Anda di halaman 1dari 5

Step 1

1. Mifta apa yang dimaksud dengan pemerikasaan vt


2. Hesti apa yang dimaksud dengan amniotik
3. Monika kepala fontanelle
4. Fuji apa yang dimaksud dengan moulase dan hodge II
5. Hani apa itu portio
6. Hani Apa itu HPHT dan HPL
7. Hesti Inpartu fase 1
8. Penumbungan
9. Leopold 1-4
10. Pemeriksaan pelvis
11.

1 Pemeriksaan vt : vagina toucher


2 Bidang hodge garis khayal yang pada panggul ibu hamil
Moulase penysupan tulang kepala janin
3 amniotik air ketuban atau selaput yang membungkus janin
4 kepala fontanelle bagian lunak yang ada diatas bagian kepa janin atau sering disebut ubun-
ubun
5 portio bagian serviks yang tidak menonjol kedalam vagina atau sering disebut dengan mulut
rahim
6 HPHT = hari pertama dan hari terakhir
7 Fase infartu kala 1
8 Penumbungan tali pusat dibawah janin
9 Partus set :alat alat untuk membantu persalinan
10 Leopold pemeriksaan dengan 3 teknik yaitu palpasi, perkusi, auskultasi
11 Pemeriksaan pelvis ialah pemeriksaan tulang panggul

step II
1. Monika: Gerakan yang kuat pada usia 4 bulan apakah itu normal?
Azizah: sepertinya tidak normal karena dikatakan usianya rentan seharusnya dirasakan
pada usia 20-24 minggu.
2. Larisa: Sudah masuk kala 2 dan imunisasi TT 2 kali apakah bayinya akan lahir normal?
Jeihan: kemungkinan bayi akan lahir normal tetapi butuh waktu 2 jam untuk menunggu
pembukaan lengkap.
3. Hani: Ibu telah mengalami keguguran apakah ada dampak untuk selanjutnya?
Pariska: ada, jika dia hamil lagi sebelum 6 bulan maka kemungkinan akan mengalami
keguguran lagi karena tempat implantasi belum kuat.
4. Fuji: Bila Penumbungan tidak ada apakah itu wajar saat akan melahirkan?
Hani: normal, karena jika tidak ada penumbungan akan menghalangi proses persalinan
5. Jeihan: Apakah wajar pasien merasakan sakit sampai kebelakang?
Mifta: Wajar, karena ibu telah memasuki fase inpartu kala 1 pembukaan ke 3

6. Mifta :Perawat baru menjelaskan tekhnik yang tepat pada saat akan melahirkan
sedangkan ibu sudah mersakan sakit yang kuat. Apakah berpengaruh pada bayi tersebut?
Azizah : resiko kepada ibu karena ibu telah mengeluarkan darah padahal ketuban belum
pecah kemudian moulase belum ada jadi ibu akan merasakan yang kuat bila tidak ada
penanganan lebih lanjut dari perawat.

7 Pariska :Portio lembut dan tebal apakah ada dampak pada saat persalinan nanti
Larisa: portio itu leher rahim yang tidak menonjol,Pasti akan ada dampak saat persalinan

8 Meireza: Maksud dari vulva dan vagina tidak ada kelainan itu seperti apa?
Jeihan: vulva yang terdiri dari labia majora dan minora
Karena belum ada penyusutan kepala bayi jadi vulva dan vagina tidak ada
kelainan

Step IV membuat pathway

Fertilisasi

Embriogenesis

Terbentuknya janin plasenta dan tali pusar

Perubahan pada ibu hamil

Sistem integumen perubahan fisiologis

Striae gravidarum progesteron

Gangguan citra tubuh peningkatan asam lambung

Mual, muntah, dan anoreksia

Nutrisi <kebutuhan
Step V : Learning Objectif

1. Hani : tahapan dari pembukaan 1 sampai seterusnya


2. Nur Azizah : lebih memahami sakit pada perut ibu sesuai dengan trimester
3. Jeihan: lebih untuk memahami lagi bagaimana memberikan rasa nyaman pada ibu
4. Hesti : mempelajari kelainan pasca melahirkan dan tanda-tanda awal persalinan
5. Indah ayu hoca: Askep mengenai kasus

Step vI : Belajar Mandiri

1) Persalinan Kala I

Persalinan kala I adalah pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap. Proses ini berlangsung kurang lebih 18-24 jam, yang terbagi menjadi 2
fase, yaitu:

a) Fase laten (8 jam) dari pembukaan 0 cm sampai pembukaan 3 cm, dan fase aktif (7 jam)
dari pembukaan serviks 3 cm sampai pembukaan 10 cm.

b) Fase aktif ini masih dibagi menjadi 3 fase lagi yaitu :

(1) Fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm,

(2) Fase dilatasi maksimal, yakni dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat,
dari pembukaan 4 cm sampai dengan 9 cm.

(3) Fase deselerasi, dimana pembukaan 9 cm menjadi 10 cm.

2) Persalinan Kala II

Dimulai dari pembukaan lengkap 10 cm sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2
jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan
cepat kurang lebih 2-3 menit sekali. Dalam kondisi yang normal pada kala ini kepala janin
sudah masuk dalam ruang panggul, maka pada saat his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar
panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa ada tekanan
pada rektum dan seperti akan buang air besar. Kemudian perenium mulai menonjol dan
menjadi lebar dengan membukanya anus. Labia 14mulai membuka dan tidak lama kemudian
kepala janin tampak dalam vulva pada saat ada his. Jika dasar panggul sudah berelaksasi,
kepala janin tidak masuk lagi diluar his. Dengan kekuatan his dan mengedan maksimal
kepala janin dilahirkan dengan suboksiput dibawah simpisis dan dahi, muka, dagu melewati
perineum. Setelah his istirahat sebentar, maka his akan mulai lagi untuk mengeluarkan badan
bayi.

3) Persalinan Kala III

Dimulai dari segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung
tidak lebih dari 30 menit. Ketika plasenta terlepas atau sepenuhnya terlepas tetapi belum
keluar,maka perdarahan terjadi di belakang plasenta sehingga uteurus tidak dapat
berkontraksi sepenuhnya karena plasenta masih di dalam. Kontraksi pada otot uterus
merupakan mekanisme fisiologi yang menghentikan perdarahan. (Prawihardjo S, 2008, h;
115)

4) Persalinan Kala IV

Pada saat ini adalah waktu untuk pemantauan. Memantau ibu setiap 15 menit pada
jam pertama setelah kelahiran plasenta, dan setiap 30 menit pada jam kedua setelah plasenta
lahir. (Prawihardjo S, 2008, h; 118)

Observasi yang harus dilakukan pada kala IV adalah :

a) Tingkat kesadaran penderita

b) Pemeriksaan tanda –tanda vital : tekanan darah, nadi dan pernafasan

c) Kontraksi uterus 15

d) Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal jika jumlah tidak melebihi
400 sampai 500 cc.(Sumarah, Yani, Nining, 2008, h; 8)

4. Tanda-tanda awal persalinan

Untuk mendiagnosa persalinan pastikan perubahan serviks dan kontraksi yang cukup :

1) Perubahan serviks, kepastian persalinan dapat ditentukan hanya jika


serviks secara progresif menipis dan membuka.
2) Kontraksi yang cukup / adekuat, kontraksi dianggap adekuat jika :
a) Kontraksi terjadi teratur, minimal 3 kali dalam 10 menit, setiap
kontraksi sedikitnya 40 detik
b) Uterus mengeras selama kontraksi, sehingga tidak bisa menekan uterus
mengguanakan jari tangan. Sangat sulit membedakan antara persalinan
sesungguhnya dengan persalinan semu. Indikator persalinan sesungguhnya ditandai
dengan kemajuan penipisan dan pembukaan serviks. Ketika ibu mengalami
persalinan semu, ia merasakan kontraksi yang menyakitkan, namun kontraksi
tersebut tidak menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks. Persalinan semu
bisa terjadi beberapa hari atau beberapa minggu sebelum permulaan persalinan
sesungguhnya. Karena persalinan semu sangat menyakitkan, mungkin sulit bagi
ibu untuk menghadapi masa ini dalam kehamilannya.
Referensi nomor 1&4:
http://repository.ump.ac.id/979/3/Egi%20Cahyaning%20Putri%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai