Anda di halaman 1dari 2

Anestesi

• Hilangnya rasa sakit

• 2 : local dan umum

• Local: tidak ada hilang kesadaran, umum terjadi hilangnya kesadaran

• Kenapa yang umum ada beberapa teori? : koloid, lipid, neurofisiologi, biokimia, absorpsi,
tegangan permukaan

• Stadium anestesi umum:?

• Stadium 1 (analgesia) dari : pemberian obat  hilangnya kesadaran (pasien diminta berhitung)

• Stadium 2 (delirium)  gelisah, delirium, mual, muntah, menangis, tertawa, gerakan


involunteer, pernapasan tidak teratur.

• Stadium induksi: stadium 1 dan 2.

• Stadium 3 (pembedahan)  nafas teratur, gerak bola mata tidak menurut kehendak
(nystagmus) (ruffing movement of the eye

• Intubasi dilakukan di stadium 2.

• Pembedahan dilakukan di stadium 3 (tidak boleh lewat!)

• Bisa dilewati dengan cepat pakai: medikasi pre-anestetik dengan tujuan

• Memperlancar induksi, mengurangi kecemasan, mengurangi keadaan gawat


anestesia, mengurangi timbulnya hipersalivasi, bradikardi, dan muntah

• Medikasi pre anestesi golongan obat yang dipakai:

• Opioid  mengurangi kecemasan, cth: morfin

• Anti-kolinergik  - hipersalivasi

• Tranquilizer

• Barbiturat / sedatif non-barbiturat

• Anestesi inhalasi

• Halotan

• Defluran, enfluran, eter, isofluran

• Eter stadium lebih jelas

• Anestesi intravena

• Tiopental/pentotal :

• Untuk tindakan kuretase


• Ketamin

• Anestesi lokal ideal:

• Tidak mengiritasi dan merusak jaringan

• Toksisitas sistemik rendah

• Mekanisme kerja anestesi lokal: berikatan dengan reversibel dengan kanal Na sehingga
menghambat depolarisasi (menstabilkan membran)

• Efek menstabilkan membran bisa dipakai juga untuk anti-aritmia

• Urutan hilang sensasi: nyeri, dingin, panas, raba, tekan

• Urutan kembali sensasi: tekan, raba, panas, dingin, nyeri

• Dipengaruhi oleh: ukuran serabut, ada myelin atau tidak.

• Teknik pemberian anestesi lokal:

• Semprot: anestesi permukaan cth: cabut gigi susu, cedera otot, insisi abses.

• Infiltrasi: penjahitan luka

• Anestesi di jari yang tidak boleh: (anestetik lokal + vasokonstriktor)  bisa terjadi
nekrosis.

• Yang tidak boleh: ujung telinga, penis, hidung.

• Anestesi lokal + vasokonstriktor berefek : duration of actionnya menjadi lebih lama, onset of
action tetap.

• Kerugian: gelisah, takikardi, palpitasi, gejala sistemik

• Cth vasokonstriktor: epinefrin

Anda mungkin juga menyukai