Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN FIELD LAB

PENYULUHAN KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE)


KESEHATAN REPRODUKSI
DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS WONOGIRI II
KABUPATEN WONOGIRI

Oleh:
KELOMPOK A-5

ARLINDAWATI G 0013039
ARUM DESSY RAHMA SARI G 0013041
DINA LUTHFIYAH G 0013075
FITRI MAULANI G 0013097
LUTFY HERSRI RAHMADY G 0013143
MEGA HASENDA G 0013153
MUHAMMAD TAUFIQ HIDAYAT G 0013163
NIBRAS NOOR FITRI G 0013175
NOVI ARIZHA G 0013179
PETER DARMAATMAJA SETIABUDI G 0013187
RAYNALDA CHRIESMART DEZMONDA G 0013195
YUYUN SUCI MEGAWATI G 0013243

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL KEGIATAN:
PENYULUHAN KIE KESEHATAN REPRODUKSI
BIDANG KEGIATAN:
FIELD LAB

PELAKSANA:
KELOMPOK A-V

TEMPAT PELAKSANAAN:
UPT PUSKESMAS WONOGIRI II,
KABUPATEN WONOGIRI

WAKTU PELAKSANAAN:
SENIN, 25 MEI 2015
SABTU, 6 JUNI 2015
SENIN, 8 JUNI 2015

Wonogiri, 8 Juni 2015


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Wonogiri II Instruktur Lapangan

Antik Istiqomah, Endang Pujiastuti, SKM. MM


NIP : 196504041998032003 NIP : 197805102006042011
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ...................................................................................................................... ............i
LembarPengesahan ............................................................................................... ........... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... ............iii
BAB I
Latar Belakang ............................................................................................... .............. 1.
Tujuan Pembelajaran ..................................................................................... .............. 2
BAB II
Kegiatan Pra Lapangan ................................................................................................ 3
Kegiatan Hari Pertama ................................................................................................. 3
Kegiatan Hari Kedua ................................................................................................... 4
Kegiatan Hari Ketiga .................................................................................................... 5
BAB III
Pembahasan ................................................................................................... ................ 6
BAB IV
Penutup .......................................................................................................... .............. 18
Kesimpulan .................................................................................................... .............. 18
Saran .............................................................................................................. .............. 19
Daftar Pustaka ....................................................................................................... .............. 20
Lampiran .............................................................................................................. .............. 21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan Reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan
sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek
yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Kebijakan Nasional
Kesehatan Reproduksi di Indonesia menetapkan bahwa Kesehatan Reproduksi
mencakup 5 (lima) komponen/program terkait, yaitu program kesehatan ibu dan anak,
program keluarga berencana, program kesehatan reproduksi remaja, program
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS,
dan program kesehatan reproduksi pada usia lanjut.
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan
perhatian terutama di kalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan,
perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali menghadapi risiko-risiko
kesehatan reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan
risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Remaja harus dipersiapkan baik
pengetahuan, sikap dan perilakunya kearah pencapaian reproduksi yang sehat.
Pentingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, remaja perlu mendapat informasi
yang cukup sehingga mengetahui hal-hal yang seharusnya dilakukan dan yang
seharusnya dihindari.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diadakan penyuluhan yang merupakan salah
satu perwujudan dari program KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) kesehatan
reproduksi yang kami realisasikan dalam proses penyuluhan terhadap murid SMK 1
Sudirman Wonogiri. Secara aktif kami membagi kelompok kami secara merata untuk
melakukan penyuluhan di 12 kelas yang ada di SMK tersebut dengan tujuan agar
informasi yang kami berikan tersebar secara merata dan tepat sasaran.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan laboratorium lapangan diharapkan mahasiswa dapat
memiliki kemampuan :
a. Melakukan penyuluhan KIE Kesehatan reproduksi di tingkat puskesmas
khususnya tentang ANC-5T.
b. Melakukan KIE Kesehatan reproduksi di kalangan anak remaja pada institusi
sekolah (SMP-SMA).
c. Melakukan penyuluhan KB secara terpadu dengan pelaksanaan upaya
kesehatan reproduksi di tingkat puskesmas.
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN

A. Kegiatan Pra Lapangan


Sebelum melaksanakan kegiatan di lapangan, terlebih dahulu mahasiswa
mengikuti kuliah pengantar kegiatan Field Lab. Kuliah pengantar ini sedikit
memberikan gambaran tentang dasar teori Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
Kesehatan Reproduksi. Selain itu, mahasiswa juga dibekali dengan buku panduan
Field Lab.
Sebelum kegiatan pada pertemuan ke-1 dilaksanakan, perwakilan dari
kelompok kami telah melakukan survei pada hari Senin, 4 Mei 2015. Pada saat survei
ini, kami sekaligus melakukan koordinasi dengan Kepala UPT Puskesmas Wonogiri
II dr. Antik Istiqomah mengenai serangkaian kegiatan yang akan dilakukan. Setelah
melakukan koordinasi, didapatkan kesimpulan bahwa kegiatan Field Lab dengan
topik Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi akan
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan.
B. Kegiatan Hari Pertama
Hari/tanggal : Senin, 25 Mei 2015
Waktu : 08.00 – 11.00
Tempat : UPT Puskesmas Wonogiri II, Kabupaten Wonogiri
Kegiatan : 1. Perkenalan, pengumpulan Buku Rencana Kerja (BRK) dan
Pengarahan dari Kepala UPT Puskesmas Wonogiri II dan
instruktur lapangan seputar kegiatan laboratorium lapangan topik
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Kesehatan
Reproduksi.
2. Mengerjakan pretes yang diberikan oleh pihak puskesmas
sebelum pembekalan materi.
3. Pemberian Materi dan Informasi oleh instruktur lapangan Ibu
Endang Pujiastuti, SKM.MM dan Ibu Bidan Tri Widiastuti
mengenai cara penyuluhan dan materi terkait Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi khususnya
remaja, serta dilanjutkan tanya-jawab.
4. Pengarahan kegiatan pertemuan ke-2
Pada hari pertama, 25 Mei 2015 kegiatan yang dilakukan adalah perkenalan dan
pengarahan dari kepala puskesmas dan instruktur lapangan seputar teknis penyuluhan
pada pertemuan ke-2. Sebelum pembekalan materi, kami diminta untuk mengerjakan
3 soal pretest yang diberikan oleh pihak puskesmas. Setelah itu, kami baru dibekali
materi dan cara memberi penyuluhan dengan topik Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi dikalangan remaja, karena sasaran penyuluhan
kami adalah siswa-siswi SMK N 1 Sudirman Wonogiri.

Kegiatan Hari Kedua


Hari/tanggal : Sabtu, 6 Juni 2015
Waktu : 08.00 – 11.00
Tempat : SMK N 1 Sudirman Wonogiri
Kegiatan : Penyuluhan dengan topik Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
(KIE) Kesehatan Reproduksi kepada siswa-siswi SMK N 1
Sudirman Wonogiri

Pada hari kedua, 6 Juni 2015 kegiatan yang kami lakukan adalah menemui kepala
puskesmas dan instruktur lapangan di UPT Puskesmas Wonogiri II untuk persiapan
menuju SMK N 1 Sudirman Wonogiri. Sesampainya di tempat penyuluhan, masing-
masing dari kami melakukan penyuluhan di tiap kelas.
Acara penyuluhan dimulai pukul 08.30 WIB. Selama berjalannya penyuluhan di
tiap kelas tampak antusiasme dari siswa-siswi SMK N 1 Sudirman Wonogiri.
Sebelum menyampaikan materi, tiap anak kami bagikan selembar soal pre test. Lalu
setelah materi selesai kami paparkan, dilanjutkan dengan tanya-jawab, ice breaking
dan pengerjaan post test . Pre test dan post test ini kami lakukan dengan pertanyaan
yang sama agar dapat mengetahui seberapa paham siswa siswi dengan materi yang
kami sampaikan. Penyuluhan berlangsung cukup lancar dan peserta aktif bertanya.
Penyuluhan selesai pada pukul 12.30 WIB. Setelah selesai memberi penyuluhan, kami
berpamitan kepada pihak sekolah dan instruktur lapangan.
C. Kegiatan Hari Ketiga
Hari/tanggal : Senin, 8 Juni 2015
Waktu : 11.00 – selesai
Tempat : UPT Puskesmas Wonogiri II
Kegiatan : 1. Presentasi Hasil Kegiatan Lapangan kepada Kepala Puskesmas
dan staff UPT Puskesmas Wonogiri II.
2.`Evaluasi terhadap kegiatan Field Lab Kelompok A5 dan Laporan
Kegiatan Field Lab oleh Kepala UPT Puskesmas Wonogiri II dan
staff Puskesmas pembimbing lapangan.

Pada kegiatan lapangan hari terakhir ini kami melaporkan seluruh kegiatan yang
telah kami lakukan selama tiga kali pertemuan kepada Kepala UPT Puskesmas
Wonogiri II dan seluruh staff pendamping kegiatan lapangan, dalam bentuk presentasi
melalui Power Point. Setelah presentasi laporan kegiatan lapangan, Kepala UPT
Puskesmas Wonogiri II dan seluruh staff yang mendampingi kegiatan lapangan
memberi evaluasi berupa kritik dan saran kepada kelompok kami selama kegiatan
Field Lab berlangsung. Kemudian setelah evaluasi selesai dilakukan, Kepala
Puskesmas menyerahkan hasil/ nilai kelompok A5 kepada perwakilan kelompok.
BAB III

PEMBAHASAN

Dari kegiatan Field Lab yang telah berlangsung selama 3 hari ini, kami mendapatkan
pengalaman yang membuka wawasan kami sebagai calon dokter mengenai kondisi
masyarakat yang sebenarnya, khususnya permasalahan dalam remaja. Topik Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi ini sangat membantu siswa-siswi
SMK N 1 Sudirman Wonogiri untuk memahami tentang pengertian reproduksi, alat
reproduksi pria maupun wanita, tanda tanda pubertas, cara merawat dan menjaga
kebersihan organ reproduksi, penyakit menular seksual, dan membahas permasalahan
remaja serta dampak dan cara menyelesaikannya. Antusiasme siswa-siswi SMK N 1
Sudirman Wonogiri untuk mendengarkan materi penyuluhan ini sangat tinggi karena
materi kesehatan reproduksi tidak didapatkan mereka di sekolah SMK, sehingga
pengetahuan mereka tentang materi ini sangat minim.

a. Pre Test (Jumlah siswa 240 anak)


Nilai Pre Test Jumlah Siswa (Kelas X dan XI) Prosentase
100 0 0.00%
90 0 0.00%
80 2 0.83%
70 16 6.67%
60 72 30.00%
50 98 40.83%
40 37 15.42%
30 7 2.92%
20 8 3.33%
10 0 0.00%
0 0 0.00%
Tabel nilai pretest, jumlah siswa, dan prosentase
Interpretasi : x
Jika standart kelulusan nya adalah nilai 70 , maka hanya 7.5% siswa yang mampu
mengerjakan soal pretest terkait Kesehatan Reproduksi. Kemungkinan mereka yang
mampu mengerjakan soal pretest dengan nilai 70 ke atas mendapatkan informasi tentang
kesehatan reproduksi mandiri misalnya melalui pengalaman pribadi, sehari-hari atau di
dapatkan ketika di bangku SMP. Sehingga dapat kami simpulkan hampir sebagian besar
siswa kelas X dan kelas XI SMK 1 Sudirman Wonogiri masih kurang dalam pemahaman
tentang Kesehatan Reproduksi.

b. Post Test (Jumlah siswa 240 anak)


Nilai Post Test Jumlah Siswa (Kelas X dan XI) Prosentase
100 16 6.67%
90 42 17.50%
80 140 58.33%
70 32 13.33%
60 10 4.17%
50 0 0.00%
40 0 0.00%
30 0 0.00%
20 0 0.00%
10 0 0.00%
0 0 0.00%
Tabel nilai post test, jumlah siswa, dan prosentase

Interpretasi:
Setelah mendapatkan materi penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi, 95.83% Siswa
kelas X dan XI SMK 1 Sudirman Wonogiri dapat mengerjakan soal postest (soal sama
dengan pretest) dengan nilai 70 ke atas, dan hanya 4.17 % yang kurang memahami materi
penyuluhan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hampir semua siswa memperhatikan materi
penyuluhan dengan baik sehingga mampu menjawab soal postest dengan benar.

c. Interpretasi
No Range Jawaban benar Prosentase Jawaban benar Prosentase
Soal Nilai Pre Test Pre Test Post Test Post Test
0-5 26 10.83% 0 0.00%
1. 6-10 84 35.00% 0 0.00%
11-20 130 54.16% 240 100%
0-5 21 10.99% 0 0.00%
2. 6-10 106 55.49% 36 15.00%
11-20 64 33.50% 204 85.00%
0-5 74 51.38% 38 15.83%
3. 6-10 68 47.22% 149 62.08%
11-20 2 1.38% 53 22.08%
0-5 46 20.44% 10 4.17%
4. 6-10 107 47.55% 115 46.25%
11-20 72 32.00% 119 49.58%
0-5 70 33.02% 0 0.00%
5. 6-10 140 66.04% 77 32.08%
11-20 2 0.94% 173 72.08%
Tabel intrepretasi jawaban Pre Test dan Post test berdasarkan range nilai

d. Pembahasan soal Pre Test dan Post Test


1. Sebutkan tanda-tanda pubertasmu ? (Minimal 3)
Pubertas pada laki-laki :
 Mimpi basah
 Testis bertambah besar, dan scrotum memerah
 Rambut pubis, kumis, jenggot dan rambut ketiak muncul
 Penis tumbuh dan memanjang
 Suara memberat, dan timbul jerawat
 Otot bertambah besar
 Tumbuh meninggi
Pubertas pada perempuan :
 Menstruasi
 Payudara membesar, areola membengkak
 Tumbuh rambut pubis dan ketiak
 Rahim membesar
 Tumbuh meninggi
 Timbul jerawat
2. Apa saja perawatan organ reproduksimu ? (Minimal 3)
Pada laki laki :
 Menjaga Area Genital Supaya Tetap Bersih (penis, skrotum, anus, dan rambut
kemaluan)
 Memperhatikan bahan celana dalam dan celana yang dia pakai.
 Celana dalam dan celana yang dipakai tidak boleh terlalu ketat dan mudah
menyerap keringat.
 Laki-laki yang sudah sunat dapat membersihkan penisnya dengan air dan sabun
yang halus.
 Laki-laki yang belum disunat bisa membersihkan daerah penisnya dengan baik dan
bersih.
Pada perempuan :
 Membilas vagina setiap kali selesai buang urin atau air besar.
 Perhatikan jenis kertas tissue yang digunakan.
 Gantilah celana dalam paling tidak 2x dalam sehari.
 Hindari celana dalam yang terlalu ketat.
 Sebaiknya menggunakan air yang berasal dari kran jika berada di toilet umum.
 Hindari penggunaan pantyliner beraroma (parfum) atau secara terus menerus setiap
hari.
 Gunakan pembalut dengan permukaan yang lembut dan kering.
3. Sebutkan 3 permasalahan utama pada remaja!
- Kehamilan pada remaja
Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak
ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental/
emosi/psikologis dan kesiapan sosial/ekonomi. Secara umum, seorang perempuan
dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika
tubuhnya berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia 20 tahun bisa
dijadikan pedoman kesiapan fisik.
Bahaya hamil diusia muda :
• Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk
kontrol kehamilan
• Risiko kehamilan (ibu & janin)
• Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami risiko
• Berakibat pada kematian ibu dan bayi
• Kehamilan usia muda dapat berisiko menderita kanker di masa yang akan datang
- Aborsi
Menurut WHO, definisi aborsi adalah penghentian kehamilan dengan alasan apapun
sebelum buah kehamilan dapat bertahan hidup di luar kandungan ibunya.
Bahaya aborsi :
 Kematian ibu
 Pendarahan
 Rusaknya rahim
 Kemandulan.
- Seks bebas
Melakukan hubungan seksual sebelum menikah dan dilakukan dengan seseorang yang
belum menjadi suami/istri. Seks bebas dapat dilakukan dengan satu orang yang sama
maupun berbeda-beda karena belum ada ikatan pernikahan yang sah.
Bahaya seks bebas :
 Hamil diluar nikah
 Melakukan aborsi
 Tertular penyakit menular seksual
4. Sebutkan penyakit menular seksual beserta penjelasan singkatnya!
1. Sifilis (Raja Singa)
Disebut juga dengan “raja singa”. Disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Gejala-gejala muncul antara 2-6 minggu (kadang-kadang 3 bulan) setelah
berhubungan seksual. Penularannya melalui kontak seksual, melalui kontak
langsung dengan lesi, maupun penularan dari ibu ke anak..
Gejala :
 Stadium I
- Luka pada kelamin yang jika diraba ada pengerasan & tidak terasa nyeri.
Setelah 3 minggu menjalar ke kelenjar sekitar selangkangan.
 Stadium II
- Nyeri kepala, demam yang tidak terlalu tinggi, hilang nafsu makan, nyeri
tulang & nyeri pada leher.
- Kelainan kulit berupa bintik & bercak merah di seluruh tubuh.
- Infeksi kelenjar limfe yang meluas.
 Stadium III
- Dalam kurun waktu 3-7 tahun infeksi merusakkan semua jaringan kelamin.
2. GO (Gonore/Kencing Nanah)
Pada laki-laki dikenal sebagai “kencing nanah”. Penyebab bakterinya adalah
Neisseria gonorrrheae. Gejala muncul antara 2-10 hari setelah berhubungan
seksual. Penularannya melalui hubungan seksual.
Gejala pada wanita:
Umumnya tidak menimbulkan gejala. Sebagian ditemukan pd waktu pemeriksaan
kehamilan / memasang IUD. Gejala yang mungkin timbul antara lain:
 Keputihan,kental,kekuningan.
 Nyeri pinggul bawah
 Nyeri saat haid
 Nyeri saat kencing

Gejala pada pria :


 Sakit saat kencing
 Dari lubang kencing keluar cairan berwarna putih,kuning kehijauan,rasa
gatal,panas dan nyeri.
 Muara lubang kencing bengkak & agak merah.
3. Trikomoniasis Vaginalis
Infeksi pada alat kelamin yang disebabkan bakteri Trichomonas. Dimana
penularannya disebabkan oleh hubungan seksual, meski namanya adalah
Trichomonas vaginalis, adalah salah bila beranggapan bahwa bakteri ini hanya
menyerang vagina.
Gejala :
 Pada wanita
 Keputihan encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk.
 Bibir kemaluan agak bengkak, kemerahan, gatal, terasa tidak nyaman.

 Pada pria:
 Sering kencing.
 Sakit saat kencing.
 Nanah keluar saat kencing.
4. Herpes Genital
Herpes genitalis merupakan infeksi pada genital dengan gejala khas berupa
vesikel yang berkelompok dengan dasar eritem bersifat rekuren. Herpes genitaslis
terjadi pada alat genital dan sekitarnya (bokong, daerah anal, dan paha). Ada dua
macam tipe HSV (Herpes Simplex Virus) yaitu HSV-1 dan HSV-2 dan keduanya
dapat menyebabkan herpes genital. Infeksi HSV-2 sering ditularkan melalui
hubungan seks dan dapat menyebabkan rekurensi dan ulserasi genital yang nyeri.
Tipe 1 biasanya mengenai mulut dan tipe 2 mengenai daerah genital.
Herpes genitalis disebabkan oleh HSV atau herpes virus hominis (HVH), yang
merupakan anggota dari family herpesviridae. Adapun tipe-tipe dari HSV:
 Herpes simplex virus tipe 1: umumnya menyebabkan lesi atau luka pada
sekitar wajah, bibir, mukosa mulut, dan leher.
 Herpes simplex virus tipe II: umumnya menyebabkan lesi pada genital dan
sekitarnya (bokong, daerah anal dan paha).
 Gejala :
• Biasanya gejala muncul 4-7 hari pasca infeksi.
• Nyeri dan disuria
• Uretral dan vaginal discharge
• Bintil-bintil berkelompok seperti anggur yg sangat nyeri pd kelamin.
• Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
• Sulit buang air kecil.
• Kadang-kadang luka muncul di skrotum, pantat atau paha.

5. Klamidia
Infeksi pada alat kelamin yang disebabkan oleh bakteri klamidia, dengan
penularannya melalui hubungan seksual.
Gejala :
 Pada wanita
 Umumnya tidak bergejala
 Keputihan encer berwarna putih kekuningan
 Nyeri rongga panggul
 Perdarahan pasca hubungan seksual

 Pada pria
 Sakit ringan saat kencing
 Sakit di saluran kencing
 Keluar sekret dari saluran kencing
6. Kondiloma Akuminata (Jengger Ayam)
Jengger ayam adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus
HPV (virus yang juga menyebabkan kanker serviks). Gejala muncul biasanya 2-3
bulan setelah tertular, gejala berupa kutil kecil jika dibiarkan menjadi besar seperti
bunga kol atau seperti jengger ayam.
Gejala:
 Tidak sakit hanya kadang terasa gatal
 Hilang timbul seumur hidup.
 Meningkatkan resiko kanker serviks (leher rahim) dan kanker penis.

7. Kutu Pubis
Penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu yang hidup di rambut kemaluan
(pubes). Kutu tersebut dapat menyebabkan gatal pada daerah kelamin dan
meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
Gejala :
 Gatal-gatal di kemaluan
 Bercak keabu-abuan di celana dalam (tanda adanya kutu pubis)
Pencegahan :
 Tidak berhubungan seksual.
 Sering mencukur rambut kemaluan.

8. Candidiasis (Jamur)
Luka berupa keputihan pada alat kelamin, disebabkan oleh jamur candida, dan
dapat ditularkan melaui hubungan sex.
Gejala :
 Keputihan yang menyerupai keju disertai lecet.
 Rasa gatal & iritasi di daerah bibir kemaluan & ber bau khas.

9. HIV/AIDS
a. Human Immunodeficiency Virus
HIV merupakan singkatan dari “Human Immunodefiency Virus” yang
merupakan retrovirus yang menyerang sel-sel system kekebalan tubuhmanusia
(terutama CD4+ T-sel dan macrophages), dan menghancurkan atau menggaggu
fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan system
kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan
tubuh (CD4+ <200/ml) sehingga menyebabkan terjadinya AIDS.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem terebut tidak dapat
lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang
yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan
terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti
orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi
oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan
tubuh yang melemah.
b. AIDS (Acquired Immuno Defiency Syndrome)
AIDS adalah kumpulan gejala yang disebabkan karena menurunnya
system kekebalan tubuh. HIV adalah virus yang menyerang system kekebalan
tubuh yang lama kelamaan akan mengakibatkan AIDS, AIDS adalah singkatan
dari “acquired immunodefiency syndrome” dan menggambarkan berbagai
gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya system kekebalan tubuh.
Infeksi HIV telah dipastikan sebagai penyebab AIDS. Tahap HIV dalam tubuh
dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi
HIV telah berkembang menjadi AIDS.
5. Apakah keputihan itu normal ?
Keputihan yang terjadi pada wanita bisa normal atau fisiologis maupun bisa
menjadi keadaan patologis atau tidak normal.
Tanda-tanda keputihan fisiologis (normal) :
- Cairan berwarna bening, tidak lengket dan encer
- Tidak mengeluarkan bau yang menyengat
- Pada bayi perempuan yang baru lahir
- Remaja awal kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa
pubertas.
- Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal.
Tanda-tanda keputihan tidak normal :
- Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau
putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan
kadang-kadang berbusa
- cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat (bau tidak sedap)
- Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal.
- Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV,
Herpes.
e. Soal Tanya Jawab
1. Pertanyaan :
Bagaimana cara merawat organ kewanitaan yang benar jika tidak boleh mencuci
pakaian dalam dengan menggunakan sabun?
Jawaban :
Mencuci pakaian dalam boleh dan sebaiknya memang dengan sabun atau
detergen, yang tidak boleh adalah mencuci alat kelamin dengan sabun karena
dapat mengganggu keseimbangan flora normal di daerah kewanitaan.
2. Pertanyaan:
Apakah menstruasi selama 2 minggu itu normal?
Jawaban:
Umumnya periode menstruasi wanita adalah 3-5 hari dan siklusnya selama 21-35
hari dengan rata-rata 28 hari. Namun, masa menstruasi yang dialami tiap wanita
memiliki karakteristik masing-masing sehingga sulit untuk menentukan mana
yang normal dan tidak normal. Beberapa wanita memang bisa mengalami periode
menstruasi yang sangat singkat, sementara yang lain lebih panjang. Ada juga yang
menstruasinya lebih banyak sementara yang lain lebih sedikit. Akan tetapi, ada
beberapa kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat menjadi indikasi adanya
masalah kesehatan. Salah satu kondisi tersebut adalah menstruasi selama 2
minggu ini. Sebaiknya diperiksa lebih lanjut oleh dokter untuk mengetahui
penyebabnya.
3. Pertanyaan
Bagaimana pendapat Anda mengenai nikah muda? Bukankah tadi Anda
mengatakan bahwa berhubungan saat muda dapat meningkatkan risiko terkena
kanker?
Jawaban :
Dalam mengambil suatu keputusan dalam hidup kita harus mempertimbangkan
semua aspek, termasuk juga pernikahan. Menikah muda itu lebih baik daripada
free sex, karena belum jelas siapa yang diajak berhubungan badan. Sedangkan
yang menambah risiko kanker serviks atau leher rahim adalah melahirkan terlalu
muda. Jadi yang paling penting di sini adalah NO FREESEX atau jangan lakukan
seks sebelum menikah.
4. Pertanyaan
Apabila rokok itu berbahaya dan dapat membunuh orang, mengapa rokok masih
diproduksi?
Jawab:
Karena industri rokok merupakan penyumbang pajak terbesar di Indonesia,
perusahan rokok menyerap banyak tenaga kerja, ditambah dengan perusahaan
rokok yang banyak memberikan beasiswa kepada mahasiswa (contohnya adalah
Beswan Jarum). Meskipun demikian, pemerintah juga menghimbau masyarakat
Indonesia agar tidak mengkonsumsi rokok karena bahaya rokok. Seperti larangan
yang dulunya ditulis “Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung, hipertensi,
dan lain lain”, sekarang pemerintah menggantinya dengan kalimat “Rokok
membunuhmu”.
5. Pertanyaan :
Apakah diperbolehkan melakukan bayi tabung?
Jawab:
Dari segi medis, bayi tabung diperbolehkan. Hal ini karena digunakan untuk
tujuan menolong pasangan yang kurang subur untuk memperoleh keturunan.
6. Pertanyaan:
Kapankah penyakit HIV/AIDS dan PMS lain ditemukan? Siapa penemunya?
Jawab:
Penyakit HIV/AIDS dan PMS kebanyakan ditemukan pada sekitar abad 18-20 an.
HIV/AIDS sendiri ditemukan pada tahun 1983 di portugal, pada seorang pasien
yang berasal dari Afrika Barat. Di Amerika Serikat sendiri virus ini ditemukan
pada taun 1984 oleh Robert Gallo yang sedang meneliti virus penyebab AIDS.
7. Pertanyaan :
Mengapa tidak boleh memakai celana terlalu ketat?
Jawab :
Karena pemakaian celana terlalu ketat akan mendekatkan testis ke tubuh dan akan
merusak pembentukan sel sperma.
8. Pertanyaan :
Apakah keputihan itu normal?
Jawab:
Keputihan ada yang normal dan ada yang tidak normal. Tergantung dari kapan
terkena keputihan tersebut dan bentuk keputihannyaa (warna, konsistensi, bau,
disertai rasa gatal/tidak.
9. Pertanyaan :
Pengaruh minum air soda terhadap nyeri saat haid dan banyaknya haid?
Jawab:
Sampai saat ini belum ada penelitian pasti mengenai hubungan antara minuman
bersoda dengan nyeri haid (dismenorhea), akan tetapi terlalu banyak minum
minuman bersoda akan bisa mengakibatkan perlukaan lambung, apalagi bila tidak
disertai dengan asupan makan yang teratur.
10. Pertanyaan :
Bagaimana bila siklus haid tidak teratur? Apakah normal?
Jawab :
Dalam beberapa kasus, banyak wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur.
Penyebabnya berbagai macam, dari konsumsi pil KB, stress dan berbagai
penyebab lain (contoh : makan makanan yang tinggi lemak, dan ada tanda-tanda
keganasan ovarium). Pada wanita tua yang mau menopause juga akan ada siklus
haid yang tidak teratur.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Selama kegiatan Field Lab materi Komunikasi, Informasi, dan Eduaksi (KIE)
Kesehatan Reproduksi di UPT Puskesmas Wonogiri II, Kabupaten Wonogiri, kami
menyimpulkan beberapa hal, yaitu :
a. Kegiatan Field Lab berjalan dengan baik. Para peserta penyuluhan tampak
antusias dan menyimak materi-materi yang disampaikan.
b. Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi kepada sasaran sangat membantu
sebagai salah satu upaya pencegahan peningkatan pergaulan bebas pada remaja
dan untuk memberi wawasan seputar perawatan organ reproduksi.
c. Penyuluhan yang baik adalah penyuluhan yang berkesinambungan. Hal ini
bertujuan agar wawasan siswa-siswi SMK N 1 Sudirman Wonogiri dapat terus
bertambah dan diharapkan perilaku siswa-siswi dapat berubah secara bertahap.
d. UPT Puskesmas Wonogiri II melakukan program penyuluhan terkait kesehatan
reproduksi selama sekali dalam setahun.

B. Saran
Bagi UPT Puskesmas Wonogiri II :
a. Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dikalangan remaja lebih digiatkan
lagi sehingga masyarakat khususnya remaja benar-benar mengerti mengenai cara
merawat organ reproduksi, tanda-tanda pubertas, dampak dari pergaulan bebas,
berbagai macam penyakit menular seksual dan mengatasi permasalahan seputar
remaja. Membuat spanduk mengenai kesehatan reproduksi, dan ditempelkan pada
sekolah-sekolah dan tempat pelayanan umum disekitar Kabupaten Wonogiri.
contoh :
“Hindari pergaulan bebas, ciptakan generasi penerus berkualitas”
Bagi Mahasiswa Field Lab :
a. Pada saat melakukan penyuluhan kepada siswa-siswi/ peserta penyuluhan
hendaknya membawa print out overview presentasi sehingga bisa lebih dipahami
oleh sasaran.
b. Senantiasa berlatih dalam menyampaikan penyuluhan sehingga terdapat inovasi
baru agar materi yang disampaikan dapat mudah diterima masyarakat.
c. Mengetahui tujuan pembelajaran topic dan materi yang akan disampaikan secara
utuh sehingga lebih siap dan tanggap dalam pelaksanaan di lapangan .
Bagi siswa-siswi SMK N 1 Sudirman Wonogiri :
a. Dari pihak sekolah agar dapat memberikan materi dan mengadakan konseling
terhadap kesehatan reproduksi, permasalahan remaja dan cara penyelesaiannya,
agar penyuluhan tidak terhenti dan siswa-siswi di seluruh SMK N 1 Sudirman
Wonogiri juga paham tentang masalah reproduksinya.
b. Semua materi yang tersampaikan dalam penyuluhan tidak berhenti pada siswa
siswi yang hadir dikelas dalam penyuluhan akan tetapi peserta yang hadir
diharapkan mampu menjadi perpanjangtanganan kepada teman yang lain,
keluarga dan masyarakat lebih luas sehingga materi mengenai kesehatan
reproduksi dapat tersebar merata.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI Bekerjasama dengan United Nations Population Fund, 2002,


Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Kesehatan
Reproduksi untuk Petugas Kesehatan di Tingkat Pelayanan Dasar, Jakarta: UNFA.

Departemen Kesehatan RI, 2001, Modul Kesehatan Reproduksi, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, Pusat Penyuluhan Kesehatan, 1997, Strategi Penyuluhan, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2002, Mengembangkan Program


Komunikasi Yang Efektif, Jakarta.

United Nations Population Fund, 2005, Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan
Reproduksi di Indonesia, Jakarta: UNFA.
LAMPIRAN

Foto bersama peserta setelah penyuluhan Peserta mendengarkan materi penyuluhan

Mahasiswa sedang memberikan materi Peserta sedang mengerjakan pretest

Foto bersama peserta setelah penyuluhan Foto bersama peserta setelah penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai