Anda di halaman 1dari 11

MODUL 5

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan dan penerapan kompetensi manajerial dan organisasi di laboratorium
Kimia merupakan bagian dari kompetensi yang wajib dimiliki oleh Kepala Laboratorium
Kimia Sekolah/Madrasah. Sekolah yang dimaksud di sini adalah setingkat Sekolah Menengah
Atas atau Madrasah Aliyah. Kompetensi ini tidak dapat diperoleh secara tiba-tiba oleh Kepala
Laboratorium Kimia, melainkan melalui suatu proses yang harus dilewati serta diikuti dengan
sejumlah pengetahuan serta praktek secara mencukupi. Sesuai dengan namanya, kompetensi
ini, memfokuskan diri pada kemampuan mengelola serta mengorganisasi atau menata
(dengan baik) segala sesuatu yang ada, berlaku serta berlangsung di dalam laboratorium kimia
dan/atau antar laboratorium, baik laboratorium kimia maupun yang bukan kimia. Pengalaman
penanganan laboratorium lain tentu dapat diterapkan di sebagian proses manajemen serta
pengorganisasian berbagai kegiatan di laboratorium kimia. Akan tetapi kespesifikan
laboratorium kimia dibandingkan dengan laboratorium lain, seperti laboratorium biologi,
fisika, matematika, atau bahasa, misalnya, tentu akan mensyaratkan pengetahuan serta
pengalaman yang sesuai dan mencukupi bagi mereka yang berkeinginan atau bertugas sebagai
kepala laboratorium kimia. Bahan maupun peralatan di laboratorium kimia, sampai batas
tertentu berbeda dengan yang ada di laboratorium sains lain. Tak pelak, hal ini merupakan
tantangan tersendiri bagi mereka yang ingin ditempatkan sebagai kepala laboratorium kimia
secara khusus.
Mengelola dan mengorganisasi laboratorium kimia, yang memiliki berbagai jenis bahan
kimia, dari yang sederhana sampai ke yang kompleks, dan dari yang tidak berbahaya hingga
sangat berbahaya, tentu memerlukan ketelitian, kehati-hatian, dan kesungguhan. Segala
sesuatu yang berkaitan dengan bahan kimia harus dimulai dengan kepastian tentang bahan
kimia yang akan ditangani atau digunakan. Ketidak pastian atau lebih buruk lagi, ketidak
tahuan tentang bahan kimia yang akan ditangani atau digunakan di dalam kegiatan yang akan
direncanakan, dapat berakibat bencana. Hal ini terutama sekali benar adanya bila bahan yang
tidak kita ketahui tersebut ingin kita campurkan karena alasan tertentu seperti kesamaan
warna, misalnya. Bila bahan-bahan yang tidak kita ketahui secara pasti tersebut ternyata tidak
sejenis dan dapat bereaksi satu sama lain, kemungkinan dapat berakibat membahayakan bagi
yang melakukan, maupun orang lain.

1|KEMANDIKNAS-DITJEN PMPTK – DITTENDIK 2010


MODUL 5

Di sisi lain, peralatan laboratorium, termasuk laboratorium kimia, berkembang semakin


pesat guna menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kemampuan penggunanya. Bila pada
sekolah setara Sekolah Menengah Atas di negara maju penggunaan peralatan analisis kimia
seperti kromatografi, spectrometer, dan seterusnya telah menjadi hal biasa, di Indoensia hal
ini masih dianggap hal langka. Belum semua laboratorium kimia di Sekolah Menengah Atas
berpeluang memiliki peralatan semacam itu. Atas dasar itu, kerjasama dengan laboratorium
yang memiliki fasilitas semacam itu akan dapat membantu mengatasi permasalahan yang
dimiliki oleh suatu laboratorium kimia. Setidaknya, guru maupun kepala laboratorium kimia
pernah mengetahui di mana di sekitar sekolahnya berada laboratorium kimia (di perguruan
tinggi, di balai Industri, atau di tempat lain) yang memiliki peralatan semacam itu, Dengan
demikian, ketika di dalam proses pembelajaran, peserta didik mereka memerlukan peralatan
semacam itu mereka dapat memberi rujukan tempatnya.
Di dalam buku ini kita membahas tentang berbagai hal berkenaan dengan pengelolaan
dan pengorganisasian dengan baik laboratorium kimia dengan memperhatikan:
1. kompetensi manajerial dan organisasi laboratorium kimia yang perlu dimiliki oleh
seorang Kepala Laboratorium Kimia.
2. persyaratan minimal yang perlu ada di dalam standar laboratorium kimia Sekolah
Menengah Atas.
3. persyaratan minimal bagi seseorang untuk menjadi Kepala Laboratorium Kimia.
Selanjutnya, bab ini dan selanjutnya akan memberi tuntunan kepada mereka yang
menggunakannya untuk memperoleh kompetensi yang dimiliki melalui sejumlah cara yang
perlu diikuti sebagai syarat untuk menjadi kepala laboratorium yang baik.
Di dalam melaksanakan tugas di laboratorium kimia pembaca diharapkan memperhatikan
pesan berikut: “Pengalaman itu merupakan guru terbaik, akan tetapi Anda tidak perlu
harus mengalami sendiri pengalaman itu bila karena memperoleh pengalaman itu Anda
tidak dapat memanfaatkannya lebih lanjut dalam kehidupan Anda.” Implikasi dari
pernyataan di atas adalah, untuk memperoleh pengalaman serupa, anda dapat belajar dari
berbagai sumber dan pihak lain yang telah memperoleh pengalaman semacam yang Anda
inginkan. Pengalaman yang membahayakan atau bahkan yang dapat menyebabkan kematian,
tentu harus dilakukan dengan ekstra hati-hati, kalau terpaksa harus dilakukan.

2|KEMANDIKNAS-DITJEN PMPTK – DITTENDIK 2010


MODUL 5

B. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kepala Laboratorium Kimia


Seorang kepala laboratorium kimia memiliki tugas pokok untuk:
1. mengelola dengan baik segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya di dalam
laboratorium kimia.
2. mengorganisasi dengan baik sesuai dengan kepentingan, semua sumber daya yang
dimiliki oleh laboratorium kimia.
3. memanfaatkan secara optimal semua sumber daya yang dimiliki untuk kepentingan
pengembangan kompetensi peserta didik di bidang kimia.
4. mengembangkan dengan baik laboratorium yang ditangani dalam upaya peningkatan
mutu laboratorium dalam melayani kebutuhan pengguna laboratorium sesuai dengan
kebijakan peningkatan mutu pendidikan, secara utuh dan terpadu
5. memberi arahan kepada pelaksana pengelola laboratorium di bawahnya (teknisi dan
laboran) secara mencukupi sehingga memungkinkan peran laboratorium kimia
teroptimasi oleh penggunanya.
6. memberi jaminan keselamatan kepada para pengguna laboratorium sebatas pengguna
mengikuti aturan yang diterapkan oleh pihak laboratorium
7. melaporkan segala kegiatan dan pemanfaatan fasilitas laboratorium kepada Kepala
Sekolah

Sementara fungsi Kepala Laboratorium Kimia adalah:


1. sebagai pengendali utama pemenuhan fasilitas kegiatan laboratorium kimia dalam upaya
mendukung kegiatan pembelajaran yang bersifat kreatif, inovatif, dan inventif.
2. memfasilitasi sebaik mungkin segala keperluan kegiatan, khususnya, akademik bagi para
pengguna laboratorium kimia.
3. menjadi nara sumber utama berkenaan dengan segala fasilitas serta layanan yang
diberikan
4. menjadi pengarah utama keterlaksanaan dengan baik berbagai macam kegiatan yang
berlangsung di laboratorium kimia
5. penanggung jawab berlangsungnya dengan baik upaya kegiatan akademik, termasuk
pembelajaran yang diselenggarakan di laboratorium kimia maupun yang menggunakan
fasilitas laboratorium kimia.
6. memfasilitasi keperluan yang bersifat lintas laboratorium bagi pemenuhan kebutuhan
akademik

3|KEMANDIKNAS-DITJEN PMPTK – DITTENDIK 2010


MODUL 5

C. Kompetensi dan Indikator


Kompetensi yang ingin dibangun dan diharapkan dipraktekkan dalam buku ini serta
indikator ketercapaiannya diungkap pada tabel 1. Kompetensi yang dikembangkan tersebut
berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26 tahun 2008, tentang standar
tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang diperkaya sesuai dengan kepentingan membentuk
sumber daya manusia kepala laboratorium kimia yang sesuai saat ini maupun masa depan.

Tabel 1.
Kompetensi Manajerial dan Organisasi serta Indikator Pencapaiannya

Kompetensi Indikator
1. Kompetensi Manajerial
1.1 Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/madrasah
1.1.1 Menyusun rencana  Mengidentifikasi kebutuhan
pengembangan laboratorium pemanfaatan laboratorium kimia
 Mengidentifikasi kebutuhan sumber
daya manusia
 Mengidentifikasi kebutuhan sumber
daya non manusia
 Mengidentifikasi sumber daya yang
telah tersedia
 Mengidentifikasi sumber-sumber
pendukung pelaksanaan pengembangan
laboratorium
 Merancang kebutuhan pendanaan
pengembangan laboratorium
 mengimplementasi rancangan
pengembangan laboratorium
1.1.2 Merencanakan pengelolaan  Mengidentifikasi ketersediaan sarana di
laboratorium dalam laboratorium
 Mengidentifikasi kebutuhan
penggunaan dari setiap sarana
 Mendistribusi waktu yang tersedia
untuk penggunaan fasilitas laboratorium
 Merancang monitoring kegiatan
pemanfaatan laboratorium
1.1.3 Mengembangkan sistem  Menyediakan sistem perekaman
administrasi laboratorium penggunaan sumber daya manusia dan
non manusia
 Menyediakan tatacara penggunaan
fasilitas laboratorium
1.1.4 Menyusun prosedur operasi  Menyusun POS pengadaan barang/
standar (POS) kerja bahan
laboratorium  Menyusun POS penyiapan fasilitas

4|KEMANDIKNAS-DITJEN PMPTK – DITTENDIK 2010


MODUL 5

praktikum
 Menyusun POS pelaksanaan kegiatan
laboratorium
 Menyusun POS penggunaan fasilitas
laboratorium
 Menyusun POS perawatan fasilitas
laboratorium
 Menyusun POS monitoring dan evaluasi
pemanfaatan laboratorium
1.2 Mengelola kegiatan laboratorium sekolah/madrasah
1.2.1 Mengkoordinasikan kegiatan  Menyediakan data fasilitas laboratorium
praktikum dengan guru  Menyediakan data bahan/alat
laboratorium
 Menawarkan jadual penggunaan
laboratorium yang telah ditata atau yang
pernah berlangsung
 Mempelajari jadual yang diusulkan
 Menata sesuai kebutuhan, jadual
praktikum yang harus ditangani lab
1.2.2 Menyusun jadual kegiatan  Mempertimbangkan jadual kegiatan
laboratorium pembelajaran secara umum di sekolah
 Mengidentifikasi waktu yang sesuai
untuk keperluan praktek di laboratorium
 Memperhitungkan jumlah rombongan
belajar dan jumlah anggota di dalam
setiap rombongan belajar
 Memperhitungkan kegiatan laboratorium
di luar kegiatan rutin praktikum
 Membandingkan dengan kapasitas
laboratorium untuk keperluan praktek
atau kegiatan lain yang diinginkan
 Menyusun alternatif jadual kegiatan
dalam satu semester
1.2.3 Memantau pelaksanaan  Memastikan POS pemanfaatan
kegiatan laboratorium laboratorium dilaksanakan dengan baik
 Mengikuti perkembangan cara
pemantauan pelaksanaan kegiatan lab
 Mencari alternatif baru cara pemonitoran
kegiatan laboratorium yang lebih efisien
dan efektif, dari waktu ke waktu

1.2.4 Mengevaluasi kegiatan  Mengembangkan alat evaluasi kegiatan


laboratorium laboratorium
sekolah/madrasah  Memvalidasi dan menguji cobakan alat
evaluasi kegiatan laboratorium yang
dikembangkan

5|KEMANDIKNAS-DITJEN PMPTK – DITTENDIK 2010


MODUL 5

 Menyosialisasikan instrumen evaluasi


kegiatan laboratorium yang telah
disempurnakan
 Menerapkan instrumen evaluasi kegiatan
laboratorium yang telah ditetapkan
1.2.5 Menyusun laporan kegiatan  Merekam kegiatan laboratorium bulanan
laboratorium dan tahunan
 Mengembangkan format laporan
bulanan dan tahunan
 Melaporkan kegiatan secara periodik
1.3 Membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah
1.3.1 Merumuskan rincian tugas  Menyiapkan rumusan tupoksi untuk
teknisi dan laboran teknisi dan laboran
 Menetapkan tugas dan fungsi teknisi
dan laboran kimia
1.3.2 Menentukan jadual kerja  Mengidentifikasi keperluan kehadiran
teknisi dan laboran teknisi dan laboran sesuai tupoksi
 Menganalisis beban kerja teknisi dan
laboran sesuai rencana pengembangan
laboratorium kimia
 Menyusun jadual kerja teknisi dan
laboran
1.3.3 Mensupervisi teknisi dan  Menelaah tupoksi dan jadual kerja
laboran teknisi dan laboran
 Menyediakan lembar kegiatan teknisi
dan laboran
 Membimbing teknisi atau laboran
memahami isi lembar kegiatan
 Membantu teknisi dan laboran
mengatasi kesulitan yang dihadapi
 Mengikuti cara kerja serta hasil kerja
teknisi dan laboran ketika tugas baru
diberikan.
1.3.4 Membuat laporan secara  Mengembangkan format laporan kinerja
periodik teknisi dan laboran
 Menelaah laporan teknisi dan laboran
 Menyusun dan melaporkan kinerja
teknisi dan laboran kepada kepala
sekolah
1.4 Memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/madrasah
1.4.1 Memantau kondisi dan  Menyediakan instrumen keadaan, dan
keamanan bahan serta alat keamanan bahan serta alat laboratorium
laboratorium kimia
 Secara periodik, mengecek kondisi
bahan serta alat yang ada menggunakan
instrumen yang dibuat

6|KEMANDIKNAS-DITJEN PMPTK – DITTENDIK 2010


MODUL 5

 Menyimpan hasil pemantauan alat dan


bahan yang ada untuk keperluan laporan
1.4.2 Memantau kondisi dan  Menyediakan instrumen kondisi, dan
keamanan bangunan keamanan bangunan laboratorium kimia
laboratorium  Secara periodik mengecek kondisi, dan
keamanan bangunan laboratorium kimia
 Menyimpan hasil pengecekan kondisi
dan keamanan bangunan laboratorium
kimia.
 Melaporkan hasil pengecekan kepada
kepala sekolah melalui wakil kepala,
yang berkepentingan sesuai prosedur
1.4.3 Membuat laporan bulanan dan  Menyiapkan format laporan bulanan dan
tahunan tentang kondisi dan tahunan kondisi dan pemanfaatan
pemanfaatan laboratorium laboratorium
 Mengisi data umum tentang kondisi dan
pemanfaatan laboratorium
 Menyertakan/melampirkan hasil
checklist kondisi fasilitas yang
disyaratkan
1.5 Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium
1.5.1 Menilai kinerja teknisi dan  Menyiapkan instrumen evaluasi kinerja
laboran laboratorium teknisi dan laboran sesuai kompetensi
dan tupoksi.
 Mengevaluasi kinerja teknisi dan
laboran menggunakan instrumen yang
tersedia berdasarkan kebutuhan yang
ada selama satu tahun
 Menyimpan hasil evaluasi kinerja
teknisi dan laboran secara baik dan
memperlakukannya secara rahasia.
1.5.2 Menilai hasil kerja teknisi dan  Menyiapkan instrumen evaluasi hasil
laboran kerja teknisi dan laboran sesuai
kompetensi dan tupoksi.
 Mengevaluasi hasil kerja teknisi dan
laboran menggunakan instrumen yang
tersedia berdasarkan kebutuhan

 Menyimpan hasil evaluasi kinerja


teknisi dan laboran secara baik dan
memperlakukannya secara rahasia.
 Melaporkan kepada kepala sekolah hasil
penilaian atasan langsung dari teknisi
dan laboran
1.5.3 Menilai kegiatan laboratorium  Menyiapkan instrumen evaluasi
kegiatan di dalam leboratorium kimia
 Mengevaluasi hasil kerja teknisi dan

7|KEMANDIKNAS-DITJEN PMPTK – DITTENDIK 2010


MODUL 5

laboran menggunakan instrumen yang


tersedia berdasarkan kebutuhan
 Menyimpan hasil evaluasi kinerja
teknisi dan laboran secara baik dan
memperlakukannya secara rahasia.
1.5.4 Mengevaluasi program  Menganalisis SWOT program kegiatan
laboratorium untuk perbaikan laboratorium
selanjutnya  Memanfaatkan kekuatan dan peluang
untuk mengatasi kelemahan dan
ancaman yang ada dari program yang
telah dikembangkan
 Mengidentifikasi kelemahan serta
ancaman dari program yang telah dan
sedang dikerjakan.
 Mereduksi atau mengeliminasi
kelemahan serta ancaman yang ada di
dalam program yang berlaku.
2. Kompetensi Organisasi
2.1 Mengorganisasi sumber daya laboratorium
2.1.1 Mengorganisasi sumber daya  Menata penugasan yang diberikan
manusia kepada teknisi dan laboran secara adil
 Menata jadual kegiatan teknisi dan
laboran sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
2.1.2 Mengorganisasi sumber daya  pengelasan prasarana laboratorium
non manusia dalam bentuk berdasarkan kegunaan
prasarana laboratorium  penataan prasarana laboratorium sesuai
dengan kegunaan
2.1.3 Mengorganisasi sumber daya  Mengelaskan peralatan laboratorium
non manusia dalam bentuk berdasarkan kegunaan
sarana peralatan laboratorium  Menata tempat peralatan laboratorium
sesuai dengan kegunaan
 Memiliki data jumlah masing-masing
peralatan laboratorium
 Memiliki data kondisi masing-masing
peralatan laboratorium

2.1.4 Mengorganisasi sumber daya  Mengelaskan bahan kimia


non manusia dalam bentuk  Menata tempat bahan kimia sesuai
sarana bahan habis dengan urutan keperluan
laboratorium  Menyediakan larutan pereaksi
 Penempatan larutan pereaksi
2.2 Mengorganisasi kegiatan laboratorium
2.2.1 Mengorganisasi kegiatan di  Penyediaan tempat kegiatan praktek
dalam laboratorium kimia periodik
sekolah/madrasah  Penyediaan tempat kegiatan penelitian

8|KEMANDIKNAS-DITJEN PMPTK – DITTENDIK 2010


MODUL 5

khusus
 Penyediaan peralatan dan bahan kimia
untuk penelitian khusus
2.2.2 Mengorganisasi kegiatan antar  Penetapan penanggung jawab kegiatan
laboratorium di dalam satu  Penetapan tujuan kerjasama
sekolah/madrasah  Koordinasi kebutuhan, termasuk tempat
penyelenggaraan kegiatan
 Penyediaan peralatan dan bahan
keperluan kegiatan
 Pelaksanaan kegiatan antar
laboratorium
2.2.3 Mengorganisasi kegiatan antar  Penetapan penanggung jawab kerjasama
laboratorium sekolah/madrasah dari masing-masing laboratorium
 Penetapan tujuan kerjasama
 Koordinasi kebutuhan
 Penyediaan bahan keperluan kegiatan
 Pelaksanaan kegiatan antar
laboratorium
 Monitoring dan evaluasi kegiatan
kerjasama

D. Cara Mempelajari Bahan Ajar


Bahan ajar yang ditulis ini bertujuan untuk membantu pembaca mencapai kompetensi
yang diharapkan dimiliki oleh Kepala Laboratorium Kimia setingkat Sekolah Menengah Atas
atau Madrasah Aliyah. Mengingat pembaca buku ini juga memiliki ragam pengetahuan
berbeda, tergantung latar belakang pendidikan, pengalaman, serta wawasan yang dimiliki,
dengan memperhatikan berbagai hal di atas tersedia beberapa alternatif cara untuk dapat
menyerap dengan baik isi bahan ajar yang ditawarkan di sini.
1. Tetapkan pengetahuan terkini Anda serta pengalaman yang Anda miliki sebagai titik
awal keberangkatan memahami isi buku ini.
2. Melalui bahan yang tersedia pada Bab 1 tentang Kompetensi dan Indikator pembaca
dapat menelusuri kompetensi yang perlu dicapai dan memahami sejumlah indikator
pencapaiannya.
3. Bab II merupakan bagian utama tempat bahan pembelajaran tentang pencapaian
kompetensi tersebut dicapai. Pelajari bagian-bagian yang ada dengan mengikuti judul
bagian yang ditandai dengan dua digit sebagai kompetensi utama, sementara yang
ditandai dengan tiga digit sebagai sub kompetensi untuk kompetensi utama yang
dimaksud. Kecuali pada kata Penjelasan lebih lanjut, informasi yang diberi garis bawah

9|KEMANDIKNAS-DITJEN PMPTK – DITTENDIK 2010


MODUL 5

pada teks utama, menandai indikator yang diharapkan tampil sebagai penanda pencapaian
kompetensi yang dimaksud.
4. Bila di bagian tersebut terdapat pertanyaan atau tugas yang perlu dijawab, cobalah jawab
pertanyaan atau tugas tersebut sebaik-baiknya.
5. Guna memperkaya pengetahuan yang diperoleh di dalam buku ini anda diajak untuk
merujuk ke bahan belajar atau bacaan lain yang dianggap relevan untuk mendukung
penguasaan anda pada bagian tertentu. Untuk itu, lakukanlah sesuai petunjuk yang ada
pada bagian tersebut.
6. Sumber atau bahan rujukan lain yang perlu anda pelajari dapat berupa buku teks, bahan
dari internet, atau bahan dalam bentuk CD Pembelajaran. Untuk dapat mengaksesnya,
anda hanya memerlukan VCD reader, walau DVD driver akan membantu anda
mengaksesnya.
7. Evaluasi komprehensif terhadap penguasaan bahan yang disampaikan di Bab II diberikan
pada bab ke III, jawaban atas pertanyaan yang disampaikan pada Bab III, secara
keseluruhan dapat Anda peroleh pada Bab II dengan menelusuri urutan informasi yang
ada.
8. Bab IV memberi Anda informasi tentang cara menjadi pelatih yang berhasil dalam
membawa peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan di dalam Bab I
maupun menjadikan mereka sebagai pelatih yang Anda latih. Tugas Anda di bab IV
diharapkan dapat menuntun Anda menuju keberhasilan tersebut.

E. Alokasi Waktu Pembelajaran


Mata tatar ini memiliki kesetaraan dengan dua SKS (sistem kredit semester), bila
diberikan di dalam sistem perkuliahan di perguruan tinggi. Bila disetarakan dengan waktu
penyelesaian kegiatannya, di dalam sistem perkuliahan, setara dengan:
16 jam tatap muka
16 jam kegiatan praktek
64 jam persiapan secara mandiri
16 jam tugas kegiatan terstruktur
Akan tetapi di dalam kegiatan pelatihan ini ,secara keseluruhan, untuk bahan ajar ini
memerlukan waktu sekitar 16 jam kegiatan tatap muka, 8 jam kegiatan praktek di
laboratorium kimia, dan 20 jam untuk kegiatan mempelajari bahan bacaan secara mandiri, di
dalam kegiatan Pelatihan bagi Pelatih Tingkat Pusat (Training of Trainers).

10 | K E M A N D I K N A S - D I T J E N P M P T K – D I T T E N D I K 2 0 1 0
MODUL 5

11 | K E M A N D I K N A S - D I T J E N P M P T K – D I T T E N D I K 2 0 1 0

Anda mungkin juga menyukai