DEPARTEMEN KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah Makalah yang berjudul “HUBUNGAN MEMBACA DAN MENULIS” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Bahasa Indonesia Ibu Suparti yang telah memberikan bimbingan dalam tugas ini, serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing
mata kuliah Bahasa Indonesia Ibu Suparti, makalah ini kami susun agar kita semua dapat lebih mengenal apa itu hubungan membaca dan menulis dalam konteks pelajaran Bahasa Indonesia. Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan kekurangan dari makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Banjarbaru , 13 November 2013
Tim Penyusun BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masyarakat Indonesia harus diakui masih sangat kuat dalam tradisi berbicara. Kita lebih senang mengobrol ke sana ke mari daripada membaca dan menulis. Dengan demikian, waktu terus berjalan, tapi tidak banyak pengetahuan baru yang bisa diserap. Masyarakat yang kuat dalam tradisi membaca akan memiliki kekuatan pula dalam tradisi menulis. Itulah mengapa jumlah karya ilmiah, penelitian atau buku yang dihasilkan suatu bangsa berbanding lurus dengan kemajuan budaya baca pada bangsa tersebut. Membaca dan menulis merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan.
Hubungan nya membaca dan menulis
Jika membaca adalah proses membuka jendela dunia, melihat wawasan yang ada dan menjadikannya sebagai khazanah pribadi, maka menulis adalah proses menyajikan kembali khazanah tersebut kepada masyarakat luas. Anda bisa menggabungkan sebuah khazanah dengan khazanah yang sudah dimiliki sebelumnya. Sangat sulit bagi seseorang untuk menulis sesuatu yang di luar dirinya. Di luar apa yang pernah dia miliki sebelumnya. Seseorang harus memiliki sesuatu terlebih dahulu sebelum bisa memberikan kepada orang lain. Seseorang harus memiliki wawasan terlebih dahulu sebelum terampil dalam membaginya kepada orang lain. Dengan demikian membaca mau tidak mau adalah proses yang harus dijalani oleh orang yang berkeinginan untuk bisa menulis. Jika selama ini Anda kesulitan menulis dan selalu berhenti pada kalimat atau paragraf pertama, bisa jadi penyebabnya karena terlalu sedikit stok informasi yang Anda miliki sebelumnya. Anda harus menambah stok tersebut agar proses menulis menjadi lancar. Begitu besar manfaat membaca untuk mengasah keterampilan menulis seseorang. Berikut saya paparkan manfaat membaca bagi keterampilan menulis. a. Membaca memperluas wawasan b. Membaca membantu melihat sudut pandang yang berbeda c. Membaca membantu Anda belajar teknik menulis yang dipakai oleh orang yang lebih berpengalaman d. Membaca membuat ide Anda melimpah e. Membaca menjadikan otak dan pikiran Anda aktif f. Membaca merangsang terbentuknya informasi baru di sistem daya ingat yang siap dipanggil kapan saja g. Membaca membuat jalan pikiran Anda menjadi lebih lentur h. Membaca memperkaya kosa kata, pilihan kalimat, dan cara penyajian yang bisa Anda pakai dalam menulis i. Membaca membuat Anda mampu menganalisa, menghubungkan informasi yang terserak, dan melihat benang merah dari sebuah persoalan j. Membaca membuat Anda punya bahan yang banyak untuk menuliskannya kembali Rajin Membaca, Aktif Menulis Begitu banyak contoh di sekitar kita yang menunjukkan bagaimana orang yang gemar membaca cenderung memiliki keterampilan menulis yang baik. Hanya sedikit nama yang layak disebut sebagai penulis besar. Sebut saja Khalil Gibran, William Shakespeare. Keduanya harus menjalani kehidupan yang kurang mengenakan terlebih dahulu, jawabannya adalah tidak. Kita justru bersyukur jika tidak melewati fase hidup yang begitu berat seperti dialami mereka. Bukan soal bagaimana jalan kehidupan yang harus kita tempuh. Tapi bagaimana kita memandang dan memanfaatkan setiap momen yang telah kita lewati untuk menjadi sebuah karya. Itulah yang dilakoni Shakespeare dan Khalil Gibran hingga mengantarkannya menjadi penulis terkenal. Seorang penulis kreatif akan sukses jika memiliki semangat atau motivasi sejauh mana menginginkan hal-hal baru dan melakukan perubahan. Motivasi ini dilandasi sejauh mana kita menginginkan perbaikan dalam hidup. Tidak mudah menyerah, selalu memiliki solusi alternatif dan menghasil ide-ide terobosan dalam mengembangkan tulisannya. Tak kalah penting, kita harus berani keluar dari kebiasaan dan tidak terkungkung dengan apa yang ada saat ini adalah salah satu hal yang harus dipenuhi untuk menghasilkan suatu produk tulisan yang layak disebut sebagai tulisan kreatif. Membangun Tradisi Membaca dan Menulis Sudah saatnya membangun kembali tradisi membaca dan menulis. Inilah kontribusi yang bisa Anda berikan untuk menjadikan bangsa ini lebih maju. Lewat kebiasaan membaca, Anda bisa melatih keterampilan menulis. Anda punya kacamata yang mampu melihat berbagai sudut pandang. Anda punya amunisi kata dan kalimat yang siap dituliskan. Anda pun akan punya pikiran yang lebih jernih dan sehat. Jika banyak pembaca yang bertanya, bagaimana caranya agar saya bisa menulis dengan baik? Maka jawaban sederhana saya adalah rajin-rajinlah membaca. Dengan kebiasaan tersebut, keterampilan menulis Anda akan meningkat dengan sendirinya. Anda mw bukti, silakan anda praktekkan.