disusun untuk memenuhi tugas pada Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Stase Keperawatan Anak
Oleh
Kelompok 1
BERITA ACARA
Pada hari ini, Jumat 07 Desember 2018 pukul 09.00 WIB s/d selesai
bertempat di Ruang Rawat inap Bougenville RSUD dr. Haryoto Lumajang
Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan kegiatan
pendidikan kesehatan talasemia. Kegiatan ini diikuti oleh......orang (daftar telah
terlampir).
( )
NIP.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang talasemia pada: Hari Jumat, Tanggal 07
Desember 2018 pukul 09.00 WIB s/d selesai. Tempat: Ruang Inap Bougenville dr.
Haryoto Lumajang Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur
( )
NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
IV. Evaluasi
1. Sebutkan definisi talasemia?
2. Sebutkan tanda dan gejala terjadinya talasemia?
3. Sebutkan faktor-faktor pencetus terjadinya talasemia?
4. Sebutkan pengobatan dan pencegahan talasemia?
5. Sebutkan perawatan anak dengan talasemia?
V. Daftar Pustaka
Adriani, N., Kusnandi, R., Dany, H. (2012). Faktor Risiko Masalah Psikososial
Pasien Thalassemia Mayor. Jurnal indo med assoc, vol. 62 (2).
Brough Helen et al. 2007. Rujukan Cepat Pediatri dan Kesehatan Anak. Jakarta:
EGC.
Suriadi,dkk. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: PT Percetakan
Penebar Swadaya.
Mansjoer. A., Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. Jakarta :
EGC
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit Edisi 1. Jakarta: EGC
Schwartz, M. W. 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: EGC
Lampiran Materi
TALASEMIA
1. Definisi Talasemia
Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan
penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak
dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari 100 orang
Indonesia membawa gen penyakit ini. Apabila sepasang dari mereka menikah,
kemungkinan besar untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah
sekitar 25%, 50% menjadi pembawa sifat (carrier) talasemia, dan 25%
kemungkinan bebas talasemia. Sebagian besar penderita talasemia adalah
anak-anak usia 0 hingga 18 tahun.
Talasemia adalah penyakit keturunan berupa kelainan pada sel darah
merah yang menyebabkan penderita mengalami anemia kronis. Hal ini
dikarenakan sel darah merah penderita talasemia mudah pecah dan memiliki
kadar Hemoglobin (Hb) yang sangat rendah. Sehingga mengakibatkan anemia
kronis. Sel darah merah bertugas mengangkut oksigen ke seluruh jaringan
tubuh. Apabila pembentukan sel darah merah terganggu, maka penyebaran
oksigen pun tidak optimal.
Berdasarkan penjelasan tersebut talasemia dapat diklasifikasikan
sebagai berikut yaitu meliputi:
- Talasemia minor yang ditandai dengan anemia mikrositik, bentuk
heterozigot, tanpa anemia atau anemia ringan serta tidak dijumpai gejala
klinis yang khas
- Talasemia intermedia yang ditandai dengan splenomegali (pembesaran
limfa), anemia berat, bentuk heterozigot.
- Talasemia minor yang ditandai dengan anemia berat dan tidak dapat hidup
tanpa transfusi.