Anda di halaman 1dari 4

a.

CT Scan Kepala
Pada hidrosefalus obstruktif CT Scan sering menunjukkan adanya
pelebaran dari ventrikel lateralis dan ventrikel III. Dapat terjadi di atas ventrikel
lebih besar dari occipital horns pada anak yang besar. Ventrikel IV sering
ukurannya normal dan adanya penurunan densitas oleh karena terjadi reabsorpsi
transependimal dari CSS.
Pada hidrosefalus komunikans gambaran CT Scan menunjukkan dilatasi ringan
dari semua sistem ventrikel termasuk ruang subarakhnoid di proksimal dari
daerah sumbatan.
b. MRI ( Magnetic Resonance Image )
Untuk mengetahui kondisi patologis otak dan medula spinalis dengan
menggunakan teknik scaning dengan kekuatan magnet untuk membuat bayangan
struktur tubuh.

1. Penatalaksanaan
Penanganan hidrocefalus masuk pada katagori ”live saving and live
sustaining” yang berarti penyakit ini memerlukan diagnosis dini yang dilanjutkan
dengan tindakan bedah secepatnya. Keterlambatan akan menyebabkan kecacatan dan
kematian sehingga prinsip pengobatan hidrocefalus harus dipenuhi yakni:
a. Mengurangi produksi cairan serebrospinal dengan merusak pleksus koroidalis
dengan tindakan reseksi atau pembedahan, atau dengan obat azetasolamid
(diamox) yang menghambat pembentukan cairan serebrospinal.
b. Memperbaiki hubungan antara tempat produksi caira serebrospinal dengan
tempat absorbsi yaitu menghubungkan ventrikel dengan subarachnoid
c. Pengeluaran cairan serebrospinal ke dalam organ ekstrakranial, yakni:
1) Drainase ventrikule-peritoneal
2) Drainase Lombo-Peritoneal
3) Drainase ventrikulo-Pleural
4) Drainase ventrikule-Uretrostomi
5) Drainase ke dalam anterium mastoid
6) Mengalirkan cairan serebrospinal ke dalam vena jugularis dan jantung
melalui kateter yang berventil (Holter Valve/katup Holter) yang
memungkinkan pengaliran cairan serebrospinal ke satu arah. Cara ini
merupakan cara yang dianggap terbaik namun, kateter harus diganti sesuai
dengan pertumbuhan anak dan harus diwaspadai
terjadinya infeksi sekunder dan sepsis.
d. Tindakan bedah pemasangan selang pintasan atau drainase dilakukan setelah
diagnosis lengkap dan pasien telah di bius total. Dibuat sayatan kecil di daerah
kepala dan dilakukan pembukaan tulang tengkorak dan selaput otak, lalu selang
pintasan dipasang. Disusul kemudian dibuat sayatan kecil di daerah perut, dibuka
rongga perut lalu ditanam selang pintasan, antara ujung selang di kepala dan
perut dihubiungakan dengan selang yang ditanam di bawah kulit hingga tidak
terlihat dari luar.
e. Pengobatan modern atau canggih dilakukan dengan bahan shunt atau pintasan
jenis silicon yang awet, lentur, tidak mudah putus.
Ada 2 macam terapi pintas/ “ shunting “:
1) Eksternal
CSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan bersifat hanya sementara.
Misalnya: pungsi lumbal yang berulang-ulang untuk terapi hidrosefalus
tekanan normal.
2) Internal
a) CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain :
 Ventrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna (Thor-
Kjeldsen)
 Ventrikulo-Atrial, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superior
 Ventrikulo-Bronkhial, CSS dialirkan ke Bronhus.
 Ventrikulo-Mediastinal, CSS dialirkan ke mediastinum
 Ventrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum.
A. ANENSEPALUS

1. Pengertian
Beberapa pengertian anencephalus menurut beberapa sumber :
a. Annencephalus adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan
otak tidak terbentuk. Ancephalus adalah suatu kelainan tabung saraf (suatu kelainan
yang terjadi pada awal perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada
jaringan pembentuk otak dan korda spinalis).
b. Anensefalus terjadi jika tabung saraf sebelah atas gagal menutup, tetapi penyebabnya
yang pasti tidak diketahui. penelitian menunjukkan kemungkinan anensefalus
berhubungan dengan racun di lingkungan juga kadar asam folat yang rendah dalam
darah.
c. Anencephalus adalah kerusakan jaringan saraf pada janin sehingga pembentukan
tulang pelindung otak terganggu. Anencephaly biasanya terjadi 23 dan 26 hari usia
kehamilan.
d. Anencephalus adalah kerusakan jaringan saraf pada janin sehingga pembentukan
tulang pelindung otak terganggu.
e. Anencephaly adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak
bayi tidak terbentuk. Sisa jaringan otak - biasanya bagian dari batang otak - terlindung
oleh selaput yang tipis saja.
2. Etiologi
Kebanyakan bayi yang lahir dengan kelainan bawaan memiliki orang tua yang jelas-
jelas tidak memiliki gangguan kesehatan maupun factor resiko. Sebanyak 60% kasus
kelainan bawaan penyebabnya tidak diketahui, sisanya disebabkan oleh factor lingkungan
atau genetic atau kombinasi dari keduanya. Kelainan struktur atau kelainan metabolisme
terjadi akibat : hilangnya bagian tubuh tertentu, kelainan pembentukan bagian tubuh
tertentu, serta kelainan bawaan pada kimia tubuh. Kelainan metabolisme biasanya berupa
hilangnya enzim atau tidak sempurnanya pembentukan enzim. Penyebab lain dari kelainan
bawaan adalah pemakaian alcohol oleh ibu hamil. Pemakaian alcohol oleh ibu hamil bisa
menyebabkan sindroma alcohol pada janin dan obat-obat tertentu yang diminum oleh ibu
hamil juga bisa menyebabkan kelainan bawaan. Penyakit Rh, terjadi jika ibu dan bayi
memiliki factor Rh yang berbeda juga dapat meningkatkan kejadian kelainan bawaan pada
bayi baru lahir.
Anensefalus terjadi jika tabung saraf sebelah atas gagal menutup, tetapi penyebabnya
yang pasti tidak diketahui. Penelitian menunjukkan kemungkinan anensefalus
berhubungan dengan racun di lingkungan, juga kadar asam folat yang rendah dalam darah.
Anensefalus ditemukan pada 3,6-4,6 dari 10.000 bayi baru lahir. Resiko terjadinya
anensefalus bisa dikurangi dengan cara meningkatkan asupan asam folat minimal 3 bulan
sebelum hamil dan selama kehamilan bulan pertama.
Beberapa factor yang dapat menyebabkan meningkatnya resiko kelainan bawaan:
a. Faktor teratogenik
Teratogen adalah setiap factor atau bahan yang bisa menyebabkan atau
meningkatkan resiko suatu kelainan bawaan. Radiasi, obat tertentu dan racun
merupakan teratogen. Infeksi pada ibu hamil juga bisa merupakan teratogen. Beberapa
infeksi selama kehamilan yang dapat menyebabkan sejumlah kelainan bawaan
sindroma rubella congenital, infeksi toksoplasmosis pada ibu hamil, infeksi virus
herpes genitalis pada ibu hamil, serta sindroma varicella congenital
b. Faktor gizi
Salah satu zat yang penting untuk pertumbuhan janin adalah asam folat.
Kekurangan asam folat bisa meningkatkan resiko terjadinya spina bifida atau kelainan tabung
saraf lainnya. Karena spina bifida bisa terjadi sebelum wanita menyadari bahwa dia hamil,

Anda mungkin juga menyukai