Anda di halaman 1dari 22

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

BOOKLET DEMAM TYPHOID

Dosen Pengampu : Ns. Santi Herlina, M.Kep, Sp.Kep.MB


Disusun Oleh :
1. Dyah Ayu Nurkholidah (2010701010)
2. Wulan Trisnawati (2010701075)
3. Jihan Rahma Fauzia (2010701052)
4. Dhea Afisyah (2010701042)
5. Edwina Retha Maharani (2010701041)
6. Ulya Shafa Luthfiah (2010701045)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2021
DemamTyphoid
&
Asuhan
Keperawatan
Demam Typhoid
PENDAHULUAN

Manusia berkaitan erat dengan lingkungan sekitarnya, lingkungan yang


sehat akan memberikan dampak positif dan timbal balik untuk manusia
dan sebaliknya jika lingkungan dan gaya hidup tidak sehat, maka
manusia akan mengalami dampak dari lingkungan dan gaya hidup
tidak sehat tersebut seperti penyakit infeksi dan penyakit berbasis
lingkungan misalnya adalah penyakit typhoid.

pngdownload.id

pngdownload.id
DEFINISI

 Demam typhoid adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh


infeksi bakteri Salmonella enterica khusus keturunannya Salmonella
typhi (Alba, et al., 2016)

 Demam typhoid atau sering disebut dengan tifus abdominalis adalah


penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang berpotensi
menjadi penyakit multi sistemik yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella thphi (Mutaqin & Kumala, 2011).

Alomedia.com
Prevelensi Demam Typhoid
PREVELENSI DEMAM TYPHOID

Word Healt Organization (2013), menjelaskan penyakit infeksi


ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan
jumlah kasus sebanyak 22 juta per tahun di dunia dan
menyebabkan 216.000–600.000 kematian. Demam tifoid terdapat
di seluruh dunia, dan prevalensinya tinggi di negara berkembang,
khususnya di daerah tropis. Diperkirakan angka kejadian kasus
11-21 juta/tahun dan angka kematian sekitar 128.000-
161.000/tahun.

Di Indonesia, demam tifoid bersifat endemis serta banyak


ditemukan di kota besar. Insiden demam tifoid di Indonesia
berkisar 350-810 per 100.000 penduduk, prevalensi penyakit ini
di Indonesia sebesar 1,6% dan menduduki urutan ke-5 penyakit
menular yang terjadi pada semua umur di Indonesia, yaitu sebesar
6,0% serta menduduki urutan ke-15 dalam penyebab kematian
semua umur di Indonesia, yaitu sebesar 1,6%. Sebagian kasus
demam tifoid terjadi pada rentang usia 3 – 19 tahun.

Detik.com
PENYEBAB DEMAM TYPHOID

Penyakit tifoid disebakan oleh Salmonella typhi yaitu bakteri enterik gram
negatif berbentuk basil dan bersifat patogen pada manusia. Penyakit ini
mudah berpindah dari satu orang ke orang lain yang kurang menjaga
kebersihan diri dan lingkungannya yaitu penularan secara langsung jika
bakteri ini terdapat pada feses, urine atau muntahan penderita dapat
menularkan kepada orang lain dan secara tidak langsung melalui makanan
atau minuman.

5F
PATOFISIOLOGI

Bakteri Salmonella typhi bersama makanan atau minuman masuk ke dalam


tubuh melalui mulut. Pada saat melewati lambung dengan suasana asam
banyak bakteri yang mati.Bakteri yang masih hidup akan mencapai usus
halus, melekat pada sel mukosa kemudian menginvasi dan menembus
dinding usus tepatnya di ileum dan jejunum. Bakteri mencapai folikel limfe
usus halus menimbulkan tukak pada mukosa usus. Tukak dapat
mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus.Setelah periode inkubasi,
Salmonella Typhi keluar dari habitatnya melalui duktus torasikus masuk ke
sirkulasi sistemik mencapai hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu
dan Peyer’s patch dari ileum terminal. Ekskresi bakteri di empedu dapat
menginvasi ulangdinding usus atau dikeluarkan melalui feses. Endotoksin
merangsang makrofag di hati, limpa,kelenjar limfoid intestinal dan
mesenterika untuk melepaskan produknya yang secara lokal menyebabkan
nekrosis intestinal ataupun sel hati dan secara sistemik menyebabkan gejala
klinis pada demam tifoid

Pahamify.com
gh
yK
lN
oA
rTO
nPdeD
sEpkB
im
atuM
TANDA DAN GEJALA
 Demam : Demam yang meningkat secara bertahap tiap hari hingga mencapai 39°C–40°C dan biasanya akan
lebih tinggi pada malam hari.
 Nyeri Kepala atau Pusing : Sakit kepala pada saat mengalami demam typoid disebabkan perjalanan penyakit tifoid itu sendiri,
kurang nutrisi, kurang darah, dehidrasi

 Nyeri Otot : Pada penderita tifus atau tifoid umumnya akan menyebabkan keluhan seperti nyeri-nyeri otot,
ataupun badan yang terasa lemas, lelah, dan tidak enak badan.

 Anoreksia : anoreksia padaa penderita thypoid disebabkan gangguan saraf yang membuat seseorang tidak
nafsu makan

 Mual dan Muntah : Ketika bakteri penyebab thypoid menginfeksi dinding lambung dan usus, sistem imun akan
merespon serangan tersebut dengan mengirimkan sinyal ke otak untuk memunculkan rasa mual.

 Diare :Ketika menderita gejala tipes biasanya kamu juga akan mengalami diare yang diakibatkan dari
virus S. thipy. Selama kamu membiarkan infeksi menyerang sistem pencernaan, tentu saja perut akan terasa sangat sakit.

 Perasaan Tidak Enak Pada Perut :Sakit perut terjadi saat sel-sel di dalam lapisan pelindung usus terinfeksi oleh bakteri salmonella.
Alhasil, usus akan menghasilkan respon peradangan dan memicu rasa nyeri.

 Batuk :Infeksi bakteri penyebab tipes dapat menyebabkan luka dan infeksi pada saluran pernapasan hingga
menimbulkan pneumonia. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan gejala batuk-batuk

 Epitaksis atau Mimisan : Kondisi ini bisa disebabkan karea tubuh mengalami dehisrasi dikarenakan bakteri salmonela thypi
Komplikasi intestinal
Perdarahan usus
Perforasi usus
Ileus paraliti

K
O
M Komplikasi ekstraintestinal
P
L Komplikasi kardiovaskuler
I Komplikasi darah
K
A Komplikasi paru-paru
S Komplikasi hepar dan bledder
I
Komplikasi ginjal
Komplikasi tulang
Komplikasi neuropsikiatrik

pngdownload.id
pngdownload.id

PENATALAKSAAN
Penatalaksaan yang diberikan kepada penderita demam typhoid meliputi pemberian :
1. Pemberian antibiotik, untuk menghentikan dan memusnahkan penyebaran kuman.
2. Pemberian antipiretik, untuk mengatasi demam
3. Istirahat dan perawatan profesional, bertujuan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
4. Pemberian nutrisi yang adekuat
Pemeriksaan darah kultur : Salmonella typhosa dapat
ditemukan dalam darah penderita pada minggu pertama
PEMERIKSAAN sakit, lebih sering ditemukan dalam urine dan feces
PENUNGJANG
dalam waktu yang lama.

Pemeriksaan widal :Merupakan pemeriksaan yang


dapat menentukan diagnosis thypoid abdominalis secara
pasti. Pemeriksaan ini perlu dikerjakan pada waktu
masuk dan setiap minggu berikutnya

Tes Tubex : Merupakan alat uji yang berfungsi untuk


mendeteksi keberadaan antibodi IgM anti-O9 dalam
darah. Antibodi tersebut dihasilkan secara otomatis oleh
sistem imun saat tubuh terinfeksi
olehbakteri Salmonella typhi.
PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM
THPHOID

pngdownload.id pngdownload.id
Diet yang diberikan harus cukup kebutuhan kalori
dan tinggi protein.
DIET DEMAM TYPHOID

Pada penderita Demam Typhoid bubur yang


diberikan harus disaring terlebih dahulu. Setelah
bebas demam diberikan bubur kasar selama 2 hari,
kemudian nasi tim, dan dilanjutkan dengan nasi
biasa setelah penderita terbebas dari demam
selama 7 hari.

pngdownload.id
Makanan tinggi kalori (pisang, kentang)
Perbanyak asupan cairan

MAKANANYANG
DIPERBOLEHKAN

Produk susu
Makanan kaya akan karbohidrat

pngdownload.id
Makanan makanan mentah
Makanan Bersantan

MAKANANYANG TIDAK
DIPERBOLEHKAN

Junkfood

pngdownload.id
ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TYPHOID

pngdownload.id

pngdownload.id
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama di dalam
memberikan asuhan keperawatan. Perawat harus
mengumpulkan data tentang status kesehatan pasien secara
sistematis, menyeluruh, akurat, singkat, dan
berkesinambungan. Pengkajian yang dilakukan pada Demam
Typhoid yaitu :
Pemeriksaan fisik
1. Kepala Melihat kebersihan kulit kepala, distribusi
rambut merata dan warna rambut.
2. Wajah, melihat ke semetrisan kiri dan kanan.
3. Mata, terlihat sklera putih, konjuntiva merah muda,
dan reflek pupil mengecil ketika terkena sinar.
PENGKAJIAN
4. Mulut, terdapat napas yang berbau tidak sedap serta
bibir kering, dan pecah-pecah (ragaden)
5. Leher, tidak adanya distensi vena jugularis.
6. Abdomen, dapat ditemukan keadaan perut kembung.
7. Hati dan limfe membesar disertai dengan nyeri pada
perabaan.
8. Ektermitas, pergerakan baik antara kiri dan kanan. pngdownload.id

9. Integumen, akral teraba hangat dan terdapat pada


punggung dan anggota gerak dapat ditemukan reseola
(bintik-bintik kemerahan karena emboli basil dalam
kapiler kulit yang dapat ditemukan pada minggu
pertama demam).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertermia berhubungan dengan
Proses penyakit ditandai dengan suhu Resiko Hipovolemia berhubungan
tubuh diatas nilai normal dengan kekurangan intake cairan
ditandai dengan muntah dan diare
Manajemen Hipertermia
Tindakan :
 Observasi terkait penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
penggunaan incubator)
 Monitor suhu tubuh pasien
 Longgarkan atau lepaskan pakaian pasien
 Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hyperhidrosis (keringat
berlebih)
 Anjurkan pasien tirah baring
 Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intervena, jika perlu

Manajemen Hipovolemia
Tindakan : INTERVENSI KEPERAWATAN
 Observasi tanda dan gejala hypovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume urine menurun, hematocrit meningkat, haus,
lemah)
 Monitor intake dan output cairan
 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
 Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
Peran perawat yang lebih optimal sangat diharapkan dalam
menangani pasien dengan masalah typhoid di antaranya:

1. Peran perawat dari aspek preventif


Adalah pencegahan terjadinya thypoid ataupun penularan penyakit
thypoid dengan cara memelihara kebersihan perorangan, pemberian
vaksin atau imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut.

2. Peran perawat dari aspek kuratif adalah dengan cara memberikan


perawatan secara maksimal kepada pasien, menganjurkan kepada
pasien atau keluarga yang menemani untuk menjaga kebersihan,
pemberian nutrisi yang sesuai dan adekuat, menganjurkan istirahat
total atau tirah baring bila terjadi peningkatan suhu tubuh, serta PERAN PERAWAT
menempatkan pasien di ruangan khusus atau isolasi.

3. Peran perawat ditinjau dari aspek promotif yaitu dengan


memberikan pendidikan kesehatan atau penjelasan tentang penyakit
terhadap klien atau keluarga tentang penyebab, gejala, perawatan,
pengobatan serta pencegahannya.

4. Dari aspek rehabilitative peran perawat yaitu dengan pemulihan


keadaan pasien yang mengalami penyakit thypoid, seperti menjaga
kebersihan.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiaria,martha.(2019).Epidemiologi, Manifestasi Klinis,


danPenatalaksanaan Demam Tifoid.JNH (Journal of Nutrition and
Health) Vol.7 No.2. DOI :

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1390973&val=1248&title=EPIDEMIOLOGI
%20MANIFESTASI%20KLINIS%20DAN
%20PENATALAKSANAAN%20DEMAM%20TIFOID

Izazi,Amalina.(2018).Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Utama


Demam Typhoid.JURNAL KESEHATAN Vol 11 No 2.DOI :

http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/download/6137/5836

AS,Dicky.(2021).Terapi Pada Demam Tifoid Tanpa Komplikasi.Jurnal


Penelitian Perawat Profesional Volume 3 Nomor 1.DOI :

Anda mungkin juga menyukai