Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM KERJA

KESEHATAN LINGKUNGAN

A. PENDAHULUAN

Rumah sakit (RS) adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat


berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan
penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan (Depkes RI, 2004).

Sanitasi adalah suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit


menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi merupakan usaha
kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada penguasaan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan. Kesehatan lingkungan adalah:
upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju
keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat
(Arifin, 2009).

Kesehatan lingkungan rumah sakit diartikan sebagai upaya penyehatan dan


pengawasan lingkungan rumah sakit yang mungkin berisiko menimbulkan penyakit
dan atau gangguan kesehatan bagi masyarakat sehingga terciptanya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2009). Upaya kesehatan lingkungan
rumah sakit meliputi kegiatan-kegiatan yang kompleks sehingga memerlukan
penanganan secara lintas program dan lintas sektor serta berdimensi multi disiplin,
untuk itu diperlukan tenaga dan prasarana yang memadai dalam pengawasan kesehatan
lingkungan rumah sakit (Depkes RI, 2004).

Pelayanan sanitasi lingkungan merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan


rumah sakit. Mutu pelayanan dari sanitasi lingkungan harus menjadi bagian dari pengendalian
mutu. pelayanan rumah sakit, dan harus dievaluasi secara periodik terhadap konsep, kebutuhan,
proses dan hasil yang diharapkan demi menunjang peningkatan mutu pelayanan.kegiatan
pengendalian mutu pelayanan sanitasi mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
tindak lanjut.

Dampak positif yang paling bermanfaat untuk lingkungan dengan diterapkannya


sanitasi rumah sakit adalah pengurangan limbah berbahaya dan beracun (B3) termasuk di
dalamnya limbah Infeksius. Selain itu minimisasi limbah sebagai bagian kunci dari
penerapan sistem manajemen lingkungan rumah sakit melalui pendekatan 3R (Reuse,
Recycle, dan Recovery) dapat mengurangi pemakaian bahan baku sehingga jumlah limbah
yang dihasilkan relatif lebih sedikit yang berarti juga biaya pengolahannya relatif lebih
murah

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Menyediakan sarana dan prasarana, lingkungan yang bersih, sehat, aman dan nyaman
bagi karyawan, pasien,keluarga pasien dan dan pengunjung rumah sakit

2. Tujuan Khusus
1. Terselenggaranya penyehatan ruang dan bangunan

2. Terselenggaranya penyehatan makanan dan minuman

3. Terselenggaranya disinfeksi ruang

4. Terselenggaranya penyehatan linen dan loundry

5. Pengendalian serangga dan binatang penggagu

6. Pengelolaan limbah padat medi dan non medis

7. Pengelolaan limbah cair

8. Pengelolaan air bersih

9. Pengeloloaan air minum

10. Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun

11. Penyuluhan kesehatan lingkungan

12. Meminimalkan angka Infeksi Rumah Sakit

13. Monitoring dan Evaluasi program sanitasi

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Penyehatan ruang dan bangunan
Kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kualitas lingkungan fisik dan
mikrobiologi rumah sakit yang dilakukan setiap 6 bulan sesuai dengan
persyaratan kepmenkes 1204 / menkes/sk/x/2004.
Kegiatan meliputi :
a. Pemeriksaan kualitas fisik ruangan
 Pengukuiran pencahayaan dan kebisingan
 Pengukuran suhu dan kelembaban
b. Pengukuran kadar debu ruangan
c. Pemeriksaan angka kuman udara ruang

Sasaran pemeriksaan :

a. OK
b. IGD
c. Ruang Hemodialisa
d. Rawat inap
e. Ruang poliklinik
f. dapur

Pelaksana :

Tenaga sanitasi dan pihak ke 3 (Laboratorium pemeriksaan yang di tunjuk)

2. Terselenggaranya penyehatan makanan dan minuman di rumah sakit


Hygiene sanitasi makanan dan minuman di Rumah Sakit adalah salah satu
upaya untuk menurunkan resiko terjadi nya KLB yang berasal dari makanan
dan minuman yang disajikan dan dapur rumah sakit untuk pasien ataupun
karyawan, waktu pelaksaan dilakukan tiap 6 bulan sekali oleh labaratorium
mikrobiologi instansi yang di tunjuk
Kegiatan meliputi :
a. Pemeriksaan usap alat makan dan minum
b. Pemeriksaan mikrobiologi makanan
c. Pemeriksaan pencahayaan, kebisingan, suhu dan kelembaban

Indicator mutu sesuai dengan kualitas peralatan makan dan minum dan .
makanan sesuai dengan persyaratan PERMENKES RI No. 1096 / Menkes/
Per/VI/2011 tentang hygiene sanitasi jasa boga

3. Terselenggaranya desinfeksi ruang


Tujuannya untuk menurunkan angka kuman yang dikarenakan intesitas
pemakaian yang tinggi ini yang selajutnya memungkinkan terjadinya
dekontaminasi atau mungkin pencemaran mikroba, jamur atau jenis pencemar
lainnya yang akan mempengaruhi kesehatan sehingga diperlukan penanganan
khusus yaitu dengan melakukan desinfeksi.
Kegiatan dilakukan bedasarkan permintaan dari unit yang berkaitan,
diantaranya :
 Ruang perawatan (RANAP)
 OK
 IGD
 Laboratorium
 Ruang Hemodialisa
4. Penyehatan linen dan laundry
Tujuannya adalah untuk menekan adanya infeksi nosocomial yang diakibatkan
oleh kegiatan laundry.
kegiatan meliputi :
 Pemeriksaan usap linen bersih
 Pemeriksaan kuliatas lingkunagn fisik ( suhu, kelembaban, pencahayaan
dan kebisingan ) ruang linen

Lokasi pengambilan sampel meliputi :

Linen bersih di laundry di ruang penyimpanan linen bersih di laundry dan ruang
penyimpanan sementara

Indikator mutu kualitas lingkungan fisik dan jumlah kuman linen bersih setelah
keluar dari proses sesuai dengan pedoman sanitas rumah sakit dan kepmenkes
no. 1204/Menkes/X/2004 tahun 2004

5. Terselenggaranya pengendalian serangga dan binatang pengganggu


Tujuan untuk menekan adanya perkembangbiakan vector dan binatang
pengganggi sehingga tidak menjadi sarana pembawa bibit penyakit di
lingkungan rumah sakit.
Kegiatan meliputi :
Pemberantasan sarang nyamuk, pemantaian serangga dan binatang pengganggi
di lingkungan rumah sakit.
Pekerjaan dilakasanakan oleh petugas sanitasi dibantu oleh pihak ke 3
Lokasi pelayanan :
Lingkunagn dalam dan luar rumah sakit
Indicator pelayanan :
Populasi serangga dan binatang pengganggu di lingkungan rumah sakit
terkendali
6. Pengelolaan limbah padat medis dan non medis di rumah sakit
Tujuannya untuk memenuhi aspek sanitasi rumah sakit dan menekan terjadinya
infeksi .
Kegiatan meliputi :
 Pemantaun limbah padat non medis
 Pemantauan limbah padat medis

Pembersihan di ruang pelayanan dilakukan setiap hari oleh petugas kebersihan


ruangan.
7. Pengelolaan limbah cair
Tujuannya untuk menekan terjadinya infeksi nosocomial, terselenggaranya
pengelolaan limbah cair sesuai dengan pedoman sanitasi rumah sakit tahun
2002 sehingga kulaitas effluent tidak membahayakan bagi petugas, pasien,
pengunjung dan lingkungan masyarakat sekitar.
Kegiatan meliputi :
 Pemantauan dan pengukuran debit
 Pengukuran pH dan suhu
 Pemberian bakteri
 Pembersihan atau pengurasan IPAL
 Pengecekan panel listrik dan pompa limbah
 Pemeriksaan fisik, kimia dan mikrobiologi oleh laboratorium

Indicator mutu dari kegiatan pengelolaan limbah cair adalah PermenLH no 5


tahun 2014

8. Pengelolaan air bersih


Tujuannya untuk memperoleh kualitas dan kuantitas air bersih sesuai dengan
Permenkes 416/Menkes/Per/IX/1990
Kegiatan meliputi :
 Pembersihan reservoir
 Pembersihan tangki penampung
 Pemeriksaan pH dan suhu
 Pemeriksaan sisa chlor
 Pemeriksaan fisik, kimia dan biologi

9. Pengelolaan air minum ( Reveses Osmosis )


Tujuannya untuk memperoleh kulaitas air murni yang baik dengan persyaratan
yang telah ditentukan
Kegitan meliputi :
 Pemeriksaan kualitas fisik, kimia dan biologi air minum
 Pemeliharaan mesin RO

10. Pengelolaan limah B3


Tujuannya untuk menekanterjadinya cemaran B3 terhadap petugas, pasien,
pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit
Kegiatannya meliputi :
 Pemisahan jenis limbah B3 ( limbah medis, sludge IPAL, obat – obat
kadaluarsa, kain terkontaminasi, kemasan bahan kimia dan lampu)
 Membuat neraca limbah B3

11. Penyuluhan kesehatan lingkungan


Tujuannya untuk memberikan edukasi / wawasan tambahan tentang kesehatan
lingkungan di rumah sakit
Kegiatan meliputi :
 Penyuluhan penularan penyakit yang diakibatkan oleh sampah medis
dan non medis
 Kesadaran tentang pemakaian APD oleh tenaga pengelola limbah
 Pengetahuan tentang hand hygine

Sasaran meliputi :

 Petugas / karyawan
 Penunggu pasien
 Pengunjung
 Masyarakat sekitar rumah sakit
12. Evaluasi program kesling
Evaluasi program kesling dilakukan setiap 3 bulan sekali dalam bentuk laporan

D. RENCANA PELAKSAAN KEGIATAN

E. SASARAN PROGRAM
 Unit IPAL

 Unit produksi reverse osmosis 

 Penyehatan air 

 Penyehaatan laundry

 Tps medis

 Pelayanan

 Petugas


F. KESIMPULAN

Program kerja sanitasi merupakan salah satu program kerja dalam rangka
peningkatan mutu dan pelayanan RSKG NY RA HABIBIE. program kerja
sanitasi mencakup berbagai unit kerja, sehingga perlu adanya koordinasi dengan
unit – unit terkait agar program kerja yang telah dibuat dapat dilaksanakan
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai