Oleh :
DEVI PURWATI
NIM : 201302070
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2017
SKRIPSI
Oleh :
DEVI PURWATI
NIM : 201302070
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2017
ii
PERSEMBAHAN
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan
atas dukungan dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini
karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya khaturkan rasa
Tuhan YME, karena hanya atas izin dan karuniaNyalah maka skripsi ini
dapat dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak
segala do’a.
Bapak dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun
materi serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada
kata seindah lantunan do’a dan tiada do’a yang paling khusuk selain
do’a yang terucap dari orang tua. Ucapan terimakasih saja takkan
doa, nasehat, bantuan, hiburan, semangat yang kalian beri selama ini,
v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
DEVI PURWATI
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
No. Hp : 085785978299
Riwayat Pendidikan :
Madiun
vii
ABSTRAK
Devi Purwati
viii
ABSTRACT
Devi Purwati
ix
DAFTAR ISI
x
2.3.1 Pengertian ..................................................................................... 32
2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Anak....... 33
2.3.3 Dampak Hospitalisasi Pada Anak ................................................ 34
2.3.4 Kerangka Teori............................................................................ 36
BAB 3 KERANGKA KOSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ............ 37
3.1 Kerangka Konsep ..................................................................................... 37
3.2 Hipotesis................................................................................................... 38
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 39
4.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 39
4.2 Populasi Dan Sampel ............................................................................... 40
4.2.1 Populasi ......................................................................................... 40
4.2.2 Sampel ........................................................................................... 40
4.3 Teknik Sampling ...................................................................................... 41
4.4 Kerangka Kerja Penelitian ....................................................................... 42
4.5 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ......................................... 43
4.5.1 Identifikasi Variabel ...................................................................... 43
4.5.2 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 43
4.6 Instrumen Penelitian................................................................................. 45
4.7 Uji Validitas Dan Reliabilitas .................................................................. 45
4.8 Lokasi Dan Waktu.................................................................................... 46
4.9 Prosedur Pengumpulan Data .................................................................... 46
4.10 Pengolahan Data Dan Analisis Data ...................................................... 48
4.10.1 Pengolahan Data ............................................................................. 48
4.10.2 Analisis Data................................................................................... 49
4.11 Etika Penelitian ...................................................................................... 50
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 53
5.1 Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian ................................................ 53
5.2 Hasil Penelitian ........................................................................................ 54
5.2.1 Data Umum....................................................................................... 54
5.2.2 Data Khusus ...................................................................................... 55
5.3 Pembahasan .............................................................................................. 57
5.3.1 Tingkat Kecemasan Sebelum diberikan terapi ................................. 58
5.3.2 Tingkat Kecemasan Sesudah diberikan terapi ................................. 61
5.3.3 Pengaruh Pemberian Terapi.............................................................. 63
5.4 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 65
BAB 6 PENUTUP ............................................................................................... 67
6.1 Kesimpulan .............................................................................................. 67
6.2 Saran ......................................................................................................... 67
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR ISTILAH
xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
Tersusunnya proposal skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, saran dan
dukungan moral kepada saya, untuk itu saya sampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. dr. Resti Lestantini, M.Kes selaku direktur RSUD Kota Madiun yang
data.
Mulia Madiun.
xvii
7. Teman-teman program studi Ilmu Keperawatan atas dukungan dan
kerja samanya.
data.
9. Semua pihak yang peneliti tidak sebutkan satu persatu atas bantuan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.
DEVI PURWATI
201302070
xviii
BAB 1
PENDAHULUAN
Hospitalisasi adalah suatu proses oleh suatu alasan yang berencana dan
darurat, mengharuskan anak untuk tinggal dirumah sakit, menjalani terapi dan
anak dapat mengalami kejadian berupa pengalaman yang sangat traumatik dan
penuh dengan stress (Supartini, 2012). Anak yang sakit dan harus dirawat
dirumah sakit akan mengalami masa sulit karena tidak dapat melakukan
orang-orang asing, perawatan dan berbagai prosedur yang dijalani oleh anak
merupakan sumber utama stres, kecewa dan cemas, terutama untuk anak yang
untuk banyak bergerak dan harus banyak beristirahat. Hal tersebut tentunya
(Samiasih, 2007). Reaksi anak pada hospitalisasi secara garis besar adalah
sedih, takut dan bersalah karena menghadapi sesuatu yang belum pernah
dialami sebelumnya, rasa tidak aman, rasa tidak nyaman, perasaan kehilangan
sesuatu yang biasa dialami dan sesuatu yang dirasakan menyakitkan (Wong,
2009). Dampak yang ditimbulkan dari hospitalisasi jika tidak segera diatasi
1
Di Amerika Serikat, diperkirakan lebih dari 5 juta anak menjalani
hospitalisasi karena prosedur pembedahan dan lebih dari 50% dari jumlah
tentang perilaku anak sakit menunjukkan bahwa 70% pasien pada awalnya
anak dari bulan Desember 2016 – Februari 2017 jumlah anak yang dirawat
yaitu 462 anak, sedangkan anak usia (3-6) tahun yang dirawat mencapai 62
anak. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purnomo (2016) di RSUD Kota
Madiun didapatkan bahwa dari 10 anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang di
kecemasan berat.
sel darah putih dan imunitas tubuh. Adanya penekanan system imun inilah
sehingga memerlukan waktu perawatan yang cukup lama dan bahkan akan
2
kooperatif terhadap petugas kesehatan. Sering sekali hospitalisasi
dipersepsikan oleh anak sebagai hukuman, sehingga ada perasaan malu, takut
(Alimul, 2005). Bermain adalah media terbaik untuk belajar karena dengan
lingkungan, dan melakukan apa yang dapat dilakukannya (Whaley dan Wong,
kognitif anak, selain itu bermain juga merupakan cara anak untuk belajar,
kreatifitas anak melalui beberapa jenis permainan (Nelson dalam aidar, 2011).
terhadap anak yang dikenal dengan terapi bermain (Tedjasaputra, 2007). Pada
3
(sebagai permainan penyembuh). Anak dapat mengekspresikan perasaannya
dengan cara menggambar, ini berarti menggambar bagi anak merupakan suatu
dalam Paat, 2010 ). Dengan menggambar atau mewarnai gambar juga dapat
memberikan rasa senang karena pada dasarnya anak usia pra sekolah sudah
sangat aktif dan imajinatif selain itu anak masih tetap dapat melanjutkan
masih menjalani perawatan di rumah sakit (Suparto, 2003, dalam Paat, 2010 ).
emosi seseorang dan dapat meringankan stress pada anak ( Farida, 2009).
yang dialami anak pra sekolah mengalami penurunan sesudah terapi bermain.
4
1.2 Rumusan Masalah
Kota Madiun?.
Kota Madiun.
Madiun.
Madiun.
5
1.4 Manfaat Penelitian
pada keluarga.
selama hospitalisasi.
6
1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya
tentang teori dan aplikasi terapi bermain mewarnai pada anak prasekolah selama
hospitalisasi.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
8
nyaman dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak karena bermain
sama dengan bekerja pada orang dewasa yang dapat menurunkan stress
lingkungannya.
antara lain :
pada saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit anak mengalami
9
2.1.3 Fungsi Bermain
10
2.1.4 Bermain Untuk Anak yang Dirawat di Rumah Sakit
penuh dengan stres, baik bagi anak maupun orang tua. Beberapa
2004).
11
1) Meningkatkan hubungan antara klien (anak dan keluarga) dan
12
anak tidak boleh diajak bermain dengan kelompoknya di tempat
5) Melibatkan orang tua. Satu hal yang harus diingat bahwa orang
harus terlibat secara aktif dan mendampingi anak mulai dari awal
2013), yaitu :
13
1) Perhatikan faktor usia anak
permainan itu. Jika terlalu sulit, anak jadi malas bermain dan
Tentu akan lebih baik jika anak dalam kondisi sehat, namun
dll.
3) Lama bermain
14
buatlah komitmen lebih dulu. Misal, boleh main selama 1 jam,
dengan aturan itu agar anak tidak bingung. Bagi anak yang
5) Dampingi anak
15
juga dapat memacu pertumbuhan harga diri anak dengan
masak-masakan.
tanah liat, membuat kue dari tanah liat membuat gunung pasir,
16
teki, menyusun potongan gambar, kertas untuk melipat-lipat,
1) Pengertian Mewarnai
berikut :
17
h) Mewarnai dapat melatih anak mengenal garis bidang
berikut :
b) Berkembang kognitifnya
sebaya
18
maka amigdala menentukan apakah informasi mempunyai nilai
emosi tertentu.
Pada saat itu, data yang masuk melalui lima panca indera
– masa indah yang pernah kita alami bersama orang – orang yang
19
dengan perilaku dan emosi yang positif. Keadaan tersebut akan
(Hidayah, 2011).
1. Persiapan
a. Waktu : 5 menit
b. Menyiapkan ruangan
c. Menyiapkan alat
d. Menyiapkan peserta
2. Pembukaan
a. Waktu : 5 menit
3. Kegiatan
a. Waktu : 20 menit
disukai
4. Penutup
a. Waktu : 5 menit
20
b. Memberikan pujian pada anak yang menyelesaikan
c. Merapikan alat
d. Cuci tangan
5. Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil
aktifitas bermain
2.2.1 Pengertian
21
Fauziah & Julianti Widuri, 2007) Kecemasan adalah respon terhadap
situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi
pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup.
sangat mengganggu.
orang normal.
individu dapat merasakan rasa sakit atau nyeri pada dada, kondisi ini
adalah bukan. Hal ini kadang menimbulkan rasa panik yang justru
22
3) Rasa sesak napas
seksual
6) Gangguan tidur
7) Tubuh gemetar
Gemetar adalah hal yang dapat dialami oleh orang-orang yang normal
kaki, atau lengan maupun pada bagian anggota tubuh yang lain.
23
2.2.3 Kecemasan Pada Anak
Derajat kecemasan yang tinggi terjadi pada anak usia antara dua
yang normal. Stres utama dari masa bayi pertengahan sampai usia
Kecemasan yang timbul pada anak tidak selalu bersifat patologi tetapi
dapat juga disebabkan oleh proses perkembangan itu sendiri atau karena
a) Fase protes
asing, mencoba menahan orang tua secara fisik untuk tetap tinggal.
Perilaku yang dapat diobservasi pada fase ini yakni tidak aktif,
c) Fase pelepasan
24
Pada fase ini perilaku yang dapat diobservasi antara lain
lama dengan orang tua. Selain itu anak juga menunjukkan perilaku
d) Susah berkonsentrasi.
25
2.2.4 Respon – Respon Kecemasan
1) Respon fisiologis
terengah-engah.
pusing.
2) Respon perilaku
26
3) Respon kognitif
4) Respon afektif
1) Respon Fisik
a) Kegelisahan, kegugupan
c) Banyak berkeringat
d) Sulit bicara
e) Sulit bernafas
f) Bernafas pendek
h) Pusing
27
k) Sering buang air
m) Diare
n) Panas dingin
2) Respon Behaviour
a) Perilaku menghindar
b) Perilaku terguncang
yaitu :
memusatkan perhatian
a) Jenis kelamin
Pada umur 2-5 tahun, kecemasan lebih sering terjadi pada anak
berasal dari luar lebih kuat dan lebih intensif dari pada laki-laki
(Kartono 2002).
b) Umur
28
Menurut Kartono (2002), bahwa semakin tua seseorang semakin
anak yang dirawat di rumah sakit akan sangat terlihat pada hari
a) Melibatkan orang tua anak, agar orang tua berperan aktif dalam
orang tua untuk melihat anak setiap saat dengan maksud untuk
29
b) Modifikasi lingkungan rumah sakit, agar anak tetap merasa
mewarnai gambar.
memakai Zung – Self Rating Anxiety Scale (SAS). Metode SAS sebagai
berikut :
No Pertanyaan Jawaban
0 1
30
5 Anak saya/Saya sering terganggu oleh
pusing
gangguan pencernaan
biasanya
mimpi buruk
31
Keterangan :
1 : Ya
Kriteria :
2.3.1 Pengertian
merupakan Suatu kejadian krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat
dirumah sakit. Kejadian ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi
dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi
tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun
orang tua dan keluarga. Selama proses tersebut, anak dan orang tua dapat
Pasien anak yang dirawat di rumah sakit masih sering mengalami stress
32
dengan lingkungan baru, dan takut terhadap petugas kesehatan
(Nursalam,2008).
reaksi anak terhadap sakit dan rawat inap di Rumah Sakit antara lain:
b) Keluarga
takut.
33
Anak mencari dukungan yang ada dari orang lain untuk
34
2) Kehilangan kendali
3) Cedera tubuh
dengan baik.
4) Nyeri
Reaksi nyeri pada usia prasekolah hampir sama dengan anak usia
yang aman.
35
2.3.4 Kerangka Teori
36
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Faktor yang berhubungan dengan Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecemasan pada anak : reaksi anak terhadap sakit dan rawat
a. Jenis kelamin inap di rumah sakit :
b. Umur a. Pola asuh keluarga
c. Lama hari rawat b. Keluarga
c. Pengalaman dirawat di
rumah sakit
sebelumnya
d. Support system yang
tersedia
e. Ketrampilan koping
dalam mengangani
stressor
Keterangan :
: Diukur : Berhubungan
: Berpengaruh
: Tidak diukur
37
Dari gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa pada penelitian ini, penulis
sakit. Faktor yang berhubungan kecemasan pada anak usia prasekolah yang
reaksi anak terhadap sakit dan rawat inap di rumah sakit antara lain adalah
Sedangkan untuk mengatasi kecemasan pada anak ada 3 cara antara lain
3.2 Hipotesis
38
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
dengan pendekatan One Group Pra-Post Test Design. Ciri tipe penelitian ini
Keterangan :
S : Subyek
mewarnai gambar
mewarnai gambar
39
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
penelitian ini adalah seluruh anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang
a) Kriteria Inklusi
b) Kriteria Eksklusi
4.2.2 Sampel
40
4.3 Teknik Sampling
2007).
41
4.4 Kerangka Kerja Penelitian
Populasi :
Seluruh anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang dirawat diruang Melati
RSUD Kota Madiun yang berjumlah 21 anak
Sampel :
Seluruh anak usia prasekolah (usia 3-6 tahun) yang dirawat diruang
Melati RSUD Kota Madiun dengan jumlah 21 anak sesuai dengan kriteria
inklusi
Desain Penelitian :
Pra-eksperimental (one group pre-post test design)
Pengumpulan data :
Kuesioner kecemasan Terapi bermain mewarnai gambar Kuesioner
kecemasan
42
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
mewarnai gambar.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada anak
43
Tabel 4.2. Definisi operasional variabel
44
4.6 Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
1. Uji Validitas
yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat (Arikunto, 2010). Untuk menghitung r atau koefisien korelasi dan tingkat
(2010). Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji validitas. Kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner Zung – Self Rating Anxiety Scale (SAS) yang baku
kepada 15 orang responden dan diperoleh hasil uji dari 20 pertanyaan yang
2. Uji Reliabilitas
45
reliable alat itu mengukur suatu gejala dalam waktu berlainan senantiasa
yang digunakan adalah kuesioner Zung – Self Rating Anxiety Scale (SAS)
diperoleh hasil nilai alpha cronbach 0,890 maka nilai alpha reliable.
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Juni
2017.
berikut :
46
1. Mengurus ijin penelitian dengan membawa surat dari STIKES Bhakti
Husada Mulia Madiun kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Madiun.
3. Meminta ijin kepada kepala ruang Melati RSUD Kota Madiun untuk
melakukan penelitian.
manfaat penelitian kepada calon responden dan orang tua calon responden,
±35 menit.
kelengkapannya.
47
4.10 Pengolahan Data dan Analisis Data
a. Editing
pengecekan apakah semua data telah lengkap, jika belum lengkap akan
dicari selengkapnya.
b. Coding
Kecemasan ringan : 1
Kecemasan sedang : 2
Kecemasan berat :3
Panik :4
c. Scoring
skor sesuai jawaban yang dipilih oleh responden. Hal ini dimaksudkan
mempermudah perhitungan.
48
a. Pemberian skor untuk tingkat kecemasan pada anak :
1 : Ya
0 : Tidak
d. Tabulating
1. Analisa Univariat
ini seperti : usia, jenis kelamin dan lama hari rawat berbentuk
49
kategorik yang dianalisis menggunakan analisa proporsi dan
2. Analisa Bivariat
value ≤ 0,05 dan tidak signifikan jika P value > 0,05 sehingga ada
manusia tidak terlepas dari etika atau nurani. Demikian juga dalam
penelitian dengan manusia lain sebagai objek penelitian juga tidak terlepas
50
dari etika sopan santun. Dalam hubungannya antar kedua belah pihak,
Inclusiveness)
51
keuntungan yang sama, tanpa membedakan gender, agama, dan
dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stress,
52
BAB 5
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh
14 Juni – 11 Juli 2017 dengan jumlah sampel dari penelitian ini sejumlah 21
RSUD Kota Madiun dibangun pada tahun 2004 dan mulai beroperasi pada
tahun 2005 yang tercatat sebagai rumah sakit negeri kelas C. Masyarakat
madiun tentunya sudah tidak asing dan menyebutnya Rumah Sakit Sogaten
Pemerintah Kota ini mempunyai luas tanah 45.000 m² dengan luas bangunan
10.966,74 m². Di RSUD Kota Madiun terdapat 217 tempat tidur yang terdiri
dari : 14 tempat tidur kamar VIP, 36 tempat tidur kamar kelas I, 32 tempat
tidur kamar kelas II, 85 tempat tidur kamar kelas III, 6 tempat tidur kamar
ICU, 10 tempat tidur kamar HCU, 16 tempat tidur di IGD, 11 tempat tidur
kamar bersalin, 5 tempat tidur ruang operasi, 2 tempat tidur ruang isolasi.
Sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang ada di RSUD Kota Madiun antara
53
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tempat penelitian di Ruang
Melati RSUD Kota Madiun. Fasilitas yang ada di ruangan ini antara lain : 30
tempat tidur yang terdiri dari : 8 tempat tidur kamar kelas I, 6 tempat tidur
kamar kelas II, 12 tempat tidur kamar kelas III, 3 tempat tidur kamar HCU, 1
tempat tidur kamar isolasi, ruang perawat, ruang dokter, ruang obat, dan area
54
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak
Prasekolah di RSUD Kota Madiun pada bulan Juli 2017.
No Jenis Kelamin Frekuensi (f) Prosentase (%)
1 Laki-laki 11 52,4%
2 Perempuan 10 47,6%
Total 21 100%
Sumber : Kuesioner Responden di Ruang Melati RSUD Kota Madiun 2017
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa proporsi terbanyak pasien anak
usia prasekolah di ruang Melati RSUD Kota Madiun yang menjadi responden
usia prasekolah di ruang Melati RSUD Kota Madiun yang menjadi responden
55
Tingkat kecemasan anak usia prasekolah yang dirawat di Ruang Melati
RSUD Kota Madiun sebelum dan setelah diberikan terapi bermain mewarnai
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi tingkat kecemasan pre-test pada anak usia
prasekolah di Ruang Melati RSUD Kota Madiun pada bulan juli
2017.
Tingkat
No Frekuensi(f) Prosentase(%)
Kecemasan
1 Cemas ringan 3 14,3%
2 Cemas sedang 11 52,4%
3 Cemas berat 7 33,3%
4 Panik 0 0%
Total 21 100%
Sumber : Kuesioner Responden di Ruang Melati RSUD Kota Madiun 2017
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 21 pasien anak usia
RSUD Kota Madiun sebelum dan setelah diberikan terapi bermain mewarnai
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi tingkat kecemasan post-test pada anak usia
prasekolah di Ruang Melati RSUD Kota Madiun pada bulan juli
2017.
No Tingkat Frekuensi(f) Prosentase(%)
Kecemasan
1 Cemas ringan 15 71,4%
2 Cemas sedang 6 28,6%
3 Cemas berat 0 0%
4 Panik 0 0%
Total 21 100%
56
Sumber : Kuesioner Responden di Ruang Melati RSUD Kota Madiun 2016
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 21 pasien anak usia
c. Hasil analisa bivariat data pretest dan posttest tingkat kecemasan anak
prasekolah di RSUD Kota Madiun pada bulan Juli 2017.
Analisa bivariat dilakukan untuk melihat pengaruh pemberian terapi
Tabel 5.6 Hasil uji wilcoxon data pretest dan posttest tingkat kecemasan anak
prasekolah di RSUD Kota Madiun pada bulan juli 2017.
Test Statistik Z A.Sig (2 - t)
Kecemasan (sebelum) – -4.146 .000
kecemasan (sesudah)
Sumber : Hasil olah data responden di Ruang Melati RSUD Kota Madiun
2017 menggunakan SPSS
Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji hipotesis Wilcoxon Signed Rank
Test dengan derajat kemaknaan 95%, diperoleh P value = 0,000 (p < α 0,05)
5.3 Pembahasan
responden pada bulan Juni-Juli 2017 dan setelah diolah, maka peneliti akan
57
terhadap tingkat kecemasan anak prasekolah selama hospitalisasi di RSUD
Kota Madiun.
reaksi wajah tegang. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada anak yang
immatur, dan juga adanya peran hormon yang mempengaruhi kondisi emosi
58
bahwa anak yang berjenis kelamin perempuan memiliki tingkat kekhawatiran
yang terbanyak adalah anak berusia 3 tahun yaitu sejumlah 4 anak. Sesuai
dengan kebebasan, sikap marah sering diperlihatkan. Pada usia ini masih takut
hal baru, hal ini biasanya menimbulkan kecemasan. Anak belum bisa
hari rawat yaitu hari ke 3, sejumlah 8 anak. Sesuai teori Perry & Potter (2005)
kecemasan anak yang dirawat dirumah sakit sangat terlihat pada hari pertama
sampai kedua bahkan sampai hari ketiga, dan biasanya memasuki hari ke
empat atau kelima kecemasan yang dirasakan anak akan mulai berkurang.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan pada anak yaitu usia,
jenis kelamin, dan lama hari rawat. Hasil penelitian berdasarkan usia yang
dijelaskan pada tabel 5.1 dapat diketahui bahwa usia 5 tahun yaitu 6 anak
berpendapat bahwa usia tidak selamanya bisa dijadikan sebagai patokan dalam
59
dirawat di rumah sakit sebelumnya akan mempengaruhi tingkat kecemasan
kelamin laki-laki yaiti 11 anak atau (52,4%). Hal ini sesuai dengan teori
Kartono (2002), bahwa pada umur 2-5 tahun, kecemasan lebih sering terjadi
pada anak laki laki daripada anak perempuan. Selain itu umumnya perempuan
dalam merespon stimulus atau rangsangan yang berasal dari luar lebih kuat
dan lebih intensif dari pada laki-laki. Dengan demikian, peneliti berpendapat
pada anak laki-laki dibadingkan dengan anak perempuan. Tetapi bukan berarti
pada semua anak laki-laki akan mengalami kecemasan yang lebih berat
penelitian ini lama hari rawat anak paling banyak adalah lama hari ke tiga
yaitu 11 anak atau (52,4%). Hal ini sesuai dengan teori Perry & Potter (2005)
terlihat pada hari pertama sampai kedua bahkan sampai hari ketiga, dan
biasanya memasuki hari keempat atau kelima kecemasan yang dirasakan anak
hanya akan terjadi pada hari pertama sampai hari ketiga, pada hari selanjutnya
60
mungkin tingkat kecemasan akan menurun karena anak akan mulai
tidak mau ditinggal orang tuanya, anak takut dan tidak mau berpisah dengan
orang yang terdekat pada saat anak mengalami hospitalisasi, hal tersebut
anak atau (28,6%), dan tidak ada yang mengalami kecemasan berat ataupun
panik dengan gambaran wajah rileks, lebih terbuka dan lebih kooperatif. Dari
menjadi kecemasan ringan, dan berdasarkan lama hari rawat pada hari rawat
61
sebelum dan sesudah diberikan terapi bermain mewaranai gambar, namun ada
2 anak yang mengalami perubahan skor kecemasan namun tetap berada pada
menjadi hal yang mempengaruhi kecemasan pada anak sehingga anak tetap
Ditinjau dari segi teori Supartini (2004), bermain dapat dilakukan oleh
anak yang sehat maupun sakit. Walaupun anak sedang sakit, tetapi kebutuhan
akan bermain tetap ada. Terapi bermain membuat aktifitas anak menjadi
62
Kecemasan pada anak yang sedang dirawat bisa berkurang karena adanya
dukungan orang tua yang selalu menemani anak selama dirawat, teman-teman
anak yang berkunjung ke rumah sakit atau anak yang sudah membina
sangat diperlukan, karena selain membuta anak menjadi lebih kooperatif juga
perawatan dan anak mempunyai koping yang positif sehingga akan membantu
penyembuhan.
ringan, dari 2 anak yang mengalami cemas ringan setelah dilakukan terapi
mewarnai gambar dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test Berdasarkan hasil uji
63
statistik diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05), sehingga Ha diterima, berarti ada
fantasi serta ide-idenya. Pada saat sakit dan dirawat dirumah sakit, anak
tersimpan dalam bawah sadarnya dan tidak dapat dimunculkan kedalam realita
melalui gambar. Melalui mewarnai gambar, seseorang secara tidak sadar telah
kembali merasa bahagia, dan membangkitkan masa – masa indah yang pernah
kita alami bersama orang – orang yang kita cintai. Melalui aktifitas mewarnai
gambar, emosi dan perasaan yang ada didalam diri bisa dikeluarkan, sehingga
dapat menciptakan koping yang positif. Koping positif ini ditandai dengan
64
perilaku dan emosi yang positif. Keadaan tersebut akan membantu dalam
Hal tersebut didukung oleh penelitian Dosen PSIK STIK Bina Husada
prasekolah (3-6) tahun di Ruang Anak RSUD Sobirin Lubuk Linggau tahun
2013” dengan hasil bahwa ada terapi bermain mewarnai gambar efektif untuk
dan terapi bermain sebagai salah satu tekhnik yang dapat mengalihkan
optimal atau bisa dikatakan belum sempurna. Setiap penelitian pasti memiliki
65
1. Pengumpulan data
data harus dihentikan untuk beberapa saat sampai situasi dan kondisi
66
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
berikut :
6.2 Saran
67
1. Bagi Keluarga Pasien
teknologi.
68
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dian. 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Aidar, Nur. 2011. Hubungan Peran Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Anak
Usia Sekolah (6-12 Tahun) yang Mengalami Hospitalisasi di Ruang III
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan. Skripsi. Fakultas Keperawatan.
Universitas Sumatera Utara.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/27095 (Diakses Pada 20
Januari 2016).
Aizah, Siti. Wati, Erna, Sui. Upaya menurunkan Tingkat Stress Hospitalisasi
Dengan Aktifitas Mewarnai Gambar Pada Anak Usia 4-6 tahun Diruang
Anggrek RSUD Gambiran Kediri.Jurnal. Universitas Nusantara PGRI
Kediri. https://scholar.google.co.id/scholar?q upaya menurunkan tingkat
stress hospitalisasi dengan aktifitas mewarnai
gambar&btnG=&hl=id&as_sdt=0%2C5 (diunduh tanggal 1 Maret 2017
pukul 19.00 WIB).
Gusnadi, Irvan. 2013. SOP Terapi Bermain Mewarnai Gambar. STIKES Ford De
Kock Bukittinggi. http : //2013/08/sop-terapi-bermainmewarnai-
gambar.html (di unduh 5 maret 2017 pukul 11.00 WIB).
Hidayat, A. Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Hawari, Dadang. 2011. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI.
69
Kaplan H, Sadock B. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta: Widya
Medika.
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta:
EGC.
Saryono dan Setiawan, Ari. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1
dan S2. Yogjakarta: Nuha Medika.
Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. 2012. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Tjahjono, Hale, M.A. 2014. Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kecemasan Anak
yang Mengalami Hospitalisasi di Ruang Mirah Delima Rumah Sakit
William Booth Surabaya. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William
Booth Surabaya.
http://ejournal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/SIkep/article/download/5
6/55 (Diakses Pada 20 Januari 2017).
Widiyono.2012. Pengaruh Terapi Bermain Dengan Menggambar dan Mewarnai
Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah di Ruang Ar
Rahman PKU RS Muhammadiyah Bantul.
Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson, M.L., Schwartz, P. (2009). Buku ajar
keperawatan pediatrik. Vol 2. Jakarta: EGC.
70
Yudha, K.A. 2016. Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Tingkat
Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah (3-6) tahun di
RSUD Soeroto Ngawi. Skripsi. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.
71
Lampiran 1
SURAT PENCARIAN DATA AWAL
72
Lampiran 2
SURAT IJIN PENELITIAN
73
Lampiran 3
SURAT REKOMENDASI PENELITIAN
74
Lampiran 4
SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN
75
Lampiran 5
SATUAN ACARA TERAPI BERMAIN
76
PERENCANAAN 1. Jenis Program Bermain
Mewarnai gambar dengan pensil
warna/ spidol/crayon pada kertas
gambar yang telah tersedia.
2. Karakteristik Bermain
a. Melatih motorik halus
b. Melatih kesabaran dan ketelitian
3. Karakteristik Peserta
a. Anak usia 3-6 tahun
b. Anak dapat diajak
berkomunikasi/berbicara
c. Anak yang sadar/tidak dalam
keadaan koma
4. Metode : Demonstrasi
5. Alat-alat yang digunakan
a. Kertas gambar yang siap diwarnai
b. Alat untuk mewarnai (pensil
warna/spidol/crayon)
STRATEGI 6. Persiapan
PELAKSANAAN e. Waktu : 5 menit
f. Menyiapkan ruangan
g. Menyiapkan alat
h. Menyiapkan peserta
7. Pembukaan
e. Waktu : 5 menit
f. Perkenalan dengan anak dan
keluarga
g. Anak yang akan bermain saling
berkenalan
h. Menjelaskan maksud dan tujuan
77
8. Kegiatan
d. Waktu : 20 menit
e. Anak diminta untuk memilih
gambar yang ingin diwarnai yang
sudah tersedia
f. Kemudian anak dianjurkan untuk
mewarnai gambar yang disukai
9. Penutup
e. Waktu : 5 menit
f. Memberikan pujian pada anak yang
menyelesaikan mewarnai gambar
dengan baik
g. Merapikan alat
h. Cuci tangan
EVALUASI YANG 1. Evaluasi Proses
DIHARAPKAN d. Anak dapat mengikuti kegiatan
dengan baik
e. Anak merasa senang
f. Orang tua dapat mendampingi
kegiatan anak sampai selesai
2. Evaluasi Hasil
c. Anak terlihat tidak cemas
d. Anak tidak takut lagi dengan
perawat
e. Orang tua mengungkapkan manfaat
yang dirasakan dengan aktifitas
bermain
78
SOP Penelitian
Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan
Anak Prasekolah Selama Hospitalisasi
79
3. Anak usia 3-6 tahun
4. Keadaan mulai membaik
5. Kondisi anak stabil
6. Tidak dalam keadaan mengantuk
PERALATAN 1. Rancangan program bermain yang lengkap
dan sistematis
2. Alat untuk menggambar
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan kontrak waktu
2. Mengecek kesiapan anak (tidak
mengantuk, kondisi yang
memungkinkan)
3. Menyiapkan anak
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan
menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan
klien (orang tua anak) sebelum kegiatan
dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Memberi petunjuk pada anak cara
bermain
2. Mencatat tingkat kecemasan anak
sebelum bermain
3. Mempersilahkan anak untuk melakukan
permainan sendiri atau dibantu
80
4. Memotivasi keterlibatan klien dan
keluarga
5. Melakukan pujian pada anak bila dapat
melakukan
6. Meminta anak menceritakan apa yang
dilakukan/dibuatnya
7. Menanyakan perasaan setelah bermain
8. Menanyakan perasaan dan pendapat
keluarga tentang terapi bermain yang
diberikan
9. Mencatat kembali tingkat kecemasan
anak setelah bermain
D.Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi sesuai dengan
tujuan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke
tempat semula
4. Mencuci tangan
81
Lampiran 6
PENJELASAN PENELITIAN
Oleh :
DEVI PURWATI
DEVI PURWATI
82
Lampiran 7
(................................) (................................)
83
Lampiran 8
Nama : (P/L)
Usia :
Lama hari rawat :
No Pertanyaan Jawaban
0 1
1 Anak saya/saya merasa lebih gelisah atau gugup
dan cemas dari biasanya
2 Anak saya/saya merasa takut tanpa alasan yang
jelas
3 Anak saya/Saya mudah marah, tersinggung atau
panic
4 Kedua kaki dan tangan saya gemetar
5 Anak saya/saya sering terganggu oleh sakit
kepala, nyeri leher atau nyeri otot
6 Anak saya/Saya merasa badan saya lemah dan
mudah lelah
7 Anak saya/Saya tidak dapat istirahat atau duduk
dengan tenang
8 Anak saya/Saya merasa jantung saya berdebar-
debar dengan keras dan cepat
9 Anak saya/saya sering mengalami pusing
10 Anak saya/Saya merasa kaku atau mati rasa dan
kesemutan pada jari - jari saya
11 Anak saya/Saya merasa sakit perut atau
gangguan pencernaan
12 Anak saya/Saya sering kencing daripada
biasanya
13 Anak saya/Saya merasa tangan saya dingin dan
sering basah oleh keringat
14 Wajah saya terasa panas dan kemerahan
15 Anak saya/saya sulit tidur dan tidak dapat
istirahat malam
16 Anak saya/Saya mengalami mimpi – mimpi
buruk
84
Lampiran 9
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Pembuatan Data dan
Konsul Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Ujian Proposal
5 Revisi Proposal
6 Pengambilan Data Awal
7 Penelitian
8 Pengambilan Data
Akhir
9 Penyusunan dan Konsul
Skripsi
10 Ujian Skripsi
85
Lampiran 10
Hasil Tabulasi Pengaruh Pemberian Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Prasekolah Selama
Hospitalisasi di RSUD Kota Madiun
Pada Tanggal 14 Juni –11 Juli 2017
(Pretest)
Pertanyaan
No. Jenis Lama
Usia Jumlah Keterangan
Resp Kelamin dirawat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 P 5 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 5 Cemas Sedang
2 P 3 3 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 Cemas Sedang
3 L 3 2 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 7 Cemas Sedang
4 L 6 3 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 5 Cemas Sedang
5 L 3 2 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 10 Cemas Berat
6 P 4 3 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 Cemas Sedang
7 L 6 3 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 7 Cemas Sedang
8 L 6 2 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 10 Cemas Berat
9 P 5 2 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 9 Cemas Berat
10 P 4 3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 6 Cemas Sedang
11 P 5 3 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 Cemas Sedang
12 P 5 3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 4 Cemas Ringan
13 L 3 2 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 9 Cemas Berat
14 L 3 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 9 Cemas Berat
15 P 4 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 Cemas Ringan
16 L 6 3 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 8 Cemas Sedang
17 P 6 2 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 11 Cemas Berat
18 P 5 2 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 7 Cemas sedang
19 L 5 3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 8 Cemas Sedang
20 L 4 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 4 Cemas Ringan
21 L 4 3 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 10 Cemas Berat
86
Hasil Tabulasi Pengaruh Pemberian Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Prasekolah Selama
Hospitalisasi di RSUD Kota Madiun
Pada Tanggal 14 Juni –11 Juli 2017
(Postest)
Pertanyaan
No. Jenis Lama
Usia Jumlah Keterangan
Resp Kelamin dirawat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 P 5 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 3 Cemas Ringan
2 P 3 3 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 Cemas Ringan
3 L 3 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3 Cemas Ringan
4 L 6 3 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4 Cemas Ringan
5 L 3 2 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 8 Cemas Sedang
6 P 4 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 4 Cemas Ringan
7 L 6 3 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 Cemas Ringan
8 L 6 2 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 7 Cemas Sedang
9 P 5 2 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 8 Cemas Sedang
10 P 4 3 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 4 Cemas Ringan
11 P 5 3 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 Cemas Ringan
12 P 5 3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3 Cemas Ringan
13 L 3 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 4 Cemas Ringan
14 L 3 3 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 8 Cemas sedang
15 P 4 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 Cemas Ringan
16 L 6 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 4 Cemas Ringan
17 P 6 2 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 8 Cemas Sedang
18 P 5 2 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 4 Cemas Ringan
19 L 5 3 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 Cemas Ringan
20 L 4 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 Cemas Ringan
21 L 4 3 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 8 Cemas Sedang
87
Lampiran 11
Statistics
usia
N Valid 21
Missing 0
Mean 4.5238
Median 5.0000
Mode 5.00
Minimum 3.00
Maximum 6.00
Percentiles 95 6.0000
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
88
Pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Posttest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
89
Lampiran 12
HASIL UJI WILCOXON
Descriptive Statistics
Percentiles
Ranks
Total 21
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 95% Confidence Interval Lower Bound .000
Sig. .000
90
Lampiran 13
DOKUMENTASI PENELITIAN
91
Lampiran 14
LEMBAR KONSULTASI
92
93