Anda di halaman 1dari 56

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN

PUSKESMAS LEMPAKE
PERIODE JANUARI– DESEMBER 2018

Disusun Oleh :
Atika Cahyani Putri 1710029044
Dwiki Fitrandy Rezy Rizaly 1710029050
Rosdiana 1710029052

Pembimbing:
Dr. Krispinus Duma, SKM, M.Kes
dr. Misbahuddin Hasan
dr. Zulhijrian Noor

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat
Ilmu Kedokteran Komunitas
Puskesmas Lempake / Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman Samarinda
Maret
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laboratorium
Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai Upaya Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Lempake Periode Januari–Desember2018.
Kami menyadari bahwa keberhasilan penyusunan tugas ini tidak lepas dari
bantuan dari berbagai pihak.Pada kesempatan ini kami menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr.Krispinus Duma, SKM, M.Kes,sebagai Kepala Laboratorium Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman,danpembimbing selama belajar di Laboratarium Ilmu
Kesehatan Masyarakat.
2. dr. Misbahuddin Hasan dan dr. Zulhijrian Noor, sebagai pembimbing kami di
Puskesmas Lempake.
3. Seluruh dokter pengajar di Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
telah mengajarkan ilmunya dan memberikan masukan kepada penyusun.
4. Seluruh staf Puskesmas Lempake yang telah menerima kami di Puskesmas
Lempake dalam rangka kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.
5. Rekan sejawat dokter muda angkatan 2017 yang telah bersedia memberikan
saran kepada penulis.
Akhir kata, ”Tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, kami membuka
diri untuk berbagai saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki laporan
ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Samarinda, Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Tujuan .......................................................................................................2
BAB 2PROFIL PUSKESMAS LEMPAKE ....................................................4
2.1 Gambaran Umum .....................................................................................4
2.2 Visi, Misi, dan Motto Pelayanan ..............................................................5
2.3 Data Demografi dan Geografi ..................................................................6
2.4 Jumlah Tenaga Kerja Puskesmas Lempake .............................................16
2.5 Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Lempake ...................20
2.6 Upaya Kesehatan Esensial........................................................................24
2.7 Upaya Kesehatan Pengembangan ...........................................................29
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................33
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................34

iii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2017 & 2018 ........6
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Umur Tahun 2017& 2018 .......................7
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2018 .............7
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Agama Tahun 2018 ................................8
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2018 ...............8
Tabel 2.6 Data Wilayah & Fasilitas Kesehatan ..................................................15
Tabel 2.7 Jumlah Tenaga Kerja Puskesmas Lempake ........................................16
Tabel 2.8 Peran Serta Masyarakat .......................................................................17
Tabel 2.9 Distribusi Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja ...............22
Tabel 2.10 Daftar Posyandu Balita Tahun 2018 .................................................22
Tabel 2.11 Daftar Posyandu Lansia Tahun 2018 ................................................23
Tabel 2.12 Program Pelayanan Promosi Kesehatan ...........................................22
Tabel 2.13 Realisasi Kegiatan UPK Kesehatan Lingkungan ..............................25
Tabel 2.14 Program Pelayanan KIA & KB .........................................................26
Tabel 2.15 Realisasi Kegiatan UPK Perbaikan Gizi Masyarakat .......................27
Tabel 2.16 Upaya Pencegahan & Pemberantasan Penyakit ................................27
Tabel 2.18 Tenaga Kesehatan & Fasilitas Kesehatan Jiwa .................................28
Tabel 2.19 Realisasi Kegiatan UPK Kesehatan Jiwa ..........................................28
Tabel 2.20 Laporan Kunjungan Program Gigi & Mulut .....................................28
Tabel 2.21 Laporan Kunjungan Program Kesehatan Mata .................................29
Tabel 2.22 Program Pelayanan Kesehatan Lansia ..............................................29
Tabel 2.23 Program Pelayanan Kesehatan Olahraga ..........................................30
Tabel 2.24 Program Pelayanan Kesehatan Kerja ................................................30
Tabel 2.25 Indikator Upaya Kesehatan Perseorangan ........................................31

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Lempake .................................... 10
Gambar 2.2 Peta Kelurahan Lempake ............................................................. 11
Gambar 2.3 Gedung Utama Puskesmas Lempake (luar) ................................. 12
Gambar 2.4 Gedung Utama Puskesmas Lempake (dalam) .............................. 12
Gambar 2.5 Ruang Rawat Inap Puskesmas Lempake ...................................... 13
Gambar 2.6 Gedung UGD Puskesmas Lempake (luar) ................................... 13
Gambar 2.7 Gedung UGD Puskesmas Lempake (dalam) ................................ 14
Gambar 2.8 Ruang Bersalin Puskesmas Lempake........................................... 14

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama serta, Jaringan pelayanan
Puskesmas dan Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas bahwa puskesmas memiliki tugas untuk melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam upaya puskesmas memberikan pelayananan kesehatan kepada
masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan
dan dituangkan dalam suatu sistem. Dalam Permenkes RI No. 75 tahun 2014,
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas memiliki tujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat, memiliki derajat kesehatan
yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan
kemampuan penyelenggaraan.Berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya,
PuskesmasLempakedikategorikandalampuskesmaskawasanperkotaandanberdasark
ankemampuanpenyelenggaraannya.Puskesmas Lempake dikategorikan sebagai
puskesmas rawat inap karena diberi tambahan sumber daya untuk
menyelenggarakan pelayanan rawat inap.
Pada Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, salah
satu dari enam urusan concurrent (bersama) yang bersifat wajib dan terkait
dengan pelayanan dasar adalah urusan kesehatan. Karena kondisi kemampuan
sumber daya Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia tidak sama dalam

1
melaksanakan ke enam urusan tersebut, maka pelaksanaan urusan tersebut diatur
dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk memastikan ketersediaan
layanan tersebut bagi seluruh warga negara.
Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
tahun 2019 pasal 1 dan 2 menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib menerapkan Standar
Pelayanan Minimal bidangKesehatan.Standar Pelayanan Minimal bidang
Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan
mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara
secaraminimal.
SPM sekurang-kurangnya mempunyai dua fungsi yaitu (i) memfasilitasi
Pemerintah Daerah untuk melakukan pelayanan publik yang tepat bagi
masyarakat dan (ii) sebagai instrumen bagi masyarakat dalam melakukan kontrol
terhadap kinerja pemerintah dalam pelayanan publik bidang kesehatan. Standar
Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar
minimal yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh
setiap warga negara.
Dalam rangka penerapan SPM Bidang Kesehatan disusun Standar Teknis
Penerapan SPM yang menjelaskan langkah operasional pencapaian SPM Bidang
Kesehatan di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai acuan bagi pemerintah
daerah dengan memperhatikan potensi dan kemampuan daerah. SPM juga akan
berfungsi sebagai instrumen untuk memperkuat pelaksanaan Performance Based
Budgeting.
Penerapan SPM bidang kesehatan tidak dapat terpisah dengan
penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) karena sifat saling
melengkapi dan sinergisme.Penekanan SPM bidang kesehatan berfokus pada
pelayanan promotif dan preventif, sementara program JKN berfokus pada
pelayanan kuratif dan rehabilitatif. Sehingga pada penerapan SPM bidang
kesehatan khususnya di kabupaten/kota ada kontribusi pembiayaan dan pelayanan
program JKN.

2
Pada laporan UPK ini kami akan membahas mengenai standar pelayanan
minimal yang telah di jalankan di puskesmas Lempake pada tahun 2018.

1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai profil Puskesmas Lempake,
Samarinda, Kalimantan Timur.
1.2.2 Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai Standar Pelayanan Minimal
(SPM) di Puskesmas Lempake, Samarinda, Kalimantan Timur.

3
BAB 2
PROFIL PUSKESMAS LEMPAKE

2.1 Gambaran Umum


Menurut Permenkes No.75 tahun 2014, Puskesmas Lempake adalah
puskesmas perkotaan yang mempunyai fasilitas rawat inap yang mulai
melaksanakan tugas dan fungsi awalnya pada tahun 1975, dan dalam
perkembangannya selalu berperan aktif dalam pembangunan kesehatan
masyarakat yang berada di wilayah kerjanya, baik yang berupa upaya kesehatan
wajib maupunupaya kesehatan pengembangan.
Aspek penting dalam pembangunan masyarakat sehat salah satunya adalah
sistem informasi kesehatan (SIK) yang baik.SIK diperlukan untuk menjalankan
upaya kesehatan dan memonitoring agar upaya tersebut efektif dan efisien.Oleh
karena itu, data informasi yang akurat, pendataan cermat dan keputusan tepat kini
menjadi suatu kebutuhan. Puskesmas Lempake telah menggunakan sistem
informasi kesehatan daerah (SIKDA) dalam hal registrasi pasien, dimana SIKDA
berisi data set yang diharapkan menjadi sebuah standar pencatatan dan pelaporan
yang dapat terintegrasi dengan baik.
Data penilaian Penjamas tahun 2018 memaparkan, manajemen puskesmas
dinilai berdasarkan: (1) manajemen operasional puskesmas, (2) manajemen alat
dan obat, (3) manajemen uang, (4) manajemen tenaga. Dan sesuai penilaian
masing-masing kelompok tersebut, manajemen Puskesmas Lempake tergolong
cukup. Sebagai penilaian mutu kinerja, yang terdiri dari: (1) kesehatan ibu, anak
dan KB, (2) pelayanan gizi, (3) upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular, (4) pelayanan laboratorium, (5) tingkat kepuasan pasien, Puskesmas
Lempake tergolong sedang.
Menurut karakteristik wilayah kerjanya, PuskesmasLempake dikategorikan
pada puskesmas kawasan perkotaan dikarenakan mempunyai (1) aktivitas lebih
dari 50% penduduknya pada sektor non agraris, terutama industri, perdagangan
dan jasa, (2) memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah,pasar, rumah sakit,
bioskop, atau hotel, (3) lebih dari 90% rumah tangga mempunyai listrik dan/atau
(4) terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan.

4
2.2 Visi, Misi, dan Motto Pelayanan
2.2.1 Visi
Menjadi Puskesmas Berprestasi dengan Pelayanan Paripurna
2.2.2 Misi
1. Mengembangkan sumber daya kesehatan secara professional dan
akuntabel
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berorientasi
pada kepuasan pelanggan
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan melibatkan peran serta
masyarakat
2.2.3 Motto Pelayanan
“Kesehatan Anda Kebanggaan Kami”
2.2.4 Tata Nilai
“PESUT MAHAKAM”
- Profesional
Mengerjakan pekerjaan sesuai standar dan wewenangnya, serta
senantiasa berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara
berkesinambungan
- Resik
Memperhatikan serta memelihara kebersihan dan kerapian baik terhadap
diri sendiri maupun lingkungan kerja
- Bermutu
Melaksanakan setiap pekerjaan dan tindakan sesuai dengan prosedur
mutu yang telah ditetapkan
- Ramah
Menunjukkan sikap sopan santun baik kepada pasien atau pelanggan
maupun kepada sesama rekan kerja
- Akuntabel
Menjalankan pekerjaan dan pelayanan kesehatan sesuai dengan pedoman
dan standar pelayanan yang telah ditetapkan serta terukur dan dapat
dipertanggungjawabkan
- Kerjasama

5
Semua karyawan/ pegawai saling membantu dalam melaksanakan
kegiatan penyelenggaraan puskesmas
- Amanah
Melaksanakan dengan sungguh-sungguh segala sesuatu yang telah
dipercayakan (dititipkan) kepada kita

2.3 Data Demografi dan Geografi


2.3.1 Data Demografi
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Samarinda, jumlah penduduk di
wilayah UPTD Puskesmas Lempake tahun 2018 sebesar 21.194 jiwa dimana
jumlah penduduk perempuan sebanyak 10.221 jiwa (48,22 %) dan penduduk
laki-laki sebanyak 10.973 jiwa (51,78%). Sedangkan jumlah penduduk di
Wilayah Kerja UPTDPuskesmas Lempake menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS) dan UPTD Surveilans adalah sebesar 21.616 jiwa.
Berikut merupakan data kependudukan wilayah kerja Puskesmas Lempake
yang disajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2017& 2018
Jumlah
Kelurahan Total
Laki-Laki Perempuan
Lempake (2017) 8.655 8.155 16.832
Lempake (2018) 10.973 10.221 21.194

Sumber: Data Monografi Kelurahan Lempake Tahun 2017& 2018

Data demografi jumlah penduduk menurut jenis kelamin diharapkan bisa


mempermudah pengolahan data terkait jumlah sasaran yang kemudian dapat
dipergunakan untuk menghitung estimasi atau perkiraan dari masing-masing
program kerja.

6
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2017
Jumlah
No Kelompok Usia
2017
1 0 – 15 tahun 7.230
2 15 – 65 tahun 7.236
3 65 tahun ke atas 2.296
Jumlah 16.832
Sumber: Data Monografi Kelurahan Lempake Tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.2 mengenai jumlah penduduk menurut kelompok umur


kemudian bisa dilakukan pengolahan data sesuai sasaran untuk menghitung
perkiraan pencapaian beberapa program kerja Puskesmas Lempake.

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2017

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Tidak sekolah/TK 1.300


2 SD 2.100
3 SMP 3.670
4 SMA 7.454
5 Akademi (D1-D3) 2.889
6 Sarjana (S1-S2) 2.087
7 Pondok Pesantren 475
8 Madrasah 386
9 PendidikanKeagamaan 135
Jumlah 16.572
Sumber: Data Monografi Kelurahan Lempake Tahun 2017

Data demografi jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan dapat


menggambarkan kemampuan penduduk di Kelurahan Lempake dalam menyaring
informasi yang disampaikan oleh pihak puskesmas dalam rangka peningkatan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.Serta diharapkan dari data
tersebut bisa ditentukan metode yang dapat digunakan agar kegiatan promosi
kesehatan bisa mencapai hasil yang maksimal.

7
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut Tahun 2017
No Uraian Jumlah
1 Islam 12.043
2 Kristen 3.288
3 Katolik 696
4 Hindu 275
5 Buddha 270
Jumlah 16.572
Sumber: Data Monografi Kelurahan Lempake Tahun 2017

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Mata PencaharianTahun 2017


No Uraian Jumlah
a. Karyawan

1) Pegawai Negeri Sipil 1.369


2) TNI/POLRI 654
3) Karyawan Swasta 3.818
b. Wiraswastawan 2.876

c. Pedagang 3.499

d. Tani 2.603

e. Buruh tani 766

f. Pensiunan 112

g. Nelayan 10

h. Pemulung 0

i. Jasa /Tukang 865


Jumlah 16.572
Sumber: Data Monografi Kelurahan Lempake Tahun 2017

Dari tabel 2.5 yang menyajikan data distribusi jumlah penduduk menurut
mata pencaharian, dapat dinilai keadaan sosial dan ekonomi masyarakat di
wilayah kerja Kelurahan Lempake sebagai pertimbangan evaluasi untuk masalah
kesehatan yang dihadapi.

8
2.3.2 Data Geografis
UPTD Puskesmas Lempake merupakan salah satu dari 26 UPTD Puskesmas
yang ada di Kota Samarinda, yang terletak di Kelurahan Lempake, Wilayah
Kecamatan Samarinda Utara. Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Lempake
adalah 3224 Ha/ 32,24 km2 dengan kepadatan penduduk sebanyak 497,6 km2.
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Lempake adalah sebagai berikut.
 Batas Utara : Sungai Siring
 Batas Timur : Tanah Merah, Sungai Siring
 Batas Selatan : Mugirejo, Gunung Lingai
 Batas Barat :Gunung Lingai, Sempaja Utara, dan Sempaja Selatan

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Lempake

9
Gambar 2.2. Peta Kelurahan Lempake

10
Gambar 2.3 GedungUtamaPuskesmasLempake (luar)

Gambar 2.4 Gedung Utama Puskesmas Lempake (dalam)

Di dalam gedung utama Puskesmas Lempake terdapat 10 ruangan yaitu


Ruangan UKM, Ruangan Farmasi, Ruangan Laboratorium, Ruangan Imunisasi,
Ruangan Kesehatan Gigi & Mulut, Ruangan Rekam Medik, Ruangan Kesehatan
Anak, Ruangan Kesehatan Umum, Ruangan KB, Ruangan Kesehatan Ibu dan
Mushola. Selain itu juga terdapat ruangan gudang obat, ruangan menyusui, toilet
dan dapur dilantai dasar dan ruangan administrasi, ruangan pimpinan puskesmas

11
dan ruangan tata usaha di lantai 2. Di gedung lainnya terdapat UGD, ruangan
bersalin, ruangan rawat inap dan 3 rumah dinas pegawai.

Gambar 2.5 Ruang Rawat Inap Puskesmas Lempake

Gambar 2.6 GedungUGDPuskesmasLempake (luar)

12
Gambar 2.7 UGD Puskesmas Lempake (dalam)

Gambar 2.8 Ruang Bersalin Puskesmas Lempake

13
Tabel 2.6 Data Wilayah dan Fasilitas Kesehatan
No. Kelurahan Luas Jarak ke Waktu Jumlah Jumlah Jumlah Sekolah Jumlah Fasilitas
Wilayah Puskesmas Tempuh ke RT KK Pelayanan
Puskesmas Kesehatan

MADRAS
Kelompok

Poskesdes
Posyandu

Posyandu
PONPES
Bermain

lansia
Pustu

balita
SMA
SMP

AH
TK

SD
1 Lempake 3.224 ha 0,1-1km 10-30 menit 48 3641 8 10 9 2 1 1 2 3 1 22 3

14
2.4 Jumlah Tenaga Kerja Puskesmas Lempake
Tabel 2.7 Jumlah Tenaga Kerja Puskesmas Lempake
Jumlah Tenaga
No Jenis Tenaga Jumlah Kekurangan
PNS CPNS PTTB PTTH HONORER
Kepala
1 1 - - - - 1
Puskesmas
2 KaTu Puskesmas 1 - - - - 1
3 Dokter Umum 3 - 6 - 9
4 Dokter Gigi 2 - - - - 2
5 Bidan 7 - 2 6 - 14
6 Perawat 10 - - 8 18
7 Perawat Gigi 1 - - - 1 1
8 Promkes 2 - - - 2 1
9 Nutrisionist 2 - - - 2
10 Kesling 1 - - - - 1 1
11 Apoteker 1 1 - 2 1
12 Asisten Apoteker 1 - - 3 - 4 1
13 Analis 1 - 2 - 3 2
14 Epidemiolog - - - - - 0
15 SPK 3 - - - - 3
Petugas Loket
16 1 - - 2 - 3 2
Rawat Jalan
Administrasi
17 - - 1 1 - 2 1
Rawat Jalan
Administrasi
18 - - - 3 - 3 1
IGD
Cleaning Service
19 - - - 1 - 1 1
Rawat Jalan
Cleaning Service
20 - - - 2 - 2 2
IGD
21 Satpam - - - 1 - 1 1
22 Wakar - - 1 - 1
23 Koki 3 3
24 Laundry 3 3
Sopir Rawat
25 1 1
Jalan
26 Sopir IGD - - 1 1 2
Jumlah 41 4 37 - 82
Sumber: Bagian Kepegawaian UPTD Puskesmas Lempake tahun 2018

Puskesmas Lempake memiliki tenaga kerja yang terdiri dari tenaga


kesahatan dan tenaga non kesehatan.Tenaga kerja Puskesmas Lempake berjumlah

15
82 orang, yang terdiri dari 61 orang tenaga kesehatan dan 21 orang tenaga non
kesehatan. Jumlah tenaga kerja Puskesmas Lempake secara detail tercantum pada
tabel 2.7. Dari data jumlah tenaga kerja tersebut, maka Puskesmas Lempake telah
memenuhi standar ketenagaan puskesmas kawasan perkotaan dengan pelayanan
rawat inap.
Berdasarkan Permenkes No.75 tahun 2014, puskesmas kawasan perkotaan
dengan pelayanan rawat inap wajib mempunyai 31 ketenagaan puskesmas yang
merupakan standar minimal yang diharapkan agar puskesmas dapat terselenggara
dengan baik.
Berikut detail tenaga kerja yang wajib dimiliki puskesmas kawasan
perkotaan, antara lain:
1. 2 orang dokter layanan primer untuk puskesmas rawat inap
2. 1 orang dokter gigi
3. 8 orang perawat
4. 7 orang bidan
5. 2 orang tenaga kesehatan masyarakat
6. 1 orang tenaga kesehatan lingkungan
7. 1 orang ahli teknologi laboratorium medik
8. 2 orang tenaga gizi
9. 2 orang tenaga kefarmasian
10. 3 orang tenaga administrasi
11. 2 orang pekarya

Tabel 2.8 Peran Serta Masyarakat


No. Kelurahan Jumlah Jumlah kader Dukun Tokoh Ket
Posyandu bayi masyarakat
1 Lempake % %
Dilatih

Aktif

Dilatih
Aktif

Dilatih

Aktif
%

23 23 127 100 0 0 0 0 0

16
STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS LEMPAKE
BERDASARKAN PMK 75 TAHUN 2014
TAHUN 2018
Kepala Puskesmas
dr. Misbahuddin Hasan

Kasubag Tata usaha


Wiwin Irma Suryani,
Amd.Kep

UKM DAN KEPERAWATAN KESEHATAN UKP KEFARMASIAAN & JARINGAN PELAYANAN PUSESMAS DAN
MASYARAKAT JENJARING FASILITAS PELAYANAN
LABORATORIUM
Endah E,Amd.Kep KESEHATAN
drg. Muh. Nur Huda
Andi Rahmad,SKM

UKM Pel Pemeriksaan Umum


UKM ESSENSIAL Puskesmas pembantuLempake jaya
PENGEMBANGAN 1.Dr. Fiska Pratiwi
1.Endah E,Amd.Kep
Promkes : Pel Kesehatan Jiwa: Benanga
Pel Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Andi R J,SKM 1. dr. Rita Yuliana 1.Rasdayanti,Amd.Kep
1. drg. Komang Ayu I
Kesehatan UKS : Pel.UKGM : Muara Dalam
1.Hari S P, Amd.Kep 1. Hari S.Amd.KG 1.Wiji Riyanto
Pel Gawat Darurat
Kesehatan Lingkungan : Pel tradisional Puskesmas keliling
1.dr. Johanes
Indrawati,Amd.KL komplementer : Dokter, bidan, perawat, promkes dan gigi
Pel KIA yang bersifat UKM
Pel Gizi Klinis
1. Nyaminah, SST 1.Juni D,Amd.Kep
1. Siti Juminah.Amd.Keb Kelurahan siaga
Pel Kesehatan
2. Endah Novi,AmdKeb Kel.siaga lempake
Olahraga : Pel Persalinan
Pelayanan KB bersifat UKM 1.Andi rahmad,SKM
1. Ernawati R.,Amd.Keb
1.Muhyidin,S.ST .1.Delta,Amd.Kep
Pelayanan Gizi Masyarakat Pel Kesehatan
Indera: Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
1. I Wayan M. ,Amd.KG Pel Rawat Inap
1. Dina Ayu, S.Kep 1. Posyandu Lansia
Pel Pencegahan dan 1.Sri supatmini,S.ST Irma yusnita,amd.kep
Pengendalian penyakit : Pel Kesehatan
1. Kasmirattriani, S.ST (ISPA) Lansia: 2. Kader posyandu: 117 orang
Pel Kefarmasian
2. Syarif,SKM (Survailance) 1.Irma 3. Kader kesling :36 orang
1.Iifa P,S.Farm.Apt
3. AHMAD Q (DBD) Yusnita,Amd.Kep 4. Kader jumantik :40 orang
4. Eko harianto,Amd.Kep (TB, Pel Kesehatan Kerja : 5. Kader UKGMD :22 orang
Kusta, Rabies, Malaria) Pel laboraturium
1.Ahmad Q, S.Kep 6. Kader Jiwa :17 orang
5. Dr. Fiska (PTM) 1.Gusti,Amd.AK
PKPR 7. Kader posbindu :Belum terbentuk
6. Mardiana Amd, Keb (tifoid) 2.Titi,Amd.Ak
1.Mardiana,SE 8. Kader TB paru dan Kusta :23 orang
3.Ades,Amd.AK
Imunisasi HIV Guru UKS : 30. sekolah
1. Umi Tamamaih, Amd.Kep (PAUD,SD,SLTP,SMA)
Pel Keperawatan kesehatan:
1.Muhyidin,S.ST
1. Wari Apui, Amd.Kep
17
2.5 Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Lempake
Distribusi pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Lempake adalah sebagai berikut:

Tabel 2.9 Distribusi Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas


Lempake
NO Jenis Pelayanan Jumlah
1 Puskesmas Induk 1
2 Puskesmas Pembantu 3
3 Rumah Dinas Pusban 3
4 Poskesdes 2
5 Posyandu Balita 23
6 Posyandu Lansia 3
7 Ambulans IGD 1
8 Pusling 1
9 Praktek Dokter Umum 3
10 Praktek Dokter Hewan 1
11 Praktek Bidan 4
12 Ruang Obat 2
13 Gudang Obat 1

Sumber: Bagian Kepegawaian Puskesmas Lempake & Data Monografi Kelurahan


Lempake tahun 2018

Tabel 2.10 Daftar Posyandu Balita Tahun 2018


No. Posyandu Balita Cangkupan Alamat
1 Alamanda RT 21 Jl. Bedeng RT 21 Lempake Jaya
2 Suplir RT 17, 18 Jl. Bedeng RT 21 Lempake Jaya
3 Turi Putih RT 19, 20 Jl. Magelang RT 19
4 Matahari RT 16 Jl. Lempake Jaya RT 16
5 Dahlia RT 14, 15 Jl. Gunung Kapur II RT 14
6 Cempaka RT 11,12 Jl. Andika RT 11
7 Bunga Tanjung RT 13,48 Jl. Guung Kapur I RT 13
8 Teratai RT 09,10,44 Jl. Purwodadi RT 09
9 Permata Mulia RT 36-38 Jl. Joyo Mulyo RT 37
10 Flamboyan RT 28-31 Jl. Joyo Mulyo RT 31
11 Sri Rejeki RT 22,23,24 Jl. Giri Rejo RT 23
12 Anggrek RT 25,26 Jl. Giri Rejo RT 25

18
13 Melati RT 34,35 Jl. Rejo Mulyo RT 34
14 Kenanga RT 32,33,42 Jl. Rejo Mulyo RT 32
15 Kaktus RT 27 Jl. Muang Ilir RT 27
16 Aster RT 42,43 Jl. Sukorejo RT 34
17 Kamboja RT 39,40 Jl. Suko Rejo RT 39
18 Bougenvile RT 41 Jl. Suko Rejo RT 41
19 Wijaya kusuma RT 07,08 Jl. Poros Kebon Agung RT 08
20 Catlea RT 03 Jl. Poros Kebon Agung RT 03
21 Sakura RT 04-06,46 Jl. Poros Kebon Agung RT 05
22 Lili RT 01,02,45 Jl. Panjaitan Gg.Manungal RT 01
23 Rosela RT 48 Jl. Panjaitan Gg,Manungal RT 48

Tabel 2.11 Daftar Posyandu Lansia Tahun 2018


No Nama Posyandu Cakupan Alamat
1 Bintang RT 22-25 Jl. Giri Rejo RT 23

2 Bulan RT 35-38 Jl. Lempake Jaya RT 36

3 Andhika RT 09-14 Jl. Andhika RT 11

2.6 Standar Pelayanan Minimal


a. Beberapa definisi mengenai standar pelayanan minimal dalam PMK no. 4 tahun 2019
yaitu:
1. Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan adalah merupakan
ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar minimal bidang
kesehatan yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara.

2. Standar Teknis SPM bidang kesehatan adalah ketentuan standar jumlah dan
kualitas barang dan/atau jasa, personal/sumber daya manusia kesehatan dan
petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar dari masing-masing jenis
dan mutu pelayanan dasar SPM Bidang Kesehatan.

3. Pelayanan Dasar Minimal Bidang Kesehatan adalah pelayanan publik untuk


memenuhi kebutuhan dasar kesehatan warga Negara.

19
4. Jenis Pelayanan dasar SPM Bidang Kesehatan adalah jenis pelayanan dalam
rangka penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar minimal kesehatan
yang berhak diperoleh setiap warga Negara.

5. Mutu Pelayanan dasar minimal Bidang Kesehatan adalah ukuran kuantitas


dan kualitas barang dan/atau jasa kebutuhan dasar kesehatan serta
pemenuhan sesuai standar teknis agar hidup secara layak.

b. Tujuan dan sasaran


Standar Teknis ini adalah untuk memberikan kemudahan kepada pemerintah
daerah dalam penyusunan perencanaan untuk pelaksanaan SPM Bidang
Kesehatan di Provinsi/Kabupaten/Kota.
Sasaran dari Standar Teknis ini adalah untuk memberikan pedoman kepada
pemerintah daerah terkait penerapan SPM Bidang Kesehatan dan kebijakan
pelaksanaan urusan pemerintahan bidang kesehatan berdasarkan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta peraturan
pelaksanaannya.
Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
menurut Permenkes No. 4 tahun 2009 terdiriatas:
A. Pelayanan kesehatan ibu hamil
B. Pelayanan ibu bersalin
C. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
D. Pelayanan kesehatan balita
E. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
F. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
G. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
H. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
I. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
J. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
K. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis (TB)
L. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV.

20
2.6.1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Standar jumlah dan kualitas personil/sumber daya manusia kesehatan
A. Kebutuhan SDM kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan 24 jam
di Pos Kesehatan bagi penduduk terdampak yang dapat terbagi dalam
beberapa shift yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan terdiri dari:
1) Dokter umum;
2) Perawat;
3) bidan;
B. Kebutuhan SDM kesehatan untuk pengiriman tim penanggulangan krisis kesehatan
adalah sebagai berikut:
1) Dokter;
2) Perawat;
3) bidan;
4) Tenaga kesehatan masyarakat terlatih yang memiliki kemampuan di
bidang surveilans, gizi, epidemiologi, kesehatan lingkungan, kesehatan
reproduksi, dan lain-lain;
5) Tenaga kesehatan terlatih yang memiliki kemampuan dalam penanganan
kesehatan jiwa;
6) Apoteker dan/atau Asisten Apoteker;
7) Tenaga penyuluh/promosi kesehatan.

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar


A. Pernyataan Standar
Setiap penduduk yang terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau
penduduk yang tinggal di wilayah yang berpotensi bencana mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar.Pemerintah Daerah Provinsi wajib
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penduduk terdampak krisis
kesehatan akibat bencana dan/atau penduduk yang tinggal di wilayah yang
berpotensi bencana.
B. Pengertian
Pelayanan kesehatan dalam krisis kesehatan sesuai standar adalah layanan
minimal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dasar penduduk terdampak krisis

21
kesehatan akibat bencana dan/atau penduduk yang tinggal di wilayah berpotensi
bencana yang dilakukan oleh tenaga kesehatan;
C. Langkah Kegiatan:
1) Penentuan Sasaran Layanan Kesehatan, dapat berdasarkan data proyeksi
BPS yang ditetapkan oleh kepala daerah;
2) Penyusunan rencana pemenuhan pelayanan dasar;
3) Penyiapan sarana prasarana dan SDM pelayanan kesehatan dasar;
4) Pelaksanaan pemenuhan pelayanan kesehatan.
D. Mekanisme Pelaksanaan
1) Pelayanan kesehatan saat pra krisis kesehatan, yaitu edukasi pengurangan
risiko krisis kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah berpotensi
bencana;
2) Pelayanan kesehatan saat tanggap darurat krisis kesehatan ditujukan untuk
merespon seluruh kondisi kedaruratan secara cepat dan tepat, guna
menyelamatkan nyawa, mencegah kecacatan lebih lanjut dan mengurangi
angka kesakitan dengan memperhatikan kepentingan kelompok rentan, yang
meliputi:
a) Mendapatkan layanan medis dasar dan layanan rujukan bila diperlukan;
b) Mendapatkan layanan pencegahan penyakit menular dan penyehatan
lingkungan;
c) Mendapatkan layanan gizi darurat;
d) Mendapatkan layanan kesehatan reproduksi darurat;
e) Mendapatkan layanan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial;
f) Mendapatkan penyuluhan kesehatan.
E. Capaian Kinerja
1) Definisi Operasional Capaian Kinerja
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai dari cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu
Hamil sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2) Rumus Perhitungan Kinerja

22
Jumlah ibu hamil yangmendapatkan
pelayanan antenatalsesuai standar di wilayah
Persentase ibuHamil
kerjakabupaten/kota tersebut dalamkurun
MendapatkanPelayan
= waktu satu tahun(Nominator)
ankesehatan x 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil diwilayah kerja
ibuHamil
kabupaten/kotatersebut dalam kurun waktu
satutahun yang sama (denominator)

Tabel 2.12 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

No. SASARAN Volume Target Capaian

Pelayanan kesehatan ibu hamil (pelayanan


yang diberikan kpd ibu hamil minimal 4 kali
selama kehamilan) terdiri atas:
a. Vaksin TT 373
1. 435 100% (87,3%)
b. Tablet FE
c. pemeriksaan kehamilan
d. buku KIA set
e. pemeriksaan lab ibu hamil

Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

2.6.2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin


Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan Tenaga
kesehatan meliputi:
a. Dokter/ dokter spesialis kebidanan dan kandungan, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar:


a. Pernyataan Standar
Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
standar.Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten/Kota wajib memberikan Pelayanan
Kesehatan Ibu Bersalin sesuai standar kepada semua ibu bersalin di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

23
c. Pengertian
Pelayanan persalinan sesuai standar meliputi:
a) Persalinan normal.
b) Persalinan komplikasi.
d. Mekanisme Pelayanan
Penetapan sasaran ibu bersalin di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya,
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Standar persalinan normal adalah Acuan Persalinan Normal (APN) sesuai standar.
a) Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
b) Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari:
(1)Dokter dan bidan, atau
(2)2 orang bidan, atau
(3)Bidan dan perawat.
Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Dasar dan Rujukan.

e. Capaian Kinerja
1) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan
ibu bersalin sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
2) Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah ibu bersalin yangmendapatkan pelayanan


Persentase
persalinansesuai standar di fasilitas
ibuBersalinMendapatk
= pelayanankesehatan di wilayah
an
kerjakabupaten/kota dalam kurunwaktu satu
Pelayanan persalinan x 100%
tahun.

24
Jumlah sasaran ibu bersalin diwilayah kerja
kabupaten/kotatersebut dalam kurun waktu
satutahun yang sama.

Tabel 2.13 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

No. SASARAN Volume Target Capaian

Pelayanan Kesehatan ibu bersalin (Persalinan


360
1. yang dilakukan oleh bidan dan dokter 415 100%
(88,4%)
spesialis)
Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

2.6.3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir


Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia KesehatanTenaga
kesehatan meliputi:
a. Dokter/ dokter spesialis anak, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar


a. Pernyataan Standar
Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial
sesuai standar. Pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota wajib memberikan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar kepada semua bayi usia
0-28 hari di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar meliputi:
1) Standar kuantitas.
2) Standar kualitas.
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota dalam satu
tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar,
dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin
validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

25
2) Standar kuantitas adalah kunjungan minimal 3 kali selama periode
neonatal, dengan ketentuan.
a) Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam
b) Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari
c) Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari.
3) Standar kualitas:
a) Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam). Perawatan
neonatal esensial saat lahir meliputi:
(1)Pemotongan dan perawatan tali pusat.
(2)Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
(3)Injeksi vitamin K1.
(4)Pemberian salep/tetes mata antibiotic.
(5)Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0).
b) Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari).
Perawatan neonatal esensial setelah lahir meliputi:
(1)Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif.
(2)Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM.
(3)Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas pelayanan
kesehatan atau belum mendapatkan injeksi vitamin K1.
(4)Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia< 24 jam yang lahir tidak
ditolong tenaga kesehatan.
(5)Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.

d. Capaian Kinerja
a. Definisi Operasional Capaian Kerja
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir dinilai dari cakupan jumlah bayi
baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi
baru lahir sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.

26
b. Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah bayi baru lahir usia 0-28


hari
yang mendapatkan
pelayanankesehatanbayi baru
Presentasebayi baru
lahir sesuaidenganstandar dalam
lahirmendapatkanPelayananKesehatan = x 100%
kurun waktu satu tahun
bayibaru lahir
Jumlah sasaran bayi baru lahir di
tahun yang samatersebut dalam
kurun waktu satuwilayah kerja
kabupaten/kota

Tabel 2.14 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

No. SASARAN Volume Target Capaian

Pelayanan kesehatan bayi baru lahir


(pelayanan yang diberikan pada bayi usia 0 - 357
1. 395 100%
28 hari dan mengacu kepada pelayanan (92,2%)
Neonatal esensial)
Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

2.6.4 Pelayanan Kesehatan Balita


Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Tenaga kesehatan:
1) Dokter, atau
2) Bidan, atau
3) Perawat
4) Gizi
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu:
1) Guru PAUD
2) Kader kesehatan

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar


27
a. Pernyataan Standar
Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.Pemerintah
Daerah Tingkat Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan
sesuai standar kepada semua balita di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan balita berusia 0-59 bulan sesuai standar meliputi :
1) Pelayanan kesehatan balita sehat.
2) Pelayanan kesehatan balita sakit.
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran balita di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar,
dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin
validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
2) Pelayanan kesehatan balita sehat adalah pelayananpemantauan
pertumbuhan dan perkembangan menggunakan buku KIA dan skrining
tumbuh kembang, meliputi:
a) Pelayanan kesehatan Balita usia 0 -11 bulan:
(1)Penimbangan minimal 8 kali setahun.
(2)Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali /tahun.
(3)Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
(4)Pemberian kapsul vitamin A padausia 6-11 bulan 1 kali setahun.
(5)Pemberian imunisasi dasar lengkap.
b) Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan:
(1)Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun
waktu 6 bulan).
(2)Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
(3)Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
(4)Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
(5)Pemberian Imunisasi Lanjutan.
c) Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:

28
(1)Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun
waktu 6 bulan).
(2)Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
(3)Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
(4)Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
d) Pemantauan perkembangan balita.
e) Pemberian kapsul vitamin A.
f) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
g) Pemberian imunisasi lanjutan.
h) Pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan.
i) Edukasi dan informasi.
3) Pelayanan kesehatan balita sakit adalah pelayanan balita menggunakan
pendekatan manajemen terpadu balita sakit (MTBS).
d. Capaian Kinerja
1) Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan balita usia 0-59 bulan dinilai dari cakupan balita
yang mendapat pelayanan kesehatan balita sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2) Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang


mendapat Pelayanan Kesehatan sesuai
Standar 1 + Jumlah Balita usia 24-35
bulan mendapatkan pelayanan kesehatan
CakupanPelayananKesehatan sesuai standar 2 + Balita usia 36-59 bulan
=
Balitasesuai Standar mendapakan pelayanan sesuai standar 3
x 100%
Jumlah Balita usia 12-59 bulan di
wilayah kerja Kabupaten/kotatersebut
pada kurun waktu satutahun yang sama
tahun yang sama

Tabel 2.15Pelayanan Kesehatan Balita

29
No. SASARAN Volume Target Capaian

Pelayanan Kesehatan balita ( Pelayanan


4.053
1. kesehatan yang diberikan kepada anak berusia 3900 100%
(110%)
0 -59 bulan )

Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

2.6.5Pelayanan Kesehatan PadaUsia Pendidikan Dasar


Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Tenaga kesehatan:
1) Dokter/ dokter gigi, atau
2) Bidan, atau
3) Perawat
4) Gizi
5) Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu:
1) Guru
2) Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar


a. Pernyataan Standar
Setiap anak padausia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib melakukan
pelayanan kesehatan sesuai standar pada anak usia pendidikan dasar di dalam
dan luar satuan pendidikan dasar di wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun
waktu satu tahun ajaran.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar meliputi :
1) Skrining kesehatan.
2) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan.
Keterangan: Dilakukan pada anak kelas 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah
minimal satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun diluar
sekolah.
30
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran anak setingkat usia pendidikan dasar (7 sampai dengan
15 tahun) di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data
proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan
estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan
oleh Kepala Daerah.
2) Skrining kesehatan
Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar dilaksanakan di
satuan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) dan di luar satuan
pendidikan dasar seperti di pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan
lainnya, meliputi:
a) Penilaian status gizi.
b) Penilaian tanda vital.
c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
d) Penilaian ketajaman indera.
3) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
a) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
b) Melakukan rujukan jika diperlukan
c) Memberikan penyuluhan kesehatan
d. Capaian Kinerja
1) Definisi Operasional Capaian Kinerja
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada anak usia pendidikan dasar dinilai dari cakupan
pelayanan kesehatan anak setingkat pendidikan dasar sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
2) Rumus Perhitungan Kerja

Persentase anak usia Jumlah anak usia pendidikan dasar yang


pendidikan dasar mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
= x 100%
yang mendapatkan yang ada di wilayah kerja kabupaten/kota
pelayanan kesehatan dalam kurun waktu satu tahun ajaran

31
sesuai standar Jumlah semua anak usia pendidikan dasar
yang ada di wilayah kerja kabupaten/kota
tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran
yang sama.

Tabel 2.16 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar

No. SASARAN Volume Target Capaian

Pelayanan Kesehatan pada usia Pendidikan


dasar ( Penjaringan kesehatan yang
4.053
1. diberikan kepadaanak pendidikan dasar 963 100%
(110%)
,minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7
yang dilakukan oleh puskesmas
Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

2.6.6Pelayanan Kesehatan PadaUsia Produktif


Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
a. Tenaga kesehatan:
1) Dokter, atau
2) Bidan, atau
3) Perawat
4) Gizi
5) Tenaga kesehatan masyarakat

b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu, kader


kesehatan

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar


a. Pernyataan Standar
Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining kesehatan
32
sesuai standar kepada warga negara usia 15-59 tahun di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan usia produktif sesuai standar meliputi :
1) Edukasi kesehatan termasuk keluarga berencana.
2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular.
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun) di wilayah
kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data
riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil
survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
2) Pelayanan edukasi padausia produktif adalah Edukasi yang dilaksanakan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM.
3) Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif adalah skrining yang
dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan
penyakit tidak menular meliputi:
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut.
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pemeriksaan gula darah.
d) Anamnesa perilaku berisiko.
4) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
a) Melakukan rujukan jika diperlukan.
b) Memberikan penyuluhan kesehatan.
Keterangan :
Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai riwayat
berhubungan seksual berisiko dilakukan pemeriksaan SADANIS dan cek
IVA.

d. Capaian Kinerja
1) Definisi operasional

33
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan usia produktif dinilai dari persentase orang usia 15–59
tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

2) Rumus Perhitungan
Jumlah orang usia 15–59 tahun
dikab/kota yang mendapat
Persentase orang pelayananskrining kesehatan sesuai
usia 15–59 = standardalam kurun waktu satu tahun x 100%
tahunmendapatkanskrining Jumlah orang usia 15–59 tahundi
kesehatansesuaistandar kab/kota dalam kurunwaktu satu tahun
yang sama.

Tabel 2.17 Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif

No. SASARAN Volume Target Capaian

Pelayanan Kesehatan pada usia Produktif (


Pelayanan skrining kesehatan usian 15-59 thn
dilakukan dipuskesmas dan jaringannya
1. 5,285 100% 2156 (30%)
/posbindu PTM serta fasilitas pelayanan
kesehatan lainnyayang bekerjasama dengan
pemerintah daerah )

Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

2.6.7Pelayanan Kesehatan PadaUsiaLanjut


Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Tenaga kesehatan:
1) Dokter, atau
2) Bidan, atau

34
3) Perawat
4) Gizi
5) Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu, kader
kesehatan

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar


a. Pernyataan Standar
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan
usia lanjut sesuai standar. Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten/Kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining usia
lanjut sesuai standar pada Warga Negara usia 60 tahun ke atas di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar meliputi :
1) Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60 tahun atau lebih) di wilayah
kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau
data riil yang diyakini benar,dengan mempertimbangkan estimasi dari
hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
2) Pelayanan edukasi padausia lanjut adalah Edukasi yang dilaksanakan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM dan/atau kunjungan rumah.
3) Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia lanjut adalah skrining yang
dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan
penyakit tidak menular meliputi:
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut
b) Pengukuran tekanan darah
c) Pemeriksaan gula darah
d) Pemeriksaan gangguan mental

35
e) Pemeriksaan gangguan kognitif
f) Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
g) Anamnesa perilaku berisiko
4) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
a) Melakukan rujukan jika diperlukan
b) Memberikan penyuluhan kesehatan

d. Capaian Kinerja
1) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada warga negara
usia 60 tahun atau lebih dinilai dari cakupan warga negara berusia
60 tahun atau lebih yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar minimal 1 kali di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
2) Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau


lebih yang mendapat skrining kesehatan
Persentase warga
sesuai standar minimal 1 kali yang ada di
negara usia 60tahun
suatu wilayah kerjakabupaten/kota dalam
keatas mendapatkan
= kurun waktu satu tahun(Nominator) x 100%
skrining kesehatan
Jumlah semua warga negara berusia 60tahun
sesuai standard
atau lebih yang ada di suatu wilayahkerja
kabupaten/kota dalam kurun waktusatu tahun
yang sama (Denominator)

Tabel 2.18 Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut

No. SASARAN Volume Target Capaian

36
Pelayanan Kesehatan pada usia lanjut
951
1. (Pelayanan skrining kesehatan warga negara usia 1,290 100%
(74%)
60 tahunkeatas sesuai standar)

Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

2.6.8Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi


Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia KesehatanTenaga
kesehatan meliputi:
a. Dokter, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
d. Tenaga kesehatan masyarakat

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar


a. Pernyataan Standar
Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan
sesuai standar kepadaseluruh penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas
sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar meliputi:
1) Pengukuran tekanan darah
2) Edukasi
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala Daerah
dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh
Menteri Kesehatan.
2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang meliputi:
a. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di
fasilitas pelayanan kesehatan

37
b. Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat
c. Melakukan rujukan jika diperlukan
Keterangan:
Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg ditambahkan pelayanan
terapi farmakologi

d. Capaian Kinerja
1) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar bagi penderita hipertensi, dinilai dari persentase
jumlah penderita hipertensi usia 15 tahun keatas yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun.
2) Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah penderita hipertensi usia ≥15 tahun di
dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan
Persentase penderita pelayanan kesehatan sesuai standar dalam
Hipertensi yang kurun waktu satu tahun
mendapatkan = Jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥15 x 100%
pelayanan kesehatan tahun yang berada di dalam wilayah
sesuai standar kerjannya berdasarkan angka prevalensi
kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.

Tabel 2.19 Pelayanan Kesehatan pada Penderita Hipertensi

No. SASARAN Volume Target Capaian

Pelayanan kesehatan penderita hipertensi


(Penderita hipertensi esensial atau hipertensi
1. 4,708 100% 2206 (46%)
tanpakomplikasi ( usia > 15 tahun ) memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standar)
Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

38
2.6.9 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia KesehatanTenaga
kesehatan meliputi:
a. Dokter, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
d. Gizi
e. Tenaga kesehatan masyarakat

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar


a. Pernyataan Standar
Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar.Pemerintah Kabupaten/Kotamempunyai kewajiban untuk
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita
Diabetes Melitus (DM) usia 15 tahun ke atas sebagai upaya pencegahan
sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus sesuai standar meliputi:
1) Pengukuran gula darah;
2) Edukasi
3) Terapi farmakologi.
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran penderita diabetes melitus ditetapkan oleh Kepala
Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan
oleh Menteri Kesehatan.
2) Pelayanan kesehatan diabetes mellitus adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang meliputi:
a) Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau Nutrisi
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
Keterangan:

39
Gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan pelayanan
terapi farmakologi

d. Capaian Kinerja
1) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar bagi penderita DM dinilai dari persentase penderita
DM usia 15 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2) Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah penderita diabetes


mellitususia ≥15 tahun di
dalam wilayahkerjanya
yang
mendapatkanpelayanan
kesehatan sesuai
standardalam kurun waktu
Persentasependerita
satu tahun
DMyangmendapatkanpelayanankesehatan x
= Jumlah estimasi penderita
sesuaistandar 100%
diabetesmellitus usia ≥15
tahun yang beradadi dalam
wilayah
kerjannyaberdasarkan
angka prevalensikab/kota
dalam kurun waktu
satutahun yang sama.

Tabel 2.20 Pelayanan Kesehatan pada Diabetes Melitus

No. SASARAN Volume Target Capaian

40
Pelayanan Kesehatan Penderita diabetes melitus
( DM ) ( Penduduk yang ditemukan menderita
1. DM atau penyandang DM memperoleh 573 100% 572 (100%)
pelayanan kesehtan sesuai standar dan upaya
promotif dan preventif di FKTP
Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

2.6.10 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)


Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
Pelayanan kesehatan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Berat dilakukan oleh minimal 1 orang dokter dan/atau perawat terlatih jiwa
dan/atau tenaga kesehatan lainnya.

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar


a. Pernyataan Standar
Setiap orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar.Pemerintah daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh orang dengan gangguan
jiwa (ODGJ)berat sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan
Skizofrenia meliputi:
1) Pemeriksaan kesehatan jiwa;
2) Edukasi
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran pada ODGJ berat ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri
Kesehatan.
2) Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi:
a) Pemeriksaan status mental
b) Wawancara
3) Edukasi kepatuhan minum obat.
4) Melakukan rujukan jika diperlukan
41
d. Capaian Kinerja
1) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar bagi ODGJ Berat, dinilai dari jumlah ODGJ berat
yang mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun.
2) Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja


Persentase ODGJ berat Kab/Kota yang mendapatkan pelayanan
yang mendapatkan kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun
pelayanan kesehatan = waktu satu tahun x 100%
jiwa sesuai standar Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi
di wilayah kerja Kab/Kota dalam kurun
waktu satu tahun yang sama

Tabel 2.21Pelayanan Kesehatan pada Orang dengan Gangguan Jiwa

No. SASARAN Volume Target Capaian

Pelayanan Kesehatan orang dengan


gangguan jiwa ( ODGJ ) berat ( pelayanan
promotif preventif yang bertujuan 17
1. 21 100%
meningkatkan kesehatan jiwa ODGJ berat (81%)
(psikotik ) dan mencegah terjadinya
kekambuhan dan pemasungan)
Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

2.6.11 Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis


Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
a. Tenaga kesehatan:
1) Dokter/ dokter spesialis penyakit dalam/ dokter spesialis paru, atau
2) Perawat

42
3) Analis Teknik Laboratorium Medik (ATLM)
4) Penata Rontgen
5) Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu; kader
kesehatan. Jenis pelayanan dan sumber daya kesehatan yang dibutuhkan
sebagai berikut:
No. Kegiatan SDM Kesehatan
1. Pemeriksaan klinis Perawat/ dokter
2. Pemeriksaan penunjang Analis Teknik LaboratoriumMedik (ATLM)

3. Edukasi/promosikesehatan Tenaga Kesehatan Masyarakat/Bidan/


Perawat/ Dokter
4. Melakukan rujukan Dokter

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar


a. Pernyataan Standar
Setiap orang terduga Tuberkulosis (TBC) mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar.Pemerintah Kabupaten/Kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada orang terduga TBC di
wilayah kerja Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga TBC meliputi:
1) Pemeriksaan klinis
2) Pemeriksaan penunjang
3) Edukasi
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran orang terduga TBC menggunakan data orang yang
kontak erat dengan penderita TBC dan di tetapkan oleh Kepala Daerah.
2) Pemeriksaan klinis
Pelayanan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali dalam setahun,
adalah pemeriksaan gejala dan tanda
3) Pemeriksaan penunjang, adalah pemeriksaan dahak dan/atau bakteriologis
dan/atau radiologis
43
4) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan.
5) Melakukan rujukan jika diperlukan
d. Capaian Kinerja
1) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan
sesuai standar bagi orang dengan terduga TBC dinilai dari persentase
jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2) Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah orang terduga


TBCyang dilakukan
pemeriksaanpenunjang
PersentaseOrangterduga
dalam kurun waktusatu x
TBCMendapatkanPelayananTBC =
tahun. 100%
sesuai
Jumlah orang yang
terdugaTBC dalam kurun
waktu satutahun yang sama.

a) Orang terduga TB adalah seseorang yang menunjukkan gejala batuk > 2


minggu disertai dengan gejala lainnya.
b) Nominator : Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan
penunjang dalam kurun waktu satu tahun.
c) Denominator : Jumlah orang yang terduga TBC dalam kurun waktu satu
tahun yang sama

e. Langkah Kegiatan
1) Pemeriksaan klinis
a. Pemeriksaan klinis luar gedung untuk skrining keluarga pasien/ kontak
investigasi/ followup pasien
b. Pemeriksaan klinis dalam gedung
2) Pemeriksaan penunjang

44
3) Edukasi
4) Rujukan sesuai kebutuhan

Tabel 2.21 Pelayanan Kesehatan pada Orang dengan Tuberkulosis (TB)

No. SASARAN Volume Target Capaian

Pelayanan Kesehatan orang dengan


tuberkolosis TB ( Pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada seluruh org dengan TB yang 49
1. 49 100%
dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai (100%)
kewenangannya di FKTP dan FKTL baik
permerintah maupun swasta )
Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

2.6.12 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Risiko Terinfeksi


Virus yang Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (Human
ImmunodeficiencyVirus= HIV)
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
a. Tenaga kesehatan:
1) Dokter/ dokter spesialis penyakit dalam/ dokter spesialis kulit dan kelamin,
atau
2) Perawat
3) Bidan
4) ATLM
5) Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu:
1) Pendamping
2) Penjangkauan

Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar


a. Pernyataan standar
Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar. Pemerintah daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar kepada setiap orang dengan risiko

45
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus = HIV) di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko terinfeksi HIV
sesuai standar meliputi:
1) Edukasi perilaku berisiko
2) Skrining
Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV yaitu :
1) Ibu hamil, yaitu setiap perempuan yang sedang hamil.
2) Pasien TBC, yaitu pasien yang terbukti terinfeksi TBC dan sedang
mendapat pelayanan terkait TBC
3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu pasien yang terbukti terinfeksi
IMS selain HIV dan sedang mendapat pelayanan terkait IMS
4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan
orang lain sebagai sumber penghidupan utama maupun tambahan, dengan
imbalan tertentu berupa uang, barang atau jasa
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), yaitu lelaki yang pernah
berhubungan seks dengan lelaki lainnya, sekali, sesekali atau secara teratur
apapun orientasi seksnya (heteroseksual, homoseksual atau biseksual)
6) Transgender/Waria, yaitu orang yang memiliki identitas gender atau
ekspresi gender yang berbeda dengan jenis kelamin atau seksnya yang
ditunjuk saat lahir, kadang disebut juga transeksual.
7) Pengguna napza suntik (penasun), yaitu orang yang terbukti memiliki
riwayat menggunakan narkotika dan atau zat adiktif suntik lainnya.
8) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yaitu orang yang dalam pembinaan
pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM dan telah mendapatkan
vonis tetap.

c. Mekanisme Pelayanan

46
1) Penetapan sasaran HIV ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan orang
yang berisiko terinfeksi HIV (penderita TBC, IMS, penjaja seks, LSL,
transgender, WBP, dan ibu hamil).
2) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan
3) Skrining dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat HIV minimal 1 kali
dalam setahun.
4) Melakukan rujukan jika diperlukan.
d. Capaian Kinerja
1) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan
sesuai standar bagi orang dengan risiko terinfeksi HIV dinilai dari
persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan
HIV sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2) Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah orang dengan


risikoterinfeksi HIV
Persentaseorang denganrisiko yangmendapatkan pelayanan
terinfeksiHIV sesuaistandar dalam kurun
x
MendapatkanPelayanandeteksi = waktusatu tahun
100%
dini HIVsesuai standaryang Jumlah orangdengan
sama risikoterinfeksi HIV
dikab/kotadalam kurun waktu
satu tahun
Catatan :
Nominator :Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV (penderita
TBC,IMS, penjaja seks, LSL, transgender, Penasun, WBP
dan ibu hamil) yang mendapatkan pelayanan (pemeriksaan
rapid test R1) sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator :Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV di kab/kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama yang ditetapkan
kepaladaerah.

47
e. Langkah Kegiatan
1) Penentuan sasaran yaitu orang yang berisiko terinfeksi HIV
2) Pemetaan penemuan kelompok sasaran
3) Promosi kesehatan dan penyulihan
4) Jejaring kerja dan kemitraan
5) Sosialisasi pencegahan
6) Pemeriksaan deteksi dini HIV pada orang yang berisiko terindfeksi HIV
7) Pencatatan dan pelaporan
8) Monitoring dan evaluasi
9) Penilaian kinerja SPM

Tabel 2.23Pelayanan Kesehatan pada Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV

No. SASARAN Volume Target Capaian

Pelayanan Kesehatan orang dengan risiko


terinfeksi HIV ( setiap org berisiko terinfeksi
HIV (ibuhamil, pasien TB, pasien IMS,
1. 305 100% 429 (140%)
waria/transgender,pengguna napza dan warga
binaan lembaga pemasyarakatan ) mendapatkan
pemeriksaan HIV
Sumber: Data SPM Puskesmas Lempake Tahun 2018

48
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Puskesmas Lempake merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan
yang berada di Kecamatan Samarinda Utara. Puskesmas ini memiliki program dan
telah menyelenggarakan beberapa program kerja berupa Standar Pelayanan
Minimal yang tercantum di Permenkes No. 4 tahun 2019 yaitu:(a) pelayanan
kesehatan ibu hamil; (b) pelayanan ibu bersalin; (c) pelayanan kesehatan bayi baru
lahir; (d) pelayanan kesehatan balita; (e) pelayanan kesehatan pada usia
pendidikan dasar; (f) pelayanan kesehatan pada usia produktif; (g) pelayanan
kesehatan pada usia lanjut; (h) pelayanan kesehatan penderita hipertensi; (i)
pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus; (j) pelayanan kesehatan orang
dengan gangguan jiwa berat; (k) pelayanan kesehatan orang terduga
tuberkulosis;(l) pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV.
Sistem pelaporan setiap program telah diupayakan agar dapat terlaksana
dengan maksimal namun terdapat beberapa program yang belum terealisasikan
dengan baik dikarenakan adanya hambatan dari pengumpulan data secara lengkap
dari masing - masing pemegang program.
Semua program kerja berdasarkan SPM yang dilakukan oleh Puskesmas
Lempakesudah terselenggara dengan aktif. Beberapa program yang sudah
mencapai target 100% antara lain pelayanan kesehatan balita, pelayanan
kesehatan pada usia pendidikan dasar, pelayanan kesehatan penderita diabetes
melitus, pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis, dan pelayanan kesehatan
orang dengan risiko HIV. Sedangkan program lainnya telah terselenggara
tetapimasihbelum mencapai target 100%.
Secara umum, pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan yang
berada di Puskesmas Lempake terhadap masyarakat umum telah cukup baik,
namun kualitas pelayanan tetap harus ditingkatkan untuk mencapai visi dan misi
yang telah ditetapkan bersama dan dapat mencapai tujuan puskesmas sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.4 tahun 2019.

49
3.2 Saran
Beberapa dari program kerja puskesmas Lempake sudah dilaksanakan
terutama selama bulan Januari - Desember 2018. Sebagian besar program
Puskesmas Lempake sudah mencapai target SPM tetapi ada beberapa program
yang belum mencapai target SPM yang tercantum pada Peraturan Menteri
Kesehatan RI No.4 tahun 2019. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran
masyarakat untuk mengikuti program yang telah diselenggarakan oleh puskesmas
sehingga beberapa program belum mencapai target yang ditentukan. Sehingga
puskesmas perlu melakukan evaluasi kembali mengenai target sasaran program.

50
DAFTAR PUSTAKA

Depkes.2014. Permenkes Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014. Jakarta.


Kementrian Kesehatan RI

Depkes. 2015. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Provinsi Dan


Kabupaten/Kota. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI

Depkes.2016.Permenkes Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang


Pedoman Manajemen Puskesmas. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI

Dinkes Kaltim. 2018. Profil Puskesmas Lempake 2018. Dinas Kesehatan Kota
Samarinda Kalimantan Timur.

Depkes.2019. Permenkes Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019. Jakarta.


Kementrian Kesehatan RI

51

Anda mungkin juga menyukai