Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN TERAPI BERMAIN MEWARNAI PADA ANAK

PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN) DAN ANAK SEKOLAH (USIA 6-12


TAHUN) DI RUANG MELATI RSUD OTTO ISKANDAR DI NATA

Dosen Koordinator : Rini Mulyani S.Kep., Ners., M.Kes


Dosen Pembimbing : Chatarina Suryaningsih S.Kep., Ners., M.kep

Oleh :
Kelompok 3
Moch Rifki Tritama 2250321145
Sheila Agustin Abidin 2250321045
Asriyani 2250321034
Anglis Shelaita 2250321066
Riska Fitria Yunandi 2250321046
Wina Dian Ratnasari 2250321156
Ayu Dini Amelia Nurfani 2250321033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2022
SURAT TUGAS

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan mata kuliah “Terapi bermain” dengan judul “Terapi Bermain Mewarnai Pada
Anak Prasekolah (Usia 3-6 tahun) dan Anak Sekolah (Usia 6-12 tahun)” Kemudian
shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan Sunnah untuk keselematan
umat dunia.
Laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Chatarina Suryaningsih
S.Kep., Ners., M.kep selaku dosen pembimbing dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam


penulisan laporan ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Cimahi, 26 Desember 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

SURAT TUGAS ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1


B. Tujuan Kegiatan ................................................................................................. 2
C. Sasaran Kegiatan ................................................................................................ 3
D. Manfaat Kegiatan ............................................................................................... 3
E. Kerangka Konsep ............................................................................................... 3
F. Pelaksanaan ........................................................................................................ 3
G. Waktu dan Tempat ............................................................................................. 4
H. Jenis Kegiatan .................................................................................................... 4
I. Evaluasi .............................................................................................................. 4
J. Penutup............................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12

LAMPIRAN ................................................................ Error! Bookmark not defined.

iv
A. Latar Belakang
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis yang terjadi pada anak, hal ini
dikarenakan anak dalam kondisi sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini
membuat anak berusaha beradaptasi dengan lingkungan yang baru yaitu
lingkungan rumah sakit sehingga kondisi tersebut dapat meningkatkan stressor
yang menimbulkan kecemasan, marah, sedih, takut, dan merasa bersalah
(Hockenberry & Wilson, 2011). Menurut Hery (2017) dengan melakukan
permainan anak dapat terlepas dari ketegangan dan stress yang ditimbulkan
selama proses hospitalisasi terjadi, dengan bermain anak dapat mengalihkan
rasa sakit dan cemasnya dengan permainan (distraksi).

Bermain merupakan kegiatan anak – anak yang dilakukan berdasarkan


keinginan dari anak untuk mengatasi kecemasan, stress, dan adaptasi baru di
lingkungan yang baru. Fungsi dari bermain adalah untuk perkembangan
sensoris dan motorik, perkembangan intelektual, perkembangan sosial,
perkembangan kesadaran diri serta juga kreativitas dari anak (Wong dalam Heri
Saputro, 2017). Menurut Setiawati, dkk (2019) stress yang terjadi akibat proses
hospitalisasi pada anak usia prasekolah sangat berpengaruh pada perawatan dan
proses penyembuhan pada saat anak dirawat di rumah sakit. Menurut Suryanti
(2011) salah satu permainan yang bisa dilakukan kepada anak pra sekolah yaitu
dengan mewarnai gambar, hal ini karena sesuai tahap perkembangan anak
mulai menyukai dan mengenal warna yang ada di sekitarnya.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wowling, dkk tahun
2014 yang berjudul pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat
kecemasan pada anak usia pra sekolah akibat hospitalisasi di RSUP. Prof. DR.
Kandou Manado didapatkan hasil yaitu dari 30 responden yang mengikuti
terjadi penurunan tingkat kecemasan anak usia pra sekolah yang mengalami
hospitalisasi. dari sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain mewarnai
gambar di RSUP. Prof. DR. Kandou Manado. Analisis menggunakan uji Paired
1
Sample t-test diperoleh nilai p ≤ α = 0,05. Menurut Deswita (2016) bahwa terapi
bermain mewarnai gambar lebih baik dalam menurunkan skor kecemasan
dibandingkan dengan terapi bermain puzzle. Hal ini dibuktikan berdasarkan
dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan menggunakan desain quasi
eksperimen dengan pendekatan non equivalen comparison group pretest-
posttest terhadap 30 responden yang terbagi menjadi 2 group dengan hasil
terdapat perbedaan bermakna penurunan skor kecemasan pada kedua
kelompok, dan mewarnai gambat dapat menurunkan skor kecemasan lebih baik
dibandingkan dengan bermain puzzle (dengan perbedaan rata – rata = 5,93
poin). Menurut data yang diambil dari KPPA RI (2018) bahwa anak yang
menjalani rawat inap di RS swasta adalah sebesar 46,92%. Di ruang anak rumah
sakit Siloam Lippo Village didapatkan bahwa pada tanggal 29 Oktober 2019
terdapat 30% anak usia pra sekolah dari 13 pasien. Dari hasil observasi yang
dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2019 75% anak usia pra sekolah tampak
adanya kecemasan yang dibuktikan dengan tidak mau berinteraksi dengan
perawat atau petugas kesehatan selama dirawat di rumah sakit.

Berdasarkan masalah dan teori yang sudah dijelaskan di atas, tim penulis
tertarik untuk melakukan terapi bermain dengan mewarnai kepada anak usia pra
sekolah untuk menurunkan kecemasan akibat hospitalisasi di ruangan anak
(Melati) Rumah Sakit Umum Daerah Otto Iskandar Di Nata.

B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan
aktivitas dan kreativitas serta kesabaran melalui permainan mewarnai gambar.
2. Tujuan Khusus
a. Melatih koordinasi mata dan tangan
b. Melatih kemampuan kognitif, visual dan auditori pada anak.
c. Melatih koordinasi motorik halus
d. Melatih perkembangan personal social

2
e. Meningkatkan hubungan perawat dengan klien anak yang sedang
menjalanimasa hospitalisasi
f. Mengurangi tingkat kecemasan pada anak saat menjalani
hospitalisasi.
C. Sasaran Kegiatan
Sasaran pada kegiatan terapi bermain ini untuk anak prasekolah (usia 4-6
tahun) dan anak sekolah (6-12 tahun) serta tidak mempunyai penyakit
menular dan bersedia ikut dalam terapi bermain mewarnai.

D. Manfaat Kegiatan
Hasil terapi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan
pengetahuan mengenai kebersihan gigi dan mulut pada anak TK usia 4 – 6
tahun.

E. Kerangka Konsep

Faktor internal Pelayanan


Perilaku Karises pada kesehatan
(pengetahuan anak-anak
Faktor eksternal pemeliharaan TK Kartika Lingkungan
kesehatan gigi XIX-22
dan mulut) Cimahi
keturunan
Faktor pendekatan

F. Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Senin, 26 Desember 2022
Tempat : Ruang perawatan anak (Melati)
Sasaran : Pasien anak usia prasekolah (3-6 tahun) dan anak usia
sekolah (6-12 tahun)
Metode : Mewarnai gambar

3
G. Waktu dan Tempat
a. Waktu
09.00 – 09.45 WIB
b. Tempat
Ruang Melati RSUD Oto Iskandar Di Nata

H. Jenis Kegiatan
Melakukan terapi bermain mewarnai.

I. Evaluasi
a. Kurangnya responden terkait pelaksanaan kegiatan tersebut.
J. Penutup
Kegiatan terapi bermain ini merupakan bentuk konseling yang
menggunakan bermain untuk berkomunikasi dengan membantu orang lain.
Tujuan adanya terapi tersebut yaitu untuk membantu anak menuju
pertumbuhan sosial yang lebih baik.

4
SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Mewarnai


Sasaran : Anak usia prasekolah dan anak usia
sekolah
Hari/Tanggal : Senin, 26 Desember 2022
Waktu : 09.00 – 09.45 ( 45 Menit)
Tempat : Ruang Melati RSUD Otista
A. Tujuan Pembelajaran /Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain mewarnai selama 1x30 menit, anak
diharapkan bisa merasa tenang selama perawatan dan tidak takut lagi
terhadap petugas kesehatan sehingga anak merasa nyaman dan dapat
beradaptasi dengan baik selama dirawat di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain mewarnai selama 1x30 menit diharapkan
anak usia pra sekolah dapat :
a. Anak mampu bersosialisasi dengan orang lain yang ada di rumah sakit.
b. Anak menjadi tenang dan kooperatif
c. Anak mampu mengenal bentuk buah – buahan
B. Materi Pembelajaran /Penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian usia prasekolah dan usia sekolah
2. Pengertian bermain
3. Manfaat bermain di rumah sakit
4. Prinsip bermain di rumah sakit
5. Pengertian mewarnai

5
C. Metode Pembelajaran /Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media & Alat Pendukung
1. Media
a. Gambaran tempelan yang sudah lengkap dengan serbuk warna yang
ditempelkan pada kertas ukuran A4.
E. Panitia Pelaksanaan
Ketua : Moch Rifki Tritama
Sekretaris : Asriyani
Bendahara : Ayu Dini Amelia Nurfani
Acara : - Moderator: Riska Fitria Yunandi
- Fasilitator : Sheila Agustin Abidin
Divisi Korlap : Wina Dian Ratnasari
Dokumentasi : Anglis Shelaita
Pembina : Chatarina Suryaningsih, S.Kep.,Ners.,M.Kep
F. Proses Pembelajaran

No Tahap Waktu Fasilitator Klien/Audien

1. Pembukaan 5 menit 1. Leader membuka dan 1. Menjawab salam


mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Memperkenalkan 4. Mendengarkan dan
pembimbing dan saling berkenalkan
fasilitator 5. Mendengarkan
4. Memperkenalkan anak
6. mendengarkan
satu persatu
5. Kontrak waktu dengan
anak

6
2. Kegiatan 20 menit 1. Leader menjelaskan cara 1. Mendengarkan
Bermain permainan 2. Menjawab pertanyaan
2. Menanyakan pada anak, 3. Menerima permainan
anak mau bermain atau
4. Bermain
tidak
5. Bermain
3. Menbagikan permainan
6. Mengungkapkan
4. Leader dan Fasilitator
perasaan
memotivasi anak
5. Fasilitator
mengobservasi anak
6. Menanyakan perasaan
anak
3. Penutup 5 menit 1. Leader menghentikan 1. Selesai bermain
permainan 2. Mengungkapkan
2. Menanyakan perasaan perasaan
anak 3. Mendengarkan
3. Menyampaikan hasil 4. Mengungkapkan
permainan perasaan
4. Membagikan reward 5. Mengungkapkan
kepada semua anak yang perasaan
ikut bermain 6. Mengungkapkan
5. Menanyakan perasaan perasaan
anak 7. Menjawab salam
6. Leader menutup acara dan
mengucapkan salam

7
G. Denah Kegiatan

H. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Sebesar 50% pasien anak usia prasekolah dan usia sekolah mengikuti
terapi bermain mewarnai.
b. Penyelenggaraan dilaksanakan di Ruang Melati RSUD Oto Iskandar Di
Nata.
c. Alat yang digunakan yaitu gambar tempelan yang sudah dilengkapi
dengan serbuk berwarna.
d. Sasaran antusias terhadap kegiatan terapi bermain.
e. Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat ruangan sampai acara
berakhir.
2. Evaluasi hasil kegiatan
a. Senua peserta mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan.
b. Semua peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan terapi
bermain.

8
Lampiran Materi

Materi Penyuluhan Kesehatan Kebersihan Gigi dan Mulut

Materi :

1. Pengertian usia prasekolah dan usia sekolah


Pada usia pra sekolah atau disebut sebagai fase “Golden Age” sangat penting
untuk memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak karena pada usia
tesebut pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan pesat yang akan
berpengaruh pada periode berikutnya hingga anak menjadi dewasa (Chamidah,
2014). Beberapa dampak akibat dari tumbuh kembang anak yang tidak sesuai
dengan usianya diantara lain dapat menghambat perkembangan otak. Oleh karena
itu diperlukannya pemantauan tumbuh kembang pada anak (Merita, 2019).
Anak usia sekolah adalah anak yang berbeda pada usia-usia sekolah. Masa
usia sekolah sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia 6-12
tahun. Karakteristik utama anak usia sekolah adalah mereka yang berenampilan
berbeda-beda individual dalam banyak segi banyak bidang, diantaranya dalam
intelegasi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa,perkembangan kepribadian dan
perkembangan fisik (Soetjiningsih,2013) Dari pengertian tersebut penulis
menyimpulkan anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6- 12 tahun yang
ditandai dengan anak masuk kedalam lingkungan sekolah dan mempunyai
kemampuan kognitif.
2. Pengertian bermain
Bermain merupakan hal yang sangat dekat dengan dunia anak-anak, dunia
anak adalah dunia bermain, yakni dunia yang penuh spontanitas dan
menyenangkan, sesuatu yang dilakukan dengan penuh semangat karena
merupakan hal yang menyenangkan. Arti kata bermain menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) adalah melakukan sesuatu untuk bersenang – senang.
Kegiatan bermain juga merupakan bagian dari proses belajar anak – anak, dimana
saat bermain aspek fisik, psikis, kognitif dan emosional turut dibentuk. Sigmund
9
Freud dengan teori psikoanalisis mengatakan bahwa bermain dapat
mengekspresikan dorongan impulsive sebagai cara mengurangi kecemasan
(Mutiah, 2010). Bagi anak-anak yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit,
bermain juga merupakan bagian dari terapi sebab bermain memiliki nilai
terapeutik. Anak-anak yang sedang menjalani pengobatan di rumah sakit,
cenderung mengalami perasaan takut, cemas, nyeri, bosan dan stress.
3. Manfaat bermain di rumah sakit
a. Membantu anak merasa lebih aman di lingkungan yang asing
b. Membantu mengurangi stres akibat perpisahan dan perasaan rindu rumah
c. Alat untuk melepaskan ketegangan dan ungkapan perasaan
d. Meningkatkan interaksi dan perkembangan sikap yang positif terhadaporang
lain
e. Sebagai alat ekspresi ide-ide dan minat
f. Sebagai alat untuk mencapai tujuan terapeutik
g. Menempatkan anak pada peran aktif dan memberi kesempatan pada anak
untuk menentukan pilihan.
4. Prinsip bermain di rumah sakit
Terapi bermain yang dilaksanakan di rumah sakit tetap harus memperhatikan
kondisi kesehatan anak. Beberapa prinsip permainan pada anak dirumah sakit
yaitu:
a. Permainan tidak boleh bertentangan dengan pengobatan yang sedang
dijalankan pada anak.
b. Permainan yang tidak membutuhkan banyak energi, singkat dan sederhana.
c. Pilihlah jenis permainan yang tidak melelahkan anak
d. Permainan harus mempertimbangkan keamanan anak, pilih alat permainan
yang aman untuk anak, tidak tajam, tidak merangsang anak untuk berlari-lari
dan bergerak secara berlebihan
e. Melibatkan orang tua saat anak bermain merupakan satu hal yang harus
diingat.
10
5. Pengertian mewarnai
Salah satu kegiatan bermain yang dapat dan aman dilakukan dirumah sakit
adalah mewarnai, kegiatan mewarnai melibatkan beberapa organ tubuh seperti
otak, tangan, mata, anggota gerak serta daya fikir anak dilatih. Beberapa manfaat
positif yang dihasilkan dari kegiatan mewarnai adalah:
1) Melatih aktivitas motoric
2) Sebagai media berekspresi
3) Melatih mengenal warna
4) Melatih anak menggenggam
5) Meningkatkan konsentrasi
6) Melatih kemampuan bekerjasama
7) Melatih mengenal garis batas bidang
Mewarnai gambar adalah salah satu permainan yang cocok untuk dilakukan
anak usia pra sekolah, dimana anak mulai menyukai dan mengenal warna serta
mengenal bentuk-bentuk benda di sekelilingnya (Suryanti, 2011). Mewarnai
gambar buah-buahan adalah salah satu cara memberikan edukasi pada anak pra
sekolah mengenai makanan sehat, dimana anak usia pra sekolah mengalami
tumbuh kembang yang pesat sehingga membutuhkan zat gizi yang
baik (Hartono, 2017)

11
DAFTAR PUSTAKA

Pradnyani, Dewi.(2020).https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrKEqhceY1jTVc45gzLQ
wx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzIEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=167024482
8/RO=10/RU=https%3a%2f%2fidoc.pub%2fdocuments%2fsap-kesehatan-gigi-dan-
mulut-1d47yr707d42/RK=2/RS=NSXNWN0SLAwuhY4l1H0Me62cTO4-

Zahro Laila F. 2011. Kesehatan Gigi dan Mulut. Fakultas Kedokteran Gigi. Semarang:
Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Hartono, S. H. (2017). 6 Cara Mengajarkan Prasekolah Mengenal Pola Maka Sehat.


https://nakita.grid.id/read/0212506/6-cara-mengajarkan-prasekolah- mengenal-
pola-makan-sehat?page=all diakses Oktober 2019.

Suryanti. (2011). Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai dan Origami TerhadapTingkat


Kecemasan Sebagai Efek Hospitalisasi Pada Anak Usia Pra Sekolah di RSUD
dr. R. Goetheng Tarunadibrata Purbalingga. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu

Mulyasa, H. E. (2012). Manajemen PAUD. PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Bandung.

12
MEDIA TERAPI BERMAIN
DAFTAR HADIR
BERITA ACARA KEGIATAN
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai