Oleh :
Muhammad Zainfitra Nur Akhluthfiana G99162004
Muhammad Aulia Wardhana G99162152
Khanszarizennia Madany Agri G99162157
Pembimbing:
dr. Rachmi Fauziah Rahayu, Sp.Rad
Menurut data yang dihimpun WHO per 100.000 kasus tumor, tumor otak hanya
mencakup sekitar 2% dari keseluruhan kasus. Kasus Tumor intrakranial primer yang
paling sering dijumpai di lapangan sendiri adalah meningioma, diikuti glioblastoma.
Pada tahun 2016, WHO membuat klasifikasi untuk tumor Sistem Saraf Pusat, dimana
terdapat pembaruan yakni disertakannya gambaran histologis disertakan sebagai
parameter molekuler untuk penentuan kanker. Selain itu juga terdapat penanda-
penanda penting yang dapat digunakan pada pengimajian tumor otak.
Selanjutnya, bila terdapat lesi fokal pada parenkim otak, analisisi sekuens yang
dapat dilakukan, antara lain:
• Tentukan lokasi lesi:
• Apakah massa intra-axial atau extra-axial?
• Temuan Menarik
• Terletak di sepanjang calvaria (Contoh di perifer)
• Penguatan meningeal
• Temuan Pasti
• Daerah abu diantara massa dan edema substansia alba
• Celah antara otak dan massa
• Cairan Serebro Spinal
• Vena kortikal
Pada otak, terdapat Bloon Brain Barrier atau Sawar Darah Otak yang
memiliki fungsi mempertahankan konsistensi internal parenkim otak,
komponen yang menyusun nya antara lain:
• Endotel tight-junctions
• Jarak interseluler yang sempit
• Membran dasar yang berkelanjutan
• Kurangnya pinositosis
• Selektif transport
• Proses kaki-kaki astrositik
Bila terdapat invasif tumor otak ke parenkim, maka dapat timbul
kerusakan sawar darah otak
Penguatan Kontras tidak dapat membedakan tumor dari edema pada Glioma
Infiltratif
• Menyebar secara patologis, sel-sel tumor membaur ke dalam parenkim otak
normal
• Area tumor yang luas dapat memiliki sawar darah-otak yang berfungsi
• Tumor dapat ditemukan di luar intensitas sinyal normal MR, meskipun
tanpa penguatan kontras
Hal yang diperlukan untuk menilai Kontras IV pada Tumor Otak
1. Diagnosis pembeda / Differential diagnosis
• Peningkatan khas histologi tertentu
• Tumor (primer atau metastatik) vs lesi jinak non-neoplastik
• Tumor sebagai penyebab hematoma
2. Sensitivitas diagnostik
• Penyebaran subependymal
• Penyebaran subarachnoid
• Metastasis (terutama kortikal)
3. Perencanaan perawatan
• Lokalisasi biopsi
• Diseminasi
Astrositik
Pilocytoma
Metastasis
Intensitas Sinyal
GRE ‐ EPI T2 *
Prinsip Penting
"Perfusi" MR
• Metode Bolus Kontras
• Spin Tagging (ASL)
Perfusi MR: CBV pada Tumor Otak
Menilai glioma astrositik
• CBV tinggi dalam:
GBM
Astrocytoma anaplastik
• CBV rendah dalam astro kelas rendah
Keterbatasan Histopatologi *
• Biopsy may be misleading
Anaplasia often very focal
Glial neoplasm heterogeneity
“Mixed” cell types
• Most malignant portion of lesion may be inaccessible to surgeon
• Tumor CNS tidak statis
• ∆ keganasan seiring waktu
(Tingkat diferensiasi 10%)
Tempat tumor dapat mempengaruhi hasil lebih dari “tingkat”
• Interpretasi patologi bervariasi
Keterbatasan Histopatologi *
Perjanjian Interobserver oleh Ahli Neuropatologi Berpengalaman
Astrositoma
• 25-30% glioma hemisferik dewasa
• Median bertahan hidup 7‐8 tahun
• 10% dedifferentiate
• Berulang sebagai astrocytomas anaplastik (50-75%)
• Fitur histologis utama:
- Infiltratif, tidak berbatas tegas
- Padat
- Tidak ada nekrosis
Astrocytoma: Fitur MR
CBV Rendah
Astrocytoma Anaplastik
• Median kelangsungan hidup <2 thn
• Fitur histologis utama:
- Infiltratif, tidak berbatas tegas
- Heterogen, sering disertai perdarahan
- Hypercellularity sedang
- Tidak ada nekrosis
Astrocytoma Anaplastik
WM “edema” Biasa
CBV Tinggi
Astrocytoma Anaplastik
Perdarahan Biasa
Nekrosis Biasa
WM “edema” Biasa
Hipervaskularisasi Biasa
CBV Tinggi
Berikut merupakan beberapa temuan pada pemeriksaan penunjang
yang didapatkan dari penderita Glioblastoma Multiforme (GBM) tipe ganas
IDH-1 :
1. Neovaskularisasi
2. Hiperselularitas
3. Nekrosis
4. Peningkatan
Noduler
5. Peningkatan
volume darah otak