A. Tujuan
Tujuan umum
Agar ibu dan pasangan usia subur mengetahui dan memahami tentang KB
Tujuan khusus
Setelah diberi penyuluhan ibu dan pasangan usia subur dapat:
1. Menjelaskan tentang pengertian KB.
2. Menjelaskan tentang tujuan KB.
3. Menjelaskan tentang metode-metode KB.
4. Menjelaskan jenis-jenis kontrasepsi, keuntungan dan kerugian.
B. Materi
1. Pengertian KB.
2. Tujuan KB.
3. Syarat-syarat memilih metode KB.
4. Jenis-jenis kontrasepsi, keuntungan dan kerugian.
C. Metode.
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media
1. Poster.
2. Leaflet.
E. Waktu : 20 menit.
F. Evaluasi : Pertanyaan terlampir.
G. Proses Kegiatan Penyuluhan
No KEGIATAN Respon Sasaran Waktu
1. Pendahuluan : Membalas salam 5 Menit
Memberi salam pembuka dan perkenalan Mendengarkan
diri Memberi respon
Menjelaskan tujuan
Menyebutkan topik penyuluhan yang akan
diberikan
Kontrak waktu
2. Penjelasan : Mendengarkan dengan 10 Menit
1. Pengertian KB. penuh perhatian
2. Tujuan KB.
3. Syarat-syarat memilih metode KB.
4. Jenis-jenis kontrasepsi, keuntungan dan
kerugian.
Memberikan kesempatan bertanya
Menyimpulkan materi
3. Penutup : Menanyakan hal 5 Menit
Tanya jawab yang belum
Menyimpulkan hasil penyuluhan jelas
Mengucapkan terimakasih atas peran Aktif bersama
serta peserta. menyimpulkan
Memberikan salam penutup Membalas
salam
H. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan.
o Tes awal.
Apakah ada yang tahu tentang Keluarga Berencana?
o Tes akhir
Apa yang dimaksud dengan Keluarga Berencana?
Sebutkan Pengertian KB
Sebutkan Tujuan KB
Sebutkan Syarat-syarat memilih metode KB.
Sebutkan Jenis-jenis kontrasepsi, keuntungan dan kerugian.
2. Observasi.
Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau
menjawab (benar atau kurang tepat).
Ibu antusias atau tidak.
Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
MATERI :
KELUARGA BERENCANA ( KB )
A. Definisi Keluarga Berencana
Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk mencegah, menjarangkan,dan menghentikan terjadinya
kehamilan.
Keterbatasan
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang
berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
1. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
2. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
3. Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap
saat.
4. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
5. Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
6. Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
7. Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal
yaitu 21-35 hari. Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi
dilakukan minimal enam kali siklus berturut-turut. Kemudian hitung
periode masa subur dengan melihat data yang telah dicatat.
Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa
subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.
Bila haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini
menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6
siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa
subur.
5. Metode Perintangan (Kondom)
Metode ini yang bekerja dengan cara menghalangi sperma dari
pertemuaan dengan sel telur.
Cara Kerja Kondom
Alat kontrasepsi kondom mempunyai cara kerja sebagai berikut:
Efektifitas Kondom
Pemakaian kontrasepsi kondom akan efektif apabila dipakai secara benar
setiap kali berhubungan seksual. Pemakaian kondom yang tidak
konsisten membuat tidak efektif. Angka kegagalan kontrasepsi kondom
sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Manfaat Kondom
Indikasi atau manfaat kontrasepsi kondom terbagi dua, yaitu manfaat
secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.
Manfaat kondom secara kontrasepsi antara lain:
1. Efektif bila pemakaian benar.
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Tidak mengganggu kesehatan klien.
4. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
5. Murah dan tersedia di berbagai tempat.
6. Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus.
7. Metode kontrasepsi sementara
b) KB Hormonal :
1. Pil kombinasi
Merupakan alat kontrasepsi per oral yang mengandung hormon aktif
estrogen dan progestin yang harus diminum setiap hari pada waktu yang
sama.
a. Keuntungan :
Efektiftifitas tinggi dan mudah untuk berhenti
Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
Tidak mengganggu hubungan seksual
aman bagi hampir semua ibu
membantu mengurangi perdarahan menstruasi dan dismenorrhoe
dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
b. Kerugian :
perempuan biasanya mengalami efek samping pada awalnya tetapi
tidak berbahaya
tidak melindungi dari HIV/AIDS
mengganggu proses laktasi
Efek samping : biasanya hilang setelah 3 bulan termasuk mual,flek
diantara masa haid,sakit kepala atau nyeri payudara.
Separuh pemakai pil tidak pernah mengalami efek samping ,sebagian besar
tidak berbahaya.bukan tanda adanya penyakit..
banyak wanita tidak ada keluhan
biasanya hilang setelah beberapa bulan
Dan yang paling umum adalah mual( perut mual ), bercak atau flek
diantara masa haid,payudara nyeri,BB sedikit naik atau turun.
Sebaiknya diminum sebelum tidur malam untuk mengurangi efek mual.
2. Suntik 3 bulanan
Merupakan suatu metode kontrasepsi yang mengandung hormone
progestin yang penggunaannya dengan diinjeksikan secara intra muscular.
a. Keuntungan :
sangat efektif
mudah berhenti tapi butuh waktu nuntuk dapat hamil,umumnya
butuh waktu sekitar 4 bulan untuk bisa hamil kembali bila
dibandingkan dengan metode lain
aman bagi hampir semua ibu termasuk yang sedang menyusui
pencegahan kehamilan jangka panjang
sedikit efek samping
b. Kerugian :
terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
tidak melindungi terhadap HIV/AIDS
Efek Samping :
sering terjadi gangguan pola menstruasi
-sikus haid yang memendek atau memanjang
-perdarahan yang banyak atau sedikit
-perdarahan yang tidak teratur atau bercak
-tidak haid sama sekali
BB naik rata-rata 1-2 kg tiap tahun tetapi bisa lebih
Sebagian besar ibu bisa memakai suntik KB secara aman,biasanya tidak
boleh jika :
memiliki tekanan darah tinggi
mungkin hamil
Efek samping yang tidak umum :
sakit kepala ringan
suasana hati berubah
mual-mual
rambut rontok
gairah seksual menurun
jerawat
3. Suntik 1 bulanan
Merupakan suatu metode kontraepsi yang mengandung estrogen dan
progestin, yang penggunaannya diinjeksikan secara intra muscular.
Keuntungan :
Resiko terhadap kesehatan kecil
Tidak berpengaruh pada hubungan seksual
Mengurangi nyeri saat haid
Kerugian :
beberapa mengalami efek samping,tidak berbahaya dan segera
hilang
tidak melindungi dari HIV/AIDS
kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian.
Efektivitas berkurang apabila digunakan bersama dengan obat-obat
epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat TBC(rifampicin)
Efek samping :
mual-mual
flek atau bercak-bercak diantara masa haid
sakit kepala ringan
nyeri payaudara
BB naik atau turun
Keuntungan :
1,2 atau 6 kapsul kecil yang diletakkan dibawah kulit lengan atas
bergantung jenisnya
Sangat efektif, daya guna tinggi
Efektif selama 3 tahun untuk 1-2 kapsul dan 5 tahun untuk 6 kapsul
Mudah untuk berhenti,bisa dikeluarkan kapan saja
Aman dipakai pada masa laktasi
Tidak mengganggu kegiatan senggama
Tidak memerlukan pemeriksaan dalm
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Kerugian :
Nyeri kepala, nyeri payudara
Peningkatan/penurunan berat badan
Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan
pencabutan
Biasanya mempengaruhi haid
Tidak melindungi terhadap HIV/AIDS
Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini
sesuai keinginan,akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
Efektivitasnya menurun apabilamenggunakan obat-obat
tuberkulosis (rifampisin) atau obat epilepsi (fenitoin,barbiturat)
Tidak boleh digunakan ibu bila : menyusui kurang dari 6 bulan atau ada
kemungkinan hamil
Efek samping :
bercak atau haid ringan
haid tidak teratur
tidak mendapat haid
DAFTAR PUSTAKA
Gde Manuaba Ida Bagus,1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan Dan keluaraga
berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGCj Jakarta
Saifudin Abdul Bari, 2006, Buku Paduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta