Anda di halaman 1dari 2

B.

FUNGSI ERITROSIT

 Sel darah merah memiliki peran penting dalam tubuh, diantaranya meliputi:
Fungsi utama eritrosit ialah megedarkan darah kaya oksigen (O2) dari paru-paru ke seluruh jaringan
tubuh. Dalam menjalankan fungsi tersebut, eritrosit dibantu oleh hemoglobin (Hb). Hb merupakan
substansi eritrosit yang terdiri dari rantai heme dan globin. Rantai heme ini merupakan senyawa besi
protoporfirin yang membentuk bagian pigmen atau bagian bebas protein dalam Hb dan berperan
mengakut O2.

 Eritrosit berperan sebagai dapar asam basa yang baik untuk seluruh darah.

 Eritrosit mengandung enzim karbonik anhidrase, yaitu enzim yang berfungsi meningkatkan
kecepatan dalam mengatalisis reaksi reversibel antara karbondioksida (CO2) dan air (H2O)
untuk membentuk asam karbonat (H2CO3) beberapa ribu kali lipat.

 Hb sebagai substasi eritrosit berperan dalam menangkal patogen atau bakteri melalui proses
lisis dengan mengeluarkan radikal bebas yang dapat menghancurkan membran sel patogen
dan membunuh bakteri. Oleh karena itu dikatakan eritrosit berperan dalam menjaga sistem
kekebalan tubuh (antibodi).

 Eritrosit berperan dalam pelebaran pembuluh darah. Mekanisme tersebut dapat terjadi
karena adanya senyawa S-Nitthrosothiol yang dilepaskan saat Hb mengalami
terdeogsigenerasi.

STRUKTUR ERITROSIT

Sel darah merah merupakan sel yang memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan
sel lainnya. Sel ini tidak memiliki organel seperti mitokondria, lisosom, aparatus golgi dan
nukleus. Namun, meskipun begitu sel darah merah tidak bersifat inert. Adanya substansi Hb
di dalam eritrosit memberikan warna merah pada darah.

Struktur eritrosit normal ialah tidak memiliki inti dan berbentuk lempeng bikonkaf dengan
diameter kira-kira 7-8 mikrometer dengan ketebalan 2,5 mikrometer pada bagian paling
tebal serta 1 mikrometer atau kurang pada bagian tengahnya. Bentuk sel darah merah dapat
berubah-ubah ketika sel berjalan melewati kapiler, namun perubahan bentuk ini tidak akan
menyebakan sel mengalami ruptur. Hal tersebut disebabkan dalam keadaan normal, sel
darah merah memiliki kelebihan membran sel untuk menampung zat di dalamnya sehingga
tidak akan merenganggkan membran secara hebat.

Volume rata-rata sel darah merah pada tiap individu adalah 90-95 mikrometer kubik,
sedangkan jumlah sel darah merah sangat bergantung pada jenis kelamin dan dataran
tempat tinggal seseorang. Pada pria normal, jumlah rata-rata sel darah merah per milimeter
kubik adalah 5.200.000 (±300.000) dan pada wanita normal 4.700.000 (±300.000). Orang
yang tinggal di dataran tinggi memiliki jumlah sel darah merah yang lebih besar
dibandingkan orang yang tinggal di dataran rendah.

Anda mungkin juga menyukai