OLEH :
KELOMPOK 10 dan 11
A. Latar Belakang
COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (WHO,2020). Coronavirus
adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai
berat. Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Langkah untuk mengantisipasi
penyebaran virus penyebab COVID-19 yang termasuk dalam 5M itu adalah mencuci tangan,
mengenakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Salah
satu langkah untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 adalah mengurangi mobilitas.
Pernyataan tersebut menyebabkan sebagian besar orang diwajibkan untuk tetap berada di
rumah. Hal ini pula menyebabkan anak harus tetap berada di rumah, sehingga membuat anak
merasa sedih, jenuh, bosan, dan tidak bersemangat untuk berkatifitas.
Bermain adalah suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktikkan
ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif mempersiapkan diri
untuk berperan dan berperilaku dewasa (Alimul, 2005). Bermain adalah media terbaik untuk
belajar karena dengan bermain, anak-anak akan berkomunikasi, belajar menyesuaikan diri
dengan lingkungan, dan melakukan apa yang dapat dilakukannya (Whaley dan Wong, 2009).
Bermain penting untuk mengembangkan emosi, fisik, dan pertumbuhan kognitif anak, selain
itu bermain juga merupakan cara anak untuk belajar, bermain bisa menurunkan dampak
kecemasan dan untuk meningkatkan kreatifitas anak melalui beberapa jenis permainan
(Nelson dalam aidar, 2011). Bermain dapat digunakan sebagai media psiko terapi atau
pengobatan terhadap anak yang dikenal dengan terapi bermain (Tedjasaputra, 2007). Pada
anak-anak yang belum bisa mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka misalnya pada
anak usia prasekolah usia (3-6tahun) permainan menggambar, melukis atau mewarnai
merupakan permainan yang dapat membantu mengekspresikan pikiran perasaan cemas, takut,
sedih, tegang dan nyeri (Supartini, 2004).
Ketika masa anak sudah memasuki masa todler anak selalu membutuhkan kesenangan
pada dirinya dan anak membutuhkan suatu permainan. Aktivitas bermain merupakan salah
satu stimulus bagi perkembangan anak. Alat permaianan hendaknya disesuaikan dengan jenis
kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang perkembangan anak dengan optimal.
Terapi bermain ini bertujun untuk mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi
terhadap pemikiran, menjadi kreatif dan merupakan suatu aktifitas yang memberikan
stimulasi dalam kemampuan keterampilan kognitif dan afektif.
B. Tujuan umum
Setelah dilakukan kegiatan terapi bermain mewarnai kepada Anak diharapkan kreativitas
anak-anak berkembang baik dan dapat membantu mengurangi rasa sedih, jenuh, bosan, dan
kurang bersemangat yang dirasakan oleh anak-anak dari masa pandemi Covid-19.
C. Tujuan khusus
Setelah dilakukan program bermain selama 30 menit,diharapkan:
1. Anak dapat mewarnai gambar yang disediakan
2. Kognitif Anak berkembang
3. Anak dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik
4. Anak lebih ceria dan merasa senang
5. Anak dapat mengurangi sedih, jenuh, bosan, dan kurang bersemangat
D. Perencanaan
1. Jenis Program Bermain
Jenis program bermain yang akan dilakukan adalah teknik mewarnai sesuai kreasi anak
Sebagai terapi kognitif.
2. Karakteristik Bermain
Karakteristik dalam permainan ini adalah Strategi mewarnai. Tujuan kegiatan ini untuk
menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan stress,
kognitifnya tidak akurat dan negative. Bermain mewarnai gambar dapat memberikan
peluang untuk meningkatkan ekspresi emosinal anak, termasuk pelepasan yang aman dari
3. Karakteristik Peserta
Kriteria :
4. Metode
Petugas memberikan perlengkapan mewarnai, setelah itu biarkan anak mewarnai sesuai
kreasi nya sendiri.
5. Media
a. Buku mewarnai
b. Pensil warna
E. Setting Tempat
Keterangan
1 3
1. Ketua/leader
2. Pemandu/coleader
5
3. Fasilitator
4. Observer
2 4
5. Usia pra sekolah
Keterangan ;
Anak – anak berkumpul di ruang bermain. Leader berada di antara anak-anak pra sekolah.
Fasilitator membantu anak-anak dalam mengambil posisi duduk yang nyaman untuk
mewarnai. Observer berada diantara anak-anak sambil mengamati jalannya proses bermain.
Dengan adanya proses bermain anak akan senang sehingga akan mengurangi jenuh, bosan,
sedih, dan malas. Dengan adanya proses bermain juga akan membantu proses tumbuh
kembang anak.
F. Pembagian Kelompok
1. Ketua / Leader : I Putu Indrayana
2. Co Leader : Ni Nyoman Esti Suandari
3. Fasilitator : a. Cokorde Istri Wulan Divyasita
b. Ni Made Rudiani
Pengorganisasian
Leader:
Tugas :
1. Membuka acara, memperkenalkan nama-nama terapis
2. Menjelaskan tujuan terapi bermain
3. Menjelaskan aturan terapi permainan
Co. Leader:
Tugas :
1. Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan
2. Menyampaikan jalannya kegiatan
3. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya
Observer :
Tugas :
Mengevaluasi jalannya kegiatan
Fasilitator :
Tugas :
1. Memfasilitator kegiatan yang diharapkan
2. Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan
3. Sebagai Role Model selama kegiatan
G. Proses Strategi Pelaksanaan
1. Pelaksanaan : Pukul 10.00 WITA
2. Lama permainan : + 30 menit
3. Alokasi waktu : Pre interaksi 2 menit
Perkenalan 3 menit
Terminasi 10 menit
H. Evaluasi
1. Struktur
a. Preplanning sudah disiapkan dan dikonsulkan 2 hari sebelum kegiatan dilaksanakan
b. Alat/media lengkap dan siap digunakan
c. Tempat/waktu sesuai jadwal
2. Proses
a. Pada saat terapi bermain diharapkan terjadi interaksi antara mahasiswa dan sasaran
b. Sasaran yang hadir diharapkan 80% mengikuti terapi bermain dengan baik dan tidak ada
yang meninggalkan tempat sampai kegiatan akhir
3. Hasil
a. 80 % sasaran diharapkan mampu mengikuti kegiatan terapi bermain dengan perasaan
senang dan bahagia
Mangupura, 26 April 2022
Mengetahui, Mahasiswa
( ) ( )
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dian. 2011. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Jakarta : Salemba
Medika
Susilo, Adityo. 2020. Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. [online].
Termuat dalam:
https://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/2469/mod_resource/content/3/415-1924-1-
PB.pdf.pdf. Diakses pada tanggal 23 April 2021.
( )