Anda di halaman 1dari 14

CASE STUDY REPORT (CSR)

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) BANGSAL ANAK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PADANG PANJANG
“Hipertensi, Pneumonia, Diabetes Melitus”
Preseptor :
dr. Sri Anggraeni, Sp.PD
Apt. Lora Somisko, S.Farm
KELOMPOK 2
DESSY KURNIA RISMA (31 05 015)
GHENY SELWITRA INSANI (31 05 077)
SOFIA NOFIANTI (31 05 065)

APOTEKER ANGKATAN XXVII


PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
PADANG PANJANG
2021
Hipertensi

Menurut WHO/lnternational Society of


Hypertension guidelines subcommittees
setuju bahwa Tekanan darah sistolik &
tekanan darah diastolik digunakan untuk
klasifikasi hipertensi yaitu tekanan darah
sistolik (TDS) > 140 mmHg dan/ atau
tekanan darah diastolik (TDD) > 90 mmHg.
Hipertensi sistolik diastolik didiagnosis bila
TDS 140 mmhg dan TDD 90 nmHg.
Hipertensi sistolik terisolasi (HST) adalah bila
TDS 140 mmHg dengan TDD < 90 mmHg.
Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada ujung
bronkhiol dan alveoli yang dapat Etiologi
disebabkan oleh berbagai patogen seperti
Menurut Hariadi (2010) dan Bradley
bakteri, jamur, virus dan parasit (Depkes dkk (2011) pneumonia dibagi
RI, 2005) berdasarkan kuman penyebab yaitu :
a. Pneumonia bacterial/tipikal
b. Pneumonia atipikal adalah
pneumonia yang disebabkan oleh
Mycoplasma.
c. Pneumonia penyebab Virus
influenza, Adenovirus, Respiratory
Syncytial Virus (RSV) dan
Cytomegalovirus.
d. Pneumonia jamur
Diabetes mellitus (DM)

Diabetes mellitus (DM) didefinisikan


sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan
tingginya kadar
gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan
protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Klasifikasi Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus Tipe 1: Destruksi sel β umumnya menjurus ke arah
defisiensi insulin absolut A. Melalui proses imunologik
(Otoimunologik) B. Idiopatik
•Diabetes Mellitus Tipe 2 Bervariasi, mulai yang predominan
resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang
predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin

Diabetes Mellitus Gestasional


Diabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan, umumnya bersifat
sementara, tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2
Tinjauan Kasus
Identitas Pasien
Riwayat penyakit sekarang
Pusing sejak 1 hari sebelum masuk RS,
nyeri kepala (+),
demam (+),
mual (+), muntah (+),
nyeri perut (+),
sesak nafas (-)
batuk (-)
Riwayat penyakit terdahulu
 Hipertensi
DM
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada
Riwayat Alergi
Tidak ada
Diagnosis
Diagnosa Utama : Diagnosa Sekunder:
-Hipertensi Urgensi - Susp Covid 19 + CAP
-DM tipe 2
Pemeriksaan fisik
Follow Up
Penatalaksanaan Terapi di Bangsal Interne
1. IVFD RL 12jam/kolf
2. Amlodipin 1 x 10 mg (PO)
3. Candesartan 1 x 16 mg (malam)(PO)
4. Concor 1 x 2,5 g (PO)
5. Clonidin 2 x 0,15 g (PO)
6. Eperison 2 x 50 mg (PO)
7. Ranitidin 2 x 150 mg (IV)
8. Levofloxacin inf 1 x 7 mg (hari ke 4)
9. Azythromicin 1 x 50 g (hari ke 4)
10. Novorapid 3 x 8 iu (Sc)
Terapi saat pasien pulang

Novorapid 3 x 8 g (Sc)
Amlodipin 1 x 10 mg
Candesartan 1 x 16 g (malam)
Concor 1 x 2,5
Clonidin 2 x 0,5
Eperison 2 x 50 mg
Ranitidin 2 x 150 mg
Kesimpulan

•Hasil diagnosa dokter pasien mengalami Pneumonia, Hipertensi


Urgensy dan diabetes tipe 2.
•Untuk jenis terapi yang diberikan sudah tepat dengan kondisi dan
kebutuhan pasien.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai