b)
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik difokuskan pada jantung :
1) Jantung
a) Auskultasi : BJ 1 terdengar jelas pada ICS 5 kiri pada
garis midclavicula BJ 2 terdengar jelas di ICS 2
parasternal kiri dan kananBunyi jantung murni reguler,
gallop (-), murmur (-).
b) Perkusi : edema (-)
c) Palpasi : akral teraba hangat, CRT > 4 detik
d. Pemeriksaan Penunjang
1) Elektrokardiogram (EKG)
Elektrokardiogram mencatat sinyal listrik ketika mereka
bergerak melalui jantung.
2) Echocardiogram
Echokardiogram menggunakan gelombang suara untuk
menghasilkan gambar jantung, menentukan bagian dinding
jantung berkontribusi biasa dalam aktivitas memompa
jantung.
3) Tes stres.
Merupakan obat untuk merangsang jantung dapat
digunakan sebagai pengganti olah raga. Dikenal sebagai
stres echos.
4) Koroner kateterisasi
Untuk melihat aliran darah melalui jantung dengan
menyuntikkan cairan khusus ke dalam pembuluh darah
(intravena). Dikenal sebagai angiogram.
5) Teknologi CT scan
Memvisualisasikan arteri, dapat mendeteksi kalsium dalam
lemak yang sempit arteri koroner. Jika sejumlah besar
kalsium ditemukan, PJK mungkin terjadi.
6) Magnetic Resonance angiogram (MRA)
Prosedur ini menggunakan teknologi MRI, sering
digabungkan dengan menyuntikkan zat warna kontras,
untuk memeriksa area penyempitan atau penyumbatan .
2. Diagnosa keperawatan
Pelabelan Diagnosa diambil dari NANDA 2012 – 2014 :
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload,
perubahan frekuensi jantung, perubahan irama ,perubahan volume
sekuncup.
b. Resiko penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan
aliran darah.
c. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan skunder terhadap
sumbatan arteri koroner.
d. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan tirah baring ,kelemahan
umum,ketidakseimbanagan antara suplai dan kebutuhan oksigen,
imobilitas, gaya hidup monoton.
e. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme
regulasi,kelebihan asupan cairan, kelebihan asupan natrium.
f. Ansietas berhubungan dengan terkait keluarga, herediter, penularan
penyakit interpersonal, krisis maturasi, stress ,ancaman kematian,
perubahan kesehatan.
g. Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan
kognitif,penurunan motivasi, ketidaknyamanan,keletihan ,kelemahan ,
gangguan musculoskeletal, nyeri,ansietas berat.
h. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif,
salah interpretasi informasi, tidak familier dengan sumber informasi.
i. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolr-kapiler, ventilasi- perfusi.
j. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi
jalan nafas( spasme jalan nafas, mucus dalam jumlah berlebihan ,
eksudat dalam alveoli, sekresi yang tertahan, /sisa sekresi, sekresi
dalam bronki).
k. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan ansietas, posisi
tubuh, deformitas dinding dada, hiperventilasi, sindrom hipoventilasi,
gangguan musculoskeletal, keletihan otot pernafasan.
l. Kerusakan integritas kulit berhubungan perubahan status cairan,
perubahan pigmentasi, perubahan turgor, factor
perkembangan,penurunan imunologis, penururnan sirkulasi, kondisi
gangguan metabolic, gangguan sensasi.
3. Intervensi Keperawatan
- Meningkatkan jumlah
- Beri oksigen oksigen yang ada untuk
tambahan sesuai pemakaian miokardium
indikasi
Menurunkan persepsi
3.Ajarkan teknik distraksi nyeri
dan relaksasi
Kolaborasi: Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian 4. Menurunkan nyeri yang
analgetik hebat
Mandiri :
1.Kaji TTV
Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan Mandiri :
4. berhubungan dengan asuhan keperawatan 1.Mengetaui keadaan
selama …. X 24 jam umum , parameter
1. tirah baring diharapkan Klien menunjukkan respon
2. kelemahan umum menunjukan fisiologi pasien terhadap
3. ketidakseimbanaga peningkatan kemampuan setres aktivitas dan
n antara suplai dan dalam melakukan indicator derajat pengaruh
kebutuhan oksigen aktivitas dengan kriteria kelebihan kerja jantung
hasil : 2.Dorong pasien untuk
4. imobilitas
1. Pasien tidak berpartisipasi dalam
5. gaya hidup 2.Meningkatkan toleransi
lemas memilih periode aktifitas
monoton. terhadap kemajuan
2. Pasien tidak lesu aktifitas dan pencegahan
DS : 3. Pusing pasien
1. Pasien mengatakan teratasi
pusing
DO :
1. Pasien tampak
lemas
2. Pasien tampak lesu
Mandiri :
5. Setelah dilakukan 1.Ukur intake dan output
Kelebihan volume (balance cairan)
cairan asuhan keperawatan
berhubungan Mandiri :
dengan selama …. X 24 jam 1.Mengetahui
1. gangguan diharapkan Cairan tubuh keseimbangan masukan
mekanisme kembali normal dengan keluaran cairan
regulasi kriteria hasil : 2.Kaji keadaan kulit
2. kelebihan asupan 1. Pasien tidak pasien 2. Mengetahui turgor kulit
cairan edema pasien
3. kelebihan asupan 2. Kulit pasien 3.Kaji berat pada pasien
natrium. tidak lembab 3. Mengetahui
3. Pasien tidak Kolaborasi: pertambahan berat badan
DS : tampak gelisah 4. Kolaborasi dalam
4. Pasien tidak pemberian deuritik Kolaborasi:
1. Pasien mengataka lemas 4.Untuk mempercepat
badannya lemas penurunan cairan di
dalam tubuh
DO :
1. Pasien tampak
edema
2. Kulit pasien
tampak lembab
3. Pasien tampak
gelisah
Mandiri :
Ansietas berhubungan Setelah dilakukan 1. Bantu pasien
6. dengan asuhan keperawatan mengekpresikan Mandiri :
1. terkait keluarga selama …. X 24 jam perasaannya yang 1. cemas yang
2. herediter diharapkan ansietas membuat cemas. berkelanjutan member
3. penularan berkurang atau dampak serangan jantung
penyakit terkontrol dengan 2. Kanji tanda verbal dan selanjutnya.
interpersona kriteria hasil : nonverbal kecemasan,
4. krisis maturasi 1. Pasien dapat tidur serta damping klien dan 2.Reaksi verbal dan
5. stress dengan nyenyak lakukan tindakan bila nonverbal menunjukan
6. ancaman 2. Pasien tidak cemas menunjukan prilaku agitasi marah dan gelisah.
kematian. lagi merusak.
3. Pasien dapat
DS : kooperatif terhadap 3. Lakukan tindakan
tindakan untuk mengurangi
1. Pasien 4. Wajah pasien kecemasan ,beri 3.Mengurangi rangsangan
mengatakan rileks lingkungan yang tenang dari luar yang dapat
susah tidur dan suasana penuh menyebabkan cemas.
istirahat.
DO :
4. Orientasi klien terhadap
2. Pasien tampak prosedur rutin aktivitas
cemas yang diharapkan. 4.Orientasi dapat
3. Pasien tampak menurunkan kecemasan
tidak rileks / 5. Beri privasi untuk klien
tegang dan orang terdekat.
4. Pasien tampak 5.Memberi waktu untuk
tidak koopertaif mengekpresikan perasaan,
terhadap menghilangkan cemas dan
tindakan prilaku adaptasi. Adanya
orang dan keluarga
terdekat untuk melayani
aktifitas akan mengurangi
Kolaborasi: perasaan terisolasi.
6. Kolaborasi dalam
pemberian anti cemas Kolaborasi:
sesuai dengan indikasi, 6. Meningkatkan relaksasi
contoh : diazepam dan menurunkan
kecemasan
7. Defisit perawatan diri Setelah dilakukan Mandiri : Mandiri :
berhubungan dengan asuhan keperawatan 1.Bantu pasien dalam 1. membantu pasien
selama …. X 24 jam merawat diri mandi dan berpakaian,
1. Gangguan kognitif diharapkan pasien dapat pasien akan lebih segar
2. penurunan motivasi menunjukan dan terlihat bersih
3. ketidaknyamanan peningkatan kemampuan
4. keletihan dan partisipasi dalam 2. Libatan keluarga 2. Keluarga dapat
5. kelemahan melakukan perawatan membantu
6. gangguan diri dengan kriteria hasil mengembalikan semangat
musculoskeletal : pasien untuk tetap
7. nyeri menjaga kebersihan diri
8. ansietas berat 1. Pasien dapat
melakukan 3. Pantau kemampuan 3.Meningkatkan
Perawatan diri klien untuk melakukan kemampuan pasien untuk
DS : perawatan diri secara merawat diri secara
2. Pasien tampak mandiri mandiri tanpa harus terus
1. Pasien mengatakan segar bergantung dengan orang
saat ini belum . lain.
melakukan
perawatan diri
DO :
1. Pasien tampak
tidak mau
mengikuti saran
yang diberikan
2. Pasien tampak
gelisah
9. Gangguan pertukaran
gas berhubungan Setelah dilakukan Mandiri : Mandiri :
dengan asuhan keperawatan 1. Beri posisi nyaman 1. Mengurangi rasa sesak
1. Perubahan selama …. X 24 jam
membran alveolr- diharapkan Gangguan
kapiler pertukaran gas dapat
2. Ventilasi- perfusi teratasi Dengan kriteria 2. Beri oksigen tambahan 2.Meningkatkan
hasil : sesuai indikasi konsentrasi oksigen yang
DS : dapat mengurangi
1. Pasien tidak sesak
hipoksemia jaringan
1. Pasien mengatakan
sesak 2. Pasien tidak sulit 3.Anjurkan klien untuk
bernafas 3.Membersihkan jalan
batuk efektif, napas dalam napas dan memudahkan
DO : aliran oksigen
3. Pasien tidak
gelisah
1. Pasien tampak sulit
bernafas 4. Dorong perubahan 4.Membantu mencegah
2. Pasien tampak posisi atelektasis dan
gelisah pneumonia.
Kolaborasi: Kolaborasi:
Ketidakefektifan pola
11.
napas berhubungan Setelah dilakukan
Mandiri : Mandiri :
dengan asuhan keperawatan 1.Beri posisi nyaman 1.Mengurangi sesak nafas
selama …. X 24 jam (fowler/semi fowler)
diharapkan Pola nafas
1. Ansietas
efektif dengan kriteria
2. posisi tubuh 2.Kaji frekwensi nafas
hasil :
3. deformitas dinding pasien 2. Adanya penumpukan
dada cairan di paru dengan
1. Tidak sesak nafas
4. hiperventilas peningkatan frekwensi
2. Frekwensi nafas
5. sindrom nafas pasien
pasien kembali
hipoventilasi
normal (16-
6. gangguan
20x/menit)
musculoskeletal 3.Kaji penggunaan otot- 3.Penggunaan otot bantu
3. Pasien tidak
7. keletihan otot otot bantu pernafasan pernafasan merupakan
menggunakan otot-
pernafasan mekanisme kompensasi
otot bantu
pernafasan tubuh untuk mengatasi
DS : kurangnya suplai oksigen
ke dalam tubuh akibat
1. Pasien mengatakan penumpukan cairan di
sesak saat bernafas paru
2. TTV
RR : 30x/menit
DO :
1. Pasien tampak
menggunakan oto-
otot bantu
pernafasan
DO :
1. Kulit pasien
tampak lembab
dan kemeraha
2. Pasien tampak
edema
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan