0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus pasien di bangsal anak rumah sakit yang menderita hipertensi, pneumonia dan diabetes melitus. Pasien mengalami gejala seperti pusing, nyeri kepala, demam, mual dan muntah. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan diagnosa dokter, pasien didiagnosis mengalami hipertensi urgensi, suspek covid-19 dan pneumonia. Terapi yang diberikan meliputi obat hipertensi, antibiotik, antidiabetik s
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus pasien di bangsal anak rumah sakit yang menderita hipertensi, pneumonia dan diabetes melitus. Pasien mengalami gejala seperti pusing, nyeri kepala, demam, mual dan muntah. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan diagnosa dokter, pasien didiagnosis mengalami hipertensi urgensi, suspek covid-19 dan pneumonia. Terapi yang diberikan meliputi obat hipertensi, antibiotik, antidiabetik s
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus pasien di bangsal anak rumah sakit yang menderita hipertensi, pneumonia dan diabetes melitus. Pasien mengalami gejala seperti pusing, nyeri kepala, demam, mual dan muntah. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan diagnosa dokter, pasien didiagnosis mengalami hipertensi urgensi, suspek covid-19 dan pneumonia. Terapi yang diberikan meliputi obat hipertensi, antibiotik, antidiabetik s
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) BANGSAL ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PADANG PANJANG “Hipertensi, Pneumonia, Diabetes Melitus” Preseptor : dr. Sri Anggraeni, Sp.PD Apt. Lora Somisko, S.Farm KELOMPOK 2 DESSY KURNIA RISMA (31 05 015) GHENY SELWITRA INSANI (31 05 077) SOFIA NOFIANTI (31 05 065)
APOTEKER ANGKATAN XXVII
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA PADANG PANJANG 2021 Hipertensi
Menurut WHO/lnternational Society of
Hypertension guidelines subcommittees setuju bahwa Tekanan darah sistolik & tekanan darah diastolik digunakan untuk klasifikasi hipertensi yaitu tekanan darah sistolik (TDS) > 140 mmHg dan/ atau tekanan darah diastolik (TDD) > 90 mmHg. Hipertensi sistolik diastolik didiagnosis bila TDS 140 mmhg dan TDD 90 nmHg. Hipertensi sistolik terisolasi (HST) adalah bila TDS 140 mmHg dengan TDD < 90 mmHg. Pneumonia Pneumonia merupakan infeksi pada ujung bronkhiol dan alveoli yang dapat Etiologi disebabkan oleh berbagai patogen seperti Menurut Hariadi (2010) dan Bradley bakteri, jamur, virus dan parasit (Depkes dkk (2011) pneumonia dibagi RI, 2005) berdasarkan kuman penyebab yaitu : a. Pneumonia bacterial/tipikal b. Pneumonia atipikal adalah pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma. c. Pneumonia penyebab Virus influenza, Adenovirus, Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan Cytomegalovirus. d. Pneumonia jamur Diabetes mellitus (DM)
Diabetes mellitus (DM) didefinisikan
sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Klasifikasi Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus Tipe 1: Destruksi sel β umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin absolut A. Melalui proses imunologik (Otoimunologik) B. Idiopatik •Diabetes Mellitus Tipe 2 Bervariasi, mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan, umumnya bersifat sementara, tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2 Tinjauan Kasus Identitas Pasien Riwayat penyakit sekarang Pusing sejak 1 hari sebelum masuk RS, nyeri kepala (+), demam (+), mual (+), muntah (+), nyeri perut (+), sesak nafas (-) batuk (-) Riwayat penyakit terdahulu Hipertensi DM Riwayat penyakit keluarga Tidak ada Riwayat Alergi Tidak ada Diagnosis Diagnosa Utama : Diagnosa Sekunder: -Hipertensi Urgensi - Susp Covid 19 + CAP -DM tipe 2 Pemeriksaan fisik Follow Up Penatalaksanaan Terapi di Bangsal Interne 1. IVFD RL 12jam/kolf 2. Amlodipin 1 x 10 mg (PO) 3. Candesartan 1 x 16 mg (malam)(PO) 4. Concor 1 x 2,5 g (PO) 5. Clonidin 2 x 0,15 g (PO) 6. Eperison 2 x 50 mg (PO) 7. Ranitidin 2 x 150 mg (IV) 8. Levofloxacin inf 1 x 7 mg (hari ke 4) 9. Azythromicin 1 x 50 g (hari ke 4) 10. Novorapid 3 x 8 iu (Sc) Terapi saat pasien pulang
Novorapid 3 x 8 g (Sc) Amlodipin 1 x 10 mg Candesartan 1 x 16 g (malam) Concor 1 x 2,5 Clonidin 2 x 0,5 Eperison 2 x 50 mg Ranitidin 2 x 150 mg Kesimpulan
•Hasil diagnosa dokter pasien mengalami Pneumonia, Hipertensi
Urgensy dan diabetes tipe 2. •Untuk jenis terapi yang diberikan sudah tepat dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Thank you