diharapkan dapat sosialisasi dan
pamflet cuci mengenai kegiatan timbulnya kebiasaan dan baik sehingga mudah memberi pengetahuan pamfmnlet
tangan yang akan dibuat. berperilaku hidup bersih dipahami lebih luas serta disajikan secara
2. Menyiapkan materi dan sehat berkontribusi Leaflet tepat sehingga
yang akan dibuat Nasionalisme : leaflet yang informatif, lugas meningkatkan
dalam leaflet Bukti Kegiatan : tersebut tidak boleh dan jelas kebiasaan cuci
3. Membuat desain Tersedianya mengandung pesan berbau timbulnya kebiasaan tangan
dari leaflet dokumentasi kegiatan SARA berperilaku hidup bersih
4. Membuat leaflet dan sehat
5. Mencetak leaflet Etika publik : menerapkan
6. Membagikan leaflet kata-kata yang sopan dalam
leaflet
Anti-Korupsi : tidak
mengambil keuntungan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi Organisasi
Organisasi
dalam pembuatan leaflet
Jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencari
solusi atas isu “ Kurang Optimalnya Pelayanan Pasien di UPT Puskesmas I Mendoyo”, tentu
saja hal ini akan berdampak pada penilaian pasien terhadap kualitas pelayanan di Puskesmas
ditandai dengan adanya peningkatan jumlah komplain pasien dikarenakan tidak diperolehnya
pelayanan yang berkualitas prima. Hal ini dapat berlanjut kepada menurunnya kepercayaan
masyarakat sekitar akan pelayanan pengobatan di UPT Puskesmas I Mendoyo karena tidak
diperolehnya standar kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pasien.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada BAB II dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
2. Isu yang diangkat yaitu : Kurang Optimalnya Kualitas Pelayanan Pasien di Puskesmas I
Mendoyo
3. Rencana kegiatan aktualisasi sebagai bentuk pemecahan masalah dari isu, antara lain :
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar calon
PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar calon
PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar calon
PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
LAMPIRAN
Lampiran 1 :
No Isu A P K L Ket
1 Kurang optimalnya pelayanan pasien di Puskesmas V V V V Valid
Mendoyo I
Keterangan :
A = Aktual K = Kekhalayakan
P = Problematik L = Layak
Isu yang berhasil diidentifikasi selanjutnya dianalisis dengan metode USG untuk menentukan
isu yang menjadi prioritas dalam penanganan sebagaimana tabel 2 berikut :
Lampiran 2 :
Tabel 2. Penetapan Prioritas Isu dengan metode USG
Keterangan :
U = Urgency
S = Seriousness
G = Growth
Skor :
5 = Sangat gawat/serius/mendesak
4 = gawat/serius/mendesak
3 = Cukup gawat/serius/mendesak
2 = Kurang gawat/serius/mendesak
1 = Tidak gawat/serius/mendesak