Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia, kesehatan dan jasa-jasa lainnya secara umum semakin lama mulai
menanggapi kebutuhan-kebutuhan dan permintaan dari kebanyakan remaja. Sejumlah proyek
dan program yang didukung oleh pemerintah dengan atau tanpa bantuan donatur telah ada
selama beberapa waktu, namun kebanyakan dari mereka hanya berfokus pada sejumlah isu-
isu yang terbatas saja yang berhubungan dengan remaja dan tidak pada kebutuhan mereka
secara keseluruhan. Fokus projek untuk tahun 2004-2005 adalah untuk mendukung
pengembangan lebih lanjut dari rencana pembangunan remaja nasional dan daerah dan
pelaksanaannya, termasuk kebutuhan koordinasi antara para mitra, akses dan mutu dari jasa
kesehatan yang ramah remaja dalam konteks pendekatan yang lebih "ramah publik" dan
akses bagi remaja ke informasi yang dapat diandalkan dan relevan yang mana remaja dapat
mendasarkan keputusannya .Keputihan merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh
sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan
haid.Keputihan seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja.Padahal, keputihan
bisa jadi indikasi adanya penyakit.Hampir semua perempuan pernah mengalami
keputihan.Pada umumnya, orang menganggap keputihan pada wanita sebagai hal yang
normal.Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena ada berbagai sebab yang dapat
mengakibatkan keputihan.Keputihan yang normal memang merupakan hal yang
wajar.Namun, keputihan yang tidak normal dapat menjadi petunjuk adanya penyakit yang
harus diobati.
Keluarnya (rabas) cairan dari vagina merupakan salah satu keluhan yang sering dinyatakan
oleh kaum wanita.Beberapa rembesan adalah umum dan normal, dengan bahan yang
dikeluarkan hanya terdiri atas lendir yang disekreasi oleh kelenjar-kelenjar di dalam rahim
dan leher rahim, serta cairan yang keluar melalui dinding vagina dari jaringan di sekitarnya.
Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah
kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau
kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-
fungsinya serta proses-prosesnya.
Pada era globalisasi dan modernisasi ini telah terjadi perubahan dan kemajuan di segala
aspek dalam menghadapi perkembangan lingkungan, kesehatan dan kebersihan, dimana
masyarakat dituntut untuk selalu menjaga kebersihan fisik dan organ atau alat tubuh.Salah
satu organ tubuh yang penting serta sensitif dan memerlukan perawatan khusus adalah alat
reproduksi. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam
memelihara kesehatan reproduksi. Apabila alat reproduksi tidak dijaga kebersihannya maka
akan menyebabkan infeksi, yang pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit.
Organ reproduksi kurang mendapatkan perhatian dalam kehidupan sehari-hari, hal ini
disebabkan oleh budaya kita yang terkadang merasa kurang nyaman untuk membicarakan
masalah seksual.Padahal, organ tersebut sangat membutuhkan perhatian, terutama kesehatan
dan kebersihannya.
Remaja mengalami masa pubertas yang ditandai dengan datangnya menstruasi.Masa
remaja dikenal dengan masa storm and stress dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi
dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bervariasi. Pada
masa remaja (usia 12 sampai dengan 21 tahun) terdapat beberapa fase, fase remaja awal (usia
12 tahun sampai dengan 15 tahun), remaja pertengahan (usia 15 tahun sampai dengan 18
tahun) masa remaja akhir (usia 18 sampai dengan 21 tahun) dan diantaranya juga terdapat
fase pubertas yang merupakan fase yang sangat singkat dan terkadang menjadi masalah
tersendiri bagi remaja dalam menghadapinya. Fase pubertas ini berkisar dari usia 11 atau 12
tahun sampai dengan 16 tahun dan setiap individu memiliki variasi tersendiri.
Masa pubertas sendiri berada tumpang tindih antara masa anak dan masa remaja,
sehingga kesulitan pada masa tersebut dapat menyebabkan remaja mengalami kesulitan
menghadapi fase-fase perkembangan selanjutnya. Pada fase itu remaja mengalami perubahan
dalam sistem kerja hormon dalam tubuhnya dan hal ini memberi dampak baik pada bentuk
fisik (terutama organ-organ seksual) dan psikis terutama emosi.
Saat ini jumlah remaja di Indonesia yaitu mereka yang berusia 10-19 tahun adalah
sekitar 30% dari jumlah penduduk atau kurang lebih 65 juta jiwa. Besarnya proporsi
penduduk yang berusia remaja menimbulkan beberapa masalah yang mengkhawatirkan
apabila tidak diadakan pembinaan yang tepat dalam perjalanan hidupnya terutama
kesehatannya (BKKN,2001). Pada masa remaja mengalami perubahan baik secara fisik
maupun secara psikologis. Perubahan secara fisik yang terjadi di antaranya timbul proses
perkembangan dan pematangan organ reproduksi. Seiring dengan proses perkembangan
organ reproduksi pada remaja timbul juga perubahan secara psikologis sehingga
mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku seperti mulai memperhatikan penampilan
diri,mulai tertarik dengan lawan jenis,berusaha menarik perhatian dan muncul perasaan
cinta,yang kemudian timbul dorongan seksual.(imran,2000). Menurut Kothai
(2003),meningkatnya minat seksual remaja mendorong bagi remaja itu sendiri untuk selalu
berusaha mencari informasi dalam berbagai bentuk. Sumber informasi itu dapat di peroleh
dengan bebas mulai dari teman sebaya,buku-buku,film,video,bahkan dengan membuka situs
internet. Namun ironisnya sangat sedikit remaja memperoleh pendidikan.

A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah
pada karya tulis ilmiah ini yaitu bagaimana gambaran pengetahuan dan informasi remaja
tentang Kesehatan Reproduksi.

B. TUJUAN PENELITIAN
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan informasi remaja tentang Kesehatan
Reproduksi di SMA NEGERI 3 WAINGAPU
2) Tujuan Khusus
 Mengetahui gambaran pengetahuan dan informasi remaja tentang kesehatan
reproduksi sebelum pemberian pendidikan kesehatan siswa SMA NEGERI 3
WAINGAPU
 Mengetahui gambaran pengetahuan dan informasi remaja tentang kesehatan
reproduksi setelah pemberian pendidikan kesehatan reproduksi siswa SMA NEGERI
3 WAINGAPU
 Mengetahui perbedaan pengetahuan kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah
pemberian pendidikan kesehatan reproduksi siswa SMA NEGERI 3 WAINGAPU

C. MANFAAT PENELITIAN
1) Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian bagi masyarakat khususnya remaja yaitu untuk memberikan
informasi tentang gambaran pengetahuan dan informasi remaja tentang kesehatan
reproduksi
2) Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut mengenai penyebab maupun
penanganan kesehatan reproduksi yang terjadi pada remaja
3) Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan peneliti dan
pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian
1. Keaslian penelitian

TABEL 1.1

Penelitian yang pernah di lakukan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP REMAJA
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. AtauSuatu keadaan dimana manusia dapat
menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya
secara sehat dan aman. (WHO). Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera baik fisik,
mental, sosial, yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dari sistem
reproduksi wanita. Pengetahuan kesehatan reproduksi sebaiknya dilakukan sejak remaja,
karena seseorang akan dapat mengenali kelainan pada kesehatan reproduksinya sendini
mungkin, terutama tentang menstruasi (Kinanti, 2009). Kesehatan reproduksi remaja adalah
suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari
kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural (Fauzi., 2008).

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan perubahan sosial. Di sebagian
masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan
berakhir pada usia 18-22 tahun.

World Health Organization (WHO) remaja merupakan individu yang sedang


mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan seksual,
mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan mengalami
perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif mandiri.
Mohammad (1994) mengemukakan bahwa remaja adalah anak berusia 13-25 tahun,
di mana usia 13 tahun merupakan batas usia pubertas pada umummnya, yaitu ketika secara
biologis sudah mengalami kematangan seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika mereka
pada umumnya, secara sosial dan psikologis mampu mandiri. Berdasarkan uraian di atas ada
dua hal penting menyangkut, batasan remaja, yaitu mereka sedang mengalami perubahan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa dan perubahan tersebut menyangkut perubahan fisik dan
psikologi.
 Konsep Seksualitas
Seksualitas adalah semua yang berhubungan dengan manusia sebagai makhluk sosial
(emosi, kepribadian, sikap dll). Kata seksualitas berasal dari kata dasar seks yang memiliki
beberapa arti :
a) Jenis kelamin: Manusia dibedakan secara biologis berdasarkan jenis kelaminnya yaitu
laki-laki dan perempuan.
b) Reproduksi seksual: Bagian – bagian tubuh tertentu laki – laki maupun perempuan
bisa menghasilkan bayi dengan kondisi – kondisi tertentu. Bagian tubuh tersebut
adalah alat atau organ reproduksi. Organ reproduksi laki – laki dan perempuan
berbeda karena memiliki fungsi yang berbeda.
c) Organ reproduksi: Organ reproduksi laki –laki dan perempuan terdiri atas organ
bagian luar dan organ bagian dalam. Organ reproduksi perempuan antara lain vagina
dan rahim, sedangkan organ reproduksi laki –laki antara lain penis dan testis.
d) Rangsangan atau gairah seksual: Rangsangan seksual dapat disebabkan perasaan
tertarik (seperti magnet) sehingga terasa ada getaran aneh yang muncul dalam tubuh.
e) Hubungan seks: Hubungan seks terjadi bila dua individu saling merasa terangsang
satu sama lain sampai organ seks satu sama lain saling bertemu dan terjadi penetrasi.
f) Orientasi seksual adalah kecenderungan seseorang mencari pasangan seksualnya
berdasarkan jenis kelamin, yaitu :
 Heteroseksual : tertarik pada jenis kelamin yang berbeda
 Homoseksual : tertarik pada jenis kelamin yang sama. Misal gay pada laki – laki dan
lesbian pada perempuan.
 Biseksual : tertarik pada dua jenis kelamin
 Transeksual : tertarik pada sesama Janis yang mempunyai sifat bertolak belakang
dari kondisi fisiknya.

Kelainan perilaku seksual adalah kecenderungan seseorang untuk memperoleh kepuasan


seksual melalui tingkah laku tertentu yaitu :

 Vayaurisme : memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip.


 Fetithisme : memperoleh kepuasan seksual dengan benda mati untuk merangsang.
 Sadisme : memperoleh kepuasan seksual dengan melukai dan menyiksa
pasangannya
 Machosisme : memperoleh kepuasan seksual dengan melukai diri sendiri.
 Remaja
A. Pengertian Remaja

Remaja pada umumnya didefenisikan sebagai orang-orang yang mengalami masa


peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), remaja (adolescence) adalah mereka yang berusia 10-19 tahun. Sementara dalam
terminologi lain PBB menyebutkan anak muda (youth) untuk mereka yang berusia 15-24
tahun. Ini kemudian disatukan dalam sebuah terminologi kaum muda (young people) yang
mencakup 10-24 tahun. Sementara itu dalam program BKKBN disebutkan bahwa remaja
adalah mereka yang berusia antara 10-24 tahun. Masa remaja merupakan usia di mana
individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di
bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama.
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat pesat, baik fisik maupun
psikologis. Pada perempuan sudah mulai terjadinya menstruasi dan pada laki-laki sudah
mulai mampu menghasilkan sperma (Hurlock, 2009 ; Proverawati & Misaroh, 2009).

B. Tumbuh Kembang Remaja

Tumbuh kembang remaja adalah pertumbuhan fisik atau tubuh dan perkembangan
kejiwaan/psikologis/emosi. Tumbuh kembang remaja merupakan proses atau tahap
perubahan/transisi dari masa kanak – kanak menjadi dewasa yang ditandai dengan perubahan
fisik dan psikologis. Perubahan tersebut meliputi.

 Pubertas

Masa puber adalah masa seseorang mengalami perubahan fisik dan psikis. Masa
puber ditandai dengan kematangan organ – organ reproduksi primer (sperma, ovum) maupun
sekunder (kumis, rambut, payudara dan lain lain). Mengenai masa puber berkisar antara umur
13 – 14 tahun pada laki laki dan 11 – 12 tahun pada perempuan, pubertas perempuan lebih
cepat dari pada laki – laki, dan pubertas berakhir pada umur 17 – 18 tahun. Mengenai batas
umur ini tidak mutlak karena kondisi tubuh masing – masing berbeda. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi antara lain gizi makanan, lingkungan keluarga, dan lain lain. Hal ini
berpengaruh pada perasaan dan emosi remaja (perubahan psikologisnya).

 Perubahan Fisik Pada Perempuan


Pada perempuan hormon estrogen dan progesterone berperan aktif akan
menimbulakn perubahan fisik, tumbuh payudara, pinggul mulai melebar dan membesar,
tumbuh bulu – bulu halus disekitar ketiak dan vagina, mengalami haid atau menstruasi.

Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam endometrium yang banyak


mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Menstruasi dimulai saat pubertas
berhenti sesaat waktu hamil dan menyusui dan berakhir saat menopause. Seorang perempuan
menopause terjadi pada umur sekitar 45 – 50 tahun. Menstruasi mulai terjadi setelah buah
dada mulai membesar, tumbuh rambut disekitar alat vital dan vagina mengeluarkan cairan
keputih – putihan. Perempuan mengalami menstruasi kira – kira umur 9 tahun paling lambat
kira – kira umur 16 tahun. Menstruasi akan terus berlangsung setiap bulan selama sel telur
matang dan tidak dibuahi sperma. Siklus menstruasi sekitar 25 – 32 hari tetapi ada yang
kurang maupun lebih dari proses yang normal. Siklus ini tidak selalu sama karena ditentukan
beberapa faktor antara lain gizi, stres, kelelahan, usia, dan pada masa remaja biasanya
mempunyai siklus yang belum teratur, bisa maju atau mundur, karena hormone seksualnya
belum stabil.

 Perubahan Fisik Pada Laki- laki

Pada laki – laki hormon testoteron akan membantu tumbuhnya bulu – bulu halus di
sekitar ketiak, kemaluan, wajah, (jenggot dan kumis), terjadi perubahan suara pada laki –laki,
tumbuhnya jerawat, dan dimulai reproduksi sperma yang pada waktu tertentu keluar mimpi
basah. Pada saat laki – laki mimpi basah secara ilmiah sperma akan keluar saat tidur saat
mimpi tentang seks.

 Perubahan Psikologis pada Perempuan dan Laki – laki


 Perubahan kebutuhan, konflik nilai pada keluarga dengan lingkungan dan perubahan
fisik menyebabkan remaja sangat sensitif.
 Remaja sering bersikap irasional mudah tersinggung, stress.
 Ciri – ciri tingkah laku remaja yang sedang puber :
- Mulai meninggalkan ketergantungan pada keluarga dan kenangan masa kecil.
- Butuh diterima kelompoknya.
- Mulai banyak menghabiskan waktunya dengan teman – teman sebaya.
- Mulai mempelajari sikap serta pandangan yang berbeda antara keluarganya dengan
lingkungan sekitar (tentang moral, seksualitas dll).
- Mulai menghadapi konflik dan memutuskan apa saja norma yang harus diambil dari
lingkungan sekitar serta berapa banyak ajaran orang tuanya yang dia tolak.
- Mulai muncul kebutuhan akan privasi.
- Mulai muncul kebutuhan keintiman dan eksrpresi erotik.
- Mulai memperhatikan penampilannya.
- Tertarik pada lawan Janis.
- Ingin menjalin hubungan dengan lawan jenisnya.

 Organ dan Fungsi Reproduksi

Organ dan fungsi reproduksi wanita

Alat kelamin bagian luar


a. Mons feneris

Disebut juga gunung venus, menonjol ke bagian depan menutup tulang kemaluan.

b. Labia mayora (bibir besar)

Bagian luar labia mayor terdiri dari kulit berambut, kelenjar lemak, dan kelenjar
keringat, bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar lemak, bagian ini
banyak mengandung ujung saraf sehingga sensitif saat berhubungan seks.

c. Labia minora (bibir kecil)

Lipatan kecil dibagian dalam labia mayora. Bagian depannya mengelilingi klitoris.
Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah sehingga dapat menjadi besar ketika keinginan
seks bertambah. Labia ini analog dengan dengan kulit skrotum pada pria.

d. Klitoris

Merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf, sehingga sangat sensitif saat berhubungan seks.

e. Vestibulum
Bagian ini dibatasi oleh kedua labia kanan – kiri dan bagian atas oleh klitoris serta
bagian belakang pertemuan labia minora. Pada bagian vestibulum terdapat muara vagina
(liang senggama) saluran kencing, kelenjar bartholini, dan kelenjar skene (kelenjar – kelenjar
ini akan mengeluarkan cairan pada saat permainan pendahuluan dalam hubungan seks
sehingga memudahkan penetrasi penis)

f. Hymen (selaput dara)

Merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar. Pada umumnya
hymen berlubang sehingga menjadi salluran aliran darah menstruasi atau cairan yang
dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium (lapisan dalam rahim). Pada saat
hubungan seks pertama kali hymen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan
hymen merupakan tonjolan kecil yang disebut karunkule mirtiformis.

Alat Kelamin Wanita Bagian Dalam


a. Vagina (saluran senggama)

Yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan ± 6.5 cm dan
dinding belakang ± 9 cm yang bersifat elastik dengan berlipat – lipat. Fungsinya sebagai
tempat penis berada pada waktu senggama, tempat keluarnya menstruasi dan bayi

b. Cervix (leher rahim)

Bagian bawah rahim bagian luar ditetapkan sebagai batas penis waktu masuk ke
dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.

c. Uterus (rahim)

Tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat
normalnya antara 30 – 50 gr. Pada saat tidak hamil besar rahim kurang lebih sebesar telur
ayam kampung, dindingnya terdiri dari :

 Lapisan parametrium adalah lapisan yang paling luar dan lapisan yang berhubungan
dengan rongga perut.
 Lapisan miometrium adalah lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar dari proses
persalinan kontraksi.
 Lapisan endometrium adalah lapisan dalam tempat menempelnya sel telur yang sudah
dibuahi. Lapisan endometrium terdiri dari lapisan kelenjar yang dipenuhi berisi
pembuluh darah.
 Tuba falopi (saluran telur)

Saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari indung
telur menuju rahim dan tempat pembuahan (bertemunya ovum dan sperma). Ujungnya
berbentuk fimbria.

 Fimbria (umbai – umbai)

Dapat dianalogikan dengan jari – jari tangan. Umbai – imbai ini berfungsi untuk
menangkap ovum yang dikeluarSkan indung telur.

 Ovarium (indung telur)

Organ dikiri dan kanan rahim di ujung saluran fimbria dan terletak di rongga pinggul
indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur, sebulan sekali indung telur kiri dan kanan
secara bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel telur adalah sel yang dihasilkan indung telur
yang dapat dibuahi oleh sperma. bila tidak dibuahi maka akan ikut keluar pada saat
menstruasi.

Organ dan fungsi reproduksi laki – laki.

1) Penis

Berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai pembuangan sperma dan air seni. Pada keadaan
biasa, penis tergantung di muka scrotum, sedangkan pada waktu terangsang seksual banyak
darah yang dipompakan ke dalam jaringan erektil tersebut sedangkan pengeluaran darahnya
tertahan. Dengan demikian penis terpompa penuh dengan darah dan berubah menjadi tegang,
keras dan besar. Keadaan seperti ini disebut ereksi. Ereksi dapat terjadi karena rangsangan
seksual dan pada dini hari karena meningkatnya hormone testoteron dan penuhnya kandung
kencing.

2) Glands
Bagian depan atau kepala penis. Glands banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
Kulit yang menutupi bagian glands disebut foreskin. Dibeberapa Negara memiliki kebiasaan
membersihkan daerah sekitar preputium ini atau yang dikenal dengan sunat. Sunat dianjurkan
karena memudahkan pembersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi,
radang dan beberapa macam kanker.

3) Uretra (saluran kencing)

Saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani.

4) Vas deferens

Saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju prostat. Vas deferens panjangnya ± 4.5
cm dengan diameter ± 2.5 mm.

5) Epidydimis

Saluran – saluran yang lebih besar dan berkelok – kelok yang membentuk bangunan seperti
topi. Sperma yang dihasilkan oleh testis kecil akan berkumpul di epidydimis.

6) Testis (pelir)

Berjumlah dua buah untuk memperoduksi sperma setiap hari dengan bantuan testoteron,
testis berada didalam scrotum, diluar rongga panggul karena pertumbuhan sperma
membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu tubuh.

Sperma yaitu sel yang berbentuk seperti berudu berekor hasil dari testis yang dikeluarkan saat
ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu dengan sel telur yang matang akan terjadi
pembuahan.

7) Scrotum

Kantung kulit yang melindungi testis berwarna gelap dan berlipat – lipat. Scrotum adalah
tempat bergantungnya testis.Scrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak jauh testis
kedinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap.

8) Kelenjar prostat
Merupakan pembentukan cairan yang akan bersama sama keluar saat ejakulasi dalam
hubungan seksual. Kelenjar ini berada dibagian dalam dan berfungsi membentuk cairan
pendukung sperma.

9) Vesikula seminalis

Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat

10) Kandung kencing

Tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni)

1. 5. Kehamilan
2. Pengertian

Kehamilan merupakan suatu bentuk alamiah reproduksi manusia yaitu proses regenerasi yang
diawali dengan pertemuan sel telur dan sel sperma yang membentuk suatu embrio yang
merupakan cikal bakal janin, dan berkembang didalam rahim sampai akhirnya dilahirkan
sebagai bayi.

1. Kondisi yang menyebabkan kehamilan

Usia subur adalah usai seseorang individu secara seksual sudah matang pada umur yang
bervariasi untuk pria dan wanita. Untuk pria dimulai diproduksinya sperma biasanya ditandai
dengan mimpi basah. Untuk perempuan dimulai sejak diproduksinya sel telur ditandai dengan
terjadinya menstruasi.

Kehamilan diawali dengan keluarnya sel telur yang telah matang dari indung telur bertemu
dengan sperma yang masuk dan membentuk sel yang akan tumbuh menjadi zygot. Zygot akan
membelah dari satu sel menjadi dua sel lalu membelah menjadi empat sel dan seterusnya
berkembang bergerak menuju rahim. Dirahim hasil konsepsi tersebut akan menanamkan diri
pada dinding rahim, sel yang tertanam disebut embrio. Jika embrio bertahan hingga dua bulan
akan disebut janin sampai pada saat bayi dilahirkan.

1. Tanda – tanda kehamilan

1) Terlambat haid
2) Pusing, mual, muntah pada pagi hari (morning sickness)

3) Buah dada membesar

4) Daerah sekitar putting susu agak gelap

5) Perut membesar

6) Terdengar detak jantung janin

7) Ibu merasakan gerakan janin

8) Teraba bagian bayi

9) Terlihatnya janin melalui usg

1. Keadaan ideal untuk hamil

1) Kesiapan fisik

2) Kesiapan mental/emosional/psikologis

3) Kesiapan sosial ekonomi

1. Hubungan Pranikah

Kehamilan yang tidak diinginkan : kehamilan yang tidak diharapakan


oleh salah satu atau kedua orang tua bayi.

1. Sebab – sebab kehamilan yang tidak diinginkan :

1) Ketidaktahuan atau rendahnya pengetahuan tentang perilaku


seksual

2) Akibat pemerkosaan, diantaranya dilakukan oleh teman


kencannya sendiri

3) Tidak menggunakan alat kontrasepsi


4) Kegagalan menggunakan alat kontrasepsi tanpa pengetahuan yang
cukup tentang metode kontrasepsi yang benar.

1. Dampak dari kehamilan yang tidak diinginkan

1) Perdarahan, komplikasi, kehamilan bermasalah

2) Tidak percaya diri malu dan stress

3) Dropp out sekolah dan dikucilkan masyarakat

4) Aborsi yang dapat menyebabkan perdarahan, infeksi alat


reproduksi, robeknya rahim.

1. 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja

Kesehatan reproduksi remaja dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:


kebersihan alat-alat genital, akses terhadap pendidikan kesehatan,
hubungan seksual pranikah, penyakit menular seksual (PMS),
pengaruh media massa, akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi
yang terjangkau, dan hubungan yang harmonis antara remaja dengan
keluarganya.

1. Kebersihan organ-organ genital

Kesehatan reproduksi remaja ditentukan dengan bagaimana remaja


tersebut dalam merawat dan menjaga kebersihan alat-alat genitalnya.
Bila alat reproduksi lembab dan basah, maka keasaman akan
meningkat dan itu memudahkan pertumbuhan jamur. Remaja
perempuan lebih mudah terkena infeksi genital bila tidak menjaga
kebersihan alat-alat genitalnya karena organ vagina yang letaknya
dekat dengan anus.

Anda mungkin juga menyukai