Oleh:
KELOMPOK A-5
ARLINDAWATI G 0013039
ARUM DESSY RAHMA SARI G 0013041
DINA LUTHFIYAH G 0013075
FITRI MAULANI G 0013097
LUTFY HERSRI RAHMADY G 0013143
MEGA HASENDA G 0013153
MUHAMMAD TAUFIQ HIDAYAT G 0013163
NIBRAS NOOR FITRI G 0013175
NOVI ARIZHA G 0013179
PETER DARMAATMAJA SETIABUDI G 0013187
RAYNALDA CHRIESMART DEZMONDA G 0013195
YUYUN SUCI MEGAWATI G 0013243
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL KEGIATAN:
PENYULUHAN KIE KESEHATAN REPRODUKSI
BIDANG KEGIATAN:
FIELD LAB
PELAKSANA:
KELOMPOK A-V
TEMPAT PELAKSANAAN:
UPT PUSKESMAS WONOGIRI II,
KABUPATEN WONOGIRI
WAKTU PELAKSANAAN:
SENIN, 25 MEI 2015
SABTU, 6 JUNI 2015
SENIN, 8 JUNI 2015
A. Latar Belakang
Kesehatan Reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan
sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek
yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Kebijakan Nasional
Kesehatan Reproduksi di Indonesia menetapkan bahwa Kesehatan Reproduksi
mencakup 5 (lima) komponen/program terkait, yaitu program kesehatan ibu dan anak,
program keluarga berencana, program kesehatan reproduksi remaja, program
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS,
dan program kesehatan reproduksi pada usia lanjut.
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan
perhatian terutama di kalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan,
perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali menghadapi risiko-risiko
kesehatan reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan
risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Remaja harus dipersiapkan baik
pengetahuan, sikap dan perilakunya kearah pencapaian reproduksi yang sehat.
Pentingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, remaja perlu mendapat informasi
yang cukup sehingga mengetahui hal-hal yang seharusnya dilakukan dan yang
seharusnya dihindari.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diadakan penyuluhan yang merupakan salah
satu perwujudan dari program KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) kesehatan
reproduksi yang kami realisasikan dalam proses penyuluhan terhadap murid SMK 1
Sudirman Wonogiri. Secara aktif kami membagi kelompok kami secara merata untuk
melakukan penyuluhan di 12 kelas yang ada di SMK tersebut dengan tujuan agar
informasi yang kami berikan tersebar secara merata dan tepat sasaran.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan laboratorium lapangan diharapkan mahasiswa dapat
memiliki kemampuan :
a. Melakukan penyuluhan KIE Kesehatan reproduksi di tingkat puskesmas
khususnya tentang ANC-5T.
b. Melakukan KIE Kesehatan reproduksi di kalangan anak remaja pada institusi
sekolah (SMP-SMA).
c. Melakukan penyuluhan KB secara terpadu dengan pelaksanaan upaya
kesehatan reproduksi di tingkat puskesmas.
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Pada hari kedua, 6 Juni 2015 kegiatan yang kami lakukan adalah menemui kepala
puskesmas dan instruktur lapangan di UPT Puskesmas Wonogiri II untuk persiapan
menuju SMK N 1 Sudirman Wonogiri. Sesampainya di tempat penyuluhan, masing-
masing dari kami melakukan penyuluhan di tiap kelas.
Acara penyuluhan dimulai pukul 08.30 WIB. Selama berjalannya penyuluhan di
tiap kelas tampak antusiasme dari siswa-siswi SMK N 1 Sudirman Wonogiri.
Sebelum menyampaikan materi, tiap anak kami bagikan selembar soal pre test. Lalu
setelah materi selesai kami paparkan, dilanjutkan dengan tanya-jawab, ice breaking
dan pengerjaan post test . Pre test dan post test ini kami lakukan dengan pertanyaan
yang sama agar dapat mengetahui seberapa paham siswa siswi dengan materi yang
kami sampaikan. Penyuluhan berlangsung cukup lancar dan peserta aktif bertanya.
Penyuluhan selesai pada pukul 12.30 WIB. Setelah selesai memberi penyuluhan, kami
berpamitan kepada pihak sekolah dan instruktur lapangan.
C. Kegiatan Hari Ketiga
Hari/tanggal : Senin, 8 Juni 2015
Waktu : 11.00 – selesai
Tempat : UPT Puskesmas Wonogiri II
Kegiatan : 1. Presentasi Hasil Kegiatan Lapangan kepada Kepala Puskesmas
dan staff UPT Puskesmas Wonogiri II.
2.`Evaluasi terhadap kegiatan Field Lab Kelompok A5 dan Laporan
Kegiatan Field Lab oleh Kepala UPT Puskesmas Wonogiri II dan
staff Puskesmas pembimbing lapangan.
Pada kegiatan lapangan hari terakhir ini kami melaporkan seluruh kegiatan yang
telah kami lakukan selama tiga kali pertemuan kepada Kepala UPT Puskesmas
Wonogiri II dan seluruh staff pendamping kegiatan lapangan, dalam bentuk presentasi
melalui Power Point. Setelah presentasi laporan kegiatan lapangan, Kepala UPT
Puskesmas Wonogiri II dan seluruh staff yang mendampingi kegiatan lapangan
memberi evaluasi berupa kritik dan saran kepada kelompok kami selama kegiatan
Field Lab berlangsung. Kemudian setelah evaluasi selesai dilakukan, Kepala
Puskesmas menyerahkan hasil/ nilai kelompok A5 kepada perwakilan kelompok.
BAB III
PEMBAHASAN
Dari kegiatan Field Lab yang telah berlangsung selama 3 hari ini, kami mendapatkan
pengalaman yang membuka wawasan kami sebagai calon dokter mengenai kondisi
masyarakat yang sebenarnya, khususnya permasalahan dalam remaja. Topik Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi ini sangat membantu siswa-siswi
SMK N 1 Sudirman Wonogiri untuk memahami tentang pengertian reproduksi, alat
reproduksi pria maupun wanita, tanda tanda pubertas, cara merawat dan menjaga
kebersihan organ reproduksi, penyakit menular seksual, dan membahas permasalahan
remaja serta dampak dan cara menyelesaikannya. Antusiasme siswa-siswi SMK N 1
Sudirman Wonogiri untuk mendengarkan materi penyuluhan ini sangat tinggi karena
materi kesehatan reproduksi tidak didapatkan mereka di sekolah SMK, sehingga
pengetahuan mereka tentang materi ini sangat minim.
Interpretasi:
Setelah mendapatkan materi penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi, 95.83% Siswa
kelas X dan XI SMK 1 Sudirman Wonogiri dapat mengerjakan soal postest (soal sama
dengan pretest) dengan nilai 70 ke atas, dan hanya 4.17 % yang kurang memahami materi
penyuluhan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hampir semua siswa memperhatikan materi
penyuluhan dengan baik sehingga mampu menjawab soal postest dengan benar.
c. Interpretasi
No Range Jawaban benar Prosentase Jawaban benar Prosentase
Soal Nilai Pre Test Pre Test Post Test Post Test
0-5 26 10.83% 0 0.00%
1. 6-10 84 35.00% 0 0.00%
11-20 130 54.16% 240 100%
0-5 21 10.99% 0 0.00%
2. 6-10 106 55.49% 36 15.00%
11-20 64 33.50% 204 85.00%
0-5 74 51.38% 38 15.83%
3. 6-10 68 47.22% 149 62.08%
11-20 2 1.38% 53 22.08%
0-5 46 20.44% 10 4.17%
4. 6-10 107 47.55% 115 46.25%
11-20 72 32.00% 119 49.58%
0-5 70 33.02% 0 0.00%
5. 6-10 140 66.04% 77 32.08%
11-20 2 0.94% 173 72.08%
Tabel intrepretasi jawaban Pre Test dan Post test berdasarkan range nilai
Pada pria:
Sering kencing.
Sakit saat kencing.
Nanah keluar saat kencing.
4. Herpes Genital
Herpes genitalis merupakan infeksi pada genital dengan gejala khas berupa
vesikel yang berkelompok dengan dasar eritem bersifat rekuren. Herpes genitaslis
terjadi pada alat genital dan sekitarnya (bokong, daerah anal, dan paha). Ada dua
macam tipe HSV (Herpes Simplex Virus) yaitu HSV-1 dan HSV-2 dan keduanya
dapat menyebabkan herpes genital. Infeksi HSV-2 sering ditularkan melalui
hubungan seks dan dapat menyebabkan rekurensi dan ulserasi genital yang nyeri.
Tipe 1 biasanya mengenai mulut dan tipe 2 mengenai daerah genital.
Herpes genitalis disebabkan oleh HSV atau herpes virus hominis (HVH), yang
merupakan anggota dari family herpesviridae. Adapun tipe-tipe dari HSV:
Herpes simplex virus tipe 1: umumnya menyebabkan lesi atau luka pada
sekitar wajah, bibir, mukosa mulut, dan leher.
Herpes simplex virus tipe II: umumnya menyebabkan lesi pada genital dan
sekitarnya (bokong, daerah anal dan paha).
Gejala :
• Biasanya gejala muncul 4-7 hari pasca infeksi.
• Nyeri dan disuria
• Uretral dan vaginal discharge
• Bintil-bintil berkelompok seperti anggur yg sangat nyeri pd kelamin.
• Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
• Sulit buang air kecil.
• Kadang-kadang luka muncul di skrotum, pantat atau paha.
5. Klamidia
Infeksi pada alat kelamin yang disebabkan oleh bakteri klamidia, dengan
penularannya melalui hubungan seksual.
Gejala :
Pada wanita
Umumnya tidak bergejala
Keputihan encer berwarna putih kekuningan
Nyeri rongga panggul
Perdarahan pasca hubungan seksual
Pada pria
Sakit ringan saat kencing
Sakit di saluran kencing
Keluar sekret dari saluran kencing
6. Kondiloma Akuminata (Jengger Ayam)
Jengger ayam adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus
HPV (virus yang juga menyebabkan kanker serviks). Gejala muncul biasanya 2-3
bulan setelah tertular, gejala berupa kutil kecil jika dibiarkan menjadi besar seperti
bunga kol atau seperti jengger ayam.
Gejala:
Tidak sakit hanya kadang terasa gatal
Hilang timbul seumur hidup.
Meningkatkan resiko kanker serviks (leher rahim) dan kanker penis.
7. Kutu Pubis
Penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu yang hidup di rambut kemaluan
(pubes). Kutu tersebut dapat menyebabkan gatal pada daerah kelamin dan
meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
Gejala :
Gatal-gatal di kemaluan
Bercak keabu-abuan di celana dalam (tanda adanya kutu pubis)
Pencegahan :
Tidak berhubungan seksual.
Sering mencukur rambut kemaluan.
8. Candidiasis (Jamur)
Luka berupa keputihan pada alat kelamin, disebabkan oleh jamur candida, dan
dapat ditularkan melaui hubungan sex.
Gejala :
Keputihan yang menyerupai keju disertai lecet.
Rasa gatal & iritasi di daerah bibir kemaluan & ber bau khas.
9. HIV/AIDS
a. Human Immunodeficiency Virus
HIV merupakan singkatan dari “Human Immunodefiency Virus” yang
merupakan retrovirus yang menyerang sel-sel system kekebalan tubuhmanusia
(terutama CD4+ T-sel dan macrophages), dan menghancurkan atau menggaggu
fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan system
kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan
tubuh (CD4+ <200/ml) sehingga menyebabkan terjadinya AIDS.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem terebut tidak dapat
lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang
yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan
terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti
orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi
oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan
tubuh yang melemah.
b. AIDS (Acquired Immuno Defiency Syndrome)
AIDS adalah kumpulan gejala yang disebabkan karena menurunnya
system kekebalan tubuh. HIV adalah virus yang menyerang system kekebalan
tubuh yang lama kelamaan akan mengakibatkan AIDS, AIDS adalah singkatan
dari “acquired immunodefiency syndrome” dan menggambarkan berbagai
gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya system kekebalan tubuh.
Infeksi HIV telah dipastikan sebagai penyebab AIDS. Tahap HIV dalam tubuh
dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi
HIV telah berkembang menjadi AIDS.
5. Apakah keputihan itu normal ?
Keputihan yang terjadi pada wanita bisa normal atau fisiologis maupun bisa
menjadi keadaan patologis atau tidak normal.
Tanda-tanda keputihan fisiologis (normal) :
- Cairan berwarna bening, tidak lengket dan encer
- Tidak mengeluarkan bau yang menyengat
- Pada bayi perempuan yang baru lahir
- Remaja awal kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa
pubertas.
- Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal.
Tanda-tanda keputihan tidak normal :
- Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau
putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan
kadang-kadang berbusa
- cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat (bau tidak sedap)
- Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal.
- Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV,
Herpes.
e. Soal Tanya Jawab
1. Pertanyaan :
Bagaimana cara merawat organ kewanitaan yang benar jika tidak boleh mencuci
pakaian dalam dengan menggunakan sabun?
Jawaban :
Mencuci pakaian dalam boleh dan sebaiknya memang dengan sabun atau
detergen, yang tidak boleh adalah mencuci alat kelamin dengan sabun karena
dapat mengganggu keseimbangan flora normal di daerah kewanitaan.
2. Pertanyaan:
Apakah menstruasi selama 2 minggu itu normal?
Jawaban:
Umumnya periode menstruasi wanita adalah 3-5 hari dan siklusnya selama 21-35
hari dengan rata-rata 28 hari. Namun, masa menstruasi yang dialami tiap wanita
memiliki karakteristik masing-masing sehingga sulit untuk menentukan mana
yang normal dan tidak normal. Beberapa wanita memang bisa mengalami periode
menstruasi yang sangat singkat, sementara yang lain lebih panjang. Ada juga yang
menstruasinya lebih banyak sementara yang lain lebih sedikit. Akan tetapi, ada
beberapa kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat menjadi indikasi adanya
masalah kesehatan. Salah satu kondisi tersebut adalah menstruasi selama 2
minggu ini. Sebaiknya diperiksa lebih lanjut oleh dokter untuk mengetahui
penyebabnya.
3. Pertanyaan
Bagaimana pendapat Anda mengenai nikah muda? Bukankah tadi Anda
mengatakan bahwa berhubungan saat muda dapat meningkatkan risiko terkena
kanker?
Jawaban :
Dalam mengambil suatu keputusan dalam hidup kita harus mempertimbangkan
semua aspek, termasuk juga pernikahan. Menikah muda itu lebih baik daripada
free sex, karena belum jelas siapa yang diajak berhubungan badan. Sedangkan
yang menambah risiko kanker serviks atau leher rahim adalah melahirkan terlalu
muda. Jadi yang paling penting di sini adalah NO FREESEX atau jangan lakukan
seks sebelum menikah.
4. Pertanyaan
Apabila rokok itu berbahaya dan dapat membunuh orang, mengapa rokok masih
diproduksi?
Jawab:
Karena industri rokok merupakan penyumbang pajak terbesar di Indonesia,
perusahan rokok menyerap banyak tenaga kerja, ditambah dengan perusahaan
rokok yang banyak memberikan beasiswa kepada mahasiswa (contohnya adalah
Beswan Jarum). Meskipun demikian, pemerintah juga menghimbau masyarakat
Indonesia agar tidak mengkonsumsi rokok karena bahaya rokok. Seperti larangan
yang dulunya ditulis “Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung, hipertensi,
dan lain lain”, sekarang pemerintah menggantinya dengan kalimat “Rokok
membunuhmu”.
5. Pertanyaan :
Apakah diperbolehkan melakukan bayi tabung?
Jawab:
Dari segi medis, bayi tabung diperbolehkan. Hal ini karena digunakan untuk
tujuan menolong pasangan yang kurang subur untuk memperoleh keturunan.
6. Pertanyaan:
Kapankah penyakit HIV/AIDS dan PMS lain ditemukan? Siapa penemunya?
Jawab:
Penyakit HIV/AIDS dan PMS kebanyakan ditemukan pada sekitar abad 18-20 an.
HIV/AIDS sendiri ditemukan pada tahun 1983 di portugal, pada seorang pasien
yang berasal dari Afrika Barat. Di Amerika Serikat sendiri virus ini ditemukan
pada taun 1984 oleh Robert Gallo yang sedang meneliti virus penyebab AIDS.
7. Pertanyaan :
Mengapa tidak boleh memakai celana terlalu ketat?
Jawab :
Karena pemakaian celana terlalu ketat akan mendekatkan testis ke tubuh dan akan
merusak pembentukan sel sperma.
8. Pertanyaan :
Apakah keputihan itu normal?
Jawab:
Keputihan ada yang normal dan ada yang tidak normal. Tergantung dari kapan
terkena keputihan tersebut dan bentuk keputihannyaa (warna, konsistensi, bau,
disertai rasa gatal/tidak.
9. Pertanyaan :
Pengaruh minum air soda terhadap nyeri saat haid dan banyaknya haid?
Jawab:
Sampai saat ini belum ada penelitian pasti mengenai hubungan antara minuman
bersoda dengan nyeri haid (dismenorhea), akan tetapi terlalu banyak minum
minuman bersoda akan bisa mengakibatkan perlukaan lambung, apalagi bila tidak
disertai dengan asupan makan yang teratur.
10. Pertanyaan :
Bagaimana bila siklus haid tidak teratur? Apakah normal?
Jawab :
Dalam beberapa kasus, banyak wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur.
Penyebabnya berbagai macam, dari konsumsi pil KB, stress dan berbagai
penyebab lain (contoh : makan makanan yang tinggi lemak, dan ada tanda-tanda
keganasan ovarium). Pada wanita tua yang mau menopause juga akan ada siklus
haid yang tidak teratur.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama kegiatan Field Lab materi Komunikasi, Informasi, dan Eduaksi (KIE)
Kesehatan Reproduksi di UPT Puskesmas Wonogiri II, Kabupaten Wonogiri, kami
menyimpulkan beberapa hal, yaitu :
a. Kegiatan Field Lab berjalan dengan baik. Para peserta penyuluhan tampak
antusias dan menyimak materi-materi yang disampaikan.
b. Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi kepada sasaran sangat membantu
sebagai salah satu upaya pencegahan peningkatan pergaulan bebas pada remaja
dan untuk memberi wawasan seputar perawatan organ reproduksi.
c. Penyuluhan yang baik adalah penyuluhan yang berkesinambungan. Hal ini
bertujuan agar wawasan siswa-siswi SMK N 1 Sudirman Wonogiri dapat terus
bertambah dan diharapkan perilaku siswa-siswi dapat berubah secara bertahap.
d. UPT Puskesmas Wonogiri II melakukan program penyuluhan terkait kesehatan
reproduksi selama sekali dalam setahun.
B. Saran
Bagi UPT Puskesmas Wonogiri II :
a. Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dikalangan remaja lebih digiatkan
lagi sehingga masyarakat khususnya remaja benar-benar mengerti mengenai cara
merawat organ reproduksi, tanda-tanda pubertas, dampak dari pergaulan bebas,
berbagai macam penyakit menular seksual dan mengatasi permasalahan seputar
remaja. Membuat spanduk mengenai kesehatan reproduksi, dan ditempelkan pada
sekolah-sekolah dan tempat pelayanan umum disekitar Kabupaten Wonogiri.
contoh :
“Hindari pergaulan bebas, ciptakan generasi penerus berkualitas”
Bagi Mahasiswa Field Lab :
a. Pada saat melakukan penyuluhan kepada siswa-siswi/ peserta penyuluhan
hendaknya membawa print out overview presentasi sehingga bisa lebih dipahami
oleh sasaran.
b. Senantiasa berlatih dalam menyampaikan penyuluhan sehingga terdapat inovasi
baru agar materi yang disampaikan dapat mudah diterima masyarakat.
c. Mengetahui tujuan pembelajaran topic dan materi yang akan disampaikan secara
utuh sehingga lebih siap dan tanggap dalam pelaksanaan di lapangan .
Bagi siswa-siswi SMK N 1 Sudirman Wonogiri :
a. Dari pihak sekolah agar dapat memberikan materi dan mengadakan konseling
terhadap kesehatan reproduksi, permasalahan remaja dan cara penyelesaiannya,
agar penyuluhan tidak terhenti dan siswa-siswi di seluruh SMK N 1 Sudirman
Wonogiri juga paham tentang masalah reproduksinya.
b. Semua materi yang tersampaikan dalam penyuluhan tidak berhenti pada siswa
siswi yang hadir dikelas dalam penyuluhan akan tetapi peserta yang hadir
diharapkan mampu menjadi perpanjangtanganan kepada teman yang lain,
keluarga dan masyarakat lebih luas sehingga materi mengenai kesehatan
reproduksi dapat tersebar merata.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, Pusat Penyuluhan Kesehatan, 1997, Strategi Penyuluhan, Jakarta.
United Nations Population Fund, 2005, Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan
Reproduksi di Indonesia, Jakarta: UNFA.
LAMPIRAN
Foto bersama peserta setelah penyuluhan Foto bersama peserta setelah penyuluhan