3. Hapalkan Mengenai Definisi APD (Alat Pelindung Diri) dan tujuan serta sebutkan beberapa
jenisnya!
» Definisi APD (Alat Pelindung Diri)
Alat Pelindung Diri ialah berupa alat yang pada umumnya di pergunakan oleh para tenaga kerja agar
dapat melindungi seluruh atau sebagian anggota tubuhnya terhadap resiko atau kemungkinan terjadinya
suatu potensi bahaya akibat kecelakaan kerja. Alat pelindung diri umumnya di pergunakan sebagai usaha
terakhir dalam mencegah dan melindungi tenaga kerja jika usaha rekayasa (engineering) dan administratif
tidak dapat dilakukan secara baik. APD juga adalah sebuah kelengkapan yang wajib di gunakan ketika
dalam kondisi sedang bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan.
» Tujuan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
Penggunaan APD bertujuan melindungi kulit & selaput lendir petugas dari adanya risiko pajanan darah ,
semua jenis cairan tubuh , dan kulit yang tidak utuh serta selaput lendir pasien serta sekret.
» Jenis Alat Pelindung Diri
a. Sarung Tangan
b. Masker
c. Sepatu Karet Atau Bot
d. Baju Kerja / Celemek / Skort
e. Kaca Mata atau Pelindung Wajah
f. Topi
6. Hapalkan beberapa hal yang menyangkut Sectio Caesaria (SC), misalnya Pengertian, Faktor
Indikasi SC, dan jenis SC)
» Pengertian
Sectio caesaria merupakan suatu jenis persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan cara melakukan
sebuah insisi pada dinding depan perut & dinding rahim dengan syarat rahim dalam kondisi atau dalam
keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Sarwono, 2009)
» Faktor Indikasi SC
a. Chepalo Pelvik Disproportion (CPD)
b. KPD (Ketuban Pecah Dini)
c. Faktor Hambatan Jalan Lahir ( kista ovarium, mioma uteri dan sebagainya )
d. Memiliki Hipertensi/Jantung
e. PEB (Pre-Eklamsi Berat)
f. Riwayat SC
g. Letak Janin\
» Jenis – jenis SC
a. Sectio cesaria transperitonealis profunda
Dengan melakukan teknik insisi pada segmen bawah uterus. insisi pada bawah rahim, dapat dengan
menggunakan teknik melintang atau memanjang. Keunggulan pembedahan ini sebagai berikut :
1) Pendarahan luka insisi tak seberapa banyak.
2) Bahaya peritonitis tidak besar.
3) Perut uterus umumnya kuat sehingga nantinya bahaya ruptur uteri di kemudian hari tidak besar
dikarenakan terhadap nifas segmen bawah uterus tidak seberapa banyak mengalami kontraksi seperti
korpus uteri sehingga nantinya luka bisa sembuh secara lebih sempurna.
b. Sectio cacaria klasik atau section cecaria korporal
Pada teknik cectio cacaria klasik ini di untuk pada korpus uteri, pembedahan ini yg sedikit mudah
dilakukan,hanya dilakukan apabila terjadi hambatan dalam melakukan section cacaria transperitonealis
profunda. Dilakukan Insisi memanjang pada segmen atas uterus.
c. Sectio cacaria ekstra peritoneal
Tindakan ini dulunya dilakukan agar mengurangi bahaya injeksi perporal namun dengan adanya
kemajuan pengobatan pada injeksi pembedahan ini sekarng sudah tidak banyak lagi di lakukan. Rongga
peritoneum tidak di buka, teknik ini dilakukan pada pasien infeksi uterin berat.
d. Section cesaria Hysteroctomi
Setelah sectio cesaria, dilakukan hysteroktomy dengan beberapa indikasi :
1) Plasenta accrete
3) Myoma uteri
2) Atonia uteri
4) Infeksi intra uteri berat
7. Hapalkan Rumus dalam menghitung tetesan infus & Tempat lokasi pemasangan infus
» Rumus Menghitung Tetesan Infuse
Yang butuh teman-teman ingat yaitu mengenai factor tetes (FT) MIKRO = 60 MAKRO = 20
√ Rumus bila ingin mengetahui TETES/MENIT?
Volume x FT
Jam x 60 menit
√ Rumus jika ingin mengetahui Lamanya dalam JAM?
Volume x FT
Tetesan yg ditentukan x 60 menit
√ Rumus jika ingin mengetahui VOLUME?
Jam x Tetesan yg ditentukan x 60 menit
Faktor Tetes (FT)
Sample kasus :
Tn.H usia 54 thn dengan diagnose DHF, Tn.H memperoleh therpycairan infus NaCl 0,9% 2000 ml/ 24
jam (makro). Berapakah tetes/menit cairan yg diberikan pada Tn. H?
Jawab :
2000 ml x 20
24 jam x 60m = = 27,7
Jadi jumlah cairan infuse di berikan ialah 27,7 tetes/menit (rata rata di bulatkan menjadi 28).
Dari 1 sampel kasus diatas kita bisa belajar mengenai rumus dalam mencari lamanya JAM & VOLUME.
Kita tinggal memasukkan sesuai rumus yg ada di atas.
» lokasi pemasangan infus
Tempat atau lokasi vena perifer yang biayanya sering digunakan dalam pemasangan infus ialah vena
supervisial/perifer kutan berada di dalam fasia subcutan & merupakan akses paling mudah untuk
dilakukan therapy intaravena. Daerah tempat infus yg memungkinkan ialah permukaan dorsal tangan
(Vena supervisial dorsal, vena sefalika serta vena basalika,), lengan bagian dalam (vena basalika, vena
kubital median, vena sefalika, vena median lengan bawah, & vena radialis), permukaan dorsal (Vena
safena magna, ramus dorsalis). ( Perry dan Potter 2005)
8. Hapalkan Kala I, II, III dan IV
9. Hapalkan Penyebab terjadinya Perdarahan pre-partum, intra partum dan post partum.
10. Hapalkan Menghitung Taksiran Persalinan (TP)
11. Hapalkan Menghitung usia kehamilan
12. Sebutkan 7T dalam pemeriksaan ante-natalcare