Anda di halaman 1dari 3

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN USAHA TANI (JUT) DI DESA O.MANGUNHARJO


KECAMATAN PURWODADI

LOKASI : KECAMAT PURWODADI

SUMBER DANA : APBD KAB. MUSI RAWAS

TAHUN : 2019

No PEKERJAAN METODDE PELAKSANAAN


I PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan persiapan akan dilaksanakan sebelum
pekerjaan fisik dimulai. Adapun pekerjaan-pekerjaan
yang dilaksanakan dalam pekerjaan persiapan
tersebut yaitu: Pekerjaan pematokan dan
pengukuran ulang dilaksanakan oleh kontraktor
pelaksana dengan dengan tujuan pengecekan ulang
pengukuran , pemasangan patok pengukuran untuk
profil memanjang dipasang pada setiap jarak 25-50
meter.

URAIAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pembangunan konstruksi jalan usaha tani


memerlukan langkah langkah pekerjaan yang meliputi:

A.Penentuan As Jalan

Prinsipnya adalah pengalihan dari bentuk gambar ke lapangan, namun tidak membutuhkan alat ukur
optis, karena tidak melakukan pengukuran situasi.
Cara kerja penentuan As jalan
1. Penentuan as jalan dengan menancapkan patok di tepi jalan dan diberi nomor Untuk tiap patok
meliputi jarak antara patok ke as jalan, dan jarak antar patok.Jarak tiap patok maksimum 50 meter.

B. Pembersihan lokasi

Dimaksudkan untuk membersihkan daerah milik jalan (damija) sebelum dilakukan pekerjaan
selanjutnya.
Langkah-kangkah yang ditempuh adalah :
1. Menentukan lebar damija yang akan dikerjakan dengan mengukur lebarnya. Dasarnya adalah AS
jalan.
Buat patok-patok pembantu ditepi damija yang telah diukur, dan dihubungkan dengan tali plastik.
Membersihkan semak belukar dan penghalang-penghalang lain pada daerah tersebut.
Material hasil pembersihan dikeluarkan dari bagian jalan

C. Pekerjaan Galian

1
Pekerjan ini ditentukan dari hasil pengukuran patok tepi saat pembersihan lapangan.
Tahapan pengerjaannya adalah :
1. Plotkan gambar profil melintang jalan pada pekerjaan ini. Gali potongan melintang pada daerah antara
dua patok yang berdampingan selebar masing-masing 1 atau 2 meter.
Buang sisa galian dan disusun secara bertangga ditempat yang telah disyaratkan, dengan memperhatikan
saran-saran dari
masyarakat.

D. Pekerjaan Timbunan

Pekerjan ini juga ditentukan dari hasil pengukuran patok tepi saat pembersihan lapangan.
Tahapan pengerjaannya adalah :
1. Sebelum ditimbun, permukaan tanah harus dibersihkaan dulu, dikupas permukaannya setebal kurang
lebih 20 cm, agar tanah timbunan dapat menempel
bersatu ( rigid ) dengan tanah dasar yang ada.
Tanah dari daerah setempat sedapat mungkin digunakan.
Penghamparan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan maksimum 20 cm untuk tiap lapis. Lakukan
pemadatan tiap kali penghamparannya dengan alat steamper atau mesin gilas.

E. Penyiapan Subgrade

Subgrade adalah tanah dasar di bagian bawah lapis perkerasan jalan. Sebelum kegiatan penghamparan
perkerasan
dilakukan, bagian subgrade harus sudah dalam keadaan siap (kuat, padat, bersih, dan dibentuk sesuai
rencana).
Langkah-langkah pelaksanaannya :
1. Siapkan mal (penggaris) lengkung dan lurus yang sesuai dengan gambar penampang jalan untuk
menguji bentuk subgrade.
2. Galian tanah dilakukan langsung pembentukan permukaan tanahnya dengan cara mengupas dengan
alat cangkul, bila tanah dasar kurang padat, harus dipadatkan dulu dengan catatan pemadatan dilakukan
pada tanah dalam
keadaan kadar air optimum (lembab, tapi tidak basah)
3. Tanah timbunan dilakukan pengeprasan dengan cangkul sesuai bentuk permukaan yang dikehendaki,
dan dilakukan setelah
selesai pemadatan tanah timbunan.
Permukaan akhir yang dicapai
harus dibentuk lagi sesuai
kemiringan dan bentuk rencana.

F. Perkerasan Jalan

1. Tanah dasar jalan (subgrade) disiapkan lebih dulu, artinya yang kurang padat dipadatkan dan
dibersihkan.
2. Penghamparan dilakukan dengan cara berlapis-lapis, masing-msing ketebalannya sekitar 10 cm dan
dipadatkan secara manual.
3. Bahan untuk bahu jalan (tanah berpasir) dihampar lebih dulu sebelum melaksanakan penghamparan
lapis pondasi bawah, setelah itu kemudian
dihamparkan material lapis pondasi
bawah.
4. Material bahan pondasi yang telah
dihamparkan dilakukan pemadatan
atau penggilasan dalam keadaan
kadar air optimum.
Pelaksanaan gilasan dimulai dari kedua sisi luar perkerasan menuju tengah dan sejajar dengan as jalan.
Di bagian tikungan pemadatan dimulai dari tempat sisi terendah (sisi bagian dalam) menuju sisi
kebagian yang lebih tinggi.
Jika mesin gilas tidak tersedia, maka pemadatan dilakukan dengan alat timbrisan manual, serentak
beberapa orang selebar jalan.
Untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan permukaan, lapis pondasi yang telah selesai perlu
dipertimbangkan ditutup dengan lapis penutup.

2
G. Pekerjaan Gorong-Gorong

Cara pelaksanaan pekerjaan gorong-gorong


adalah :
1. Pembuatan gorong-gorong dilakukan sebelum pelaksanaan perkerasan.
2. Pada lokasi yang ditentukan saat
perencanaan dan telah diberi tanda patok, dilakukan penarikan garis as gorong-gorong.
3. Dibuat profil dari potongan bambu/ kayu untuk batas-batas galian gorong-gorong.
4. Fondasi dibuat dari batu belah dengan tebal 15 cm dan lapisan pasir tebal 10 cm, di bawah gorong-
gorong sepanjang
bangunan.
5. Tanah labil harus dirucuk dengan cerucuk sebelum lapisan batu dan pasir.
Dimensi loneng harus sesuai dengan desain. Loneng dibangun 60 cm lebih rendah daripada dasar
gorong-gorong supaya dapat menahan lapisan batu.
Tinggi 50 cm diatas badan jalan.
Desain sayap, dimensinya harus
sesuai dengan desain standar.
Bentuknya disesuaikan dengan keadaan dilapangan, dan pencegahan erosi sayap sebaiknya dibuat diatas
tanah asli, dan
pembuangan dari gorong-gorong harus dilindungi dari masalah erosi dari aliran cepat.

CV. RATU ORVA

ABDUL AZIZ, SPd.I


DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai