Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 5

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

NAMA KELOMPOK :

BONAFENSIA

DEVIRA SEPTILA

IIN ELISA MARIA

NOBERTA IRA GUSTINA

PIKI RIAN SUDIHARTO

SERAWATI

TINGKAT III A

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2019
Pengertian Analisis Kelayakan Usaha

Pengertian Analisis Kelayakan usaha

Adalah Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana
manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau
menolak dari suatu gagasan usaha.

Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang akan
dilaksanakan dapat memberikan manfaat dalam arti finansial maupun sosial benefit. Dengan
adanya analisis kelayakan ini diharapkan resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat
dihindari.
Titik Peluang Pokok ( Break Even Poin)

Break Even point atau BEP bisa di artikan yakni sebuah analisis untuk menentukan dan mencari
jumlah barang atau jasa yang harus di jual kepada para konsumen dan pada harga tertentu untuk
menutupi biaya – biaya yang timbul serta bisa juga untuk mendapatkan keuntungan atau profit.
BEP bisa juga di artikan sebagai sebuah keadaan di mana dalam operasi perusahaan,
perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian atau (
penghasilan yang di hasil kan menggunakan total biaya ).

Titik keseimbangan antara jumlah hasil penjualan dengna jumlah biaya produksi. Analisis ini
digunakan untuk mencari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume
penjualan.

Unsur-unsur perhitungan Titip peluang pokok sebagai berikut.

- Penggolongan biaya dalam perusahaan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

- Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah sebanding dengan volume penjualan.

- Besarnya biaya tetap tidak berubah.

- Analisis harga jual per unit tidak berubah.

- Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk.

Berikut konsep biaya tetap, biaya total dan biaya variabel.

TC = TVC + TFC

Keterangan:

TC = Total biaya (total cost)

TVC = Total biaya variabel

TFC = Total biaya tetap (total fixed cost)


TR = P X Q

Keterangan:

TR = Total pendapatan (total reenue)

P = harga (price)

Q = jumlah unit yang dihasilkan dan dijual (quantity)

Titik pertemuan: TR = TC, maka akan terbentuk rumus:

Q = TFC / (1 – AVC/P)

Keterangan:

TVC = total biaya variabel.

TFC = total biaya tetap.

P = harga jual per unit.

Q = Jumlah unit barang yang dihasilkan dan dijual.

AVC = biaya variabel rata-rata (average variabel cost).

Berikut 2 (dua) cara penghituungan BEP:

a. Penghitungan BEP atas dasar kuantitatif (unit).

Rumus:

BEP (Q) = FC / P – VC

Keterangan:

BEP (Q) = jumlah unit produk yang dihasilkan/ dijual.

FC = biaya tetap (fixed cost).

VC = biaya variabel (variabel cost).


P = harga jual per unit (price)

Contoh:

PT. Sekawan memproduksi buku mata pelajaran kewirausahaan dengan biaya tetap Rp.
2.000.000,00. Biaya variabel Rp. 3.000,00 per unit, dan harga jual Rp. 8.000,00 per unit.
Hitungalah BEP (Q) nya !

Jawab BEP (Q) = FC / P – VC = Rp.2.000.000,00 / Rp. 8.000,00 – Rp. 3.000,00 = 400 unit.

Denggan demikian, untuk menutup biaya tetap sebesar Rp. 2.000.000,00, PT Sekawan harus
dapat menjual produk minimal 400 unit buku Kewirausahaan.

b. Penghitungan BEP atas dasar penjualan dalam rupiah.

Rumus:

BEP (R) = FC / 1 – EVC / S

Keterangan:

BEP (R) = hasil penjualan dalam rupiah

FC = biaya tetap (fixed cost)

EVC = biaya variabel = jumlah unit x biaya per unit.

S = volume penjualan.

Contoh:

PT. Sinar Abadi memproduksi lilin dengan biaya tetap Rp. 300.000,00 biaya variabel Rp. 40,00
per unit, harga per unit Rp. 100,00 dan kapasitas produksi maksimal 10.000 unit. Hitunglah BEP
(R) nya !

Jawab:

BEP (R) = FC / 1 – EVC / S = Rp. 300.000,00 /1 - Rp. 10.000 x Rp 40,00 / 10.000 x Rp.
100,00 = Rp. 500.000,00
Dari contoh diatas,BEP dicapai pada Rp. 500.000,00. Apabila volume penjualan tersebut dibagi
dengan harga jual per unit, hasilnya menunjukkan BEP dalam unit yaitu Rp. 500.000,00 / Rp.
100,00 = 5.000 unit.

Itulah yang dimaksud Titik pulang pokok (TPP), semoga penjelasan tersebut bisa anda pahami
dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai