Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN PENYULUHAN HAND

HYGIENE DI SD NEGERI 2 TERBANGAN KECAMATAN

PASIE RAJA KABUPATEN ACEH SELATAN

JUM’AT, 05 APRIL 2019

A. Latar Belakang

Health Care Associates Infections (HCAI) adalah masalah besar dalam

patient safety, dimana pengawasan dan kegiatan pencegahan harus menjadi

prioritas utama untuk dilakukan, sehingga institusi kesehatan lebih

berkomitmen untuk membuat institusinya menjadi lebih aman. HCAI rawat,

disabilitas jangka panjang, meningkatnya resistensi mikroorganisme terhadap

antimikroba, tambahan beban biaya institusional yang besar, biaya perawatan

yang tinggi untuk pasien dan keluarga, dan yang paling parah adalah

kematian yang tidak diharapkan.

Menurut WHO (2009) di Negara maju, HCAI berdampak pada 5-15 %

pasien yang di rawat di bangsal rumah sakit, dan meningkat menjadi 9-37%

pada pasien yang dirawat di ICU. Di Negara berkembang, HCAI masih belum

memenuhi syarat. Hal ini sangat berbahaya, mengingat perkiraan bahwa

prevalensi HCAI di Negara berkembang lebih banyak.ketidakadekuatan

upaya terhadap resiko HCAI ini di sebab kan karena banyak faktor, di antara

nya jumlah staf yang tidak professional, kebersihan dan sanitasi yang buruk,

tidak ada atau kurang nya sarana, struktur yang tidak memadai, dan kurang

nya dukungan finansial.


Upaya peningkatan kesehatan, kebiasaan hidup bersih, menyenangi

kebersihan dan keserasian harus di tanamkan sejak dini. Hal paling utama

agar seorang dapat tetap dalam keadaan sehat adalah menjaga kebersihan dan

kesehatan tangan, bahkan agama sangat memperhatikan kesehatan pribadi

antara lain dengan bersuci, makan dan minum serta keringanan baribadah

bagi yang sakit.

Dalam kehidupan sehari hari kebersihan merupakan hal yang sangat

penting dan harus di perhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi

kesehatan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dapat di pengaruhi oleh

nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat mempengaruhi itu di antara

nya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap

kesehatan serta tingkat perkembangan.

Salah satu bagian dari kegiatan usaha kesehatan sekolah yaitu promosi

kesehatan terhadap hand hygiene. Hand hygiene di sebut juga kebersihan

tangan, ruang lingkup hand hygiene yaitu memelihara kebersihan tangan.

Maka setiap orang perlu selalu memelihara kesehatan pribadi dengan sebaik

baik nya agar tubuh tetap sehat.

B. Rencana keperawatan

1. Diagnosa keperawatan

Ketidakadekuatan hand hygiene pada siswa SD Negeri 2 Terbangan

Ladang Teungoh Kecamatan Pasie Raja berhubungan dengan kurang nya

pemahaman dan kesadaran siswa menjaga kebersihan tangan.


2. Tujuan

a. Tujuan umum

Setelah pertemuan diharapkan siswa mampu menjaga hand hygiene

dengan baik dan benar.

b. Tujuan khusus

Setelah diadakan pertemuan 1x60 menit siswa siswi mampu

menyebutkan :

1) Menyebutkan pengertian hand hygiene

2) Menyebutkan manfaat hand hygiene

3) Menyebutkan ruang lingkup hand hygiene

4) Mendemontrasikan teknik cuci tangan yag baik dan benar

C. Rencana Kegiatan

1) Topik

Penyuluhan tentang hand hygiene

2) Metode

Ceramah, Tanya jawab, demonstrasi cuci tangan yang baik dan benar.

3) Media

Mikrofon, speker, LCD, hand scrab.

4) Waktu

Hari /Tanggal : Jum’at 5 april 2019

Pukul : 09.30 s/d 10.30

5) Tempat

SDN 2 Terbangan Kecamatan Pasie Raja, Aceh Selatan


6) Sasaran

Seluruh murid kelas 1 dan kelas 2 SD Negeri 2 Terbangan Kecamatan

Pasie Raja, Aceh selatan

7) Strategi pelaksanaan

NO Waktu Kegiatan PJ
1. 09.30-09.35 WIB 1. Pembukaan Mahasiswa

a. Memberikan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Tujuan pertemuan

d. Membuat kontrak waktu

2. 09.35-10.20 WIB 2. Kegiatan inti Mahasiswa

a. Menjelaskan kepada

siswa tentang hand

hygiene

b. Menjelaskan kepada

siswa tentang manfaat

hand hygiene

c. Menjelaskan kepada

siswa tentang akibat tidak

melakukan hand hygiene

d. Mendemontrasikan cara

atau teknik cuci tangan

3. 10.20-10.30 WIB 3. Penutup Mahasiswa


a. Menyimpulkan materi

penyuluhan

b. Melakukan cuci tangan

bersama

c. Membuat kesimpulan

d. Mengucapkan salam

D. Pengorganisasian Kelompok

1) Penanggung Jawab : Ulfa Triana

2) Moderator : Savitri Nurhafidha

3) Penyaji Materi : Trisna Yulana

4) Fasilitator : Hasanah

5) Demonstrasi : 1. Friska Sherliana

2. Ulfa Triana

6) Dokumentasi : Siti Rahmawati

7) Tempat Dan Perlengkapan : Indah Purnama Sari

8) Obsever : 1. Siti Aminah

3. Fitri Munawarah

E. Kriteria Evaluasi

1) Evaluasi struktur
a) Adanya partisipasi siswa dan siswi dalam mengikuti kegiatan

b) Media dan peralatan telah tersedia

c) Tempat kegiatan sesuai perencanaan

d) Waktu yang dipergunakan sesuai dengan yang di rencanakan

2) Evaluasi proses

a) Kegiatan selesai sesuai dengan perencanaan

b) Para siswa dan siswi berperan aktif selama kegiatan berlangsung

c) Tidak ada gangguan selama kegiatan

3) Evaluasi hasil

a) 75% siswa mengetahui tentang pengertian hand hygiene

b) 75% siswa mengetahui tentang manfaat hand hygine

c) 75% siswa mengetahui tentang ruang lingkup hand hygiene

d) 75% semua kegiatan berlangsung dengan baik dan suksess

MATERI PENYULUHAN

HAND HYGIENE (CUCI TANGAN)


A. Pengertian

Hand hygiene adalah suatu upaya atau tindakan membersihkan tangan,

baik dengan menggunakan sabun antiseptik di bawah air mengalir atau

menggunakan handscrub berbasis alkohol dengan langkah-langkah yang

sistematik sesuai urutan, sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri yang

berada pada tangan.

Bakteri pada tangan dapat di kategorikan menjadi 2 jenis, di kenal

sebagai resident flora dan transient flora. Resident flora, terdiri dari

mikroorganisme yang tersembunyi di bawah sel superficial stratum karonium

dan dapat pula di temukan pada permukaan tangan. Bakteri yang paling

banyak di temukan adalah staphylococcus epidedermis, resident flora ini

mempunyai 2 fungsi protektif, antagonis mikroba dan kompetisi untuk

mendapat kan nutrisi di ekosistem. Secara umum, hubungan resident flora

dan kejadian infeksi sangat kecil, namun mungkin dapat menyebab kan

infeksi pada bagian tubuh yang steril seperti mata.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Meningkatkan budaya hand hygiene seluruh siswa siswi SDN 2

Terbangan

2. Tujuan khusus

a) Meningkatkan tujuan tentang hand hygiene

b) Menurunkan resiko infeksi pada siswa sisiwi

c) Meningkatkan mutu belajar siswa sisiwi


C. Ruang Lingkup Hand Hygiene

WHO menyarankan untuk setiap orang atau petugas yang tersebut

dibawah ini untuk selalu mematuhi prosedur hand hygiene, yaitu :

1) Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti : dokter,

perawat dan petugas kesehatan lainnya ( fisioterapi, lab dll ).

2) Setiap orang yang kontak dengan pasien, ,meskipun tidak langsung

seperti : ahli gizi, farmasi dan petugas klinik.

3) Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang

dilakukanterhadap pasien

4) Setiap orang yang bekerja di lingkungan sekolah

D. Tatalaksana Hand Hygiene

5 moment mencuci tangan

1. Sebelum kontak dengan pasien

2. Sebelum melakukan tindakan aseptik

3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien

4. Setelah kontak dengan pasien

5. Setelah kontak dengan area sekitar pasien

Membersihkan tangan merupakan pilar dan indicator mutu dalam mencegah

dan mengendalikan infeksi, sehingga wajib dilakukan oleh setiap manusia.


1. Hand hygiene dengan air mengalir

Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan teknik

hand hygiene yang paling ideal. Dengan mencuci tangan, kotoran tak

terlihat dan bakteri pathogen yang terdapat pada area tangan dapat

dikurangi secara maksimal. Hand hygiene dengan mencuci tangan

disarankan untuk dilakukan sesering mungkin, bila kondisi dan sumber

daya memungkinkan, pelaksanaan hand hygiene dengan mencuci tangan

efektif membutuhkan waktu sekitar 40-60 detik, dengan langkah sebagai

berikut:

a) Basahi tangan dengan air mengalir

b) Tuangkan sabun kurang lebih 5cc untuk menyabun seluruh

permukaan tangan

c) Mulai teknik dengan 6 langkah

2. Pada pelaksanaan hand hygiene, mencuci tangan tidak dapat dilakukan

karena kondisi atau karena keterbatasan sumber daya. Banyaknya pasien

yang kontak dengan petugas dalam satu waktu. Atau sulitnya

mendapatkan sumber air bersih yang memadai menjadi kedalam

melaksanakan hand hygiene dengan mencuci tanggan. Dengan alasan

ini, WHO menyarankan alternative lain dalam melakukan hand hygiene,

yaitu dengan handrub berbasis alkohol.

3. Hand Hygiene Metode Basah


Hand hygiene metode basah adalah suatu upaya membersihkan

tangan dari benda asing dan mokroorganisme dengan menggunakan

metode yang paling maksimal sebelum melakukan prosedur bedah.

Dengan tujuan tertinggi dalam upaya menguranggi mikroorganisme

pathogen pada area tangan, mencuci tangan dengan metode basah

dilakukan dengan sangat hati-hati dalam waktu yang reatif lebih lama.

Pelaksanaan membersihkan tangan dengan memcucikan tanggan efektif

membutuhkan waktu sekitar 2- 6 menit.

4. Hal yang perlu diperhatikan dalam membersihksn tsnggan :

Sebelum dan sesudah melakukan hand hygiene, ada hal2 yang haus

diperhatikan agar trjuan hand hygiene dapat tercapai diantara nya

adalah:

a) Perawatan kuku tangan

Kuku tangan harus dalam keadaan bersih dan pendek. Kuku yang

panjang dapat menimbulkan potensi akumulasi bakteri pathogen

yang terdapat di bawah kuku.

b) Perhiasan dan aksesoris

Tidak diperkenan kan menggunakan perhiasan pada area tangan

seperti cincin, karena adanya resiko akumulasi bakteri pathogen

pada perhiasan yang dipakai.

c) Kosmetik

Kosmetik yang dipakai petugas kesehatan, seperti cat kuku dapat

menyimpan bakteri pathogen, juga dapat terlepas dari tangan dan


berpindah saat melakukan kontak dengan pasien. Hal ini sangat

berbahaya dan disarankan untuk tidak dilakukan.

d) Penggunaan handuk atau tissue

Pengeringan tangan sebaiknya menggunaka tissue dissposible.

Namun bila terdapat keterbatasan dalam sumber daya, handuk yang

bersih juga dapat digunakan, dengan catatan haanya digunakaan

sekali, dan kemudian harus melalui proses pembersihan agar dapat

di pakai kembali dipakai kembali dikemudian hari.

E. Penutup

Hand hygiene merupakan kegiatan yang paling efisien, paling murah dan

paling mudah dilakukan namun mempunyai dampak yang besar. Hal ini

menjadikan setiap institusi kesehatan wajib untuk berkomitmen dalam

upaya peningkatan budaya hand hygiene di institusinya. Dengan

dibudayakan nya hand hygiene, institusi kesehatan akan mampu

meningkatkan kualitas perawatan, meningkatkan mutu pelayanan nya, dan

yang terpenting institusi kesehatan akan mampu meningkat kan

keselamatan.
DAFTAR PUSTAKA

Kozler,dkk (2004), Fundamental of Nursing, Jakarta, EGC.

Lanterak (2016), Usaha kesehatan sekolah.http/lanterakecil.com/usahakesehatan-


sekolah-uks/

Perry dan Potter (2005), Fundamental Keperawatan, Jakarta, EGC.

Anda mungkin juga menyukai