PENDAHULUAN
IV. Membangun Sistem Survailen Kesehatan Gigi dan Mulut Dalam Suatu
Negara
Pada tahun 1999, survey yang dilakukan oleh ASTDD menemukan bahwa
hanya sekitar 19% dari 43 responden negara yang melaporkan mempunyai sistem
survailen kesehatan rongga mulut. Jumlah ini mungkin akan lebih rendah lagi jika
survey yang dilakukan membutuhkan beberapa atribut dari sistem survailen.
Sekarang ini, semua program negara yang melakukan kegiatan survailen
menggunakan data yang sudah ada. Salah satu contohnya, BRFSS memiliki data
mengenai kesehatan gigi dan ulut pada tahun 1999, 2002 dan 2004. Adanya
kepemimpinan, kapasitas analitik, infrastruktur, dan partner kerja sangat dibutuhkan
dalam menggunakan data yang telah dikumpulkan dan dapat membangun sistem
survailen yang komprehensif. Sisitem ini akan dibangun berdasarkan indikator
NOHSSS dan dengan peningkatan kapasitas, sistem dapat mengumpulkan data
komunitas. Interval waktu dalam mengmpulkan indikator kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan beberapa indikator, termasuk mengenai pembiayaan dan sumber
program lainnya. Interval kumpulan data memiliki kisaran waktu setiap lima tahun.
Negara dapat mengambil data dari departemen kesehatan dan organisasi sejenis yang
berhubungan dengan kesehatan.
Dalam merencanakan sisitem survailen, terdapat beberapa komponen yang
harus diperhatikan, yakni latar belakang mengapa dilakukannya sistem survailen,
tujuan serta manfaat yang ingin dicapai, mengidentifikasi keadaan berupa indikator
yang harus diperhatikan, identifikasi sumber daya manusia yang akan diturunkan,
serta faktor-faktor lainnya yang berperan demi suksesnya sistem ini.