Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL PENELITIAN

KONVENSIONAL BED-BATH DAN PREPACKED


DISPOSIBLE BED-BATH DALAM PEMENUHAN
KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUMAH SAKIT
ADVENT BANDUNG
Conventional Bed -bath and Prepacked Disposable Bed-bath for Fulfilling Patients’ Hygienic
Need at Bandung Adventist Hospital ABSTRAK
Pendahuluan: Setiap hari,
di setiap rumah sakit di
Christmas Warastiko1, Sapti H. Widiyarti2 seluruh dunia banyak pasien
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia yang butuh dimandikan oleh
Email: christmaswarastiko@yahoo.com perawat karena kondisi yang
lemah dan sakit untuk
memenuhi kebutuhan
kebersihan diri mereka
sendiri. Trend memandikan
pasien saat ini sudah
mengalami perubahan di
beberapa rumah sakit.
Beralih dari metode
konvensional bed bath
kepada disposible bed bath.
Konvensional bed bath
adalah metode memandikan
pasien dengan cara
tradisional yaitu
menggunakan air dan sabun
dalam menjaga kebersihan
diri. Metode disposable bed
bath adalah metode
memandikan dengan
menggunakan washcloth
sekali pakai yang aman bagi
kulit pasien. Penelitian ini
bertujuan untuk
membandingkan antara
kenyamanan pasien yang
menerima metode
konvensional bed bath dan
prepacked disposible bed
bath dalam pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri di
Rumah Sakit Advent
Bandung. Metode:
Penelitian ini temasuk dalam
jenis quasi exsperiment
dengan desain penelitian
crosover design.
Pengambilan sampel
menggunakan teknik
purposive sampling yang
berjumlah 20 orang pasien
yang dirawat di South Wing
III dan West Wing III Rumah
Sakit Advent Bandung.
Perbandingkan dua variabel
tersebut menggunakan
rumus paired t-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan dimana nilai p-value adalah 0,000 < dari nilai α (0,05). Meskipun
kedua metode berada dalam rentang kategori baik tetap terdapat perbedaan yang
bermakna dimana metode konvensional bed bath lebih membuat pasien merasa
lebih nyaman setelah dimandikan. Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan oleh bagian keperawatan dalam memberikan pelayanan pada pasien
dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene yang membuat pasien merasa lebih
nyaman.

Kata kunci: personal hygiene, konvensioanl bed bath, prepacked disposible bed bath,
kenyamanan.

ABSTRACT
The Problem: Trend of bathing patients currently undergoing changes in some
hospitals such as Bandung Adventist Hospital and Bandar Lampung Adventist
Hospital. The transition from how to bath with conventional methods of bed bath
(water and soap) to the prepacket disposable bed bath use disposible washcloth give
an extensive impact on the comfort of the patient. This study aims to comparing the
comfort of patients receiving conventional methods of bed bath and prepacked JURNAL
disposible bed bath in fulfillment of self hygiene needs in Bandung Adventist Hospital.

SKOLASTIK
Method: This research included in pre-experiment type with crossover research
design. For retrieving the sample this research used purposive sampling that have the
total of 20 patients that is hospitalized in South Wing III and West Wing III Bandung
Adventist Hospital. A comparison these two variables using independent t-test KEPERAWATAN
formula. Result: result of the comparison that there are significant differences Vol. 2, No.2
between the comfort of the patients who received conventional bed-bath and Juli - Desember 2016
disposible bed-bath. This two methods is in the same level of convenient category,
however there is still a valuable difference where the conventional method is better in
ISSN: 2443 – 0935
making the patients feel more comfortable after having a bed bath. Suggestion:
Hopefully the result of this research is used by the nursing unit on giving more E-ISSN: 2443 - 1699
comfortable care to fulfill the patients’ personal hygienic needs. 122

.
KONVENSIONAL BED-BATH DAN PREPACKED DISPOSIBLE BED-BATH DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG

Keywords: Personal hygiene, conventioanl bed bath, prepacked disposible bed bath,
comfortnes. kebersihan diri membantu untuk
mencegah infeksi, meningkatkan
sirkulasi, mempertahankan integritas
jaringan dan klien dapat menjadi lebih
PENDAHULUAN
tenang dan rileks (Murwani, 2008).

Setiap hari, di setiap rumah sakit di


Memandikan pasien di tempat tidur
seluruh dunia banyak pasien yang merupakan aktivitas membersihkan
butuh dimandikan oleh perawat seluruh tubuh pasien yang terbaring di
karena kondisi yang lemah dan sakit atas tempat tidur. Aktivitas ini umumnya
untuk memenuhi kebutuhan dilakukan dengan air bersih dan sabun
kebersihan diri mereka sendiri (Saputra, 2013). Seseorang yang tidak
(Horstmann, 2014). Kebersihan diri terjaga kebersihan dirinya sering
merupakan kondisi yang sangat mengalami gangguan rasa nyaman
penting diperhatikan dalam dan gangguan kesehatan kulit. Menurut
kehidupan sehari-hari karena penelitian yang dilakukan oleh Andriani
mempengaruhi kesehatan dan psikis (2016) di RSUD Ungaran Semarang,
seseorang. Kebersihan diri tentang gambaran persepsi pasien
tentang pelaksanaan pemenuhan
seseorang merupakan bagian dari
kebutuhan kebersihan diri pada 133
penampilan dan harga diri, sehingga
responden didapatkan bahwa sebagian
seseorang yang mengalami besar 87 responden (65,4%) mengaku
keterbatasan dalam pemenuhan bahwa pelaksanaan pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri dapat kebutuhan kebersihan diri tidak baik
memengaruhi kesehatan orang dalam pelaksanaannya, sehingga
tersebut (Tarwoto & Wartonah, 2015). perawat perlu meningkatkan kualitas
Menurut Virginia Henderson tentang dalam pelaksanaan pemenuhan
konsep keperawatan dalam Lynn dan kebutuhan kebersihan diri untuk
Oliver (2009) terdapat 14 jenis meningkatkan kepuasan,
kebutuhan dasar manusia dan kenyamanan dan derajat kesehatan
kebutuhan akan menjaga tubuh tetap pasien.
bersih dan terawat serta melindungi
integumen merupakan salah satu dari Trend memandikan pasien saat ini
keempat belas kebutuhan dasar sudah mengalami perubahan di
manusia tersebut. beberapa rumah sakit seperti Rumah
Sakit Advent Bandung maupun Rumah
Secara normal seseorang yang sehat Sakit Advent Bandar Lampung. Di
mampu untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit Advent Bandung sendiri
akan kebersihan diri dirinya sendiri. praktik memandikan pasien
Orang yang sakit dapat memerlukan menggunakan disposable washcloth
bantuan bantuan perawat, baik sudah diterapkan selama beberapa
sebagian atau mandiri untuk tahun terakhir. Peralihan dari cara
melakukan pembersihan diri yang rutin. memandikan dengan metode
Perawat memilik tanggung jawab besar konvensional bed bath (menggunakan
dalam menentukan kemampuan pasien air dan sabun) kepada prepacket
untuk melakukan perawatan diri dan disposable bed bath menggunakan
memberikan perawatan kebersihan disposible washcloth Berdasarkan
sehubungan dengan kebutuhan penelitian lain yang dilakukan oleh
pasien. Perawatan kebersihan diri Horstmann (2014), tentang Elderly
membuat klien menjadi bersih dan patients and nurses assessment of
nyaman, disamping itu perawatan traditional bed bath compared to

Jurnal Skolastik Keperawatan Vol.2, No. 2 Jul – Des 2016 123


Christmas Warastiko1, Sapti H. Widiyarti2

prepacked single units at Koge serta menciptakan penampilan yang


Hospitals terhadap 58 pasien yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan.
menerima dua metode bed bath, Membuat rasa nyaman dan relaksasi
(tradisional bed bath pada hari pertama dapat dilakukan untuk menghilangkan
dan disposable bed bath pada hari kelelahan serta mencegah infeksi,
kedua) untuk mengukur durasi dan mencegah gangguan sirkulasi darah,
kualitas memandikan, biaya, kepuasan
dan mempertahankan integritas pada
perawat dan pasien. Didapatkan hasil
jaringan.
bahwa disposable washcloth lebih
menghemat biaya, waktu memandikan
lebih efisien, 24 pasien (47%) lebih 2. Teori Comfort Kolcaba
memilih menggunakan disposable bed
bath, 11 pasien (22%) lebih memilih Menurut Katerine Kolcaba
tradisional bed bath, dan 16 pasien menyatakan kenyamanan adalah
(22%) merasa puas dengan kedua suatu konsep dasar keperawatan
metode tersebut. Sebagian besar
dengan praktek pelaksanaannya
perawat lebih memilih menggunakan
didasarkan pada prosedur dan
disposable washcloth.
kebutuhan dasar manusia. Kathrine
Kolcaba adalah seorang perawat
1. Personal Hygiene
pendidik yang bergelar Phd, Dia
seorang pertama kali menerapkan
Kebersihan diri adalah upaya
Mid- Range Theory Comfort pada
seseorang dalam memelihara
tahun 1991 dan dia melakukan
kebersihan dan kesehatan dirinya
analisis konsep literatur mengenai
untuk memperoleh kesejahteraan
kenyamanan (Kolcaba, 2003).
fisik dan psikologis. Pemenuhan
kebersihan diri diperlukan untuk
Kolcaba menyatakan kenyamanan
kenyamanan individu, keamanan,
secara holistik merupakan pengalaman
dan kesehatan. Kebersihan diri
yang diperkuat secara transendensi
berasal dari bahasa Yunani yaitu yang terdiri dari empat konsep seperti
personal artinya perorangan dan kenyamanan fisik, kenyamanan
hygiene artinya sehat (Tarwoto & psikospiritual, kenyamanan
Wartonah, 2015). Menurut Mubarak sosiokultural, dan kenyamanan
(2007) tujuan kebersihan diri adalah lingkungan (Goodwin, Sener, & Steiner,
untuk memelihara kebersihan diri, 2007). Kolcaba menjelaskan kenyaman
menciptakan keindahan, serta fisik berfokus pada sensasi yang
meningkatkan derajat kesehatan dirasakan oleh tubuh. Kenyamanan
individu sehingga dapat mencegah psikospiritual sebagai kenyamanan
timbulnya penyakit pada diri sendiri yang terkait dengan identitas,
maupun orang lain. seksualitas, harga diri, dan hubungan
spiritual. Kenyamanan sosio kultural
sebagai kenyamanan yang dirasakan
Menurut Hidayat (2012), dari suatu hubungan interpersonal dan
tujuan umum kebersihan diri sosial dengan keluarga. Kenyamanan
adalah untuk mempertahankan lingkungan sebagai pengalaman
perawatan diri, baik secara sendiri manusia terhadap lingkungan eksternal
maupun dengan menggunakan seperti suhu, cahaya, bau, warna, dan
bantuan, dapat melatih hidup furnitur (Kolcaba, Tilton, & Drouin,
sehat/bersih dengan cara 2006).
memperbaiki gambaran atau persepsi
terhadap kesehatan dan kebersihan,

124 | Jurnal Skolastik Keperawatan Vol.2, No. 2 Jul – Des 2016


KONVENSIONAL BED-BATH DAN PREPACKED DISPOSIBLE BED-BATH DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG

Ketiga jenis kenyamanan dan empat menggunakan air dan sabun. Menurut
konteks perawatan dalam teori Saputra (2013) memandikan pasien di
kenyamanan Kolcaba dapat tempat tidur merupakkan aktivitas
dimasukkan ke dalam model membersihkan seluruh tubuh pasien
perawatan rumah sakit (Kolcaba, yang berbaring diatas tempat tidur.
Memandikan pasien di tempat tidur
Tilton, & Drouin, 2006). Selain itu,
untuk menjaga kebersihan kulit,
taksonomi kenyamanan dapat
mencegah bau badan, memberi rasa
diterapkan untuk spesifik kasus
nyaman, dan merangsang peredaran
pasien untuk menggambarkan darah. Memandikan pasien di tempat
berbagai kebutuhan kenyamanan tidur dilakukan pada pasien yang tidak
pasien, sehingga diharapkan dapat dapat mandi sendiri, misalnya karena
meningkatkan pemenuhan keterbatasan gerak atau koma.
kebutuhan kenyamanan pasien. Aktivitas ini umumnya dilakukan
dengan menggunakan air bersih dan
Menurut Kolcaba kenyamanan sebagai sabun.
suatu elemen yang terdiri dari perasaan
emosional dan fisik oleh individu yang
4. Prepacked disposible bed-bath
mengalami (Apostolo & Kolcaba, 2009)
. Hal ini berarti bahwa kenyamanan
Selama beberapa dekade terakhir
bersifat sangat subjektif, tidak jelas,
dan beragam berdasarkan pemikiran metode memandikan dengan
atau pendapat individu masing-masing. disposable bed baths atau disposable
washgloves/washcloths menjadi
Kenyamanan dari suatu tindakan pilihan dalam pelaksanaan intervensi
perawat mungkin dapat membuat keperawatan dan sebagai alternatif
nyaman seorang pasien tapi tidak dari memandikan metode
demikian bagi pasien yang lain, dan konvensional. Metode disposable bed
seterusnya. Oleh karena itu, penting baths adalah metode memandikan
untuk mengidentifikasi kenyamanan dengan menggunakan washcloths
dalam praktek keperawatan sebagai sekali pakai.
suatu tujuan dan seni dalam
keperawatan begitu juga pada pasien Perusahaan Medline (2014)
yang dilakukan intervensi mengatakan bahwa disposable
memandikan (Borzou, Anosheh, washcloths adalah kain lap sekali
Mohammadi, & Kazemnejad, 2014). pakai yang lembut dan sangat kuat
saat basah, dan higienis karena
mengandung air dan sabun
3. Konvensional Bed-bath
pembersih, pelembab dan antiseptik
yang dapat membunuh bakteri dan
Menurut Horstmann (2104)
konvensional atau tradisional bed bath jamur. Disposable bath sendiri sudah
adalah metode memandikan pasien di kembangkan sejak tahun 1994
dengan cara tradisional yaitu yang pada saat itu disebut bag bath.
menggunakan air dan sabun dalam Dimana delapan washcloths
menjaga kebersihan diri. Menurut dikumpulkan dalam satu kantung
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang mana sebelumnya telah diberi
memandikan pasien dengan cara detergent solution dan kemudian di
tradisional adalah prosedur panaskan dalam oven microwave
memandikan pasien dengan tujuan yang tujuannya adalah untuk
untuk menjaga dan memenuhi mensterilkan bag bath itu sendiri.
kebutuhan akan kebersihan diri dengan Sebelum digunakan terhada pasien,
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol.2, No. 2 Jul – Des 2016 125
Christmas Warastiko1, Sapti H. Widiyarti2

bag bath harus dibasahi terlebih Bandung yang kemudian di


dahulu Skewes (1994) dalam interprestasikan sesuai dengan tabel
Horstmann (2014). berikut:

BAHAN DAN METODE Tabel 1. Rentang


kategori kenyamanan
Penelitian ini termasuk kedalam jenis pasien
penelitian quasi experiment dengan
menggunakan crossover design.
Populasi dalam penelitian ini adalah Nilai Kategori Interprestasi
pasien yang dirawat di ruang 1.00 – 1.79 Sangat tidak Sangat tidak
Southwing III dan Westwing III Rumah 1.80 – 2.59 baik nyaman
2.60 – 3.39 Tidak baik Tidak nyaman
Sakit Advent Bandung. Sampel dalam 3.40 – 4.19 Cukup baik Cukup nyaman
penelitian ini adalah 20 orang pasien 4.20 – 5.00 Baik Nyaman
yang masing-masing 10 orang pasien Sangat baik Sangat nyaman
dari Southwing III dan 10 orang pasien
dari Westwing III menggunakan teknik
purposive sampling. Penelitian
dilakukan dengan cara memberikan HASIL
dua tindakan pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri kepada setiap pasien. Secara demografik subjek penelitian
Hari pertama pasien menerima metode memiliki pendidikan SD sebanyak 3
konvensional lalu mengisi kuesioner orang (15%), SMP sebanyak 3 orang
tentang kenyamanan yang dirasakan (15%), SMA sebanyak 8 orang (40%),
dan hari kedua menerima metode D3 sebanyak 1 orang (5%), dan S1
prepacked disposible bed bath dan sebanyak 5 orang (25%). Profil usia
mengisi kuesioner kenyamanan. sampel menunjukan bahwa usia 20-28
tahun sebanyak 5 orang (25%), usia
Kuesioner yang digunakan berjumlah 29-37 sebanyak 5 orang (25%), usia
enam item penilaian kenyaman yang 38- 46 sebanyak 7 orang (35%), dan
dirasakan pasien setelah menerima usia 47-55 sebanyak 3 orang (15%).
tindakan yang telah diuji validasi
dengan empat orang ahli. Pengukuran Tabel 1 dibawah ini menggambarkan
menggunakan skala likert dengan kenyamanan pasien pasien yang
metode scoring. Setiap pilihan jawaban menerima tindakan pemenuhan
diberi skor, yaitu: 1= sangat tidak
kebutuhan personal hygiene dengan
nyaman, 2= tidak nyaman, 3= cukup
metode konvensional bed bath.
nyaman, 4= nyaman, 5= sangat
nyaman.
Tabel 2. Nilai Rata-rata kenyamanan
Pengumpulan data dilakukan dengan Pasien dengan
cara peneliti memberikan dua tindakan Konvensional Bed-bath
personal hygiene kepada pasien di hari Nilai Kategori Interprestasi
ratarata
yang berbeda. Pasien mengisi
kenyaman
kuesioner tentang penilaian an pasien
kenyamanan setelah menerima setiap
tindakan pemenuhan kebersihan diri. 3,9583 Baik Nyaman
Penelitian dan pengumpulan data
dilakukan pada 12 – 28 Maret 2017 di
ruang perawatan Southwing III dan Dari tabel diatas, hasil analisis data
Westwing III Rumah Sakit Advent menunjukan bahwa nilai rata-rata

126 | Jurnal Skolastik Keperawatan Vol.2, No. 2 Jul – Des 2016


KONVENSIONAL BED-BATH DAN PREPACKED DISPOSIBLE BED-BATH DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG

kenyamanan pasien adalah 3,9583 memiliki sebaran normal, sehingga


yang berada dalam kategori baik dapat dilakukan uji perbedaan
dengan interprestasi nyaman. dengan menggunakan paired t-test.

Tabel 2 dibawah ini menggambarkan Tabel 4 berikut ini menunjukan hasil


kenyamanan pasien pasien yang analisis uji perbedaan dari paired ttest
menerima tindakan pemenuhan menggunakan spss versi 20.
kebutuhan personal hygiene dengan
metode disposible bed bath.
Tabel 5. Independent t-test
Tabel 3. Nilai Rata-rata Kenyamanan t Df Sig.
Pasien dengan Disposible (2-
Bed-bath tailed)
Konvensional- 4,660 19 ,000
Nilai rata- Kateg Interprest disposible
rata ori asi
kenyaman
an pasien Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis
3,4917 Baik Nyaman data menunjukan bahwa nilai t-hitung
4,660 dan nilai p-value 0,001.

Dari tabel diatas, hasil analisis data PEMBAHASAN


menunjukan bahwa nilai rata-rata
kenyamanan pasien adalah 3,4917 Untuk identifikasi maslah pertama
yang berada dalam kategori baik dan kedua “Bagaimanakah
dengan interprestasi nyaman. kenyamanan pasien yang menerima
tindakan pemenuhan kebutuhan
Tabel 3 dibawah ini menunjukan hasil kebersihan diri dengan metode
uji normalitas data konvensional bed konvensional bed bath dan disposible
bath dan disposible bed bath. bed-bath di Rumah Sakit Advent
Tabel 4 Uji normalitas Bandung?” dijawab dengan
Variabel Konvensional Disposible menentukan nilai rata-rata dari
be-bath bed-bath
kenyamanan responden setelah itu
Shapiro- ,971 ,956
wilk diinterprestasikan sesuai dengan
Asymp. ,784 ,475 rentang kategori
Sig. (2- kenyamananpasien.
tailed)

Tabel 6. Rentang Kategori


Kenyamanan Pasien
Dari tabel di atas, hasil analisis data Nilai Kategori Interprestasi
uji normalitas menunjukan bahwa 1.00 – 1.79 Sangat tidak Sangat tidak
metode konvensional bed-bath baik nyaman
1.80 – 2.59 Tidak baik Tidak nyaman
memiliki nilai probabilitas sebesar
2.60 – 3.39 Cukup baik Cukup nyaman
0,784 (p> 0,05), dan data metode
disposible bed-bath memiliki nilai 3.40 – 4.19 Baik Nyaman
4.20 – 5.00 Sangat baik Sangat nyaman
probabilitas sebesar 0,475 (p>0,05),
sehingga dapat dikatan bahwa data
yang digunakan dalam penelitian ini

Jurnal Skolastik Keperawatan Vol.2, No. 2 Jul – Des 2016 127


Christmas Warastiko1, Sapti H. Widiyarti2

Berdasarkan perhitungan nilai ratarata metode konvensional bed-bath dan


kenyamanan pasien yang menerima prepacked disposible bed-bath di
metode konvensional bedbath berada Rumah Sakit Advent Bandung?” maka
dalam kategori baik dan interprestasi dilakukan uji hipotesis menggunakan
nyaman dengan nilai rata- rata 3,9583. uji paired t-test. Analisis dari identifikasi
Hal ini dipengaruhi oleh pola masalah ketiga menunjukan bahwa
kebiasaan yang dilakukan pasien ada perbedaan yang signifikan dengan
selama dirumah, dimana mereka nilai P-value (0,000 < 0,05) antara
biasa mandi menggunakan air dan kenyamanan pasien yang menerima
sabun. Beberapa pasien juga tindakan pemenuhan kebutuhan
mengatakan bahwa badan terasa kebersihan diri dengan metode
lebih segar apabila dimandikan konvensional bed-bath dan prepacked
dengan air dan sabun. Hal ini disposible bed-bath di Rumah Sakit
didukung oleh hasil penelitian yang Advent Bandung. Analisis data ini
dilakukan oleh Sheppard & Brenner memperlihatkan bahwa konvensional
(2000) yang menyatakan bahwa bed bath menggunakan air dan sabun
penggunaan metode konvensional memberikan kenyamanan yang lebih
bed bath lebih efektif terhadap hidrasi pada pasien.
kulit dibandinggkan dengan disposible
bed bath terhadap hidrasi kulit dengan
Metode konvensional bed bath lebih
nilai P-value 0,001.
disukai oleh pasien dan pasien
merasa lebih nyaman karena pola
Berdasarkan perhitungan nilai
kebiasaan yang biasa mereka
ratarata kenyamanan pasien yang
lakukan untuk menjaga kebersihan
menerima metode disposible
diri dirumah yaitu dengan mandi
bedbath berada dalam kategori baik
menggunakan air dan sabun dan
dan interprestasi nyaman dengan
mereka merasa lebih segar setelah
nilai rata-rata 3,4917. Memandikan
disiram dengan air. Hal ini sesuai
pasien dengan metode disposible
dengan apa yang sudah dijelaskan
bed bath memberikan rasa nyaman
oleh Kolcaba bahwa kenyaman fisik
kepada pasien. Hal ini didukung oleh
berfokus pada sensasi yang
penelitian yang dilakukan oleh
dirasakan oleh tubuh (Kolcaba, Tilton,
Horstmann (2014) tentang Elderly
& Drouin, 2006).
patients and nurses assessment of
traditional bed bath compared to
prepacked single units at Koge KESIMPULAN
Hospitals terhadap 58 pasien yang
menerima dua metode bed bath, Kenyamanan pasien yang menerima
(tradisional bed bath dan disposable metode konvensioanl bed bath
bed bath) dimana sebagian besar termasuk dalam rentang kategori baik
pasien (24 pasien / 47%) merasa dan interprestsi nyaman dengan nilai
puas dengan metode disposible bed rata-rata 3,95, dan kenyamanan
bath yang mereka terima dalam pasien yang menerima metode
menjaga kebersihan diri. disposible bed bath termasuk dalam
rentang kategori baik dengan nilai
Untuk menjawab identifikasi masalah rata-rata 3,49. Hasil uji perbedaan
ketiga, yaitu: “Adakah perbedaan yang dengan paired t-test menunjukan
signifikan antara kenyamanan pasien bahwa terdapat perbedaan yang
yang menerima tindakan pemenuhan bermakna (signifikan) dalam
kebutuhan kebersihan diri dengan kenyamanan pasien yang menerima

128 | Jurnal Skolastik Keperawatan Vol.2, No. 2 Jul – Des 2016


KONVENSIONAL BED-BATH DAN PREPACKED DISPOSIBLE BED-BATH DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG

metode konvensional bed bath dan diri di ruang rawat inap West Wing III
disposible bed bath dalam dan South Wing III Ruma Sakit
pemenuhan kebutuhan kebersihan

Advent Bandung dengan nilai p-value (0,000) < nilai α (0,05).

DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Devi. (2016). Gambaran [Online]. Available at
persepsi pasien tentang http:www.sciencerdirect.com [14
pelaksanaan pemenuhan September 2016].
kebutuhan personal hygiene oleh Arita. murwani. (2008). Pengantar
perawat di RSUD Ungaran. konsep dasar keperawatan, Edisi
Semarang. Universitas 1, Fitramaya: Yogyakarta
Diponegoro. (Skripsi). [Online].
Available at Basford Lynn & Oliver Slevin.(2009).
http://eprints.undip.ac.id/49594/ Teori dan Praktik Keperawatan
[14 September 2016]. Pendekatan Integral Asuhan
Pasien; Alih Bahasa, Agung
Apostolo & Kolcaba, K. (2009). The Waluyo. Editor edisi bahasa
effects of guided imagery on Indonesia Monica Ester
comfort depresion, anxiety, and Skp.Jakarta : EGC.
stress of psychiatric inpatients
with depressive Disorders.
Borzou, S.B. Anosheh, M. Hidayat, A. A. (2012). Riset
Mohammadi, E. Kazemnejad, A Keperawatan dan Teknik
(2014). Patients' Perception of Penulisan Ilmiah. Salemba Medika:
Comfort Facilitators During Edisi 2.
Hemodialysis Procedure: A
Qualitative Study. Iranian Red Crescent Hortstmann L, Hemmingsen LE,
Medical Journal, 16 (7). Hørdam B (2014). Elderly
[Online]. Available at patients’ and nurses’
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pm assessment of traditional bed
c/articles/ PMC4166106/ [2 April bath compared to prepacked
2016]. single units – randomised
controlled trial. Scandinavian
Goodwin, M. Sener, I. & Steiner, S.H. Journal of Caring Sciences. 29
(2007). A Novel Theory for (2). 347-352
Nursing Education. Holistic
Comfort. Sage Journals, 25 (4), 278-85 Kolcaba, Katherine. (2003).
[Online]. Available at Comfort theory and practice: a
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu vision for Holistic Health Care
bmed/18029969 [2 April 2016]. and Research. New York:
Springer Publishing Company.

Jurnal Skolastik Keperawatan Vol.2, No. 2 Jul – Des 2016 129


Christmas Warastiko1, Sapti H. Widiyarti2

Kolcaba, K., Tilton, C., & Drouin, C. (2006)


comfort theory a unifying framework Sheppard, C.M. & Brenner, P.S
to enhance the practice (2000). The effects of bathing
environment. The journal og and skin care practices on skin
Nursing quality and satisfaction with an
Administration, 36 (11) 538-544. innovative product. Journal
Gerontological Nursing. 26 (10).
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2007). 36-45. [Online]. Available at
Promosi Kesehatan Sebuah https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu
Pengantar Proses Belajar bmed /11883497 [2 April 2016].
Mangajar dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Tarwoto & Wartonah. (2015).
Kebutuhan Dasar Manusia dan
Proses Keperawatan Edisi
Saputra, Lyndon. (2013). Kebutuhan
ketiga. Jakarta : Salemba
Dasar Manusia. Tangerang Selatan
Medika.
: Binarupa Aksara.

130 |
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol.2, No. 2 Jul – Des 2016

Anda mungkin juga menyukai