Anda di halaman 1dari 13

TABEL SOCA BLOK 26 SURGERY

HEPATITIS VIRUS DM TB PARU DEMAM TIFOID MALARIA


Pras -Fisio hepar Anatomi pankreas -Mikro MTB -Mekanisme terjadinya demam -Nyamuk penyebar “Mosquito
yara -fisio mual muntah Histologi pancreas -Histo sist repirasi (di modul -Mikroorganisme penyebab food Borne Disease”
t - Biokim sintesis dan metab Fisiologi insulin alveoli) water borne disease -Siklus hidup
bilirubin Fisiologi Glukagon
- enzim yang dihasilkan hepar Hormon incretin
- Pendekatan klinis pada
pasien dengan icterus
DB -Susp. TB Paru Kanan
(kas -Susp. TB Paru Kanan + HIV
us) -Susp. TB Paru Kanan dgn MDR

(tamb.)
-Susp. Limphadenitis TB a/r Coli +
Anemia + Underweight
DK Typhoid Fever
(kas
us)
Defi -HEPATITIS: Peradangan hati -SINDROM METABOLIK: -TB: pnykt menular langsung yg Food water borne disease: pnykt MALARIA: Suatu penyakit infeksi
nisi difus, yang umumnya bersifat sekumpulan gejala klinik disebabkan o/ infeksi yg dsbbkan karena ssorg akut maupun kronik yg dsbabkn
endemis kelainan metab KH dan lemak Mycobacterium tuberculosis. mngonsumsi mkanan/ minuman yg o/ Plasmodium yg serang eritrosit
-HEPATITIS A: Inflamasi dengan peningkatan risiko DM Sbgian bsr menyerang paru, namun trkntaminasi mikroorganisme atau & ditandai dgn ditemukannya
parenkim hepar akut yang Tipe 2 dan Penyakit dpt jg mengenai organ tubuh lain toksinnya, shingga mybabkan gggn bntuk aseksual dlm darah, dgn
disebabkan infeksi virus Kardiovaskular akibat resistensi GIT sprt nyeri perut, mual, muntah, gejala demam, menggigil, anemia
hepatitis A. insulin yang ditandai oleh: & diare & pembesaran limpa.
a. Obesitas sentral/abdominal:
lingkar pinggang ≥ 90 cm (pria) DEMAM TIFOID: penyakit sistemik
atau ≥ 80 cm (wanita) yg ditandai demam & nyeri perut
b. Disertai ≥ 2 kriteria berikut yg dsbabkan o/S. typhi atau
-TG ≥ 150 mg/dL paratyphi A, B, & C.
-HDL < 40 mg/dL (pria) atau <
50 mg/dL (wanita) ATAU pnykit infeksi akut pd usus
-TD ≥ 130/85 mmHg halus dgn gejala demam 1 mgg
-GDP ≥ 100 mg/dL atau lbih disertai gggn GIT & dgn
atau tanpa gggn kesadaran.
-DM Tipe 1: Kelainan sistemik
akibat terjadinya gangguan
metabolisme glukosa yang
ditandai oleh hiperglikemia
kronik disebabkan oleh
kerusakan sel beta pankreas
baik karena autoimun maupun
idiopatik sehingga produksi
insulin berkurang maupun
berhenti.
-DM Tipe 2: (ADA, 2010),
penyakit metabolik yang
ditandai hiperglikemia akibat
resistensi insulin absolut karena
kelainan sekresi insulin,
defisiensi insulin relatif karena
gangguan kerja insulin, atau
gabungan keduanya.
Klasi HEPATITIS VIRAL A. DM tipe 1 A. Bdsrk hasil pemeriksaan dahak -Malaria falciparum: P.
fikas Berdasarkan perjalanan - < 40 tahun 1. TB Paru BTA (+) falciparum
i penyakit dapat bersifat: -Insulin dependent akibat -Sekurang2nya 2 dari 3 spesimen -Malaria vivax: P. vivax
O Akut destruksi sel:Immune- dahak SPS BTA (+) -Malaria ovale: P. ovale
O Subakut mediated, Idiopatik -1 spesimen (+) dan ft thorax -Malaria malariae: P. malariae
O Fulminan (HV A, B, C, D) mnunjukan TB aktif -Malaria knowlesi: P. knowlesi
O Kronik (HV B, C, D) B. DM tipe 2 (predominan -1 spesimen (+) dan biakan (+)
-Aktif resistensi insulin dengan 2. TB Paru BTA (-)
-Persisten defisiensi insulin relatif – -Hasil 3 spesimen BTA (-), tp
-Sirosis hati dominan defek sekresi insulin gambaran klinis dan ft thorax
disertai resistensi insulin) mnunjukan TB aktif

Tipe lain: B. Bdsrk Tipe penderita


 Defek genetik pada fungsi sel 1. Baru: blm pernah diobat dgn
β pancreas OAT atau pernah minum kurang
 Defek genetik pada kerja dari 1 bln
insulin 2. Kambuh/relaps: telah mendapat
 Penyakit eksokrin pancreas pengobatan, sudah dinyatakan
 Endokrinopati sembuh/pengobatan lengkap, tp
 Akibat obat atau zat kimia didiagnosis kembali BTA (+)
 Infeksi 3. Gagal/failure: dahaknya ttap
 Bentuk tidak lazim dari positif dan mnjadi positif pd bln
immune mediated DM kelima atau akhir pngobatan
 Sindrom genetik lain, yang 4. Default: telah berobat ≥ 1 bln
kadang berkaitan dengan dan putus berobat 2 bln atau lebih
DM sblm pengobatan selesai
 DM gestasional 5. Kronik: BTA masih (+) stlh selesai
pngobatan ulang dgn kateg 2
6. Bekas TB: BTA (-) , radiologi paru
lesi TB aktif atau foto serial
mnunjukan gambaran yg menetap
Etiol • Virus (A, B, C, D, E, F, G, H) • DM Tipe 1: kegagalan sel β Mycobacterium tuberculosis FOOD WATER BORNE -P. falciparum
ogi • Bakteri • DM Tipe 2: resistensi insulin -Batang tipis tahan asam a. Bakteri -P. vivax
• Parasit dan defisiensi insulin -0,2-0,3 x 2-10 μm -Salmonella -P. ovale
• Jamur (aspergillossis, -Non motil -Campylobacter -P. malariae
coccidiomycosis) -Tdk berkapsul -Clostridium -P. knowlesi
• Obat-obatan -Tdk mmbntuk toksin -Shiga toxin yg dihasilkan E. Coli *baca siklus hidup & morf tiap
• Alkohol -Obligat aerob -Vibrio. stadium
• Toksin -Facultative intracellular parasite b. Virus
• Autoimun (Lupoid (terutama dlm makrofag) -Hepatitis A & E VEKTOR MALARIA
Hepatitis) -Tumbuh lambat (18-24 jam) -Rotavirus -Anopheles: satu-satunya vector
• Penyakit Wilson -Dinding mengandung c.Parasit (nyamuk betina_
 Inner cytoplasmic membrane -Entamoeba histolytica -Dpt terbang 1,5 – 5 km
HAV: 1 serotipe  Peptidoglikan -Toxoplasma gondii -Dri 460 species, >100 dpt
o RNA virus mentransmisikan malaria pd
o Genus: hepatovirus TIFOID
o Familia: picornavirus  Arabinogalactan polipeptida Salmonella typhi atau parathyphi manusia, & hanya 30-40 spesies
o Tidak memiliki envelope & free lipid (Wax-D A, B, C: yg sering
o Bentuk sferis Mycosides, cord factor) -Bakteri btng Gram negatif
o Stabil pada lingkungan luar  Mycolic acid -Motil Taksonomi:
tubuh hingga 1 bulan  Outer lipid layer -Berkapsul -Phylum: Arthropoda
o Transmisi: fecal-oral,  Lipoarabinomannan (LAM) -Berflagella -Kelas: Insecta
kontak langsung dgn  Phosphatidylinositol -Anaerob fakultatif -Ordo: Diptera
penderita atau lewat mannosides (PIM) -Tdk hasilkan spora -Famili: Culicidae
makanan minuman yg -Resisten thd kering, asam/basa, -Bakteri dpt hidup baik pd suhu -Tribus: Anophelini
terkontaminasi virus, desinfektan, pasteurisasi, antibiotic tubuh manusia & suhu sedikit lbh -Genus: Anopheles
parenteral -Lisis osmotic o/ komplemen rendah
o Masa inkubasi 15-50 hari, -Resisten thd lethal oxidation -Mati pd suhu 70°C maupun Siklus hidup:
rata-rata 30 hari sehngga dpt hidup intra makrofag antiseptik. Telur  larva  pupa  nyamuk
o Bereplikasi di dalam dewasa (metamorf. sempurna)
hepatosit & epitel saluran Ditularkan bergantung: ANTIGEN 5-14 hari
cerna -Jumlah droplet infeksius yg -O: Ag somatik (dnding sel bakteri: .
-Akhir masa inkubasi dan fase dikeluarkan seorang carrier LPS) a. Telur:
pre-ikterik, partikel -Keadaan ventilasi -H: pd flagella -50-200 butir telur
dilepaskan ke dalam darah & -Durasi kontak -Vi: kapsul yg meliputi tubuh -Ukuran 0,5 x 0,2 mm
cairan empedu -Virulensi dari strain MTB bakteri & melindungi Antigen O dri -Diletakkan satu persatu pd
-Dapat ditemukan pada feses fagositosis prmukaan air payau
1-2 minggu sebelum GK -Telur memiliki pelampung pd
muncul: puncak infektivitas PENULARAN: 5F kedua sisi
HAV -Food (makanan) -Tdk tahan kering
-Saat ikterus muncul: HAV -Fingers (jari tgn/ kuku)
masih ditemukan, namun -Fomites (alat makan/minum) b. Larva:
tingkat viremia & -Fly (lalat) -Napas dgn spirakel (pd 8 segmen
infektivitasnya sudah jauh -Feces (tinja abdomen)
berkurang -Harus nempel pd permkaan air
o Dapat diisolasi dari feses Dosis infeksius: 103-106 CFU u/ napas
selama 3-6 minggu sejak -ada 4 stadium, kemudian
masa inkubasi menjadi pupa
o Dapat bertahan hidup
dalam feses, makanan, tanah, c. Pupa:
air yg terkontaminasi -2-3 hari pd lingk. & temp yg
o Resisten terhadap diterjen sesuai
dan pH lambung normal
Stad. dws: posisi hisap darah
beda dgn nyamuk culicinae
(nungging, mmbntuk sudut)

-Dpt hidup 1 bln dlm kurungan,


tapi hanya 1-2 mgg di alam
bebas, Tergantung suhu,
klmbaban & kemampuan cari
makan (darah)
-KHAS: Palpa sama panjang dgn
proboscis, baik pd nyamuk jantan
atau betina
Fakt -Tdk diketahui • Usia > 45 tahun -Orang kontak dari pnderita TB Yg berhub dgn kejadian karier, -R. malaria sblumnya
or -Kontak seksual/tetangga • Kurang aktivitas -Pnderita HIV relaps, & resisten adalah:
Risik -Traveling luar negeri • Diet tinggi kalori dan lemak -Pngguna narkoba suntik 1.Pemakaian antibiotika bebas -Tnggal di daerah endemis
o -Laki seks laki • Riwayat toleransi glukosa -Ptugas kesehatan atau pkerja RS (tanpa resep) malaria
-Obat injeksi terganggu (TGT) atau glukosa 2. Pemakaian antibiotika o/dokter -Pernah 1-4 mgg di daerah
-Child/employee day care darah puasa terganggu (GDPT) tanpa pedoman, tanpa kontrol endemis malaria
-Food waterborne outbreak • Penderita penyakit jantung 3. Antibiotika lini 1 krg tepat -R. mndpt transfusi darah
-Kontak dgn anak koroner, tuberkulosis, 4. Dosis yg tdk tepat
-Lain hipertiroidisme 5. Lama pemberian krg tepat Penularan pd manusia:
• Dislipidemia (HDL <35 mg/dL 6. Pykt lain (komorbid) yg -Melalui cucukan nyamuk
Hepatitis A fulminan: dan/atau kadar Trigliserida menurunkan imun, selain kelainan Anopheles betina yg infeksius
o Usia >250 mg/dL) yg mrupakan predisposisi u/ karier -Direk inokulasi: Congenital
o Penyakit hati kronik • Individu populasi etnis resiko tifoid. malaria, transfusion malaria,
sebelumnya tinggi (Afrika, Amerika, Asia- jarum yg terkontaminasi
o Konsumsi kronik PCT dosis Pasifik) KELOMPOK RISIKO TINGGI
tinggi • Turunan pertama dari 1. Anak sekolah
o Koinfeksi dengan virus keluarga dengan riwayat DM 2. Penjamah makanan
hepatitis atau virus lainnya • Riwayat melahirkan bayi 3. Pekerja atau petugas yg
dengan BB >4000 gr berkaitan atau kontak dgn
• Wanita yang didiagnosis DM makanan/ minuman yg disajikan
gestasional/ DM pada kpd skelompok org
kehamilan
• Hipertensi >140/90 mmHg -Kontaminasi air/es
atau sedang dalam terapi -Kurangnya higienis pengolahan
hipertensi makanan
• Wanita pasien polycystic -Konsumsi buah/ sayur mentah
ovary syndrome (PCOS) dipupuk tinja manusia
-Tdk cuci tangan sblm makan
-Kesehatan lingkungan kurang
memadai: tdk tersedianya jamban
yg cukup
-Kepdtan penduduk
-Penderita demam tifoid/ karier di
sekitar pasien
-Daerah terkena banjir
-Pggnaan obat yg mengurangi
keasaman lambung spt Antasida
-Imunodefisiensi
Epid • Infeksi bersifat global & -WHO: di Indo 8,4 juta (2000) -Angka Case Notification Rate FOOD WATER BORNE -Komitmen global ke 3 dr
em menduduki peringkat dan jumlah meningkat seiring (CNR) di Indo: 117 per 100.000 -CDC:1 dri 6 org di AS mnderita Sustainable Development Goals
Insi tersering penyebab hepatitis peningkatan kasus obesitas. pnduduk (2015) penyakit ini stiap thn. (SDGs); menjamin kehidupan yg
den akut (terjadi 1,5 jt -Diperkirakan akan terdapat ± -WHO 1992: TB  Global sehat, kesejahteraan, akhiri
si kasus/tahun 21,3 juta penderita di tahun Emergency TIFOID epidemi AIDS, TB, Malaria,
• Bersifat endemik dengan 2030 -WHO 2004: 8,8jt kasus baru TB -22 jt/thn di dunia neglected-tropical smpai thn
seroprevalensi mencapai -Riskedas RI (2007), Prev: DM > pd thn 2002, 3,9jt adalah kasus -Sbabkan 216.000-600.000 2030
100% di daerah relatif sosial 15 th = 5,7 % BTA (+) kematian. -Morbiditas Malaria suatu
ekonomi rendah -Daerah urban: TGT (toleransi -1/3 penduduk terinfeksi kuman -Daerah urban di bbrp negara asia wilayah dtentukan dgn Annual
glukosa terganggu) = 4,0 – 21,8 TB pd usia 5-15 thn  insiden dgn Parasite Incidence (API)
• Prevalensi % -Afrika: hmpir 2x lbh besar dari biakan darah positi 180-194 per -API: jmlh kasus (+) per 1000
-Sangat rendah (Very Low): Asia tenggara yaitu 350 per 100.000 anak pdduk dlm 1 thn
< 5 kasus per 100.000 100.000 penduduk -Asia selatan (5-15 thn): 400- -API 2011 hingga 2015: turun
penduduk 500/100.000 penduduk -Prov bebas: DKI Jakarta & Bali
(API nol)
-Rendah (Low): 5-15 kasus -Puncak insiden TB: anak 1-3 thn, -Asia Tenggara: 100-200 /100.000 -Prov API trtinggi: Papua, Papua
per 100.000 penduduk kelompok remaja-dws muda, usia penduduk Barat, NTT
-Sedang (intermediate): 15- lanjut >60 thn -Asia Timur Laut: <100 / 100.000
150 kasus per 100.000 -Risiko lbh bsr pd wanita penduduk.
penduduk dibanding pria pd kelompok umur
-Tinggi (High): > 150 kasus 15-50 thn -CFR: 1-4% dgn rasio 10x lbh tinggi
per 100.000 penduduk -Risiko lbh rendah pd wanita pd pd anak usia lbh tua (4%)
kelompok umur >50 thn dbndingkan anak usia ≤4 thn (0.4%)
-Pd kasus yg tdk mendapat
pngobatan, CFR↑ hingga 20%.

-2008: angka kesakitan tifoid di


INDO 81.7 per 100.000 pnduduk
dgn sebaran menurut kelompok
umur:
-0-1 thn: 0,0*
-2-4 thn: 148,7*
-5-15 thn: 180,3*
-≥16 thn: 51,2*
*per 100rb penduduk
-Terbanyak: 2-15

-Peningkatan jmlh kasus tifoid dri


thn ke thn dgn rata2 kesakitan
500/100.000 penduduk
-Kematian: sekitar 0,6-5%.
-Riskesdas 2007: prev di Indo
mencapai 1,7%
-Distribusi prev ttingg pd usia 5-14
thn (1,9%), usia 1-4 thn (1,6%), usia
15-24 thn (1,5%) & usia <1 thn
(0,8%).
GK  Munculnya dan tingkat • Polifagia (sering lapar) Kriteria Diagnosis International ANAM 1. Demam
keparahan GK berkaitan • Poliuria (sering BAK) Standards for TB Care (ISTC) 1. Demam turun naik trtama sore & -Trias malaria: menggigil  panas
dengan usia • Polidipsia (sering haus) 1. Semua pasien dgn batuk malam hari dgn pola remitten & tinggi  keringat.
 Pola klinis infeksi: • Penurunan berat badan yang produktif yg brlngsung ≥2 mggu yg kenaikkan suhu step-ladder, terus- -Timbul saat eritrosit pecah &
o Asimptomatik (anak < 5-6 tidak jelas sebabnya tdk jelas pnybabnya, harus dieval menerus (demam kontinu) hingga lepaskan merozoit ke aliran darah,
thn)  50-90% u/ TB mgg ke-2 shgga pola dpengaruhi jenis spesies
o Simptomatik (ikterus, • Keluhan tidak khas DM: 2. Semua pasien (anak, dws, dws 2. Sakit kepala di area frontal plasmodiumnya
urine seperti teh, feses spt o Lemah muda) yg diduga TB, harus dperiksa 3. Gggn GIT (konstipasi, *Misal P. vivax: demam tertiana
dempul)  70% pasien o Kesemutan (rasa baal di mikros sptum 3x, salah satunya meteorismus atau diare, mual, (tiap 48 jam), diantara wktu tsb
dewasa ujung-ujung ekstremitas) specimen pagi muntah, nyeri abdomen & BAB demam tdk ada & pasien merasa
o Hepatitis kolestasis o Gatal 3. Semua pasien dg gamb. ft thorax berdarah sehat
(pruritus, prolonged o Mata kabur tsngka TB, harus diperiksa mikro 4. Gejala lain, spt nyeri otot & pegal-
elevation ALP, GGT, o Disfungsi ereksi pada pria dahak pegal, batuk, anoreksia, insomnia 2. Keluhan prodromal
bilirubin serum, dan o Pruritus vulvae pada wanita 4. Diagnosis dpt ditegakkan 5. Pd demam tifoid berat: penurunan -Timbul sblm demam & tdk khas,
penurunan BB) o Luka yang sulit sembuh walaupun apus dahak (-) bdsrkn kesadaran atau kejang sering tjd pd malaria vivax & ovale
o Relaps (munculnya kriteria: -Sakit kepala, myalgia, mual,
kembali sebagian atau KRITERIA DIAGNOSIS DM: a. Min. 3x hasil dahak negative, tp PF muntah, malaise
seluruh tanda klinis, Bila terpenuhi salah satu gamb. ft thorax sesuai TB 1. KU skt sdng atau skt berat
penanda serologi, dan kriteria dibawah ini:
penanda biokimia dari  Gejala klasik DM (poliuria, b. Kurangnya respon thd terapi 2. Kesadaran: compos mentis atau 3. Darah: Anemia &
infeksi HAV akut setelah polidipsia, polifagia) + GDS ≥ antibiotic spktrum luas (kultur penurunan kesadaran (apatis, trombositopenia
resolusi inisial (3-20%) 200 mg/dL (11.1 mmol/L). sputum jika mmngkinkan) atau somnolen, delirium atau koma)
o Fulminan (jarang, dapat  Gejala Klasik DM + GDP ≥ 126 diduga HIV (eval harus dipercepat) 3. Demam >37,5OC 4. Splenomegali
sembuh spontan, namun mg/dl. 4. Dpt ditemukan bradikardia relative -Stlh 3-5 hari sjk tjd infeksi
biasanya fatal bahkan  Kadar glukosa plasma 2 jam ANAM (freq nadi ↓ 8 denyut/mnt tiap suhu -Dpt capai uk. Hacket 4-5
sampai membutuhkan pada tes toleransi glukosa -Batuk dahak ≥ 2 mggu ↑ 1oC.
transplantasi hati) terganggu (OGTT) > 200 -Dahak dpt brcampur darah 5. Dpt disertai icterus 5. Malaria berat
 Stadium: masa inkubasi  mg/dL (11.1 mmol/L). OGTT: -Sesak nafas 6. Mulut: typhoid tongue, tremor -Ikterus
14-28 hari, terlama 50 hari glukosa anhidrus 75 gram -Nyeri dada atau pleuritis chest lidah, halitosis -Gagal ginjal akut: Prod urine < 400
o Fase pre-ikterik / yang dilarutkan dalam air. pain 7. Abdomen: nyeri (terutama regio mL/24 jam stlh rehidrasi disertai
prodormal (15-50 hari)   HbA1C ≥ 6.5% -Badan lemah epigastric) hepato-splenomegaly kreatinin > 3 mg/dL
serum sickness like / flu -Nafsu makan & BB turun 8. Delirium pd kasus yg berat -Tanda syok
like syndrome TOLERANSI GLUKOSA -Malaise -Cenderung perdarahan
 Ruam / urtikaria (20%) TERGANGGU -Keringat malam tnpa kegiatan fisik -MINGGU I: menyerupai pykt infeksi -Hemoglobinuria (blackwater fever)
 Malaise  GDP = 100–125 mg/dl (5.6– -Demam meriang > 1 bln akut pd umumnya sprt demam, nyeri -Kejang, penurunan kesadaran
 Nausea, vomitus, diarea 6.9 mmol/l) kepala, anoreksia, mual, muntah, sampai koma
 Demam (70%)  Ditegakkan bila setelah PF diare/ konstipasi. PF hanya suhu -Edema paru / ARDS
 Mialgia/ Atralgia pemeriksaan OGTT, kadar -Demam (subfebris, tp bisa jg tnggi) badan yg meningkat. -Hipoglikemia
 Artritis GD2JPP = 140–199 mg/dl -Respirasi meningkat -MINGGU II: gejala smkin jelas,
 Nyeri RUQ abdomen (7.8 -11.1 mmol/L) -BB turun (BMI <18,5) demam remitten, typhoid tongue, PF Patognomonis:
o Fase ikterik (2-8 minggu),  HbA1C 5.7 -6.4% -Auskul terdngar suara nafas hepatosplenomegaly, rose spot, gggn A. Pd periode demam:
ditandai dgn bronkial/amforik/ Rh basah/ suara GIT, dpt disertai gggn kesadaran dri -Kulit merah, panas, suhu diatas
 BAK spt air the, bbrp hari nafas melemah di apex, trgntung yg ringan sampai berat. 40O, kulit kering
kemudian frenulum luas lesi dan kondisi pasien -Pucat
sublingual ikterik -Nadi teraba cepat
o Post ikterik/ resolusi Perjalanan pnyakit -Pernapasan cepat
(sekitar 14 hari)  A. TB Primer (0-3mggu)
o Stadium pemulihan / -Sembuh + tdk cacat B. Pd periode dingin &
recovery phase (max -Sembuh + sedikit bekas (Ghon, berkeringat:
dalam 3 bln) garis fibrotic, perkapuran di hilus) -Kulit dingin & berkeringat
 Temuan fisik: -Mnybar scr: Perkontinuitatum, -Nadi cepat & lemah
o Hepatomgeali (78%) bronkogen, hematogen, limfogen -Penurunan kesadaran pd kondisi
o Ikterus (71%) tertentu
o Bila terjadi ikterus B. TB Post Primer (>3mggu), sarang
kolestatik: gatal tanpa pneumonik: DIAGNOSIS
garukan -Diresorpsi kmbali, tdk cacat Trias malaria + PF + ditemukan
o First percussion test (+) -Meluas, tp ada penyembuhan dgn plasmodium
o Splenomegali ringan (10%) jar fibrotik.Bisa aktif kmbali
o Spider angioma, eritema mmbntuk jaringan keju dan cavitas
palmaris -Meluas, mmbntuk jaringan keju
 Temuan laboratorium: (kaseosa). Kaviti muncul dgn
o Anemia ringan dibatukkannya jar keju keluar
o Limfositosis relatif
o Bila ada infeksi sekunder
 leukositosis
o Bilirubin > 15-30 mg/dL (1-
2 minggu sebelum ikterik)
o Alkali fosfatase meningkat
o Rasio albumin/globulin
normal
o Serologis: IgM anti HAV +,
IgG anti HAV + (os sudah
imun)
o Bila diperlukan: biopsi hati
 Manifestasi klinis lain
yang dapat terkait dan
pernah dilaporkan:
o Vaskulitis
o Leukositoklastik
o Pankreatitis
o Karditis
o Glomerulonefritis
o Pneumonitis
o Hemolisis (pada pasien def
G6PD)
o Trombositopenia
o Anemia plastik
o Krioglobulinemia
o Arthritis
o Mononeuritis
o Ensefalitis
o Sindrom Guillan Barre
o Mielitis transversal
 GK lebih berat pada wanita
usia tua
Transmisi vertical jarang
terjadi, namun pernah
dilaporkan komplikasi
kehamilan dan persalinan
prematur trimester kedua
dan ketiga kehamilan.

PP • GDS (N < 200 mg/dL)  Darah rutin: limfositosis/ 1. Hemato lengkap: leukopenia/ 1. Apus darah tepi (gold
(ing • GDP (N: 70-100 mg/dL) monositosis, LED mningkat, Hb leukositosis/normal; limfositosis standard)
at • GD2JPP (N: < 140 mg/dL) turun relative, monositosis; -Ulangi tiap 4-6 jam
tuju • HbA1c: kontrol hiperglikemi,  -Mikros TB (BTA) atau kultur trombositopenia (ringan), & -Warnai: Giemsa, Leishman,
ann 3 bulan sekali -Spesimen TB paru dari sptum anemia. Wright, Field.
ya Interpretasi: 4-6% (baik), 6-8% SPS 2. Serologi -Kalau parasitnya tdk ada, lihat
!!) (sedang), >8% (buruk) -TB non paru dari bilas lambung, a. IgM antigen S. typhi O9 (Tubex- pigmen coklat granuler pd
• OGTT (Oral Glucose Tolerance cairan serebrospinal, cairan TF) monosit & leukosit. Kdng ada di
Test) pleura/biopsy jaringan -Hanya IgM apus sumsum tulang
• C-peptide serum: bedakan  Tes Tuberkulin/Mantoux: -Dpt dilakukan pd 4-5 hari pertama
DM tipe 1 dan DM tipe 2 dilakukan 48-72 jam stlh demam a. Apus darah tebal
Interpretasi: DM Tipe 1 ↓, DM pnyuntikan, positif jika -Metode: IMBI (Inhibition Magnetic -20-40x lbh mdah ditemukan
Tipe 2 ↑ -anak (trmasuk sudah BCG) Binding Immunoassay) parasitnya, namun eritrosit lisis &
• Fructosamin serum: dipakai diameter indurasinya >10mm b. Enzyme Immunoassay Test Plasmodiumnya berubah bentuk.
bila HbA1c trlalu lama, lebih -anak dgn imunocompromised (Typhidot) b. Apus darah tipis
ekonomis, tapi krg subjektif (HIV, gizi buruk, keganasan dll) -Dpt dteksi IgM & IgG S. typhi -Sulit u/ ditemukan, tp
(N: 1,6 – 2,6 mmol / L) indurasinya >5mm -Dlakukan pd 4-5 hr pertama eritrositnya tdk lisis &
 Ft thorax PA lateral/top lordotic demam Plasmodium tdk ubah bentuk
• Pengukuran badan keton -Bercak2 awan di apex dgn batas c. Tes Widal (tdk 2. QBC (Semi Quantitative Buffy
urin: mengetahui ada tidaknya yg tdk jelas atau bts jelas direkomendasikan) Coat)
DKA (Rothera – Gerhardt) mmbtuk tuberculoma -Dilakukan stlh demam 7 hari. -Tes floresensi (protein pd
• Pemerikasaan -Cavitas (bayangan spt cincin -Dasar: reaksi Ag S. typhi & Plasmodium dpt mengikat
Mikroalbuminuria brdinding tipis), pleutits paratyphi A,B,C dgn Ab yg trdpt pd acridine orge)
(MICRAL/MAU) (penebalan pleura), efusi pleura serum penderita. -Mahal, cepat
• Profil Lipid: 1 bulan sekali (sdt costophrenicus tumpul) -Interpretasi hasil psitif bila titer -Tdk dpt iden jenisnya
-Koleterol Total (N: < 200 Konsul dan tes HIV agglutinin O min 1/320 atau tdpt
mg/dL) kenaikan titer hingga 4x lipat pd 3. Dipstick test
-TG (N: < 150 mg / dL) pemeriksaan ulang dgn interval 5- 4. Serologis
-HDL (N: > 60 mg / dL) 7 hari. 5. Diagnosis molekuler: PCR
-LDL (N: < 100 mg / dL) -Hasil: positif palsu sering tjd krn
• EKG dan hs-CRP: komplikasi reaksi silang. Pemeriksaan Widal
ke jantung tdk direkomendasikan jika hanya
-hs-CRP : < 1 mg/dL (low risk), dri 1 kali pemeriksaan serum krena
1-3 mg/dL (average risk), > 3 terjadinya positif palsu tinggi.
mg.dL (high risk) 3. Kultur S. typhi (gold standard).
• Pemeriksaan gram: infeksi Dpt dilakukan pd specimen:
• Fungsi Ginjal 1 tahun sekali a. Darah: mggu I - akhir minggu ke-
-Ureum (N: 20-50 mg/dL) 2 sakit, demam tinggi
-Kreatinin (N: < 0,9 mg / dL) b. Feses: Mgg ke 2 sakit
-As. Urat (N: 2,4-5,7 mg / dL) c. Urin: mgg ke 2 atau ke 3 sakit
• Pemeriksaan mata 6-12 bulan d. Cairan Empedu: Pd stadium
sekali lanjut penyakit, u/ carrier typhoid
• Kontrol kaki / Ankle Brachial e. Sumsum Tulang: paling baik
Index (ABI): 6 bulan sekali karena tdk dipengaruhi waktu
• Kontrol tekanan darah rutin pengambilan & pemberian
• Pemeriksaan fungsi hepar antibiotika sebelumnya, tetapi
-SGPT (N: < 31 U / L) pengambilan specimen
-SGOT (N: < 32 U / L) menimbulkan nyeri.
-γ – GT (N: < 36 U / L) 4. Pemeriksaan lain sesuai indikasi
klinis, misalnya: SGOT/SGPT,
amilase, lipase
Pen TUJUAN TUJUAN Terapi suportif NON FARKO
ata -Jangka pendek: hilangnya -Mnymbuhkan, mmpertahnkan a.Tirah baring & mengatur -Konseling & edukasi
keluhan dan tanda DM, kualitas hidup & produktivitas tahapan mobilisasi -Pd malaria berat sampaikan pd
tercapainya target pasien b. Jaga kecukupan asupan cairan, keluarga mengenai prognosis
pengendalian glukosa darah. -Cegah kematian akbt TB aktif/efek oral/parenteral. -Pencegahan malaria dpt
-Jangka panjang: cegah lanjutan c. Diet gizi seimbang, konsistensi dilakukan dgn:
progresivitas penyulit mikro, -Cegah kkmbuhan TB lunak, cukup kalori & protein, -Hindri gigitan nyamuk dgn
makroangiopati dan neuropati. -Kurangi penularan TB rendah serat. kelambu/repellen
-Tujuan akhir pengelolaan: -Cegah kejadian & pnularan TB d. Konsum obat secara rutin & -Hindri aktivitas di luar rumah
turunnya morbiditas dan resisten obat tuntas malam hari
mortalitas DM. e. Kontrol & monitor TV kemudian -Obati pasien hingga sembuh,
NON FARKO dicatat dgn baik di rekam medik awasi minum obatnya
PRINSIP -Diet tinggi kalori tinggi protein pasien.
 Aged (usia) -Edukasi etika batuk pd pasien Kriteria rujuk
 Body Weight (berat badan) Terapi simptomatik u/ turunkan -Dgn komplikasi
 Complication FARKO demam (antipiretik) & kurangi -Malaria berat (pasien lbh dulu
(ada/tidaknya komplikasi keluhan gastrointestinal diberi dosis awal
yang dialami pasien)
 Duration of illness (sudah -Paduan OAT Kategori 1 dan 2 ANTIBIOTIK LINI I Artemisin/Artesunat IM/IV dgn
berapa lama pasien disediakan dlm bntuk paket obat a. Kloramfenikol dosis 3,2 mg/kgBB)
menderita DM) kombinasi dosis ttap (KDT) -Dws: 4x500 mg 10 hr
 HbA1C: dievaluasi 2-3 -Jika pasien terbukti mengalami -Anak 100 mg/KgBB/hari, peroral
bulan sekali efek samping pd pngobatan dgn atau IV, dbgi 4 dosis, 10-14 hari 1. MALARIA FALCIPARUM
 Hypoglycemia: harus OAT KDT sblmnya, diberi paket -Tdk diberi bila leukosit LINI 1
dicegah! KOMBIPAK, yaitu paket obat lepas <2000/mm3 a. FDC  DHA + DHP 40/320 mg
yg tdd H,R,Z, E  BB <60 kg:
NON FARKO *KDT=FDC b. Ampisilin & Amoksisilin - DHA + DHP po 1dd tab III 3 hr
-Edukasi penyakit -Dws: (1,5-2) gr/hr, 7-10 hari &
-Ubah lifestyle A. Kategori 1, u/: pasien baru -Anak: 100mg/kgBB/hari PO IV, - Primakuin 1dd tab II sngle
-Pengaturan gizi -TB paru terkonfirmasi dibagi 3 dosis, 10 hari dose
bakteriologis -Aman u/ hamil  BB > 60 kg:
Perhitungan kalori menurut -TB paru baru terdiagnosis klinis DHA + DHP po 1dd tab IV slm 3
Harris Benedict: -TB ekstra paru c. Kotrimoksazole (TMP-SMX) hr &
♂ : 66,5 + (13,75 x kgBB) + (5 x OBAT  2HRZE/4H3R3 -Dws : 2x(160-800)mg/hr, 7-10 hr Primakuin 1dd tab III single
cmTB) – (6,76 x Age) -Anak: 4-6mg/kgBB/hari PO, dibagi dose
♀ : 655 + (9,56 x kgBB) + (1,85 x OAT KDT 2 dosis, 10 hari
cmTB) – (4,68 x Age) -Intensif: 56 hari b. -DHA (2-4 mg/kgBB SD)
-Lanjutan: 3x semggu selama 16 LINI II -Piperakuin (16-32 mg/ kgBB SD),
Pembagian kalori: Pagi 20%, mnggu (48 hari) a. Seftriakson -Primakuin (0,75 mg/kgBB SD)
Siang 30%, Sore 25%, 2-3 porsi Dosis disesuaikan BB (baca tabel!) -Dws: 2-4gr/hari, 3-5 hari
makanan ringan 10-15%. -Anak: 80mg/kgBB/hari, IM/IV, LINI 2
KOMBIPAK dosis tunggal 5 hari Kina + Doksisiklin/ Tetrasiklin +
Terapi nutrisi medis: -Intensif: H(1 tab), R(1), Z(3), E(3) -Aman u/ anak Primakuin
-KH (55-60% total asupan -Lnjutan: H(2), R(1) -PO/IV (IM?) a. Kina: 10 mg/kgBB/kali 3dd 7
kalori) hari
-Lemak (≤ 30 % total asupan B. Kategori 2, u/BTA positif yg b. Kuinolon: b. Doksisiklin:
kalori) pernah diobati sblmnya Ciprofloxacin: 2x500 mg, 1 mgg -Dws: 3,5 mg/kgBB/hari 2dd 7
-Kolesterol < 300 mg/hari -Kambuh Ofloxacin 2x (200-400) mg, 1 hari
-Protein (15-20%) -Ggal dgn kategori 1 mggu -8-14 thn: 2,2 mg /kgBB/hr 2dd 7
-Serat (Soluble, 25-50 gr/hari) -Setelah putus berobat/lalai Pefloxacin & Fleroxacin hr
-Garam (< 3 gr/1 sdt/hari) OBAT: 2HRZES/HRZE/5H3R3E3 -Efektif cegah relaps & kanker c. Tetrasiklin: 4-5 mg/kgBB/kali,
-Pemanis: pemanis zero kalori -Anak tdk dianjurkan karena efek 4dd 7 hari
(aspastame), gula alcohol, OAT KDT samping pd pertumbuhan tulang
Fruktosa (X) -Intensif 1: 58 hari 4KDT + VIVAX & OVALE
-Nutrient lain: kromium Streptomisin c. Cefixim LINI 1
(1gr/hari), kalium, magnesium -Intensif 2: 28 hari 4KDT -Anak : 1,5-3 mg/kgBB/kali PO, 2x -DHA + DHP 1dd tab I 3 hr &
-Olahraga (3-5 kali/minggu) -Lanjutan: 60 hari 2KDR + sehari, slm 10 hari -Primakuin 0,25 mg/kgBB/hari
Etambutol -Sirup : 100mg/cth slm 14 hari
DMT-1: injeksi insulin -Tablet : 100mg atau 200 mg
Dosis: KOMBIPAK -Dws : 2x 100 mg atau *Malaria vivax resisten DHP:
-0,5 IU/kgBB/hari -Intensif 1: H(1 tab), R(1), Z(3), E 2x200mg/hari -Tab mngndung 250 mg
-Untuk pubertas: 1,2-2 250mg (3), S (0,75gr) atovaquone & 100 mg proguanil
IU/kgBB/hari → karena -Intensif 2: H(1), R(1), Z(3), E 250mg (?) hydrochloride u/ dws
kebutuhannya meningkat (3) -Tab 100 mg Proguanil
-Dosis insulin berbeda-beda -Lanj. : H(2), R(1), E 250mg (1), E hydrochloride mgndung 87 mg
setiap individu, tergantung: 400mg (2) proguanil basa dlm formulasi dgn
a. Kadar gula darah *dalam kurung artinya jumlah atovaquone
b. Aktivitas fisik tablet per sekali minum, perhatikan
c. Pola makan lama pmberiannya!)
-Apabila kadar glukosa plasma -Tab mgndung 62,5 mg
turun cepat → insulin jangka C. Kategori Anak atovaquone & 25 mg proguanil
pendek (rapid/short) OBAT: 2HRZ/4HR atau hydrochloride u/ anak
-Apabila kadar glukosa plasma 2HRZA(S)/4-10 HR
turun dengan lambat → insulin LINI 2
basal Tambahan: Kina + primakuin
-Setiap sebelum makan harus -Vit. B6: 1x10mg a. Kina 10 mg/kgBB/kali 3dd 7
dikasih suntik insulin yang cara -Mukolitik hari &
kerjanya cepat (rapid) b. Primakuin 0,25 mg/kgBB slm
Follow up dahak: 14 hari
Teknik penyuntikan insulin: 1.Akhir fase awal (stlh 2 bln terapi)
-Suntik secara subkutan di 2. 1 bln sblm akhir terapi, dan pd *Malaria vivax relaps:
lengan atas, paha, dan perut akhir terapi Relaps: stlh pemberian primakuin
(3cm dari umbilikus) 3. Pasein dgn pmeriksaan dahak (+) dosis awal slm 14 hari, pasien skt
-Dalam keadaan koma → pd 1 bln sblm akhir terapi dianggap lagi dgn parasit (+) dlm 3 mgg – 3
intravena (lebih cepat), gagal dan harus melanjutkan terapi bln stlh pengobatan
dilakukan di RS lewat infus modifikasi yg sesuai  beri lagi regimen DHP yg sama
-Efek kelebihan insulin: 4. Eval dgn ft thorax bukan tapi dosis Primakuin jd 0,5 mg/
Hipoglikemik: keringat dingin, mrupakan prioritas dlm follow up kgBB/hari
palpitasi, pandangan kunang-
kunang. 3. MALARIA MALARIAE
-DHP 1dd 3 hari dosis sama sprt
DMT-2 (bila setelah 3 bulan pengobatan malaria lain tanpa
terapi non-farmakologi tidak Primakuin
berhasil atau HbA1c > 7%)
1) Initial Drug Monotherapy + 4. PD IBU HAMIL
Gaya Hidup Sehat a. Trimester I:
-Gol Biguanide: Metformin 3 x Kina tab 20 mg/kgBB +
500mg pc/dc Klindamycin 10 mg/kgBB, 3dd 7
-Meningkatkan kerja insulin hari
pada jaringan perifer b. Trimester II & III: DHP tab 3
(meningkatkan sensitivitas hari
insulin), menghambat
glukonegenesis, mengurangi Efek samping:
absorbsii glukosa di usus. -Intoleransi gaster ringan, diare,
kdg apthous ulceration (nanah
2) Kombinasi 2 OHO + GHS ulserasi) & kerontokan rambut.
METFORMIN + …… -Perubahan hemato (anemia
-Sulfonylurea: Glibendamide 1 megaloblastic & pansitopenia) tjd
x 2,5 mg ac mane pd pasien dgn kerusakan ginjal
-Thiazolidinedione: Pioglitazon berat.
1 x 15-30 mg ac/pc -Kelbhan dosis: ktdknyamanan
-DPP-4 Inhibitor: Linagliptin 1 x epigastric, mual & haematuria
5 mg ac/dc
-GLP-1 receptor agonis *MEKANISME KERJA BACA DI
-Insulin (Basal) MODUL 

3) Kombinasi 3 OHO + GHS


METFORMIN + ……
-Sulfonylurea + TZD / DPP-4 Inh
/ GLP-1 RA / Insulin
-Thiazolidinedione + SU / DPP-4
Inh / GLP-1 RA / Insulin
-DPP-4 Inhibitor + SU / TZD /
Insulin
-GLP-1 receptor agonis + SU /
TZD / Insulin
-Insulin (Basal) + TZD / DPP-4
Inh / GLP-1 RA / Insulin

4) Insulin intensif (basal +


mealtime): bila gagal setelah
pemantauan 3 bulan dengan
kombinasi 3 OHO + GHS
Pen • Primer: untuk kelompok -Strategi TEMPO (TEMukan pasien Menurut Rampegan (2008) -Pemakaian kelambu
cega berrisiko  cegah timbul scpatnya, Pisahkan scra aman, A. Usaha terhadap lingkungan berinsektisida
han hiperglikemia Obati scr tepat) hidup: -Pengendalian vector:
• Sekunder: untuk kelompok -Pnyuluhan pasien mengenai etika -Penyediaan air minum yg Larvaciding (larva Anopheles scr
dengan DM  cegah batuk memenuhi syarat kimiawi pake insektisida)
komplikasi, pengendalian GD -Pnyediaan tisu dan masker, tmpat -Pembuangan kotoran manusia yg -Biological control (ikan pemakan
dgn diet dan OR, OHO/insulin pmbuangan tisu serta pmbuangan higienis jentik)
• Tersier: untuk kelompok dahak yg benar -Pemberantasan lalat -Semprotan dinding rumah dgn
dengan DM + komplikasi  -Pemasangan poster, spanduk, dan -Pengawasan trhdp penjual insektisida (IRS/Indoors Residual
cegah kecacatan akibat bahan u/ KIE (?) makanan Spraying)
komplikasi, mencegah -Skrining bgi petugas yg merawat
progresivitas komplikasi agar pasien TB B. Usaha trhdp manusia: Profilaksis Malaria
tidak terjadi kegagalan organ -Ventilasi rumah yg sehat (min. -Imunisasi a. Daerah tanpa P. falci. resisten:
• JANGAN MAKAN MANIS, 10% dari luas lantai) -Menemukan & mengobati karier Klorokuin fosfat** 500mg/mggu
ATUR 3J (Jenis, Jadwal, Jumlah), -Pendidikan kesehatan masyarakat b. Dgn P. falci. resist:
OLAHRAGA, POLA HIDUP Meflokuin 250mg/mggu
SEHAT, FOLLOW UP, RUJUK KE c. Dgn P. falci resist byk obat:
AHLI Doksisiklin 100 mg/hr
d. Regimen pilihan (pngganti
meflokuin):
Kloro. 500mg/mgg +
proguanil*** 120mg/hr
ATAU
Atovakuon 250mg/hr + proguanil
100mg/hr
e. Profilaksis terminal P. vivax &
ovale:
Primakuin 15mg/hr sampai 14
hari stlh kunjungan.

*Diberikan 1-2 mggu sblm pergi,


lanjut 4 mggu stlh pulang (kec:
prima, doksi, progu 2 hari sblm
pergi)
** Kloro. basa setara dgn 3/5 bag
kloro. Fosfat
*** Diberi 1 hr sblm masuk,
lanjut 1 mggu pulang.
Kom A. Akut PULMONER -Tifoid toksik (Tifoid ensefalopati) -Malaria serebral
plik -Hipoglikemia: GD < 60 mg/Dl -Hemoptoe massif -Syok septik -Anemia berat
asi -Ketoasidosis Diabetika -Cor pulmonale -Perdarahan & perforasi intestinal -Gagal ginjal akut
-Hiperosmolar Non-ketotik -Fibrosis/emfisema (peritonitis). Komplikasi -Edema paru / ARDS
-Lung/pleural calcification perdarahan ditandai dgn -Hipoglikemia
B. Kronis -Pnyakit obstruksi nafas hematoschezia. -Gagal sirkulasi atau syok
-Makroangiopati: AMI, stroke, -Bronkiektasi -Hepatitis tifosa -Perdarahan spontan dri hidung,
PAD, diabetic foot -Fistula bronkopleural -Pankreatitis tifosa gusi, GIT & atau dsertai kelainan
-Mikroangiopati: Diabetic -Pneumonia lab adnya gggn koagulasi
Kidney Disease NON PULMONER intravascular
-Neuropati: paresthesia, -Laryngitis -Kejang berulang >2x/24 jam pd
telapak kaki terasa terbakar -Enteritis hipertermia
(malam), impotensi -Anorectal disease -Asidemia atau asidosis
-Pancet polyarthritis -Makros hemoglobinuria krna
malaria akut
Prog -QAV: ad bonam -Sembuh: tlah mnyelsaikan QAV: ad bonam
nosi -QAF: dubia ad bonam pngobatannya scr lengkao dan QAF: ad bonam
s -QAS: dubia ad bonam pemeriksaan apusan dahak ulang QAS: dubia ad bonam
(follow up), hasilnya (-) pd AP dan
pd 1 pmeriksaan sblmnya
-Pngobatan lengkap: pengobatan
selesai, tp tdk ada hasil pd AP dan
pd 1 pmeriksaan sblmnya
-Meninggal: meninggal pd masa
pengobatan tnpa sebab
-Putus berobat (default): tdk
berobat 2 bln berturut turut atau
lebih sblm pengobatan selesai
-Gagal: pmeriksaan dahak masih
positif atau kmbali positif pd bln
kelima atau selama pengonbatan
-Pindah (transfer out): yg dipindah
ke unit pncatatan dan pelaporan
lain dan hasil pengobatannya tdk
diketahui
*BANYAK LIAT MODUL YA, INI GA TERLALU LENGKAP
Ray.

Seberapa greget
SOCA lo?

Anda mungkin juga menyukai