Anda di halaman 1dari 4

Thunkable adalah sebuah platform dalam bentuk situs web dimana semua orang

dapat membuat aplikasi mobile untuk Android maupun iOS. Situs web thunkable

menyediakan fitur-fitur lengkap untuk memungkinkan pengguna dalam membuat

aplikasi. Fitur-fitur dan blok perintah yang disediakan di situs web dibagi menjadi

beberapa bagian seperti user interface, layout, voice, image, data, location, sensor,

sosial, dan konektivitas. (Thunkable docs)

Proses pengembangan aplikasi dengan Thunkable melibatkan 3 komponen utama,

yaitu Component Designer, Blocks, dan gawai android.

1. Component Designer

Ketika membuka project app Thunkable, gambar ... yang pertamakali

muncul. Component Designer (atau cukup designer) menmpilkan aplikasi

pengguna secara visual. Apa saja komponen yang digunakan, bagaimana

penempatannya, dan media apa saja yang ada di dalamnya.

Gambar. Tampilan Component Designer


Pengguna cukup klik dan geser untuk menempatkan komponen pada layar

lalu klik untuk mengkaktifkannya. Area kerja designer terbagi menjadi 4

bagian. (Ismayani, 2018: 16)

Gambar. Tampilan antarmuka Thunkable


a. Pallete

Palette menampilkan semua komponen yang digunakan untuk memuat

semua komponen yang dapat digunakan dalam membuat aplikasi berikut

dengan settingnya. Beberapa komponen sifatnya cukup sederhana,

seperti misalnya label untuk menampilkan teks atau Button untk tombol

aksi yang dapat diklik. Beberapa komponen dapat lebih rumit, misalnya

location sensor yang akan mendeteksi posisi gawai menggunakan fitur

GPS. (Ismayani, 2018: 16)

b. Viewer

Bagian tengah Designer berupa tampilan layar gawai Android. Semua

komponen ditempatkan di area tersebut. (Ismayani, 2018: 16)

c. Component
Di samping viewer terdapat daftar komponen yang digunakan dalam

aplikasi. (Ismayani, 2018: 16)

d. Properties

Klik komponen di daftar komponen untuk mengaktifkannya lalu ubah

setting yang tersedia di properties untuk mengatur detailnya. (Ismayani,

2018: 17)

2. Blocks

Tanpa penambahan kode pemrograman, aplikasi yang dibuat hanya

akan berupa gambar statis saja. Dengan menambahkan kode pemrograman,

pengguna dapat mengatur aplikasi untuk melakukan sesuatu atau

memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengannya. Penambahan kode

dilakukan di tampilan blocks. Klik tombol blocks jika Thunkable masih

berada di tampilan Designer. (Ismayani, 2018: 17)

Gambar. Mode tampilan blocks untuk pemrograman


Ismayani, Ani. 2018. Cara Mudah Membuat Aplikasi Pembelajaran

Berbasis Android dengan Thunkable. Jakarta; PT Elex Media Komputindo

Model ADDIE

ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or

Production, Implementation or Delivery and Evaluations. Model ADDIE

dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) untuk merancang sistem

pembelajaran. Berikut adalah kegiatan pada setiap tahap pengembangan

model atau metode pembelajaran, yaitu:

1. Analisis

Anda mungkin juga menyukai