1. KONSEP DASAR
a. Pengertian
b. Etiologi
Hingga kini belum diketahui dengan pasti. Demam sering disebabkan
infeksi saluran pernafasan atas, otitis media, pneumonia, gastroenteritis,
dan infeksi saluran kemih. Kejang tidak selalu timbul pada suhu yang
tinggi. Kadang-kadang demam yang tidak begitu tinggi dapat menyebabkan
kejang.
c. WOC
di ruang ekstraseluler
Proses demam
ATP ASE
Pengobatan perawatan
Dan diit
Prognosis/pengobatan 15 menit
Inefektif
Sel dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam
adalah lipoid dan permukaan luar adalah ionik. Dalam keadaan normal
membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion Kalium (K+) dan
sangat sulit dilalui oleh ion Natrium (Na+) dan elektrolit lainnya, kecuali ion
Klorida (Cl-). Akibatnya konsentrasi K+ dalam sel neuron tinggi dan
konsentrasi Na+ rendah, sedangkan di luar sel neuron terdapat keadaan
sebaliknya. Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar
sel, maka terdapat perbedaan potensial yang disebut potensial membran dari
sel neuron. Untuk menjaga keseimbangan potensial membran ini diperlukan
energi dan bantuan enzim Na-K-ATPase yang terdapat pada permukaan sel.
f. Faktor Resiko
g. Manifestasi Klinik
h. Penatalaksanaan
Pengobatan medikamentosa saat kejang dapat dilihat pada tata laksana
penghentian kejang (lihat bagan). Saat ini lebih diutamakan pengobatan
profilaksis intermiten pada saat demam, berupa:
1. Antipiretik
Tujuan utama pengobatan kejang demam adalah mencegah demam
meningkat. Berikan parasetamol 10-15 mg/kgBB/hari setiap 4-6 jam atau
ibuprofen 5-10 mg/kgBB/hari tiap 4-6 jam
2. Anti kejang
Beri diazepam oral 0,3 mg/kgBB/dosis tiap 8 jam saat demam atau
diazepam rektal 0,5 mg/kgBB/hari setiap 12 jam saat demam. Efek
samping diazepam oral adalah letargi, mengantuk, dan ataksia.
3. Pengobatan jangka panjang
Pengobatan jangka panjang selama 1 tahun dapat dipertimbangkan pada
kejang demam kompleks dengan faktor resiko. Obat yang digunakan adalh
fenobarbital 3-5 mg/kgBB/hari atau asam valproat 15-40 mg/kgBB/hari.
LAPORAN RESUME 2
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R.J
Umur : 17 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 20 Mei 2011
Agama : Islam
Nama Ayah : Tn. T
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Nama Ibu : Ny. W
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Karangdowo Klaten
Tanggal masuk : 6 Oktober 2012
No. CM : 01153910
II. ANAMNESIS
Anamnesis diperoleh melalui anamnesis terhadap ibu pasien.
a. Keluhan Utama
Ayah : sehat
Ibu : sehat
Pemeriksaan di : Bidan
Frekuensi :
f. Riwayat Kelahiran
Pasien lahir di bidan dengan berat badan lahir 3500 gram dan panjang 47
cm, lahir spontan, langsung menangis kuat segera setelah lahir, usia
kehamilan 38 minggu.
g. Riwayat Postnatal
Rutin ke puskesmas setiap bulan untuk menimbang badan dan mendapat
imunisasi.
h. Imunisasi
Jenis I II III IV
1 bulan - - -
Kesimpulan : imunisasi dasar lengkap sesuai Depkes, tidak sesuai IDAI 2010
Keadaan Umum
Tanda vital
BB : 10 kg
TB : 76 cm
Cor
Pulmo
Abdomen
Perkusi : tympani
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, turgor
kembali cepat.
Ekstremitas :
Oedem Wasting
- - - -
- - - -
CRT <2”
Pemeriksaan Neurologis
+4 +4
Motorik : Koordinasi baik, kekuatan +4 +4
R. Triseps : (+2/+2)
R. Patella : (+2/+2)
R. Archilles : (+2/+2)
R. Chaddock : (-/-)
R. Oppeinheim : (-/-)
Brudzinsky I : (-)
Brudzinsky II : (-)
BB : 10 kg
TB : 76 cm
Status gizi :
O:
Ibu tampak khawatir
dengan keadaan
anaknya,
3. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
ditandai dengan ibu klien banyak bertanya
Nursing Care Planning
MK : masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dihentikan