Disusun Oleh :
Ridwan Milah (214121)
Detti Ardhia P. (214121)
Levana Juliana P. (214121)
Lutfi Vania (214121)
Emiliya Rosdiana (21412)
Mutiara Putri Ayu H. (214121127)
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis yang terjadi pada anak, hal
ini dikarenakan anak dalam kondisi sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan
ini membuat anak berusaha beradaptasi dengan lingkungan yang baru yaitu
lingkungan rumah sakit sehingga kondisi tersebut dapat meningkatkan stressor
yang menimbulkan kecemasan, marah, sedih, takut, dan merasa bersalah
(Hockenberry & Wilson, 2011).
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain mewarnai gambar selama 1x30
menit, anak diharapkan bisa merasa tenang selama perawatan dan tidak
takut lagi
terhadap petugas kesehatan sehingga anak merasa nyaman dan dapat
beradaptasi dengan baik selama dirawat di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain mewarnai gambar selama 1x30 menit
diharapkan anak usia pra sekolah dapat :
a. Anak mampu bersosialisasi dengan orang lain yang ada di rumah sakit.
b. Anak menjadi tenang dan kooperatif.
c. Anak mampu mengenal berbagai bentuk huruf dan angka serta dapat
mewarnai gambar.
3. Sasaran Peserta
Anak usia prasekolah dengan rentang umur 3-6 tahun yang tidak
mempunyai penyakit menular dan bersedia ikut dalam terapi bermain
mewarnai gambar.
4. Media
a. Pasir kinetik dan cetakannya
b. Kertas dan lem
5. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Senin, 31 Januari 2022
Tempat : Ruang anak C 6
RSUD Cibabat
Sasaran : Pasien anak usia prasekolah (3-6 tahun)
Metode : bermain pasir kinetik
6. Tata Letak
Pembagian Tugas :
Peran Leader
a. Membuka kegiatan terapi bermain.
b. Memperhatikan tingkah laku peserta selama kegiatan.
c. Memperhatikan ketepatan waktu jalannya kegiatan terapi bermain.
d. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
jalan menciptakan situasi dan susunan yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya.
e. Auxilery ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi.
f. Koordinasi, yaitu mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian
tujuan dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat
dalam kegiatan.
Peran Fasilitator
a. Mempertahankan kehadiran peserta.
b. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta.
c. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar
maupun dari dalam kelompok.
8. Susunan Acara Pelaksanaan
9. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) 50% pasien anak usia 3-6 tahun mengikuti terapi bermain mewarnai.
2) Terapi aktivitas diselenggarakan tepat waktu di ruang perawatan
melati.
b. Evaluasi Proses
1) Semua peserta mengikuti dari awal sampai akhir acara.
2) Semua peserta aktif dan antusias mewarnai gambar yang sudah
disediakan.
c. Evaluasi Hasil
1) 50% peserta menyelesaikan mewarnai gambar sesuai dengan
waktu yang disepakati.
2) 50% peserta anak mampu bersosialisasi dengan tenaga kesehatan
yang ada di rumah sakit.
BAB II
MATERI
A. Anak Usia Prasekolah
B. Bermain
Bermain merupakan hal yang sangat dekat dengan dunia anak-anak,
dunia anak adalah dunia bermain, yakni dunia yang penuh spontanitas dan
menyenangkan, sesuatu yang dilakukan dengan penuh semangat karena
merupakan hal yang menyenangkan. Arti kata bermain menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah melakukan sesuatu untuk bersenang-
senang. Kegiatan bermain juga merupakan bagian dari proses belajar anak-
anak, dimana saat bermain aspek fisik, psikis, kognitif dan emosional turut
dibentuk. Sigmund Freud dengan teori psikoanalisis mengatakan bahwa
bermain dapat mengekspresikan dorongan impulsive sebagai cara mengurangi
kecemasan (Mutiah, 2010). Bagi anak-anak yang sedang menjalani perawatan
di rumah sakit, bermain juga merupakan bagian dari terapi sebab bermain
memiliki nilai terapeutik. Anak-anak yang sedang menjalani pengobatan di
rumah sakit, cenderung mengalami perasaan takut, cemas, nyeri, bosan dan
stress.
C. Manfaat Bermain di Rumah Sakit
1. Membantu anak merasa lebih aman di lingkungan yang asing.
2. Membantu mengurangi stress akibat perpisahan dan perasaan rindu rumah.
3. Alat untuk melepaskan ketegangan dan ungkapan perasaan.
4. Meningkatkan interaksi dan perkembangan sikap yang positif terhadap
orang lain.
5. Sebagai alat ekspresi ide-ide dan minat.
6. Sebagai alat untuk mencapai tujuan terapeutik.
7. Menempatkan anak pada peran aktif dan memberi kesempatan pada anak
untuk menentukan pilihan.
Diana Mutiah. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
Children,
Ninth Edition. USA: Elsevier.
Suryanti. (2011). Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai dan Origami Terhadap Tingkat
Kecemasan Sebagai Efek Hospitalisasi Pada Anak Usia Pra Sekolah di RSUD
dr.
R. Goetheng Tarunadibrata Purbalingga. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu