Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan menggunakan

rancangan “Post Test Only with Control Group Design”. Desain penelitian

sebagai berikut :

Perlakuan Posttest

Kel. Eksperimen X1 Oa1

Kel. Kontrol X2 Oa2

X1 = Washtafel bersuara yang terdapat poster langkah-langkah

mencuci tangan.

X2 = Washtafel yang terdapat poster langkah-langkah mencuci tangan.

Oa1 = Ketepatan melakukan cuci tangan menggunakan washtafel

bersuara yang terdapat poster langkah-langkah mencuci tangan.

Oa2 = Ketepatan melakukan cuci tangan menggunakan washtafel yang

hanya terdapat poster langkah-langkah mencuci tangan.

31
32

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah santri TPA masjid Al Kautsar,

Tlogolor yang berjumlah 30 santri.

2. Sampel

Sampel yang digunaakan adalah total sampling yaitu teknik

pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi

(Sugiyono, 2007). Jumlah total santri yang datang pada setiap pertemuan

adalah 30 santri. Sedangkan pembagian kelompok menggunakan

purposive sampling dilakukan pembagian dengan cara membagi rata

variasi tingkat pendidikan, terdiri dari:

a. Kelompok eksperimen yaitu 15 santri menggunakan washtafel

bersuara yang terdapat poster langkah-langkah mencuci tangan.

b. Kelompok kontrol yaitu 15 santri menggunakan washtafel yang hanya

terdapat poster langkah-langkah mencuci tangan.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 – April 2021

dengan lokasi penelitian di Masjid Al -Kautsar, Tlogo lor, Tlogo, Prambanan,

Klaten.
33

D. Variabel Penelitian

Variabel Bebas Variabel terikat


Washtafel bersuara yang Ketepatan santri dalam
terdapat poster langkah- melakukan cuci tangan
langkah mencuci tangan sesuai aturan WHO

Variabel Pengganggu

1. Pengetahuan
2. Usia
3. Minat
4. Sumber Informasi

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel Bebas

Washtafel bersuara yang terdapat poster langkah-langkah mencuci tangan.

Definisi Operasional :

Washtafel yang dapat mengeluarkan suara langkah-langkah mencuci

tangan pakai sabun. Washtafel bersuara dioperasikan dengan sensor gerak

yang dapat mendeteksi keberadaan seseorang yang telah memberikan

rangsangan pada sensor (responden melambaikan tangan pada sensor).

Washtafel terbuat dari bahan almunium atau sejenisnya dan sudah di

modifikasi penambahan kotak sensor dan pada bagian samping. Pada


34

bagian atas washtafel terdapat poster Langkah-langkah mencuci tangan.

Washtafel memerlukan tegangan listrik dalam pengoperasiannya. Terdapat

selang atau pipa yang dapat menyalurkan limbah cair langsung pada

tempat pembuangan.

Skala : Nominal

Alat ukur : Washtafel bersuara dilengkapi poster

2. Variabel terikat

Ketepatan dalam melakukan cuci tangan.

Definisi operasional :

Ketepatan mencuci tangan pakai sabun sesuai langkah-langkah cuci tangan

menurut WHO. Terdapat enam langkah mencuci tangan pakai sabun yang

dapat dilakukan secara urut. Praktik mencuci tangan dilakukan dengan

mengadakan kegiatan penyuluhan terkait mencuci tangan sesuai aturan

WHO, kemudian diberikan konsumsi makanan dan melakukan kegiatan

makan bersama. Sebelum makan bersama, para santri diminta untuk

melakukan cuci tangan pakai sabun menggunakan washtafel yang sudah

ada. Setiap kegiatan mencuci tangan para santri di perhatikan langkah-

langkah dalam pelaksanaannya satu per satu dan dilakukan pencatataan

hasil ke dalam tabel langkah-langah mencuci tangan.

Skala : Ratio

Alat ukur : Checklist


35

3. Variabel pengganggu

Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah

a. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan setiap santri berbeda-beda, tergantung pada

latar belakang masing-masing santri, maka kegiatan penelitian ini

diawali dengan penyuluhan atau pemberian pengantar terkait cuci

tangan pakai sabun menurut WHO untuk menyamakan pengetahuan

para santri.

b. Usia

Usia santri yang beraneka ragam sebagai subjek penelitian maka

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan purposive

sampling dengan pembagian merata menurut tingkat pendidikan dan

usia santri yang dikoordinasikan dengan guru mengaji berdasarkan

data yang dimiliki.

c. Minat

Latar belakang santri yang beraneka ragam sehingga

menghasilkan minat yang berbeda-beda, pada penelitian ini para santri

dipacu minatnya dengan pemberian konsumsi untuk makan bersama

dan diarahkan untuk mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu.

d. Sumber Informasi

Beraneka ragam sumber informasi yang didapatkan setiap santri

sebelumnya adanya penelitian ini berpengaruh pada ketepatan santri

dalam mencuci tangan, oleh karena itu terdapat poter di area masjid.
36

F. Instrumen dan Bahan Penelitian

1. Instrumen

a. Washtafel bersuara yang terdapat poster langkah-langkah mencuci

tangan.

b. Washtafel yang hanya terdapat poster langkah-langkah mencuci

tangan.

c. Lembar checklist ketepatan mencuci tangan pakai sabun.

d. Alat tulis.

e. Kamera.

2. Bahan Penelitian

a. Surat permohonan izin penelitian.

b. Daftar hadir responden.

c. Konsumsi untuk responden.

G. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan survei pendahuluan tentang kondisi lingkungan masjid

b. Melakukan perijinan kepada pihak takmir atau pengurus masjid

c. Mendata alat dan bahan yang digunakan

d. Merancang desain alat yang digunakan yaitu washtafel bersuara

dengan sensor gerak yang dilengkapi poster

e. Melakukan koordinasi dengan pihak pengurus masjid untuk

menentukan waktu pelaksanaan penelitian agar tidak mengganggu

jalannya proses pembelajaran.


37

2. Tahap Pelaksanaan

a. Membuat alat sesuai rancangan.

b. Pengajuan Ethical Clearence.

c. Melakukan uji fungsi alat, untuk kelompok eksperimen yaitu

washtafel bersuara yang dilengkapi poster langkah-langkah mencuci

tangan.

d. Menyiapkan washtafel bersuara yang terdapat poster langkah-langkah

mencuci tangan dan washtafel yang hanya terdapat poster langkah-

langkah mencuci tangan.

e. Peneliti memberikan materi tentang cuci tangan pakai sabun meliputi

pengertian cuci tangan, komponen penting dalam mencuci tangan,

manfaat mencuci tangan dengan baik dan benar serta dampak bahaya

jika tidak mencuci tangan dengan baik dan benar.

f. Memberikan konsumsi dan melakukan kegiatan makan bersama.

Sebelum makan bersama, para santri diminta untuk melakukan cuci

tangan pakai sabun menggunakan washtafel yang sudah ada.

g. Mengamati ketepatan santri dalam melakukan cuci tangan pakai sabun

sesuai aturan WHO. Dalam pelaksanaan pengamatan penghitungan

ketepatan mencuci tangan, peneliti bersama 3 rekannya mengamati

setiap responden yang melakukan cuci tangan, dimana 3 rekan ini

sudah dikondisikan pemahamannnya tentang ketepatan mencuci

tangan pakai sabun. Tahapan ini sama untuk kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol.


38

h. Mencatat hasil pengamatan ketepatan mencuci tangan masing-masing

responden.

i. Menganalisis data.

j. Menarik kesimpulan hasil pengolahan data.

H. Manajemen Data

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara Primer diperoleh dari observasi

mengenai ketepatan mencuci tangan santri TPQ. Serta digunakan

instrument checklist untuk ketepatan mencuci tangan. Pengumpulan data

ini dilakukan oleh peneliti bersama 3 rekannya.

2. Pengolahan Data

a. Editing

Editing adalah kegiatan untuk memeriksa atau menlitian Kembali

mengenai kelengkapan instrument sehingga data sudah cukup baik

dan dapat segera diproses lebih lanjut.

b. Coding Data

Coding data yaitu pengkodean data atau mengubah data dari bentuk

kalimat menjadi data angka.

c. Entry Data

Data entry adalah memasukkan data yang telah dikoding ke dalam

program komputer.
39

d. Cleaning

Setelah selesai memasukkan semua data, data tidak langsung

dianalisis, tetapi dilakukan pengecekan kembali data untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode dan ketidak

lengkapan kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

3. Analisis Data

Data-data yang sudah terkumpul dilakukan pengolahan dan analisis

data statistik secara deskriptif dengan cara memasukkan data hasil

pengamatan ketepatan melakukan cuci tangan ke dalam tabel. Kemudian

data hasil analisis deskriptif dianalisis inferensial untuk mengetahui

adanya pengaruh pada penggunaan washtafel bersuara yang dilengkapi

poster langkah-langkah cuci tangan dan washtafel yang dilengkapi dengan

poster langkah-langkah cuci tangan (tanpa suara dari sensor gerak).

Langkah awal hasil penelitian di uji dengan menggunakan uji normalitas

data dengan uji Shapiro Wilk dilanjutkan uji Mann whitney karena data

berdistribusi tidak normal untuk mengetahui beda antara kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol.


40

I. Etika Penelitian

Subjek penelitian dimintai persetujuan kesanggupan menjadi responden

yang diwakili oleh guru mengaji selaku wali santri. Peneliti memberikan

penjelasan kepada wali santri untuk mengikuti penelitian yang berisikan

maksud, tujuan, waktu pelaksanaan dan keterangan lebih lanjut. Subjek

berhak menolak dan keluar dalam keikutsertaan tanpa konsekuensi apapun

dan sesuai keinginan responden tanpa paksaan. Peneliti mendapatkan Ethical

Clearance dengan nomor e-KEPK/POLKESYO/0235/III/2021.

Anda mungkin juga menyukai