Sebenarnya antenna 1/4 lambda ini luar biasa, karena High Power atau mempunyai arus Voltage
tertinggi pada gelombang sinus,
Dalam 1 gelombang terjadi 8 x getaran periode gelombang, maka dengan itu 1 gelombang di
bagi 8 derajat gelombang, 1/8,2/8,3/8…. lambda.
untuk menghitung panjang 1/4 lambda pada suatu antena dalam hitungan Meter:
(300/Frek(mhz)):4 = …. (meter)
Untuk diaplikasikan pada logam dikurangi 5% ( perpendekan rambatan pada logam),
Contoh :
untuk VHF 144mhz (2M) 1/4 Lambda
(300/144mhz) = 2.08
2.08 :4 = 0.52 meter
untuk panjang Logam
0.52 – 5% = 0.49 meter atau 49 cm
untuk 7mhz (40m)
300/7mhz= 42.85
42.85 : 4 = 10.7 meter
untuk panjang Logam
10.7 – 5% = 10.17meter
Jadi secara umum sering kita dengar antenna sudah macthing, yang berarti antenna sudah
berimpendasi 50 ohm, dan sesuai dengan kebutuhan output radio yg membutuhkan impendasi 50
ohm dan pada SWR menunjukan 1,1 (bukan 1,0) dengan begitu power radio akan keluar dengan
penuh sesuai kesediaannya power radionya.
Karena antena 1/4 Lambda mempunyai penguatan 1db, yang berarti hanya mengeluarkan power
berbanding sama dengan output radio, untuk mengikatkan power berlipat banyak antenna yang
menawarkan db yangg lebih besar, terutama pada antena VHF, karena dimensi antennanya cukup
memadai, contoh antenna 5/8 lambda, 7/8 lambda atau 1 lambda penuh yang dikenal dengan
antenna loop (3db), malah banyak menguatkan gain dengan melipatan antenna 2 x 5/8 L, 3 x 5/8
L, contoh nya antenna Hy gain (2×5/8), F23 (3×5/8), G7(3×5/8) saking ingin puasnya di lokal
sekarang membuat antenna 4x 5/8L malah sampai 5×5/8L dengan sistim collinear. yang
pabrikan dibuat untuk frek UHF.
Antenna 5/8 Lambda impendasinya tidak 50 Ohm tidak seperti antenna 1/4 Lambda,maka perlu
dibuat menjadi 50 Ohm, dengan cara membuat short coil ( antenna Hy-Gain/G7) atau dengan
cara memasang capasitor (Antenna F23) agar impendasi feedpoint antenna menjadi 50 ohm pada
Frekuensinya.
Kalau antenna sudah 50 Ohm Feedpointnya, hubungkan kabel penyalur (Coax), yang
berimpendasi 50 ohm, sepanjang kelipatan 1/2 panjang gelombang sesuai frekuensi kerjanya. (
realnya dikalikan Velocity Faktor kabel( perpendekan), sesuai tabel Velocity kabel, rata2 yg
teplon 66%, foam 80%), semakin panjang kabel semakin besar lossis kabel ( Tabel), yang dapat
mengurangi power output ke antenna dan akhirnya Power yang di lontarkan antenna berkurang
jauh karena loss transmisi dari coax. maka jika ingin baik pergunakan kabel penyalur (coax)
yang velocitynya tinggi, contohnya kabel LMR,LDF(xeliax), belden 9913, atau lainnya yang ber
velocity tinggi diatas 80%.
DB GAIN ANTENNAS
Membuat antenna
Antenna VHF (144mhz) mobile/Base 5/8 Lambda
Jika ingin menjadi 2 x penguatan 5/8L, kita bisa menambahkan dibagian reflektornya sepanjang
5/8L, sama panjang dengan atasnya, dan di beri radial 1/4L minimal 3 buah, maka gain akan
bertambah 2 kali lipat, kita menjadi 3db. atau dibuat seperti hygain,V2R antenna refeater
menggunakan radial bertumpuk, akan membuat penerimaan semakin baik.
Ini adalah atenna dipole vertikal.
Banyak model antena untuk meningkatkan penguatan db Gain dengan sistim collinear, dengan
versinya, umumnya penguatan dengan 3 x 5/8L, seperti dari Cushcraft G7,Ringo Ranger,
diamond F23H, dengan mengklaim mencapai gain 7db.
Pembalik Phase
Tapi Jika anda penggemar Antenna VHF vertikal coba rasakan antenna VHF collinear Sigma-4
tuk 2M dengan antenna terkuat vertikal lainnya.
Untuk saya antenna Vertikal collinear Sigma4 ini sangat memuaskan pancaran maupun Risipnya.
dengan tinggi 2-5/8 Lambda.
1. Siapkan Antenna VHF 2 mtr. (5/8 lamda), yang sudah di seting di Frek kerja 2 Meter.
3. Siapkan PVC 1″ 11cm. + 2 dop 1″.
4. Kawat email 1,5mm .
5. Pasang 2 Konektor pada dop PVC, atas untuk Female, bawah tuk Male.
6. Lilit Kawat email Untuk :
– 27Mhz. 11 Lilit. spasi 0,5cm. bisa kurang lebih
– 11 Mhz 28 Lilit. ( rapat ) bisa kurang lebih
– 7 mhz 58 Lilit. ( rapat ) bisa kurang lebih
7. Biarkan untuk Output ( Female) hanya terpasang Iner nya saja. (+). untuk tersambung ke
antena Larsen 2 meter atau digabung.
2. Siapkan Konektor SMA Jack Male & Female.
Sample
Ket, Jika menggunakan kawat yang tepat akan didapat swr rendah, jika hasilnya SWR masih
tinggi, bisa menggunakan Capasitor atau lilitan tambahan dari trap iner ke ground sebanyak 3 – 5
lilitan, dicari impendanasi yang menunjukan 50 Ohm atau swr terendah.
Pastikan Gater antenna mendapatkan Ground Bodi kendaraan, usahakan sependek mungkin
penggunaan kabel Groundnya. ( Ini banyak yg menjadi penyebab swr tidak didapat yang
terendah),
Untuk Antenna HF ini saya anggap mutlak.
Jika ingin menggunakan Gater Magnet, agar didapat swr rendahbisa menggunakan MAT50
buatan Diamond yang bekerja dari 7-50 MHz
TYPE 1/4 WAVELENGTH
Penjelsasan : Panjang kawat Coil 1/2 Lambda atau kelipatannya tidak menambah Dbgain, tapi
hanya merubah polarisasi panncaran saja
Gambar :
MEMBUAT ANTENA 3 X 5/8 wave ALA DIAMOUNT
F23 – 144mhz
Antenna Diamont F23H, menggunakan bahan kuningan yang dibungkus FiberGlass, karena sulit
mencari pipa fiberglass, kit abuat langsung dengan Pipa Alumunium,
Lihat gambardibawah ini, hanya untuk panjang Whip nya penggunakan Pipa Alumunium,
sebagai pengganti kawat kuningan, dan lilitan phasenya menggunakan kawat tembaga, detail
gambar dibawah ini,
Penguatan Pancaran 7,8db.
*Pada Praktiknya, ada perubahan untuk ajust macth nya, jadi siapkan beberapa Capasitor untuk
membuat SWR sesuai keinginan kita, jika sudah mendapat VSWR 1,3:1 atau 1,2:1 boleh
dianggap cukup. yg penting usahakan impendasinya mencapai mendekati 50 Ohm. ini yang
disebut dasarnya macthing antenna.
NB. Konsepnya adalah Panjang kawat sepenang 1/2 Lambda.
RINGO RANGER VHF
HF ANTENNAS
KONSEP SHORT VERTIKAL ANTENNA
Antenna Window multiband Ruang terbatas
DIPOLE 80M-40M
Trap coil
Jika menginginkan menjadi 80m coil trap dibuat menjadi 160Lilit dengan kawat sama.
http://antenna332.blogspot.co.id/
CALCULATOR ANTENNA BAZOOKA
MEMBUAT BALUN ( BALAN UNBALAN )
Gunanya Balun sebagai penyeimbang atau sebagai transfomator Impedansi,
misalnya Balun 1:1 50 Ohm, kenapa harus pakai balun? sedangkan antena
Rotari atau Dipole sudah Macthing? Penjelasanya adalah antena Dipole sudah
balan atau seimbang, sedangkan Coaxial tidak balan ( Unbalan) agar selaras
diperlukanlah balun 1:1 yang sesuai keluaran ouput radio yaitu 50 ohm, lain lagi
dengan Balun yang berfungsi sebagai transformator impedansi. contahnya balun
4:1 (200 : 50 ) ohm atau 9:1 ( 450:50) ohm, karena antena pada feed pointnya
terdapat 200 ohm, agar sesuai dengan output radio yang membutuhkan 50 Ohm
maka diperlukannya balun 4:1 ( 200:50), Pengarah banyak direktor ( 2 M yagi )
biasanya impedansinya 200 ohm, alternatif lain ya menggunakan Gamma
Macthing, sama fungsinya.
Balun 9:1 untuk Wire antena, atau juga untuk membuat antena broadband