Anda di halaman 1dari 15

Penatalaksanaan IUFD

• IUFD (80%) pasien akan melahirkan secara spontan dalam waktu 2-3 minggu
setelah janin mati, 10% bertahan di uterus stlh 3 mggu
• Persalinan spontan pd janin yg mati berhub dgn RH isoimunisasi
• Janin yg mati akan direabsorbsi jika tjd sblm 12 mggu, jika lebih akan menyusut
(fetus papiraseus/kompresus)
• Pilihan cara persalinan dapat secara aktif dengan induksi atau ekspektatif,
perlu dibicarakan dengan pasien dan keluarganya sebelum keputusan diambil.
• Jika janin dipertahankan lebih dari 5 minggu, berisiko terjadi DIC
• Bila pilihan penanganan adalah ekspektatif:
• Tunggu persalinan spontan hingga 2 minggu.
• Yakinkan bahwa 90 % persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi.
• Jika trombosit dalam 2 minggu menurun tanpa persalinan spontan, lakukan
penanganan aktif.
• nilai serviks ( skor bishop):
- Jika serviks matang, lakukan induksi persalinan dengan oksitosin dengan
prostaglandin atau foley kateter.
- Persalinan dengan seksio sesarea merupakan alternatif terakhir.
• Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun,
dan serviks belum matang, matangkan serviks dengan misoprostol:
- Tempatkan misoprostol 25 mcg di puncak vagina, dapat diulangi sesudah 6 jam.
- Jika tidak ada respon sesudah 2 x 25 mcg misoprostol, naikkan dosis menjadi 50 mcg
setiap 6 jam.
- Jangan berikan lebih dari 50 mcg setiap kali dan jangan melebihi 4 dosis.

• Jika ada tanda infeksi, berikan antibiotika untuk metritis.


Yang harus diperhatikan pd induksi persalinan
• Agen yg meningkatkan tonus uterus berisiko rupture
• Miometrium sensitif thdp PG pd setiap umur kehamilan
• Perhatikan dosis dan efek samping PG yg diberikan dan rute
pemberiannya
• Miometrium tdk sensitif thdp oksitosin jika diberikan jauh dari
waktunya
• Nilai Bishop score utk nilai sensitifitas myometrium thdp oksitosin
• Stimulasi dgn PG atau oksitosin berisiko kerusakan uterus dan serviks
Prostaglandin
Pemberian prostaglandin (PGE2) per vaginam (supositoria) di daerah forniks
posterior sangat efektif untuk induksi pada minggu ke 12-28 kehamilan
Pemberian dapat diulang setelah 6-8 jam.
Langkah induksi ini dapat ditambah dengan pemberian oksitosin.

Dosis :
• PGE 2 diberikan dalam bentuk suppositoria 10-20 mg, diulang 4-6 jam
• PGE 1 (misoprostol) suppositoria atau oral 400mcg tiap 4-6 jam)
• Dosis maks.: 20mg suppositoria / 3 jam
• Kontra Indikasi: asma, alergi dan penyakit kardiovaskuler
• Oksitosin diberikan jika Bishop score >4, biasanya pd umur >35 mggu
kehamilan
• PG diberikan jika tersedia
• Hati-hati dalam menggunakan prostaglandin atau oksitosin
• Efek samping prostaglandin antara lain: mual muntah, diare, demam,
takikardia
• PGE1 dan PGE2 tdk boleh digunakan pd wanita dgn riwayat SC  bias
ruptur
Operasi Sectio Caesaria (SC)
Pada kasus IUFD jarang dilakukan.
Operasi ini hanya dilakukan pada kasus yang dinilai dengan plasenta
praevia, bekas SC ( dua atau lebih) dan letak lintang.
Pasien dgn riwayat SC harus hati hati karena berisiko rupture uteri
Indikasi SC
Absolut Relatif
• Plasenta previa • Riwayat SC <2X
• Cephalopelvic Disproportion • Letak lintang
• Riwayat SC
• Riwayat SC 2x atau lebih
• Ancaman ruptur uteri
• Adanya ruptur uteri
Penatalaksanaan DIC
• Mengganti segera factor-factor darah yg kurang dgn darah segar,
kreopresipitat atau fresh frozen plasma
• Infus heparin dapat meningkatkan kadar fibrinogen darah
• Penggunaan heparin diteliti untuk terapi koagulopati pd kematian
janin umur 22 minggu, diteruskan sampai 35 mggu
PKP
Pencegahan
• Antenatal care yang baik.
• Ibu menjauhkan diri dari penyakit infeksi, merokok, minuman
beralkohol atau penggunaan obat-obatan.
• Tes-tes antepartum misalnya USG, tes darah alfa-fetoprotein, dan
non-stress test fetal elektronik dapat digunakan untuk mengevaluasi
kegawatan janin sebelum terjadi kematian dan terminasi kehamilan
dapat segera dilakukan bila terjadi gawat janin.
Komplikasi
1. Gangguan psikologis
2. Infeksi
3. Kelainan pembekuan darah (hipofibrinogenemia), bila janin mati
dipertahankan melebihi 5 minggu, dapat terjadi defibrinasi akibat silent
Dissaminated Intravascular Coagulopathy (DIC)
4. Selama persalinan dapat terjadi inersia uteri, retensio plasenta dan
perdarahan post partum.
Prognosis
• Baik jika dapat dideteksi segera
• Ibu yg pernah IUFD, sebaiknya dicari dahulu penyebabnya apa
sebelum hamil kembali.

Anda mungkin juga menyukai