Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “Eksternalitas Dan Barang Publik“. Pada makalah ini kami
banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan pengarahan dari
berbagai pihak oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari


sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Ekonomi Publk 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep dan pengertian eksternalitas.................................................................3
B. Faktor-Faktor Penyebab Eksternalitas..............................................................3
C. Eksternalitas Negatif Dan Positif Dalam Produksi Maupun Konsumsi.............5
D. Jenis-jenis Eksternalitas....................................................................................7
E. Kebijakan Publik Dalam Mengatasi Eksternalitas...........................................9
F. Barang Publik Dan Sumber Daya Milik Bersama...........................................10
G. Sumber Daya Milik Bersama..........................................................................11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................................12
B. Saran ..............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

Ekonomi Publk 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai keterkaitan
dengan aktivitas lainnya. Apabila semua keterkaitan antara suatu kegiatan dengan
kegiatan lainnya dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui suatu
sistem, maka keterkaitan antar berbagai aktivitas tersebut tidak menimbulkan
masalah. Akan tetapi banyak pula keterkaitan antar kegiatan yang tidak melalui
mekanisme pasar sehingga timbul berbagai macam masalah. Keterkaitan suatu
kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar adalah apa
yang disebut dengan eksternalitas.
Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping
dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang
menguntungkan maupun yang merugikan. Dalam literatur asing, efek samping
mempunyai istilah seperti :external effects, externalities, neighboorhood effects,
side effects, spillover effects. Efek samping dari suatu kegiatan atau transaksi
ekonomi bisa positif (positive external effects, external economic) maupun negatif
(negative external effects, external diseconomic). Dalam kenyataannya, baik
dampak negatif maupun efek positif bisa terjadi secara bersamaan dan simultan.
Dampak yang menguntungkan misalnya seseorang yang membangun sesuatu
pemandangan yang indah dan bagus pada lokasi tertentu mempunyai dampak
positif bagi orang sekitar yang melewati lokasi tersebut. Sedangkan dampak
negative misalnya polusi udara, air dan suara. Ada juga ekternalitas yang dikenal
sebagai eksternalitas yang berkaitan dengan uang (pecuniary externalities) yang
muncul ketika dampak eksternalitas itu disebabkan oleh meningkatnya harga.
Misalnya, suatu perusahaan didirikan pada lokasi tertentu atau kompleks
perumahan baru dibangun, maka harga tanah tersebut akan melonjak tinggi.

Ekonomi Publk 3
B. Rumusan Masalah
1. Seperti apakah konsep dan pengertian eksternalitas ?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab eksternalitas ?
3. Bagaimana eksternalitas negatif dan positif dalam produksi maupun
konsumsi?
4. Apa saja jenis-jenis eksternalitas ?
5. Bagamana kebijakan publik dalam mengatasi eksternalitas ?
6. Seperti apakah barang publik dan sumber daya milik bersama ?
7. Seperti apakah sumber daya milik bersama ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dan pengertian eksternalitas.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab eksternalitas.
3. Untuk mengetahui eksternalitas negatif dan positif dalam produksi maupun
konsumsi.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis eksternalitas.
5. Untuk mengetahui kebijakan publik dalam mengatasi eksternalitas.
6. Untuk mengetahui barang publik dan sumber daya milik bersama.
7. Untuk mengetahui sumber daya milik bersama.

Ekonomi Publk 4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dan Pengertian Eksternalitas


Bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping dari suatu tindakan pihak
tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang menguntungkan maupun yang
merugikan. Dalam kehidupan sehari-hari, sering terjadi (dan kadang sulit dihindari)
dampak dari tindakan satu atau kelompok orang terhadap kesejahteraan orang di
sekitarnya. Dalam aktivitas kehidupan manusia, khususnya aktivitas ekonomi,
bentuk tindakan manusia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu
aktivitas konsumsi dan aktivitas produksi.

Bila seseorang melakukan aktivitas konsumsi, maka akan terlihat dampak


terhadap orang lain yang disebut dengan eksternalitas. Eksternalitas dari konsumsi
ini dapat berupa hal baik (positif), seperti pakaian tetangga yang wangi dan indah,
masakan tetangga yang berbau harum, maupun hal yang tidak menyenangkan atau
beban (negatif), seperti asap rokok dan sebagainya.

B. Faktor-Faktor Penyebab Eksternalitas


Eksternalitas adalah kerugian atau keuntungan yang diderita atau dinikmati
pelaku ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak tercermin dalam
harga pasar. sedangkan efisiensi pasar adalah suatu keadaan apabila suatu pasar
sudah dapat mengalokasikan seluruh sumber-sumber daya yang pada umumnya
secara efisien. Eksternalitas timbul pada dasarnya karena aktivitas manusia yang
tidak mengikuti prinsip-prinsip ekonomi yang berwawasan lingkungan.

Dalam pandangan ekonomi, eksternalitas dan ketidakefisienan timbul karena


salah satu atau lebih dari prinsip-prinsip alokasi sumber daya yang efisien tidak
terpenuhi. Karakteristik barang atau sumber daya publik, ketidak sempurnaan
pasar, kegagalan pemerintah merupakan keadaan-keadaan dimana unsur hak
pemilikan atau pengusahaan sumber daya (property rights) tidak terpenuhi. Sejauh

Ekonomi Publk 5
semua faktor ini tidak ditangani dengan baik, maka eksternalitas dan ketidak
efisienan ini tidak bisa dihindari.

Kalau ini dibiarkan, maka ini akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan
terhadap ekonomi terutama dalam jangka panjang. Bagaimana mekanisme
timbulnya eksternalitas dan ketidakefisienan dari alokasi sumber daya sebagai
akibat dari adanya faktor diatas diuraikan satu per satu berikut ini :

1. Keberadaan Barang Publik


Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh
individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang
tersebut. Selanjutnya, barang publik sempurna (pure public good) didefinisikan
sebagai barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama
terhadap seluruh anggota masyarakat.

2. Ketidak Sempurnaan Pasar


Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan didalam
suatu tukar manukar hak-hak kepemilikan (property rights) mampu
mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome). Hal ini bisa terjadi pada pasar yang
tidak sempuna (Inperfect Market) seperti pada kasus monopoli (penjual
tunggal).

3. Kegagalan Pemerintah
Sumber ketidakefisienan atau eksternalitas tidak saja diakibatkan oleh
kegagalan pasar tetapi juga karena kegagalan pemerintah (government failure).
Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan karena kepentingan pemerintah
sendiri atau kelompok tertentu (interest groups) yang tidak mendorong
efisiensi. Kelompok tertentu ini memanfaatkan pemerintah untuk mencari
keuntungan (rent seeking) melalui proses politik.

Ekonomi Publk 6
C. Eksternalitas Negatif Dan Positif Dalam Produksi Maupun Konsumsi
Pengertian eksternalitas negatif lebih kurang adalah efek samping yang negatif
dari suatu tindakan dari pelaku ekonomi (katakanlah suatu perusahaan) yang di
derita oleh pihak yang tidak terlibat dalam tindakan ekonomi tersebut (bystander).
Misalnya pada umumnya pabrik akan mengeluarkan asap. Yang secara umum dapat
dikatakan bahwa setiap tindakan ekonomi berpotensi membawa efek samping, yang
permasalahannya hanya pada tingkat gangguannya saja.

Dengan demikian, pelarangan secara total akan menghentikan kegiatan


ekonomi pada sektor usaha ini. dengan adanya efek negatif ini maka biaya tidak
hanya ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan. Total biaya (internal
perusahaan dan eksternal perusahaan) biasa disebut sebagai biaya sosial (social
cost). dengan adanya hal tersebut maka biaya eksternal dapat dibuat menjadi
internal sehingga menjadi biaya perusahaan yang tercantum dalam dokumen
akuntansi. dengan demikian biaya total perusahaan menjadi lebih tinggi dan dengan
sendirinya akan menaikan harga jual produk yang dihasilkan.

Eksternalitas positif adalah dampak yang menguntungkan dari suatu tindakan


yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari
pihak yang diuntungkan. meskipun banyak pasar dimana biaya social melebihi
biaya pribadi, ada pula pasar-pasar yang justru sebaliknya, yakni biaya pribadi para
produsen lebih besar dari biaya sosialnya.di pasar inilah, eksternalitasnya bersifat
positif, dalam arti menguntungan pihak lain (selain produsen dan konsumen).

Contoh yang dapat di kemukakan disini adalah pasar robot industry (robot yang
khusus di rancang untuk melakukan kegiatan atau fungsi tertentu di pabrik-pabrik).
Robot adalah ujung tombak dari kemajuan tekhnologi yang mutakhir. Sebuah
perusahaan yang mampu membuat robot, akan berkesempatan besar menemukan
rancangan-rancangan rekayasa baru yang serba lebih baik. Rancangan ini tidak
hanya akan menguntungkan perusahaan yang bersangkutan, namun juga

Ekonomi Publk 7
masyarakat secara keseluruhan karena pada akhirnya rancangan itu akan menjadi
pengetahuan umum yang bermanfaat.

Eksternalitas dalam konsumsi Sejauh ini, eksternalitas yang telah kita bahas
hanya eksternalitas yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Selain itu masih ada
eksternalitas yang terkandung dalam kegiatan konsumsi. Konsumsi minuman
beralkohol, misalnya, mengandung eksternalitas negatif jika si peminum lantas
mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk atau setengah mabuk, sehingga
membahayakan pemakai jalan lainnya. Eksternalitas dalam konsumsi ini juga ada
yang bersifat positif.

Contohnya adalah konsumsi pendidikan. Semakin banyak orang yang terdidik,


masyarakat atau pemerintahnya akan diuntungkan. Pemerintah akan lebih mudah
merekrut tenaga-tenaga cakap, sehingga pemerintah lebih mampu menjalankan
fungsinya dalam melayani masyarakat. Solusi swasta terhadap eksternalitas kita
telah menyimak bahwa keberadaan eksternalitas itu dapat mengakibatkan alokasi
sumber daya yang dilakukan oleh pasar menjadi tidak efisien. Namun sejauh ini
kita baru mengulas secara sekilas tentang cara-cara mengatasi eksternalitas
tersebut.

Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah saja yang perlu dan dapat
mengatasi eksternalitas itu, melainkan juga pihak-pihak nonpemerintah, baik itu
pribadi/kelompok maupun perusahaan/organisasi kemasyarakatan. Untuk
mudahnya, kita sebut saja pihak-pihak nonpemerintah tersebut sebagai pihak
“pribadi” atau “swasta”. Pada dasarnya, tujuan yang hendak dicapai oleh
pemerintah maupun pihak swasta (perorangan dan kelompok), berkenaan dengan
penanggulangan eksternalitas itu sama saja, yakni untuk mendorong alokasi sumber
daya agar mendekati kondisi yang optimum secara sosial. Pada bagian pembahasan
berikut kita akan menelaah solusi-solusi atau upaya-upaya yang dilakukan oleh
pribadi atau swasta (private solutions) dalam mengatasi persoalan eksternalitas.

Ekonomi Publk 8
D. Jenis-Jenis Eksternalitas
Efisiensi alokasi sumber daya dan distribusi konsumsi dalam ekonomi pasar
dengan kompetisi bebas dan sempurna bisa terganggu, jika aktivitas dan tindakan
individu pelaku ekonomi baik produsen maupun konsumen mempunyai dampak
(externality) baik terhadap mereka sendiri maupun terhadap pihak lain.
Eksternalitas itu dapat terjadi dari empat interaksi ekonomi berikut ini:

1. Dampak Suatu Produsen Terhadap Produsen Lain


Suatu kegiatan produksi dikatakan mempunyai dampak eksternal terhadap
produsen lain jika kegiatannya itu mengakibatkan terjadinya perubahan atau
penggeseran fungsi produksi dari produsen lain. Dampak atau efek yang
termasuk dalam kategori ini meliputi biaya pemurnian atau pembersihan air
yang dipakai (eater intake clen-up costs) oleh produsen hilir (downstream
producers) yang menghadapi pencemaran air (water polution) yang diakibatkan
oleh produsen hulu (upstream producers). Hal ini terjadi ketika produsen hilir
membutuhkan air bersih untuk proses produksinya.

Dampak kategori ini bisa dipahami lebih jauh dengan contoh lain berikut
ini. Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah
residu produk sisa yang beracun dan masuk ke aliran sungai, danau, atau
semacamnya, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan
produsen lain yakni para penangkap ikan (nelayan). Dalam hal ini, kegiatan
produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain
(ikan) atau nelayan, dan inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan
produksi terhadap produksi komoditi lain.

2. Dampak Produsen Terhadap Konsumen


Suatu produsen dikatakan mempunyai ekternal efek terhadap konsumen,
jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumahtangga
(konsumen). Dampak atau efek samping yang sangat populer dari kategori
kedua yang populer adalah pencemaran atau polusi. Kategori ini meliputi polusi

Ekonomi Publk 9
suara (noise), berkurangnya fasilitas daya tarik alam (amenity) karena
pertambangan, bahaya radiasi dari stasiun pembangkit (polusi udara) serta
polusi air, yang semuanya mempengaruhi kenyamanan konsumen atau
masyarakat luas.

Dalam hal ini, suatu agen ekonomi (perusahaan-produsen) yang


menghasilkan limbah (wasteproducts) ke udara atau ke aliran sungai
mempengaruhi pihak dan agen lain yang memanfaatkan sumber daya alam
tersebut dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap
pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi
udara.

3. Dampak Konsumen Terhadap Konsumen Lain


Dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika aktivitas
seseorang atau kelompok tertentu mempengaruhi atau menggangu fungsi
utilitas konsumen yang lain. Konsumen seorang individu bisa dipengaruhi tidak
hanya oleh efek samping dari kegiatan produksi tetapi juga oleh konsumsi oleh
individu yang lain. Dampak atau efek dari kegiatan suatu seorang konsumen
yang lain dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, bisingnya suara alat
pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga,
asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan sebagainya.

4. Dampak Konsumen Terhadap Produsen


Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen
mengganggu fungsi produksi suatu produsen atau kelompok produsen tertentu.
Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumahtangga terbuang ke aliran
sungai dan mencemarinya sehingga menganggu perusahaan tertentu yang
memanfaatkan air baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang memanfaatkan
air bersih.

Ekonomi Publk 10
E. Kebijakan Publik Dalam Mengatasi Eksternalitas
Setiap kali eksternalitas muncul sehingga mengakibatkan alokasi sumber daya
yang dilakukan pasar tidak efisien, pemerintah dalam melakukan salah satu dari dua
pilihan tindakan yang ada. Pilihan pertama adalah menerapkan kebijakan-kebijakan
atau pendekatan komando dan kontrol (command-and-control policies), atau
menerapkan kebijakan-kebijakan berdasarkan pendekatan pasar (market-base
policies). Bagi para ekonom, pilihan kedua lebih baik, karena kebijakan
berdasarkan pendekatan pasar akan mendorong para pembuat keputusan di pasar
swasta, untuk secara sukarela memilih mengatasi masalahnya sendiri.

Regulasi Pemerintah dapat mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau


mewajibkan perilaku tertentu dari pihak-pihak tertentu. Sebagai contoh, untuk
mengatasi kebiasaan membuang limbah beracun ke sungai, yang biaya sosialnya
jauh lebih besar dari pada keuntungan pihak-pihak yang melakukannya, pemerintah
dapat menyatakannya sebagai tindakan kriminal dan akan mengadili serta
menghukum pelakunya. Dalam kasus ini pemerintah menggunakan regulasi atau
pendekatan komando dan kontrol untuk melenyapkan eksternalitas tadi. Namun
kasus-kasus polusi umumnya tidak sesederhanana itu.

Tuntutan para pecinta lingkungan untuk menghapuskan segala bentuk polusi,


sesungguhnya tidak mungkin terpenuhi, karana polusi merupakan efek sampingan
tak terelakkan dari kegiatan produksi industri. Contoh yang sederhana, semua
kendaraan bemotor sesungguhnya mengeluarkan polusi. Jika polusi ini hendak
dihapus sepenuhnya, maka segala bentuk kendaraan bermotor harus dilarang oleh
pemerintah, dan hal ini tidak mungkin dilakukan. Jadi, yang harus diupayakan
bukan penghapusan polusi secara total, melainkan pembatasan polusi hingga
ambang tertentu, sehingga tidak terlalu merusak lingkungan namun tidak juga
menghalangi kegiatan produksi.

Untuk menentukan ambang aman tersebut, kita harus menghitung segala


untung ruginya secara cermat. Pajak Pigovian dan Subsidi Selain menerapkan

Ekonomi Publk 11
regulasi, untuk mengatasi eksternalitas, pemerintah juga dapat menerapkan
kebijakan-kebijakan yang didasarkan pada pendekatan pasar, yang dapat
memadukan insentif pribadi/swasta dengan efisiensi sosial. Sebagai contoh, seperti
telah disinggung diatas pemerintah dapat menginternalisasikan eksternalitas
dengan menggunakan pajak terhadap kegiatan-kegiatan yang menimbulkan
eksternalitas negatif, dan sebaliknya memberi subsidi untuk kegiatan-kegiatan yang
memunculkan eksternalitas positif.

Pajak yang khusus diterapkan untuk mengoreksi dampak dari suatu


eksternalitas negatif lazim disebut sebagai Pajak Pigovian (Pigovian tax),
mengambil nama ekonom pertama yang merumuskan dan menganjurkannya, yakni
Arthur Pigou. Para ekonom umumnya lebih menyukai pajak Pigovian dari pada
regulasi sebagai cara untuk mengendalikan polusi, karena biaya penerapan pajak
itu lebih murah bagi masyarakat secara keseluruhan.

F. Barang Publik Dan Sumber Daya Milik Bersama


Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh
individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut.
Selanjutnya, barang publik sempurna (pure public good) didefinisikan sebagai
barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama terhadap
seluruh anggota masyarakat. Adapun Jenis-Jenis Barang Adalah Sebagai Berikut:
1. Barang Pribadi/Swasta (private goods) Yakni barang-barang yang memiliki
sifat ekskludabilitas dan sifat bersaingan.
2. Barang Publik (public goods) Yakni barang-barang yang tidak memiliki sifat
ekskludabilitas maupun sifat sifat persaingan.
3. Sumber daya milik bersama (common resources) Yakni barang-barang yang
tidak memiliki sifat ekskludabilitas, namun memiliki sifat persaingan.
4. Ada pula barang yang memiliki ekskludabilitas, namun tidak memiliki sifat
persaingan. Barang seperti ini hanya muncul dalam situasi “monopoli alamiah”
(natural monopoly).

Ekonomi Publk 12
G. Sumber Daya Milik Bersama
Sumber daya bersama–SDB (common resources) atau akses terbuka terhadap
sumber daya tertentu ini tidak jauh berbeda dengan keberadaan barang publik
diatas. Sumber-sumber daya milik bersama, sama halnya dengan barang-barang
publik, tidak ekskludabel. Sumber-sumber daya ini terbuka bagi siapa saja yang
ingin memanfaatkannya, dan Cuma-Cuma. Namun tidak seperti barang publik,
sumber daya milik bersama memiliki sifat bersaingan. Pemanfaatannya oleh
seseorang, akan mengurangi peluang bagi orang lain untuk melakukan hal yang
sama.

Jadi, keberadaan sumber daya milik bersama ini, pemerintah juga perlu
mempertimbangkan seberapa banyak pemanfaatannya yang efisien. Contoh klasik
tentang bagaimana eksternalitas terjadi pada kasus SDB ini adalah seperti yang
diperkenalkan oleh Hardin yang dikenal dengan istilah Tragedi Barang Umum
(the Tragedy of the Commons). Pentingnya hak kepemilikan (property right) Salah
satu bentuk kebijakan teknologi yang paling banyak didukung oleh para ekonom
adalah kebijakan perlindungan hak cipta. Hukum paten melindungi hak eksklusif
para pencipta atau penemu untuk memanfaatkan sendiri penemuannya, selama
jangka waktu tertentu (setelah itu penemuannya dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat luas).

Ekonomi Publk 13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketika suatu transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung
memengaruhi pihak ketiga, efek ini disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas negatif
seperti polusi, menyebabkan jumlah optimal secara sosial dalam pasar kurang dari
jumlah keseimbangannya. Eksternalitas positif, seperti imbas teknologi,
menyebabkan jumlah optimal secara sosial lebih dari jumlah keseimbanganya.
Pihak-pihak yang terkena efek dari eksternalitas dapat menyelesaikan masalah
mereka sendiri. Sebagai contoh ketika suatu bisnis menghasilkan eksternalitas bagi
bisnis lain keduanya dapat menginternalisasikan eksternalitas itu dengan cara
merger.

Alternatifnya pihak pihak yang berkepentingan dapat mengatasi masalah itu


dengan mengalokasikan kontrak. Menurut teori macoase, jika orang-orang dapat
melakukan tawar menawar tanpa memakan biaya, maka mereka selau dapat
mencapai kesepakatan yang dapat mengalokasikan sumber daya dengan efisien.
Akan tetapi pada banyak kasus, mencapai sesuatu kesempatan antara banyak pihak
berkepentingan sulit terjadi, sehingga trorema coase tidak berlaku. Ketika pihak-
pihak swasta tidak mampu menangani efek-efek eksternal, seperti polusi,
pemerintahan membantu dengan ikut campur.

Kadang-kadang pemerintah menghindari dilakukannya kegiatan-kegiatan yang


tidak efisien dari segi sosial dengan melarang perilaku-perilaku tertentu. Pada
kesempatan yang lain, pemerintah menginternalisasikan eksternalitas dengan
menerapkan pajak Pigovian suatu kebijakan Publik yang lain adalah mengeluarkan
izin. Sebagai contoh, pemerintah dapat melindungi lingkungan dengan
mengeluarkan sejumlah terbatas izin berpolusi. Hasil akhir dari kebijakan ini
hampir sama dengan penerapan pajak Pigovian terhdap para polusi.

Ekonomi Publk 14
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan masih jauh dari kata sempurna, Kami
mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk sempurnakan isi makalah
ini.

Ekonomi Publk 15
DAFTAR PUSTAKA

Noor, Henry Faizal. 2015. Ekonomi Publik. Edisi kedua, Indeks: jakarta
Mangkoesoebroto, Guritno. 2010. Ekonomi Publik. Edisi Ketiga, BPFE:
Yogyakarta
Najiyahnana. 2015. Eksternalitas Dan Barang Publik.
http://najiyahnana.blogspot.co.id/2015/10/eksternalitas-dan-barang-publik.html
(Diakses Pada 25 Oktober 2017)

Ekonomi Publk 16

Anda mungkin juga menyukai