Gambar 4 Thermometer
Gambar 5 Waslap
Gambar 10 Hipotalamus
Gambar 11 Sistem saraf
4. Indikasi
4.1 Diagnosa medis
A. Typoid
Thypoid merupakan salah satu penyakit infeksi endemis di Asia,
Afrika, Amerika latin, Karibia, Oceania dan jarang terjadi di Amerika
Serikat dan Eropa. Menurut data WHO, terdapat 17 juta hingga 30 juta
kasus thypoid di seluruh dunia dan diperkirakan sekitar 500.000 orang
meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini. Asia menempati urutan
tertinggi pada kasus thypoid ini, dan terdapat 13 juta kasus dengan
400.000 kematian setiap tahunnya.
B. Kejang demam
Kejang demam (febris convulsi) merupakan suatu kondisi saat
tubuh tidak dapat menahan serangan demam pada suhu tertentu.
Seseorang dengan kejang demam akan mengalami peningkatan suhu,
yang menyebabkan suplay oksigen menuju otak menurun dan beresiko
kerusakan sel otak. Kondisi ini biasanya terjadi ketika anak menderita
sebuah infeksi.
C. Diare
Penyakit diare sering disebut dengan Gastroenteritis, yang masih
merupakan masalah masyarakat indonesia. Dan diare merupakan
penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di negara
berkembang. Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar
yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang
lebih banyak dari biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)
5. Kontra Indikasi
Kontraindikasi Water Tepid Sponge diberikan kepada bayi baru lahir karena
sistem regulasi pengaturan panas tubuhnya belum mature.
Sistem pengaturan tubuh bayi baru lahir :
A. Pengaturan suhu
Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan usah utama seorang bayi yang
kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui penggunaan
lemak cokelat untuk produksi panas.
B. Mekanisme kehilangan panas bayi baru lahir (Prawirohardjo, 2010; h. 367) :
1) Konduksi, kehilangan panas melalui benda-benda padat yang berkontak
dengan kulit bayi.
2) Konveksi, kehilangan panas dengan pendinginan melalui aliran udara
disekitar bayi.
3) Evaporasi, kehilangan panasa melalui penguapan air ketuban pada kulit bayi
yang basah.
4) Radiasi, kehilangan panas melalui benda padat yang tidak berkontak secara
langsung dengan kulit bayi.
C. Metabolisme glukosa
Pada bayi baru lahir glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam).
Koreksi penggunaan kadar gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara :
1) Melalui penggunaan asi
2) Melalui penggunaan cadangan glikogen
3) Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak.
6. Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Hipertermi Setelah dilakukan tindakan Perawatan demam :
keperawatan 2x24 jam 1. Dorong konsumsi
Batasan Karakteristik : diharapkan masalah hipertermi cairan
1) Konvulsi teratasi dengan kriteria hasil : 2. Mandikan dengan
2) Kejang spons hangat dengan
3) Peningkatan suhu No Indikator A T hati-hati
tubuh diatas kisaran 1. Hipertermia 5 3. Tingkatkan sirkulasi
normal 2. Dehidrasi 5 udara
3. Otot berkedut 5
Faktor Yang Keterangan :
Berhubungan : 1 = Berat
1) Anastesia 2 = Cukup berat
2) Dehidrasi 3 = Sedang
3) Penyakit 4 = Ringan
5 = Tidak ada
2. Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan Pengecekan kulit :
kulit keperawatan 2x24 jam 1. Monitor warna dan
Batasan Karakteristik : diharapkan masalah kerusakan suhu kulit
1) Benda asing integritas kulit teratasi dengan 2. Monitor sumber
menusuk permukaan kriteria hasil : tekanan dan gesekan
kulit No Indikator A T 3. Periksa pakaian
2) Kerusakan integritas 1. Suhu kulit 5 yang terlalu ketat
kulit 2. Sensasi 5
3. Elastisitas 5
Faktor Yang Keterangan :
Berhubungan : 1 = Sangat terganggu
Eksternal 2 = Banyak terganggu
1) Hipertermia 3 = Cukup terganggu
2) Hipotermia 4 = Sedikit terganggu
3) Kelembapan 5 = Tidak terganggu
Internal
1) Gangguan
metabolism
2) Gangguan
pigmentasi
3) Imunodefisiensi
7. Persiapan Tindakan Keperawatan
7.1 Tahap Pra Interaksi :
1) Identifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan tindakan.
2) Perawat mencuci tangan.
3) Mempersiapkan alat :
a) Baskom mandi 2 buah
b) Air hangat
c) Selimut mandi
d) Termometer
e) Waslap 2 buah
f) Bantal tahan air
g) Sarung tangan disposable
h) Baju ganti
Ali Hamid, Mohammad. (2011). Keefektifan Kompres Tepid Sponge yang Dilakukan
Ibu dalam Menurunkan Demam pada Anak Randomized Control Trial di
Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember. Tesis. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.