S,Pd
No. Peserta : 19060369810099
Tugas Akhir
Palaporan tugas ini dapat dikerjakan dengan menggunakan program Microsoft Word
dan dikumpulkan melalui elearning ini. Harap perhatikan batas waktu pengumpulan
tugas ini. Jika melebihi batas waktu, maka Anda tidak dapat mengunggah tugas Anda
di sistem elearning.
PT. Indo Garment menerima order celana dengan jumlah order tertera dalam tabel
berikut ini:
SIZE S M L 2L 3L JUMLAH
KUANTITI ORDER (PCS) 120 245 240 375 255 1235
Pembahasan
1.a
Pembahasan
1.a
1.d. Lakukan analisis jumlah mesin jahit dan mesin pendukung lainnya yang
digunakan serta berapa tenaga kerja yang terlibat untuk menyelesaikan order
tersebut
Proses menjahit merupakan kegiatan utama dalam penciptaan sebuah produk.
Dalam menjahit kemeja dan celana diperlukan beberapa mesin jahit yang akan
menghasilkan stitch.
a. Mesin Jahit Industri
Mesin jahit dan mesin penyelesaian yang dapat dipilih untuk membuat
produk kemeja dan celana panjang:
1) Lock Stitching
Menghasilkan jahitan lerus:
a) Single needle, dikenal juga sebagai single stitching/top stitching; menggunakan mesin
lockstitching 1 jarum-2 benang;
b. Double needle, dikenal juga dengan double stitching, menggunakan mesin lockstitching 2
jarum-4 benang;
2) Chains Stitching
Menghasilkan jahitan rantai:
Gambar 2.94
Ukiran Celana
Ukuran S M L 2L 3L
Panjang celana 100 102 104 106 106
Lingkar pinggang 76 82 88 98 108
Lingkar paha 30 32 34 36 40
Lingkar lutut 22 24 26 28 28
Lingkar bawah 20 22 24 26 26
Lingkar pesak 67 70 73 76 76
4. Hitung jumlah marker yang harus disiapkan jika rasio ditetapkan 1:2:2:3:2 dan
kemampuan mesin potong 60 lapis
Panjang marker disesuaikan dengan panjang meja potong yang tersedia. Selain itu
panjang marker ditentukan juga oleh size ratio berdasarkan kuantiti order serta kapasitas
mesin cutting. Penghitungan
jumlah marker dapat menggunakan rumus:
rasio order celana panjang dengan ratio 1:2:2:3:2 serta kemampuan mesin potong 60
lapis satu kali potong, maka jumlah marker yang harus disiapkan adalah ...
Jumlah rasio ukuran adalah total jumlah pola yang harus dimarker yang
diperoleh dari jumlah rasio perbandingan jumlah pesanan pada masing masing ukuran
S : M : L :2L:3L = 120 : 245: 240 : 375 : 255 = 1 : 2 : 2 : 3 : 2
Maka jumlah rasio ukuran adalah 1 + 2 + 2 + 3 + 2 = 10 dengan
jumlah order adalah 120 + 245 + 240 + 375 + 255 = 1235 piece
sehingga kebutuhan bahan adalah
3
10 X 1.235 piece = 370,5meter
Jika toleransi bahan adalah 10 % maka jumlah bahan yang harus disediakan
adalah
10 % x 370,50M = Meter = 407.55 Meter = 408 Meter
6. Proses Pembuatan Celana Secara Industri
Adapun bahan baku untuk sebuah celana adalah 1,25 meter dengan harga Rp 25.000,00.
Biaa bahan penolong sebagai berikut :
Hak kait Rp 100,00
Resleting Rp1000,00 / celana
Benang Rp 1.000,00 / celana
Kain keras Rp 500,00 / celana
Obras Rp 1.000,00 / celana
Ongkos jahit Rp 2.500,00 dan BOP sama dengan kemeja.
Pada bulan ini juga PT Garmen Jaya dalam memppproduksi pakaian tersebut juga
mengeluarkan biaya rasional sebagai berikut :
Gaji manajer Rp 5.000,00
Listrik kantor Rp 300.000,00
Biaya pemasaran di media cetak Rp 750.000,00
Sewa kantor Rp 30.000,00 / tahun
Biaya administrasi Rp 150.000,00 / bulan
Aktiva kantor dengan penyusutan 3% /tahun dengan total aktiva Rp 300.000,00
Bahan Pokok
Bahan Penunjang
Rp 3.600,00
BOP
Listrik Rp 1.550,00
Sewa tempat Rp 450,00
Penyusutan alat Rp 500,00
Rp 2.500,000
BTKL Rp 2.500,00