Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Penyebaran penyakit sekarang ini berkembang secara cepat dan semakin


meluas. Kekhawatiran pun semakin meningkat terkait besarnya ancaman dari bahaya
berbagai penyakit dan konsekuensinya yang diterima bila terus membiarkannya
berlarut-larut. Oleh karena itu, negara-negara perlu pengembangan secara
menyeluruh dari berbagai sektor terkait rancangan dalam menghadapi bahaya
penyakit ini, terutama dari segi pengumpulan informasi atau data mengenai jenis,
penyebaran,yang nantinya diperlukan dalam rancangan program yang akan
diefektifkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satu penyakit yang juga menjadi tantangan bagi negara-negara saat ini
adalah mengenai kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang semakin lama semakin
meningkat. Untuk itu diperlukan peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat yang perlu diselenggarakan dengan memberikan pelayanan kesehatan
sebaik-baiknya. Dan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah
mengenai frekuensi, penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
timbulnya penyakit serta penyebarannya di masyarakat.
Dilihat Dari ilmu kesehatan masyarakat, kegiatan yang bertujuan untuk
mempelajari masalah seputar frekuensi, penyebaran dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya , termasuk dalam cabang ilmu epidemiologi. Pada saat ini
epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Ilmu epidemiologi ini terbagi dua, yakni epidemiologi deskriptif
dan epidemiologi analitik. Epidemiologi deskriptif hanya mempelajari tentang
frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan saja, tanpa memandang perlu
mencarikan jawaban terhadap faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi frekuensi,
penyebaran atau timbulnya masalah kesehatan tersebut. Sedangkan epidemiologi
analitik mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinyafrekuensi,
penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan.
Pada makalah ini, akan menjelaskan mengenai epidemiologi deskriptif, yang
umumnya digunakan oleh negara-negara dalam mencari tahu dan mengumpulkan
data mengenai masalah-masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat,
khususnya mengenai kesehatan rongga mulut. Salah satunya adalah survailen
epidemiologi yang merupakan suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan
dan dilakukan secara terus-menerus. Metode ini penting untuk diterapkan oleh suatu
negara, yang nantinya bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan
masyarakatnya, meramalkan terjadinya wabah, penentuan prioritas perawatan dan
melihat serat mengevaluasi seberapa jauh dan efektif jangkauan pelayanan kesehatan
yang telah tersedia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi Sistem Survailen


Dalam bidang kesehatan masyarakat, survailen merupakan pengumpulan
secara sistematis, analisis dan interpretasi mengenai hasil dari suatu data yang
bersifat spesifik yang dimanfaatkan sebagai data untuk perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi dalam praktek kesehatan masyarakat. Sedangkan sistem survailen
memberikan kapasitas fungsional untuk pengumpulan data dan analisa sebagaimana
pemisahan waktu selama pengambilan informasi dari orang-orang yang dapat
dicegah dengan efektif dan kontrol aktivitas. Survey memerlukan perlakuan dan
usaha survailen. Walaupun mereka berhubungan, namun dalam hal aktivitas mereka
berbeda. Survey mengukur sampel dari suatu populasi (anak-anak, orang dewasa dan
individu tertentu) melalui pengukuran klinis atau penggunaan kuesioner. Survey
dapat memberikan estimasi dari suatu populasi dalam waktu tertentu. Adanya
kebutuhan perlakuan merupakan proses dalam mengidentifikasi luasnya dan tipe
masalah yang ada dan berpotensi dalam suatu komunitas, mengidentifikasi sistem
yang sudah ada, dan mengidentifikasi hasil dari pelayanan yang sudah ada.

II. Sistem Survailen Kesehatan Masyarakat


Sistem survailen memberikan informasi yang diperlukan oleh pembuat
keputusan dalam bidang kesehatan masyarakat. Sistem survailen kesehatan
masyarakat yang bersifat komprehensif secara rutin telah mengumpulkan data
berdasarkan keadaan kesehatan, faktor-faktor resiko dan strategi intervensi untuk
seluruh populasi atau suatu sampel. Sistem ini dapat berdasarkan hubungan dari data-
data yang ada dan kumpulan informasi tambahan. Sistem survailens bukan hanya
suatu sistem pengumpulan data, tetapi meliputi hubungan antar waktu penemuan
untuk memulai dan mengevaluasi pengukuran kesehatan masyarakat dalam
mencegah dan mengontrol penyakit dan kondisi. Data dari sistem survailen
kesehatan masyarakat ini dapat dimanfaatkan sebagai petunjuk awal bagi kegiatan
kesehatan masyarakat, mengukur keadaan penyakit, termasuk mengenai perubaha
yang berhubungan dalam hal faktor-faktor yang berpengaruh, populasi dengan resiko
tinggi, dan perhatian kesehatan yang bersifat darurat. Selain itu, dapat memonitor
keadaan atau perjalanan penyakit, sebagai awal perencana, pelaksana dan evaluasi
dalam suatu program, dapat mengembangkan dan mengevaluasi kebijakan publik,
mendeteksi adanya perubahan dalam praktek-prakte kesehatan dan apa efek yang
terjadi, dapat menjelaskan sumber dari penyakit dan lain sebagainya.
Sistem survailen kesehatan masyarakat harus dapat membagi data-data yang
ada dan membedakannya sehingga pengambil keputusan dapat mengerti implikasi
dari informasi yang didapatkan.Peserta dari data dapat berupa praktisi kesehatan
masyarakat, penyedia jasa kesehatan, anggota komunitas yang terkait, anggota
organisasi, pembuat kebijaan, dan masyarakat biasa.
Sistem survailen kesehatan masyarakat memiliki beberapa karakterikstik,
yakni simplicity yang artinya sistem ini sangat sederhana baik dalam hal struktur
maupun dalam pengoperasiannya, flexibility yang artinya sistem memilki
kemampuan dalam beradaptasi terhadap kebutuhan perubahan informasi atau kondisi
operasional dengan keperluan penambhan waktu, dan penggunaan format data yang
standar yang dapat diintegrasikan dengan sistem lainnya. Kualitas data yang
digunkan sistem valid dan lengkap, dapat diterima, dan sistem dapat menjelaskan
secara akurat mengenai keadaan kesehatan yang berhubungan terhadap distribusi
dalam suatu populasi, baik dalam hal tempat, orang dan waktu. Sistem ini dapat
mengidentifikasi kasus dengan proporsi yang sangat tinggi dan memonitor terjadinya
perubahan dalam sejumlah kasus.

III. National Oral Health Surveillance System


National Oral Health Surveillance System (NOHSS), terbentuk melalui usaha
penggabungan antara Association of State and Territorial Dental Directors (ASTDD)
dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang didesain untuk
membantu dalam memonitor program penyakit rongga mulut, pelayanan sistem
kesehatan gigi dan mulut, dan status fluoridasi air masyarakat dalam suatu negara
dan tingkat nasional. NOHSS mencakupkan sebanyak delapan dasar indikator
survailen kesehatan gigi dan mulut, yang dilaporkan dalam tingkat nagara, yakni
kunjungan ke dokter gigi, pembersihan gigi, kehilangan seluruh gigi-geligi, status
fluoridasi, pengalaman terjadinya karies, karies yang tidak dirawat, sealant pada gigi
dan kanker mulut atau faring. Semua indikator ini akan dikembangkan di masa
depan, tergantung dari sumber data dan kapasitas survailen yang tersedia dari
sebagian besar negara.

IV. Membangun Sistem Survailen Kesehatan Gigi dan Mulut Dalam Suatu
Negara
Pada tahun 1999, survey yang dilakukan oleh ASTDD menemukan bahwa
hanya sekitar 19% dari 43 responden negara yang melaporkan mempunyai sistem
survailen kesehatan rongga mulut. Jumlah ini mungkin akan lebih rendah lagi jika
survey yang dilakukan membutuhkan beberapa atribut dari sistem survailen.
Sekarang ini, semua program negara yang melakukan kegiatan survailen
menggunakan data yang sudah ada. Salah satu contohnya, BRFSS memiliki data
mengenai kesehatan gigi dan ulut pada tahun 1999, 2002 dan 2004. Adanya
kepemimpinan, kapasitas analitik, infrastruktur, dan partner kerja sangat dibutuhkan
dalam menggunakan data yang telah dikumpulkan dan dapat membangun sistem
survailen yang komprehensif. Sisitem ini akan dibangun berdasarkan indikator
NOHSSS dan dengan peningkatan kapasitas, sistem dapat mengumpulkan data
komunitas. Interval waktu dalam mengmpulkan indikator kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan beberapa indikator, termasuk mengenai pembiayaan dan sumber
program lainnya. Interval kumpulan data memiliki kisaran waktu setiap lima tahun.
Negara dapat mengambil data dari departemen kesehatan dan organisasi sejenis yang
berhubungan dengan kesehatan.
Dalam merencanakan sisitem survailen, terdapat beberapa komponen yang
harus diperhatikan, yakni latar belakang mengapa dilakukannya sistem survailen,
tujuan serta manfaat yang ingin dicapai, mengidentifikasi keadaan berupa indikator
yang harus diperhatikan, identifikasi sumber daya manusia yang akan diturunkan,
serta faktor-faktor lainnya yang berperan demi suksesnya sistem ini.

V. Evaluasi Sistem Survailen Kesehatan Gigi dan Mulut


Tujuan dalam mengevaluasi sistem ini adalah untuk meyakinkan bahwa
masalah kesehatan masyarakat dapat dimonitor secara efisien dan efektif. Evaluasi
ini memfokuskan terhadap bagaimana operasi dari sistem tersebut dalam mencaai
tujuan dan manfaat apa saja yang telah dicapai. Sisitem ini harus dievaluasi secara
periodik atau berkala, dan evaluasi harus meliputi rekomendasi untuk memperbaki
kualitas, efisiensi dan manfaat dari sistem itu sendiri.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah mempublikasikan
Updated Guidelines for Evaluating Public Health Surveillance Systems . Dalam
hal ini, evaluasi system survailen kesehatan masyarakat harus meliputi simplicity,
flexibility, quality, representativeness, timelines, stability, sensitivity dan predictive
value positif. Evluasi system ini juga harus focus terhadap tujuan awal dari system
itu sendiri.
BAB III
PENUTUP

Sistem survailen kesehatan masyarakat merupakan suatu system yang


diadopsi oleh suatu Negara yang bertujuan untuk mengetahui keadaan kesehatan
masyarakatnya, masalah yang timbul dan sedang berkembang, dan efektifitas
pelayanan keseahatan yang sudah diberikan. Dalam penggunaan system ini
diharapkan negara lebih mudah dan efektif dalam mengembangkan pelayanan
kesehatan dan lebih cepat tanggap dalam mengatasi masalah penyakit yang timbul
sehingga dapat mengantisipasi terjadinya wabah yang dapat membahayakan
masyarakat dan negara.

Anda mungkin juga menyukai