Anda di halaman 1dari 6

Daun Encok

Plumbago zeylanica L.

Nama umum
Indonesia: Daun encok, ki encok (Sunda), bama (Bali), paksor (Jawa)

Inggris: White leadwort


Melayu: celaka bukit, celaka puteh
Pilipina: Sandikit
Cina: bai hua teng

Daun Encok

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Plumbaginales
Famili: Plumbaginaceae
Genus: Plumbago
Spesies: Plumbago zeylanica L.
Nama Asing : White leadwort,celaka bukit-celaka(Melayu),sandikit (Philipina),bai hua teng (Cina)

Deskripsi
Perdu berumur panjang, tinggi sampai 2 m. Batang berbatang panjang, bulat, bercabang-cabang. Daun
tunggal, bulat telur, panjang 5 - 10 cm, warna hijau, letak berseling, mengelilingi batang. Bunga
majemuk, bentuk tandan, berambut kasar, dari ujung tangkai, berwarna putih. Buah kecil, berbiji warna
cokelat. Perbanyaan biji atau stek

Deskripsi
Tanaman Tinggi ± 2 m Herba menjalat atau perdu
memanjat

Batang  Batang tegak,bulat,berkayu


dan berwarna hijau
 Cabang renggang

Daun Panjang daun 4-6 cm,lebar  Daun


2-2,5 cm tunggal,lonjong,tersebar
Panjang tangkai ± 1 cm  Pangkal daun membaji
memeluk
batang,meruncing,gundul,se
ring dengan titik titik putih
berlilin dibagian bawah
 Tepi daun rata,ujung
meruncing,pertulangan
menyirip serta tangkai
silinder berwarna hijau.
Bunga Panjang tabung mahkota 1,7-  Bunga majemuk berbentuk
2,6 cm, cuping 0,6-1 cm x bulir,di ujung batang
0.3-0,5 cm terdapat tangakai silindris
Panjang putik± 8 cm berwarna hijau
 Kelopak berwarna hijau
gundul,di bungkus dalam
kelenjar tangkai
 Mahkota berbentuk corong,
berwarna putih berbau,
 Benang sari ungu,tangkai
putik gundul
Biji 6 x 2 mm Berwarna coklat tua
Akar Akar tunggang berwarna kuning
pucat

PERSEBARAN
 Plumbago zeylanica atau daun encok tumbuh subur di daerah
beriklim kering atau panas, di atas ketinggian 1000 m dpl,
 Plumbago zeylanica banyak di temukan di habitat antopogen
terbuka di padang savanna, pinggiran hutan dan ladang yang
belum di tanami
 Persebaran di daerah tropis Afrika, tropis Asia dan wiliyah
Pasifik biasannya di seluruh Asia Tenggara
KANDUNGAN KIMIA
Daum mengandung plumbagin,3-3 biplumbagin,3 chloroplum-
bagin,chitranone(3-6 biplumbagin) dan droserone(2-hydroxy
plumbagin).Zat berkhasiatnya yang bernama plumbagin
sangat beracun dan pada pemakaian local dapa
menyebabkann kerusakan kulit berupa lepuh luka bakar
Daun Encok Mengobati Penyakit Rematik
Posted on 12 April 2012 by OBAT TRADISIONAL INDONESIA

Tumbuhan Daun Encok

Tumbuhan DAUN ENCOK (Plumbago zeylanica L.)

Sinonim :

= P. auriculata, Bl. = Tela alba, Lour.

Familia :

Plumbaginaceae

Tumbuhan ini berasal dari Sri Lanka, kemudian menyebar ke seluruh kawasan tropik,
termasuk Indonesia dan kepulauan Pasifik. Daun encok tumbuh liar di ladang, di tepi saluran
air atau ditanam di pekarangan sebagai pagar hidup dan tempat-tempat lainnya sampai
setinggi + 800 m dpi. Perdu tahunan yang menaik, berbatang panjang, tinggi 0,6 – 2 m.
Batang berkayu, bulat, licin, beralur, bereabang. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai
yang panjangnya 1,5 – 2,5 cm, pangkal tangkai daun agak melebar, memeluk batang. Daun
bulat telur sampai jorong, panjang 5 – 11 cm, lebar 2 – 5 cm, ujung runcing, pangkal tumpul,
tepi beringgit, pertulangan menyirip, wamanya hijau. Bunga majemuk dalam tandan yang
keluar di ujung tangkai, kecil-kecil, berambut, berwarna putih. Buah kecil, bulat panjang,
masih muda hijau, setelah tua hitam. Biji kecil, cokelat. Perbanyakan dengan biji atau setek.

Nama Lokal :

Daun encok, ki encok (Sunda), ceraka (Sumatera); Bama, godong encok, poksor (Jawa).
kareka (Madura); Bama (Bali), oporie (Timor). ; Agni, chitra, chitraka (India, Pakistan),;
Ceylon leadwort, white flowered leadwort (Inggris).
Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Daun encok bersifat pahit, tonik, dan
beracun.

KANDUNGAN KIMIA : Daun mengandung plumbagin, 3-3-biplumbagin, 3-chloroplum-


bagin, chitranone (3-6-biplumbagin), dan droserone (2-hydroxy plum- bagin). Zat
berkhasiatnya yang bernama plumbagin sangat beracun dan pada pemakaian lokal dapat
menyebabkan kerusakan kulit berupa lepuh seperti luka bakar. Efek Farmakologis dan hasil
Penelitian : Pemberian sari akar daun encok dalam alkohol 50% dengan dosis 100 mglkg bb
dan 150 mglkg bb yang diberikan secara oral pada mencit betina, mempunyai efek
antifertilitas dan abortivum (Sariati Sirait, Jurusan Farmasi, FMIPA USU, 1990).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Rematik sendi, memar (lebam), keseleo, nyeri lambung, kurap, ; Kanker dan kanker darah.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Akar dan daun atau herba.

INDIKASI :

Indikasi Akar berkhasiat untuk mengatasi:

- rematik sendi, memar (lebam),

- keseleo, nyeri lambung,

- kurap, dan kanker darah.

CARA PEMAKAIAN :

Akar sebanyak 10 – 15 g, direbus selama lebih dari 4 jam.

Pemakaian luar, daun encok diremas lalu diletakkan pada bagian tubuh yang kena rematik,
sakit pinggang, memar, kurap, kusta, skabies, sakit ke ala atau diletakkan di perut bagian
bawah bila kencing kurang lancar. Saat menggunakan remasan daun ini jangan lebih dari 1/2
jam agar tidak timbul lepuh seperti luka bakar.

CONTOH PEMAKAIAN :

1. Rematik

a. Siapkan segenggam daun segar, dicuci lalu ditumbuk halus.

Tambahkan air hangat seperlunya sampai adonan seperti bubur.

Gunakan untuk melumas dan menggosok bagian tubuh yang sakit.

Lakukan 2 kali sehari.


b. Siapkan daun segar sebanyak 15 g lalu dicuci bersih. Tambahkan

kapur sirih sebanyak 1 sendok makan. Carnpuran ini lalu ditumbuk

sampai lumat, kemudian dibalurkan ke tempat yang.sakit.

2. Sakit kepala

a. Siapkan daun encok secukupnya, lalu dipipis. Tambahkan sedikit

minyak kelapa sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan di

pelipis dan bagian kepala yang sakit sebagai tapal. Cukup 30

menit supaya tidak terjadi lepuh.

b. Siapkan daun encok segar, lalu cuci bersih dan memarkan.

Oleskan minyak kelapa lalu layukan di atas api. Tempelkan di

belakang telinga.

3. Kencing kurang lancar

Ambil daun encok secukupnya, tambahkan adas pulosari lalu giling

halus. Gosokkan ramuan tersebut di perut bagian bawah, tepat di

posisi kandung kencing. Cukup 30 menit agar tidak terjadi lepuh.

4. Kanker darah

Siapkan akar daun encok, biji Livistona chinensis, Hedyotis diffusa

(rumput lidah ular) dan Verbena officinalis (verbenae berbalma bian cao), masing-
masing 30 g, dan Spica prunellae (xia ku caol dari

tumbuhan Prunella vulgaris L.) 15 g. Akar daun encok direbus

terlebih dahulu selama 4 jam dengan air bersih secukupnya.

Tambahkan air bila air rebusannya.berkurang. Setelah 4 jam, baru

bahan obat lain-lainnya dimasukkan. Didihkan kembali selama 1/2

jam. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Sehari 3

kali, masing-masing 1/3 bagian.

5. Kusta, skabies, dan kelainan kulit


Ambil akar daun encok, lalu cuci dan tumbuk sampai halus.

Tambahkan sedikit susu dan air sambil diaduk merata sampai

menjadi adonan seperti pasta. Oleskan ke bagian tubuh yang sakit.

CATATAN :

- Perempuan hamil dilarang menggunakan.

- Bila timbul keracunan pada kulit, cuci dengan asam borat (boric acid).

- Daun hanya digunakan untuk pemakaian luar. Pemakaian luar juga

dibatasi selarna 1/2 jam. Terlalu lama menyebabkan timbulnya lepuh

seperti luka bakar.

Anda mungkin juga menyukai