Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

S DENGAN ANSIETAS DI
DUSUN KARANG ASEM TIMUR RT 003 RW 006 DESA GLAGAH WEROH
KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER

oleh
Musrifah, S.Kep
`NIM 142311101066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. S DENGAN ANSIETAS DI
DUSUN KARANG ASEM TIMUR RT 003 RW 006 DESA GLAGAH WEROH
KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER

disusun untuk memenuhi laporan Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa

oleh
Musrifah, S.Kep
NIM 142311101066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
DETEKSI DINI KELUARGA
KELURAHAN SIAGA SEHAT JIWA

Nama Kepala Keluarga : paijO Tanggal Pengkajian : 24 Juni 2019


Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : RT 3 RW Dusun Karang Asem Timur Desa Glagah Weroh Kec. Panti Kab. Jember

DATA KEADAAN KELUARGA

Kondisi Kesehatan

No. Nama L/P Umur Pendidikan Pekerjaan

Risiko Masalah Keterangan


Seha Ganggua
Psikososial/ Pengobatan
t n Jiwa
Penyakit kronis (Berobat dimana)
Wiraswast
1. Tn. Paijo L 61 th SD √ - - -
a
Belum
2. Ny. Suarni P 54 th IRT - √ - -
Tamat SD
4. Susi Sugiarti p 16 th SMA Pelajar √ - - -
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
(RISIKO)
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S Status Perkawinan : Kawin
Umur : 54 Tahun Alamat : RT 003 RW 006
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan IRT

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Faktor presipitasi (sifat, sumber, waktu, jumlah)
Klien mengatakan bahwa klien memiliki riwayat penyakit hipertensi
semenjak 2 yang lalu. Beberapa bulan yang lalu klien sempat terjatuh dan
mengalami kelemahan pada bagian Tanan kanan dan ekstremitas Aas. Untuk
melakukan aktivitas klien melakukan dengan perlahan dan dalam berjalan
klien perlu untuk berpegangan pada tembok . Saat ini klien tidak mampu
melakukan aktivitas bebas seperti sebelumnya, klien lebih banyak tidur di
tempat tidur dan untuk menjalankan aktivitas klien dibantu oleh anggota
keluarga.

2. Faktor predisposisi (biologis, psikologis, sosiokultural)


a. Pernah mempunyai riwayat hipertensi.
a) YA
b) TIDAK.

b. Pengobatan yang dilakukan sebelumnya ?


a) Berhasil
b) Kurang berhasil
c) Tidak berhasil
Jelaskan
Klien rutin memeriksakan kondisinya untuk mengontrol gula darah dan
tekanan darah di pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas. Saat ini
klien mengeluhkan sakit pada leher bagian belakang dan sering terasa
kesemutan pada kaki.
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Nn. S pernah merasa kesepian setelah ditinggal oleh suaminya beberapa tahun
yang lalu. Nn. S sekarang tinggal di rumah bersama suaminya.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital :
TD: 200/100 mmHg HR: 80 kali/menit
S: 36,50C RR: 22 kali/menit
2. BB: 58 Kg
TB: 153 cm
3. Keluhan fisik
Ny. Mengeluh sakit sering pusing terkadang mengalami sakit di bagian
tengkuk.

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan persepsi terhadap kompetensi diri tidak realistik.
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Perencanaan Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan Keperawatan
Ansietas Tujuan Kriteria Evaluasi 1. Bina Hubungan Saling 1. Teknik terapeutik untuk
berhubungan Setelah diberikan 1. Wajah tidak tegang Percaya meningkatkan rasa saling
dengan persepsi asuhan 2. Tersenyum percaya
terhadap keperawatan 3. Ansietas berkurang 2. Ajarkan teknik relaksasi 2. Tarik nafas dalam membuat
kompetensi diri selama 4x30 secara subjektif nafas dalam dan otak mendapat pasukan
tidak realistik menit ansietas berdzikir oksigen yang cukup sehingga
berkurang dapat merelaksasikan tubuh
3. Beri penyuluhan diet 3. Meningkatkan pengetahuan
bagi hipertensi klien terhadap hipertensi
4. Meningkatkan koping
4. Beri motivasi klien individu
untuk menjaga
kesehatan
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Paraf

Senin /24 Desember 1. Melakukan pemeriksaan kesehatan S: ITA


2. Memotivasi klien untuk melakukan
2018 Klien mengatakan khawatir ketika dirinya
kegiatan yang positif
mulai merasakan sakit karena tambah parah.
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas
O:
dalam
Klien tampak datar ketika berbicara, klien
terlihat kurus dan kering, klien nampak
menyeringai ketika mengeluh sakit, klien
mampu melakukan nafas dalam dengan benar
A:
K: Klien mampu menyebutkan langkah-
langkah nafas dalam
A: Klien merasa lega setelah melakukan nafas
dalam
P: Klien mampu melakukan nafas dalam
dengan benar
P:
Perawat: Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
dan berdzikir
Pasien : Belajar melakukan nafas dalam dan
berdzikir
Kamis /28 Juni 1. Mengajarkan teknik relaksasi nafas S: ITA
2018/16.00-17.00 dalam dan berdzikir Klien mengatakan merasakan rileks setelah
WIB melakukan nafas dalam dan berdzikir
O:
Klien tampak kooperatif, klien terlihat
tenang, klien mampu melakukan nafas dalam
dengan benar, klien mampu berdizikir
bersama-sama
A:
K: Klien mampu menyebutkan langkah-
langkah nafas dalam dan berdzikir
dengan baik
A: Klien merasa lega setelah melakukan nafas
dalam dan berdzikir
P: Klien mampu melakukan nafas dalam
dengan benar dan melafadkan dzikir
P:
Perawat: Jelaskan mengenai diet hipertensi
Pasien : Belajar memahami diet hipertensi
Minggu /1 Juli 1. Memberikan penyuluhan diet bagi S: ITA
2018/09.00-10.00 hipertensi Klien mengatakan paham mengenai pola
WIB hidup yang harus dihindari
O:
Klien mampu memahami diet hipertensi,
klien tidak khawatir lagi ketika
mengkonsumsi makanan atau pola hidup
yang salah setelah ditinggal istrinya, klien
merasa lega setelah mengetahui pola hidup
yang sehat
A:
K: Klien mampu menyebutkan definisi, tanda
dan gejala serta pencegahan hipertensi
A: Klien merasa senang dapat mengetahui
mengenai diet hipertensi
P: Klien mampu menerapkan diet hipertensi di
rumah dengan mengurangi konsumsi
garam dan faktor pencetus lain
P:
Perawat: Berikan motivasi kepada klien untuk
menjaga kesehatan
Pasien : Belajar berpikir positif untuk
menjaga kesehatan diri sendiri
Rabu /4 Juli 1. Memberikan motivasi klien untuk S: ITA
2018/10.00-11.30 WIB menjaga kesehatan Klien mengatakan senang ketika ada yang
memperhatikan kesehatannya
O:
Klien tampak kooperatif, klien mampu
menjaga kesehatan dengan menjaga
kesehatan pikiran dan badan, klien pasrah
namun tetap berusaha yang terbaik untuk
dirinya dan anak cucunya
A:
K: Klien mampu menyebutkan cara menjaga
kesehatan tubuh dengan meningkatkan
kesehatan jiwa
A: Klien merasa senang dapat menjaga
kesehatan
P: Klien mampu menerapkan pola hidup sehat
dan kesehatan jiwa di rumah
P:
Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai