Anda di halaman 1dari 48

i

KATA PENGANTAR

Panduan Penulisan Skripsi ini ditujukan untuk memberikan standar


format penulisan skripsi, baik bagi mahasiswa sebagai peneliti maupun bagi
dosen pembimbing dalam mengarahkan penulisan skripsi di lingkungan
Universitas PGRI Banyuwangi. Panduan ini memuat ketentuan-ketentuan
tentang usulan penelitian, penulisan skripsi, teknik penulisan serta beberapa
contoh lampiran yang dianggap perlu. Keberadaan panduan ini diharapkan
dapat membuat penyelenggaraan proses penulisan skripsi mencapai hasil
yang optimal. Untuk itu, kewajiban bersama pihak-pihak terkait dalam
melaksanakan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam panduan ini.
Panduan ini dapat dikembangkan sesuai dengan aturan yang khas bagi
rumpun ilmu masing-masing, sesuai kelaziman dalam dunia keilmuannya
selama tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku secara umum.
Penulisan panduan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan
kritik yang konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan panduan ini.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi segenap sivitas akademika Universitas
PGRI Banyuwangi dalam usaha meningkatkan mutu skripsi yang dapat
dipertanggungjawabkan secara akademik.

Banyuwangi, Maret 2018


Universitas PGRI Banyuwangi
Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR LAMPIRAN v

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Pengertian Skripsi 1
1.2 Kedudukan dan Bobot Skripsi 2
1.3 Tujuan Penulisan Skripsi 2
1.4 Materi Skripsi 2

BAB II PERSYARATAN AKADEMIK, ADMINISTRATIF DAN PEMBIMBINGAN 4


2.1 Persyaratan Akademik dan Administratif 4
2.2 Persyaratan Pembimbing 5
2.2.1 Persyaratan Pembimbing Utama 5
2.2.2 Persyaratan Pembimbing Pendamping/Anggota 5
2.2.3 Persyaratan Pembimbing Lapangan/Keahlian Khusus 5

BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN SKRIPSI 7


3.1 Proses Awal 7
3.2 Prosedur Penunjukkan Pembimbing 7
3.3 Penggantian Pembimbing 8
3.4 Prosedur Pembimbingan 8

BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI 11


4.1 Bagian Awal 11
4.1.1 Halaman Judul 11
4.1.2 Halaman Pengajuan 11
4.1.3 Halaman Pengesahan 11
4.1.4 Halaman Keaslian Skripsi/Pernyataan Bebas Plagiarisme 11
4.1.5 Halaman Motto dan Persembahan 12
4.1.6 Kata Pengantar 12
4.1.7 Abstrak 12
4.1.8 Daftar Isi 12
4.1.9 Daftar Tabel 13
4.1.10 Daftar Gambar 13
4.1.11 Daftar Lampiran 13
4.2 Bagian Inti 13
4.2.1 Bab I Pendahuluan 13
4.2.2 Bab II Tinjauan Pustaka 14
4.2.3 Bab III Metode Penelitian 15
4.2.4 Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 15
4.2.5 Bab V Penutup 16
4.3 Bagian Akhir 16
4.3.1 Daftar Pustaka 16
4.3.2 Lampiran 16

iii
BAB V EVALUASI SKRIPSI 17
5.1 Evaluasi Skripsi 17
5.2 Sasaran Evaluasi 17
5.3 Tim Evaluator 18
5.4 Hasil Evaluasi Skripsi 18
5.5 Hasil Evaluasi Tim Penguji 19
5.6 Yudisium 19

BAB VI SANKSI 20

BAB VII CARA PENULISAN SKRIPSI 21


7.1 Bahan dan Tata Letak Penulisan yang Digunakan 21
7.2 Kutipan 22
7.3 Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf 22
7.4 Penomoran Halaman 23
7.5 Sampul Luar 24
7.6 Halaman Persetujuan pembimbing 25
7.7 Penulisan Kepustakaan dan Daftar Pustaka 25
7.8 Tabel, Gambar, Grafik, dan Diagram 26

LAMPIRAN 28

iv
DAFTAR LAMPIRAN

1 Format Halaman Sampul Luar 28


2 Format Halaman Sampul Dalam 29
3 Format Halaman Persetujuan Pembimbing Skripsi 30
4 Format Halaman Pengesahan 31
5 Contoh Halaman Motto 32
6 Contoh Halaman Persembahan 33
7 Format Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis 34
8 Contoh Abstrak 35
9 Contoh Abstract 36
10 Contoh Kata Pengantar 37
11 Format Persetujuan Ujian Skripsi 38
12 Format Daftar Isi 39
13 Format Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar Diagram, dan Daftar
Lampiran 41
14 Contoh Pemuatan Tabel, Gambar, Grafik, dan Diagram 42

v
BAB 1
PENDAHULUAN

Universitas PGRI Banyuwangi mewajibkan mahasiswa program sarjana


untuk membuat tulisan atau karya ilmiah dalam bentuk skripsi sebagai salah
satu syarat penyelesaian studi. Tulisan atau karya ilmiah merupakan tulisan
yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, dan penelitian dalam
bidang tertentu, yang disusun menurut metode tertentu, dengan sistematika
penulisan yang berbahasa ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenaran isinya. Pembuatan karya ilmiah berupa skripsi dimulai dengan
usulan penelitian, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta
penuangan ke dalam bentuk tulisan ilmiah, merupakan proses pembelajaran
yang berguna dalam melatih mahasiswa untuk mampu mengonstruksi
pemikirannya.
Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi di Universitas PGRI
Banyuwangi masih tampak beragam, baik proses penyusunan maupun
formatnya. Sekilas dirasa tidak mungkin menyeragamkan proses penyusunan
dan format penulisan skripsi di seluruh Fakultas atau Program Studi (Prodi)
di lingkungan Universitas PGRI Banyuwangi. Hal ini terjadi karena adanya
perbedaan latar belakang keilmuan dan bahan penulisan skripsi. Penulisan
skripsi disesuaikan dengan bidang ilmu yang dikembangkan pada tiap-tiap
Fakultas atau Prodi namun Universitas perlu membuat suatu pedoman yang
akan menghasilkan karya ilmiah dengan ciri khusus Universitas PGRI
Banyuwangi.
Panduan ini bersifat rujukan yang sistematikanya harus diikuti oleh
sivitas akademika. Walaupun demikian, sistematikanya masih dimungkinkan
untuk disesuaikan dengan kondisi khusus setiap Fakultas atau Prodi dengan
karakteristik penelitiannya masing-masing.

1.1. Pengertian Skripsi


Skripsi merupakan bentuk karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa S1
dalam bidang keahlian tertentu, sebagai tugas akhir dan persyaratan dalam
memperoleh gelar S1. Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah, berupa paparan
tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu
tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dalam
suatu bidang ilmu tertentu. Karya ilmiah dalam bentuk skripsi diharapkan
dapat memberi pengalaman berharga kepada mahasiswa dalam
mengaplikasikan pengetahuan ilmiahnya selama mengikuti pendidikan di
Universitas PGRI Banyuwangi.
Penulisan skripsi dilakukan setelah melalui serangkaian kegiatan
penelitian atau pengkajian literatur. Penelitian adalah kegiatan yang

1
2

terencana, terarah, sistematis dan terkendali dalam upaya memperoleh data


dan informasi dengan menggunakan metode ilmiah untuk menjawab
pertanyaan atau menguji hipotesis dalam bidang ilmu tertentu. Sumber data
untuk penyusunan skripsi dapat diperoleh melalui data primer, data
sekunder, atau data tersier. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti
di lapangan, baik melalui wawancara maupun hasil pengukuran langsung
lainnya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan memanfaatkan
hasil pengumpulan data pihak lain, misalnya profil kelurahan, data Badan
Pusat Statistik, dan rekam medik. Data tersier dapat diperoleh dari tesis,
disertasi, jurnal, dan majalah ilmiah.
Keberadaan skripsi yang dibuat mahasiswa diharapkan juga memberi
manfaat berupa sumbangan yang penting bagi kemajuan IPTEK dan seni
sesuai kaidah-kaidah ilmiah. Kaidah ilmiah dalam suatu penulisan ilmiah
menggunakan metode ilmiah dan ragam bahasa ilmiah yang meliputi:
penyajian yang obyektif, logis, empiris, sistematis, lugas, jelas, dan konsisten.
Adapun proses penulisan harus mengikuti prosedur yang benar dan
ditunjang dengan kajian teori yang relevan serta mengungkapkan isu-isu
yang baru dan bermanfaat.

1.2. Kedudukan dan Bobot Skripsi


Skripsi mempunyai kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain,
tetapi berbeda bentuk pada proses pembelajarannya, serta cara penilaiannya.
Skripsi ini merupakan tugas akhir (final assignment). Bobot skripsi
ditetapkan sebesar 6 SKS, yang setara dengan kegiatan akademik setiap
minggu 24-30 jam, atau setara dengan kegiatan akademik 600-750 jam
selama satu semester.

1.3. Tujuan Penulisan Skripsi


Tujuan dari penyusunan skripsi diantaranya adalah:
1. Mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai
dengan bidang ilmu yang ditempuh.
2. Mahasiswa mampu melakukan penelitian mulai dari merumuskan
masalah, mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, dan
menarik suatu kesimpulan.
3. Membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan, mengaplikasikan
ilmu dan pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu sistem yang
terpadu untuk pengembangan ilmu.

1.4. Materi Skripsi


Permasalahan yang akan diangkat menjadi topik skripsi dikembangkan
dari bidang ilmu masing-masing dan bidang ilmu yang terkait. Materi karya
3

tulis ilmiah didasarkan atas data dan/atau informasi yang berasal dari studi
kepustakaan, penelitian laboratorik, dan/atau penelitian lapangan. Hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman penelitian, baik
kepustakaan, laboratorik, dan/atau lapangan, serta menuangkannya dalam
bentuk karya tulis ilmiah.
BAB II
PERSYARATAN AKADEMIK, ADMINISTRATIF,
DAN PEMBIMBING

Pengajuan skripsi diawali dengan proses pemrograman pada awal


semester dalam bentuk Kartu Rencana Studi (KRS). Selain itu terdapat pula
persyaratan akademik, administratif, dan pembimbingan yang perlu
dipahami sebelum proses penyelesaian skripsi dilakukan.

2.1. Persyaratan Akademik dan Administratif


Persyaratan akademik dan administratif yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa yang akan menyusun skripsi adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah lulus 120 SKS, tanpa nilai D dan E
pada mata kuliah teori sesuai kurikulum Prodi yang berlaku.
2. Mahasiswa telah lulus mata kuliah Statistika dan Metodologi Penelitian
atau mata kuliah lain yang bersesuaian dengan mata kuliah tersebut.
3. Mahasiswa telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat sesuai
yang ditentukan oleh Prodi masing-masing.
4. Mahasiswa tidak dalam status cuti akademik.
5. Mahasiswa telah membayar SWM sampai dengan bulan perkuliahan
yang berjalan.
6. Mahasiswa telah membayar minimal 50% dari total biaya
pembimbingan skripsi
7. Mahasiswa telah memprogramkan mata kuliah Skripsi dalam Kartu
Rencana Studi (KRS) pada semester yang berjalan dengan diketahui
oleh Dosen Pembimbing Akademik (DPA).
8. Mahasiswa Prodi Pendidikan yang dapat melaksanakan PTK adalah
mahasiswa yang berstatus guru atau tenaga pendidik profesional.
Khusus mahasiswa yang mengajukan proposal Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) harus disertai dengan surat keterangan bahwa mahasiswa
tersebut diberi izin untuk melaksanakan PTK pada sekolah yang akan
menjadi lokasi penelitian.
9. Mahasiswa sudah pernah mengikuti ujian seminar proposal (kehadiran
minimal ditentukan oleh masing-masing Prodi) dan dibuktikan dengan
kartu kehadiran seminar yang telah ditandatangani oleh Ketua Prodi
atau Dosen yang bertugas saat ujian seminar proposal (berlaku untuk
Prodi yang telah melakukan ujian proposal dalam bentuk seminar).

4
5

2.2. Persyaratan Pembimbing


Selama proses penelitian, penyusunan, dan penulisan skripsi,
mahasiswa akan dibimbing oleh tim pembimbing dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang pembimbing
a. satu orang pembimbing utama, selaku penanggung jawab, dan
b. satu orang pembimbing pendamping/anggota, dan/atau
c. apabila diperlukan, dapat diangkat satu orang pembimbing lapangan
atau yang memiliki keahlian khusus di bidangnya yang ditunjuk
dengan surat keputusan (SK) Dekan atas usul mahasiswa dan Prodi.
2. Jumlah dan komposisi pembimbing dapat disesuaikan dengan
memperhatikan rasio jumlah mahasiswa yang harus dibimbing dan
dosen yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing (lihat bagian 2.2.1
dan 2.2.2).
3. Pembimbing utama dan pembimbing pendamping/anggota ditunjuk
oleh Prodi dan disahkan dengan SK Dekan.

2.2.1. Persyaratan Pembimbing Utama


Pembimbing utama merupakan penanggung jawab dalam proses
pembimbingan skripsi. Untuk itu ditentukan syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Pembimbing utama pada dasarnya adalah tenaga pengajar tetap
Fakultas, yang ada di Prodi, serendah-rendahnya memiliki ijazah
S-2 dan memiliki jabatan lektor.
2. Apabila tenaga pengajar tetap yang memenuhi persyaratan butir
(1) di atas tidak ada atau jumlahnya tidak mencukupi,
Fakultas/Prodi dapat menunjuk tenaga pengajar tetap yang
memenuhi persyaratan serendah-rendahnya memiliki ijazah S-2
dan memiliki jabatan asisten ahli.
2.2.2. Persyaratan Pembimbing Pendamping/Anggota
Pembimbing Pendamping/anggota pada dasarnya adalah tenaga
pengajar tetap Fakultas, yang ada di Prodi, dan serendah-rendahnya
memiliki ijazah S-2.
2.2.3. Persyaratan Pembimbing Lapangan/Keahlian Khusus
1. Apabila penyusunan skripsi tersebut dilakukan melalui penelitian
lapangan, Fakultas/Prodi dapat menetapkan seorang pembimbing
lapangan yang diangkat dengan SK Dekan, yaitu tenaga dari
instansi/lembaga tempat mahasiswa melakukan kegiatan
penelitian.
6

2. Pembimbing lapangan/keahlian khusus sekurang-kurangnya


adalah lulusan program sarjana atau diakui memiliki
kepakarannya dalam bidang tersebut.
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN SKRIPSI

Penyusunan skripsi harus dilakukan dengan menggunakan prosedur


yang terarah dan sesuai, dengan mempertimbangkan karakteristik Prodi dan
minat mahasiswa dalam memilih jenis penelitian. Untuk itu perlu dilakukan
evaluasi terhadap proses penyusunan skripsi sesuai prosedur berikut.

3.1. Proses Awal


Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan seperti tersebut pada
bagian 2.1 harus mengisi KRS dengan mencantumkan/memprogramkan
skripsi. Pada saat pengisian KRS diharapkan mahasiswa sudah memiliki topik
penelitian.

3.2. Prosedur Penunjukan Pembimbing


Penunjukan pembimbing (utama dan pendamping/anggota) dilakukan
oleh Prodi setelah mahasiswa menyerahkan topik penelitian kepada Prodi.
Berdasarkan topik penelitian tersebut, Prodi menunjuk pembimbing utama
dan satu orang pembimbing pendamping/anggota atau lebih. Ketua Prodi
secara tertulis menyampaikan penunjukan pembimbing utama dan
pembimbing pendamping/anggota kepada Dekan. Dekan kemudian
mengeluarkan SK pengangkatannya yang berlaku untuk satu semester dan
dapat diperpanjang sampai dengan tiga semester.
Apabila dipandang perlu, Prodi dapat pula menyarankan penunjukan
berikut:
1. Pembimbing lapangan, yaitu tenaga ahli dari instansi/lembaga tempat
mahasiswa melakukan penelitian.
2. Narasumber, yaitu tenaga ahli dari luar Fakultas/Prodi yang diminta
informasinya berkaitan dengan materi skripsi.
3. Konsultan, yaitu tenaga pengajar tetap atau tidak tetap Fakultas/Prodi
atau tenaga dari luar Fakultas/Prodi yang diminta konsultasinya untuk
penyusunan skripsi dalam bidang metodologi penelitian dan/atau
statistika (tidak menyangkut skripsi dan bahasa).
4. Penunjukan pembimbing lapangan, narasumber, dan/atau konsultan
dari luar Fakultas/Prodi didasarkan pada kesediaan yang bersangkutan
serta pada keahlian di bidang ilmu yang berkaitan dengan materi
skripsi (untuk pembimbing lapangan dan narasumber) atau berkaitan
dengan metodologi penelitian dan/atau statistika (bagi konsultan).

7
8

3.3. Penggantian Pembimbing


Apabila karena suatu alasan atau adanya halangan sehingga
pembimbing utama dan/atau salah satu pembimbing pendamping/anggota
tidak dapat menjalankan tugasnya lebih dari tiga bulan baik berturut-turut
maupun tidak berturut-turut, mahasiswa yang bersangkutan melapor kepada
pimpinan Fakultas/Prodi dan pimpinan Fakultas/Ketua Prodi dapat
menunjuk penggantinya dengan memperhatikan persyaratan pembimbing
tersebut pada bagian 2.2.1 dan 2.2.2.

3.4. Prosedur Pembimbingan


Tim pembimbing diharapkan untuk terus-menerus memantau
bimbingannya melalui kartu bimbingan skripsi sehingga tim pembimbing
dapat mengetahui perkembangan mahasiswa secara mendalam dengan
mengikuti proses kegiatannya dalam menyusun dan menulis skripsi. Adapun
proses yang dilaksanakan sebagai berikut:
1. Mahasiswa bersama pembimbing utama dan pembimbing pendamping
/anggota mendiskusikan judul, outline (garis besar), desain/rancangan
penelitian, bahan dan metode, parameter yang diamati, dan alat ukur
yang digunakan.
2. Mahasiswa mengembangkan hasil diskusi dengan tim pembimbing
sehingga menjadi usulan penelitian (proposal).
3. Usulan penelitian (proposal) yang telah disetujui tim pembimbing dapat
diajukan untuk mengikuti ujian proposal (komprehensif) di tingkat
Prodi dalam bentuk seminar (pelaksanaan seminar disesuaikan dengan
kondisi Prodi yang bersangkutan).
4. Draft usulan penelitian/proposal (tanpa dijilid) dibuat sekurang-
kurangnya dalam rangkap empat, dengan rincian:
a. Satu buah untuk pembimbing utama;
b. Satu buah (atau lebih) untuk pembimbing pendamping/anggota;
c. Satu buah (atau lebih) untuk penguji;
d. Satu buah untuk mahasiswa.
5. Pelaksanaan seminar dapat dilakukan dengan ketentuan:
a. Apabila dalam seminar tersebut tidak ada masukan/saran
perbaikan, tim pembimbing dapat memberikan rekomendasi
pelaksanaan penelitian pada mahasiswa sekaligus penilaian usulan
penelitian.
b. Apabila dalam seminar tersebut terdapat masukan/saran perbaikan,
mahasiswa perlu mempertimbangkan perbaikan (revisi) draft
usulan penelitian bersama tim pembimbing.
9

6. Usulan penelitian (proposal) yang telah direkomendasikan tim


pembimbing untuk dilakukan penelitian harus terdaftar di Prodi, BAAK,
dan LPPM.
7. Jika dibutuhkan, mahasiswa dapat meminta surat pengantar penelitian
ke LPPM dengan tujuan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Bakesbangpol) atau Instansi lain tempat dilaksanakannya penelitian.
8. Mahasiswa melakukan penelitian dengan pengawasan tim pembimbing
serta menyusun skripsi sesuai dengan proses seperti yang diuraikan
dalam Bab IV.
9. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan pada semester bersangkutan,
diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
a. Mahasiswa diperkenankan menyelesaikan pada semester
berikutnya dengan mencantumkan kembali pada KRS (topik dan
pembimbingnya tetap sama);
b. Pada semester bersangkutan pembimbing utama memberikan huruf
T sehingga tidak digunakan untuk perhitungan IP/IPK;
c. Semester bersangkutan tetap diperhitungkan dalam waktu
maksimal studi.
10. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-
turut, tetap diberlakukan penilaian seperti pada butir (9) di atas, yaitu:
a. Mahasiswa diperkenankan menyelesaikan pada semester
berikutnya dengan mencantumkan kembali pada KRS (topik dan
pembimbingnya tetap sama);
b. Pada semester bersangkutan pembimbing utama memberikan huruf
T sehingga tidak digunakan untuk perhitungan IP/IPK;
c. Semester bersangkutan tetap diperhitungkan dalam waktu
maksimal studi;
d. Pembimbing utama, melalui Dekan, memberikan peringatan tertulis
kepada mahasiswa yang berisi pernyataan, bahwa jika pada
semester perpanjangan kedua skripsi tidak dapat diselesaikan,
mahasiswa yang bersangkutan akan dikenai sanksi sebagaimana
disebut pada butir (11) di bawah ini.
11. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam tiga semester berturut-
turut, diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
a. Pembimbing utama memberikan nilai E.
b. Mahasiswa diharuskan menempuh kembali skripsi tersebut dengan
topik yang berbeda (tim pembimbing bisa tetap sama atau berbeda).
c. Selanjutnya berlaku ketentuan pengambilan skripsi mulai dari awal
lagi (mulai dari bagian 3.4 (1)).
d. Penunjukan tim pembimbing dimulai dari awal lagi (bagian 3.2 dan
3.3).
10

e. Apabila skripsi tidak diselesaikan pada semester yang bersangkutan,


berlaku peraturan seperti butir (9) di atas.
12. Skripsi yang telah selesai disusun dan disetujui tim pembimbing dapat
diajukan untuk mengikuti ujian (sidang) skripsi di tingkat Prodi.
13. Draft akhir skripsi (tanpa dijilid) dibuat sekurang-kurangnya dalam
rangkap empat, dengan rincian:
a. Satu buah untuk pembimbing utama;
b. Satu buah (atau lebih) untuk pembimbing pendamping/anggota;
c. Satu buah (atau lebih) untuk penguji;
d. Satu buah untuk mahasiswa.
14. Pelaksanaan ujian dapat dilakukan dalam bentuk seminar (disesuaikan
dengan kondisi Prodi yang bersangkutan), dengan ketentuan:
a. Apabila dalam seminar tersebut tidak ada masukan/saran
perbaikan, tim pembimbing dan penguji dapat melakukan evaluasi
final (penilaian);
b. Apabila dalam seminar tersebut terdapat masukan/saran perbaikan,
mahasiswa perlu mempertimbangkan penulisan akhir (revisi).
15. Penulisan akhir dilakukan mahasiswa setelah ujian skripsi dengan
mempertimbangkan masukan/saran perbaikan (jika ada) dari hasil
diskusi dalam seminar tersebut. Setelah penulisan akhir selesai, tim
pembimbing melakukan evaluasi final (penilaian).
16. Setelah dinyatakan lulus berdasarkan ujian (sidang) skripsi dan
dilakukan perbaikan sesuai masukan dalam seminar, draft akhir skripsi
harus dibuat sekurang-kurangnya dalam rangkap empat, dengan
rincian:
a. Satu buah untuk Fakultas/Prodi
b. Satu buah untuk UPT Perpustakaan Universitas PGRI Banyuwangi
c. Satu untuk mahasiswa
d. Satu untuk Sekolah tempat penelitian (jika dibutuhkan).
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Sistematika penulisan skripsi umumnya dapat dibagi ke dalam tiga


bagian utama, yaitu (1) bagian awal, (2) bagian inti, dan (3) bagian akhir.

4.1. Bagian Awal


Secara umum sistematika penulisan bagian awal skripsi disesuaikan
dengan disiplin bidang ilmu dan jenjang pendidikan yang ada di UNIBA.
Bagian awal secara spesifik dapat dijelaskan berdasarkan urutan
penulisannya sebagai berikut:
4.1.1. Halaman Judul
Pada dasarnya halaman judul memuat komponen: (1) judul
skripsi, (2) pernyataan penulisan sebagai bagian dari persyaratan
untuk mendapatkan gelar, (3) logo UNIBA yang resmi, (4) nama
lengkap penulis beserta Nomor Induk Mahasiswa (NIM), dan (5)
identitas Prodi, Fakultas, Universitas, beserta tahun penulisan (contoh
pada lampiran 1).
Judul yang baik adalah judul yang dirumuskan secara menarik dan
informatif, mencerminkan secara akurat isi tulisan, dikemas secara
singkat dan jelas, dan memenuhi kaidah penggunaan bahasa yang baik
dan benar. Judul sebaiknya dirumuskan dengan tidak lebih dari 14
kata. Konstruksi judul disusun sesuai dengan sifat dan isi dari skripsi
yang dibuat.
4.1.2. Halaman Pengajuan
Halaman pengajuan memuat pernyataan pengajuan kelayakan
skripsi untuk diujikan. Halaman ini dilengkapi dengan data pribadi
peneliti berupa: nama, NIM, tempat dan tanggal lahir, Prodi, Fakultas,
dan Angkatan. Halaman ini ditandatangi oleh tim pembimbing sebagai
tanda direkomendasikannya skripsi tersebut untuk diajukan dalam
ujian skripsi.
4.1.3. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ditujukan untuk memberikan legalitas
bahwa semua isi dari skripsi telah disetujui dan disahkan oleh tim
pembimbing, penguji, dan Dekan (contoh pada lampiran 4). Secara
format, nama lengkap dan gelar, serta kedudukan tim pembimbing
disebutkan.
4.1.4. Halaman Keaslian Skripsi dan Pernyataan Bebas Plagiarisme
Pernyataan tentang keaslian skripsi berisi penegasan bahwa
skripsi yang dibuat adalah benar-benar asli karya mahasiswa yang
bersangkutan. Pernyataan ini juga harus menyebutkan bahwa skripsi

11
12

bebas plagiarisme. Halaman ini ditandatangani peneliti di atas materai


Rp. 6.000,00 (contoh pada lampiran 7).
4.1.5. Halaman Motto dan Persembahan
Halaman ini dibuat sesuai dengan kebutuhan (contoh pada
lampiran 5 dan 6).
4.1.6. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan syukur kepada Tuhan dan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama
penulisan skripsi, terutama yang berasal dari institusi pendidikan,
lokasi penelitian, keluarga dan lain-lain yang dianggap penting.
Sebaiknya, ucapan terima kasih atau penghargaan tersebut juga
mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan
dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan
dalam menyelesaikan skripsi (contoh pada lampiran 10).
4.1.7. Abstrak
Abstrak menjadi bagian yang penting untuk dilihat di awal
pembacaan karena pada abstrak dapat ditemukan informasi penting
terkait tulisan yang dibuat. Abstrak merupakan sari tulisan, meliputi
latar belakang penelitian secara ringkas, tujuan, metode, hasil, dan
simpulan penelitian. Perincian perlakuan tidak perlu dicantumkan,
kecuali jika dianggap penting. Panjang abstrak maksimum 150-200
kata, diketik dengan spasi satu, jenis huruf Times New Roman ukuran
11, bagian margin kiri dan kanan menjorok ke dalam, dan dilengkapi
dengan kata kunci.
Abstract merupakan versi bahasa Inggris dari abstrak, ditulis
maksimum 100 kata dan dilengkapi dengan keywords. Abstract ditulis
dalam bentuk past tenses, kecuali untuk bagian justifikasi masalah.
Khusus untuk skripsi pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, cukup
diberikan abstract saja.
4.1.8. Daftar Isi
Daftar isi memuat urutan judul dan sub-judul disertai dengan
nomor halaman. Semua judul bab dan sub-judul diketik spasi satu
dengan huruf besar pada awal katanya, sedangkan anak sub-bab
hanya huruf awal yang diketik dengan huruf besar. Pada daftar isi
dimasukkan halaman abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, daftar singkatan, dan daftar lampiran dalam angka
romawi kecil, diikuti dengan rincian bab-bab bagian utama skripsi dan
diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran (contoh pada lampiran
12).
Karena sifatnya yang sangat teknis, mahasiswa yang menulis
skripsi diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas yang terdapat dalam
13

MS Word, misalnya, untuk membuat daftar isi dari skripsi yang dibuat.
Pembuatan daftar isi dengan fasilitas ini akan memerlukan
pengetahuan penggunaan MS Word dengan teknik khusus, namun
akan sangat membantu keakuratan dan otomatisasi dokumen yang
sedang dibuat.
4.1.9. Daftar Tabel
Daftar tabel menyajikan informasi mengenai tabel-tabel yang
digunakan dalam isi skripsi beserta judul tabel dan posisi halamannya
secara berurutan. Nomor tabel pada daftar tabel ditulis dengan dua
angka Arab, dicantumkan secara berurutan yang masing-masing
menyatakan nomor urut bab dan nomor urut tabel di dalam skripsi
(contoh pada lampiran 13).
4.1.10. Daftar Gambar
Daftar gambar berfungsi menyajikan gambar secara berurutan,
mulai dari gambar pertama sampai dengan gambar terakhir yang
tercantum dalam skripsi. Nomor gambar pada daftar gambar ditulis
dengan dua angka Arab, dicantumkan secara berurutan yang masing-
masing menyatakan nomor urut bab dan nomor urut gambar (contoh
pada lampiran 13).
4.1.11. Daftar Lampiran
Daftar lampiran menyajikan lampiran secara berurutan mulai dari
lampiran pertama sampai dengan lampiran terakhir. Berbeda dengan
daftar tabel dan daftar gambar, nomor lampiran didasarkan pada
kemunculannya dalam skripsi. Lampiran yang pertama kali disebut
dinomori Lampiran 1. dan seterusnya (contoh pada lampiran 13).

4.2. Bagian Inti


Secara umum bagian ini diawali dengan deskripsi tentang masalah
umum dan khusus yang diteliti serta nilai pentingnya penelitian yang
dilakukan. Berikut disajikan sistematika dan pengertian setiap bagian inti
dari skripsi.
4.2.1. BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan memuat latar belakang penelitian, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
a. Latar Belakang Penelitian
Latar belakang penelitian mengungkapkan keingintahuan peneliti
tentang fenomena/gejala yang menarik untuk diteliti dengan
menunjukkan signifikansi penelitian bagi pengembangan
pengetahuan ilmiah. Selain itu peneliti juga menjelaskan tentang
kesenjangan antara fakta atau kenyataan dengan harapan atau hal-
hal yang seharusnya terjadi, sebagai masalah penelitian. Fakta
14

adalah apa yang terjadi sekarang berupa data sekunder, hasil


observasi, pengalaman pribadi, atau hasil penelitian lainnya.
Sedangkan harapan adalah hal-hal yang seharusnya terjadi atau
yang diinginkan, yang berupa undang-undang, peraturan, visi-visi,
kurikulum, atau teori-teori dalam text book (literatur) dan jurnal
ilmiah.
b. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan untuk menetapkan batasan atau
cakupan penelitian sehingga permasalahan dapat dikaji secara
terfokus dan jelas. Pembatasan masalah dilakukan karena peneliti
tidak mungkin menjawab semua pertanyaan dalam identifikasi
masalah.
c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian umumnya ditulis dalam bentuk
pertanyaan. Jumlah pertanyaan yang dibuat disesuaikan dengan
sifat dan kompleksitas penelitian yang dilakukan, namun tetap
mempertimbangkan urutan dan kelogisan posisi pertanyaannya.
Dalam rumusan masalah, terdapat identifikasi topik atau variabel-
variabel yang menjadi fokus penelitian.
d. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pernyataan yang dapat menjawab
rumusan masalah dan apa yang hendak dicapai dalam penelitian.
Tujuan penelitian harus memberi arah dalam penyusunan tinjauan
pustaka, hipotesis, dan metode penelitian. Tujuan yang ingin
dicapai dapat dibedakan menjadi tujuan umum dan khusus (jika
dibutuhkan).
e. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian memuat uraian yang menunjukkan manfaat
pengembangan ilmu pengetahuan (teoretis) atau pemecahan
masalah-masalah praktis lainnya bagi pihak-pihak yang terkait
secara langsung maupun tidak langsung dengan penelitian.
4.2.2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka dapat pula disebut dengan kajian teori atau
kajian pustaka. Tinjauan pustaka berisi uraian teori-teori, konsep,
prinsip, asumsi atau pendapat para ahli yang dapat diambil dari jurnal
penelitian, buku teks, diskusi ilmiah dan hasil-hasil penelitian yang
relevan dengan masalah yang diteliti, tujuan maupun manfaat
penelitian. Hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan
diteliti belum terjawab atau terpecahkan secara memuaskan. Fakta-
fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil dari sumber asli dan
dicantumkan nama penulis serta tahun penerbitan. Dianjurkan
15

mengacu pustaka sebanyak-banyaknya (minimal 10 pustaka, pustaka


primer, dan sekunder), relevan, dan mutahir (maksimal 10 tahun ke
belakang). Secara garis besar tinjauan pustaka dimaksudkan untuk
menetapkan kerangka teori, variabel, dan definisi operasional, serta
merupakan pedoman untuk menentukan metode penelitian,
pembahasan, penarikan kesimpulan, dan saran.
Pada penelitian kuantitatif, tinjauan pustaka akan memunculkan
suatu jawaban sementara (hipotesis) terhadap rumusan masalah
penelitian tetapi belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis dapat juga dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian. Dalam
suatu penelitian kuantitatif, hipotesis statistika dirumuskan dalam
dua bentuk, yaitu: hipotesis null ( 0 ) dan hipotesis kerja/hipotesis
alternatif ( 1 atau ).
4.2.3. BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ilmiah wajib memenuhi asas dapat diulang (repeatable)
dan dapat menghasilkan hasil penelitian yang sama (reproduceable).
Untuk itu, Metode Penelitian harus diuraikan dengan jelas dan rinci
sehingga peneliti lain dengan kompetensi yang sama dapat mengikuti
semua prosedur penelitian dan akan memperoleh hasil yang relatif
sama pula.
Metode Penelitian merupakan bagian yang bersifat prosedural,
yaitu bagian yang mengarahkan pembaca untuk mengetahui jenis
penelitian, rancangan alur penelitian, metode penentuan lokasi
penelitian, metode penentuan responden, metode pengumpulan data
beserta instrumen yang digunakan, hingga langkah-langkah analisis
data yang dijalankan dan metode penarikan kesimpulan.
4.2.4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian adalah bagian yang menyajikan hasil dari
penelitian dalam bentuk data. Selain dengan uraian, data penelitian
dapat juga disajikan dalam bentuk ilustrasi (gambar, foto, diagram,
grafik, tabel, dll.). Dalam menyajikan tabel atau grafik, hendaknya
tabel dan grafik tersebut berupa self-explanatory. Artinya, semua
keterangan harus ada pada tabel dan grafik tersebut sehingga
pembaca dapat memahaminya tanpa harus mengacu ke naskah.
Pembahasan tidak dimaksudkan sebagai pengulangan data yang
ditampilkan dalam bentuk uraian kalimat, tetapi berupa uraian data
yang diperoleh. Pembahasan berarti membandingkan hasil yang
diperoleh dengan data pengetahuan (hasil riset orang lain) yang
sudah dipublikasikan, kemudian menjelaskan implikasi data yang
diperoleh bagi ilmu pengetahuan atau pemanfaatannya.
16

Temuan atau informasi yang diperoleh dapat dikaitkan dengan


tujuan penelitian (impikasi hasil penelitian) atau dibandingkan
dengan hasil penelitian orang lain yang telah dipublikasikan,
sebagaimana diuraikan dalam bagian tinjauan pustaka. Dalam
pembahasan ini sebaiknya diutarakan pula kelemahan dan
keterbatasan penelitian. Kesalahan umum dalam membahas hasil
penelitian adalah kecenderungan peneliti menyajikan data hasil
penelitian sekaligus sebagai tabel dan grafik pada bagian pembahasan.
4.2.5. BAB V PENUTUP
Bagian penutup memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan
merupakan kristalisasi hasil analisis dan intepretasi. Analisis dan
interpretasi harus terlebih dahulu dibahas dalam bagian pembahasan
(bab IV) sehingga apa yang dikemukakan dalam bagian kesimpulan
tidak merupakan pernyataan yang muncul secara tiba-tiba. Penulisan
kesimpulan dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara lugas dan
padat sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Informasi yang
disampaikan dalam kesimpulan dapat berupa pendapat baru, koreksi
atas pendapat lama, pengukuhan pendapat lama, atau menumbangkan
pendapat lama sebagai jawaban atas tujuan.
Saran tidak merupakan pernyataan yang muncul tiba-tiba akan
tetapi merupakan kelanjutan dari kesimpulan. Secara umum saran
dapat berupa anjuran yang menyangkut aspek operasional, kebijakan,
ataupun konseptual. Saran hendaknya bersifat konkret, realistis,
bernilai keilmuan dan/atau praktis, serta terarah.

4.3. Bagian Akhir


Secara umum bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
4.3.1. Daftar Pustaka
Tata cara penulisan daftar pustaka dapat berbeda-beda, tetapi
biasanya mengikuti kaidah yang berlaku di bidang ilmunya masing-
masing. Penulisan daftar pustaka secara mudah pada MS Word dapat
menggunakan pengaturan references dengan style APA, APA-DOI, atau
Harvard.
4.3.2. Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran dapat memuat tabel, perhitungan statistik,
peraturan-peraturan, instrumen penelitian, dokumentasi penelitian,
dan sebagainya.
BAB V
EVALUASI SKRIPSI

5.1. Evaluasi Skripsi


Evaluasi skripsi diselenggarakan dalam dua bentuk, yaitu ujian proposal
(komprehensif) dan ujian akhir skripsi (sidang). Ujian skripsi
diselenggarakan dua kali dalam setahun pada tiap semester selama semua
persyaratan telah terpenuhi. Materi yang diujikan terkait dengan proses
persiapan penelitian, materi skripsi, integrasi dan aplikasi mata kuliah
utama dalam penulisan skripsi, serta keluasan wawasan mahasiswa dalam
bidang ilmu yang terkait degan skripsi.

5.2. Sasaran Evaluasi


Sasaran evaluasi terhadap skripsi yang ditulis mahasiswa adalah
sebagai berikut:
1. Sistematika penulisan skripsi
Sistematika penulisan dievaluasi melalui kelogisan penyusunan serta
keruntutan seperti yang telah dijabarkan pada Bab IV.
2. Isi skripsi
Isi skripsi dievaluasi melalui telaah terhadap masalah yang diajukan
sebagai bahan penelitian, penuturan dalam bahasa yang komunikatif
dan baku, relevansi terhadap dengan masalah yang diteliti, bobot
cakupan kesimpulan, kesimpulan menjawab tujuan, arti penting skripsi
dalam pengembangan ilmu (teoretis), dan (jika memungkinkan)
kegunaan praktisnya.
3. Analisis
Analisis dievaluai melalui pembahasan dan penarikan simpulan. Hal ini
terkait dengan kemahiran memformulasikan masalah secara jelas, cara
mempertanggungjawabkan dalam pemecahan masalah, penggunaan
literatur, pengaitan teori yang digunakan, pengalaman praktis selama
pengumpulan data, integrasi data empiris dan teoretis serta
kemampuan mengungkapkan secara jelas cara analisis data.
4. Penguasaan pengetahuan faktual
Evaluasi penguasaan pengetahuan faktual dilakukan melalui telaah
kedalaman pengetahuan yang mencakup topik skripsi, baik yang
langsung maupun yang tidak langsung.
5. Cara menanggapi dan memecahkan masalah
Tanggapan dan pemecahan masalah dievaluasi melalui kemandirian
mahasiswa dalam penelitian, kreativitas, orisinalitas dalam menanggapi
masalah, pandangan pribadi yang mandiri terhadap masalah yang

17
18

diteliti, cara kerja yang menunjukkan ketekunan, motivasi kuat,


objektivitas, pendekatan dan etika ilmiah dalam melakukan penelitian.

5.3. Tim Evaluator


Pada dasarnya skripsi dievaluasi oleh dua pihak, yaitu:
1. Tim pembimbing
Penyusunan dan penulisan skripsi merupakan salah satu persyaratan
untuk menempuh sidang ujian sarjana. Tim pembimbing melakukan
evaluasi terhadap skripsi mahasiswa sebelum ujian dan/atau pada saat
ujian. Penilaian para pembimbing (utama dan pendamping/anggota)
mempunyai bobot yang sama, diberikan dalam bentuk angka mutu
berkisar antara: 0 - 100 atau 0,0 – 4,0. Skor akhir pembimbing adalah
rata-rata angka mutu para pembimbing. Hasil penilaian tim
pembimbing diberikan kepada panitia ujian skripsi.
2. Tim penguji
Tim penguji ditetapkan oleh Fakultas/Prodi atau oleh panitia ujian
sarjana. Penguji sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan:
a. Tim penguji di luar pembimbing, sekurang-kurangnya satu orang;
b. Tim penguji meminta pertanggungjawaban mahasiswa atas
proposal/skripsi yang ditulis dalam ujian;
c. Sasaran evaluasi tim penguji sesuai dengan bagian 5.2, ditambah
dengan:
 kemampuan mahasiswa menanggapi pertanyaan yang didasari
oleh hasil penulisan skripsinya;
 penguasaan materi penulisan skripsi yang dikaitkan dengan
integrasi dan validasi mata kuliah utama, serta keluasan
wawasan mahasiswa di bidang ilmunya.
d. Penilaian anggota tim penguji mempunyai bobot yang sama,
diberikan dalam bentuk nilai 0 – 100 atau angka mutu yang berkisar
antara atau 0,0 – 4,0.
e. Skor akhir tim penguji adalah rata-rata angka mutu para penguji.
f. Hasil penilaian Tim Penguji diberikan kepada panitia ujian skripsi.

5.4. Hasil Evaluasi Skripsi


Skripsi memiliki kedudukan yang tidak berbeda dengan mata kuliah
lain. Untuk itu hasil penilaian skripsi yang diperoleh dari ujian proposal
(komprehensif) dan ujian akhir skripsi (sidang), tidak menghasilkan
yudisium. Yudisium ditetapkan atas dasar indeks prestasi mahasiswa akhir
studi (IPK). Hasil evaluasi skripsi dapat ditentukan sebagai berikut:
1. Skor akhir evaluasi skripsi diperoleh dari hasil rata-rata angka mutu tim
pembimbing dan angka mutu tim penguji.
19

2. Skor akhir ini dialihkan menjadi huruf mutu, sesuai cara penilaian
sebagai berikut:
NILAI HURUF MUTU ANGKA MUTU NILAI AKHIR
≥ 80 A 4 ≥ 3,20
68 ≤ < 80 B 3 2,70 ≤ < 3,20
56 ≤ < 68 C 2 2,00 ≤ < 2,70
3. Huruf mutu skripsi adalah huruf mutu yang diperoleh mahasiswa
setelah ujian akhir skripsi (sidang)
4. Mahasiswa dinyatakan lulus sidang ujian sarjana apabila skripsi
sekurang-kurangnya memperoleh huruf mutu C, dan IPK akhir studi
sekurang-kurangnya 2,00 dengan jumlah mata kuliah yang memiliki
nilai D tidak lebih dari 20% dari seluruh mata kuliah yang diambil.
5. Hasil penilaian yang diberikan tim penguji pada sidang ujian sarjana
bersifat final. Artinya, apabila mahasiswa diharuskan memperbaiki,
huruf mutunya tidak akan berubah setelah skripsi tersebut diperbaiki.

5.5. Hasil Evaluasi Tim Penguji


Evaluasi yang diberikan tim penguji dimungkinkan menjadi masukan
baru yang dapat diusulkan sebagai bahan perbaikan skripsi dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Apabila pada akhir sidang diputuskan bahwa mahasiswa harus
memperbaiki skripsinya, maka mahasiswa harus melaksanakan
perbaikan itu dengan memperhatikan masukan baru tersebut.
2. Ketentuan perbaikan disampaikan kepada mahasiswa yang
bersangkutan oleh sekretaris panitia ujian atau ketua tim penguji yang
ditunjuk.
3. Prodi menyerahkan supervisi pelaksanaan perbaikan skripsi tersebut
kepada tim pembimbing.
4. Perbaikan harus diselesaikan selambat-lambatnya dalam waktu satu
minggu, terhitung setelah tanggal sidang ujian sarjana dilaksanakan.
5. Tim pembimbing bertanggung jawab terhadap penyelesaian
pelaksanaan perbaikan skripsi tersebut.
6. Hasil perbaikan skripsi diserahkan mahasiswa kepada Ketua Prodi,
setelah disetujui oleh tim pembimbing dengan diberikan tanda tangan.
7. Hasil perbaikan skripsi tidak mengubah huruf mutu yang telah
ditetapkan sebagai hasil ujian sarjana.

5.6. Yudisium
Yudisium ujian sarjana didasarkan pada IPK akhir studi. Yudisium dapat
dilaksanakan, walaupun pada ujian sarjana mahasiswa yang bersangkutan
dinyatakan harus memperbaiki skripsinya, kecuali jika ujian akhir skripsinya
dinyatakan harus diulang.
BAB VI
SANKSI

Sanksi diberikan pada mahasiswa jika selama proses penyelesaian


skripsi dan ujian terdapat aturan-aturan yang dilanggar.
1. Apabila sampai dengan saat menempuh sidang ujian sarjana, dengan
melalui proses pembuktian, dianggap bahwa skripsinya tidak sah oleh
Fakultas/Prodi, maka skripsi harus dimulai dari proses awal (lihat
bagian 3.4).
2. Perbaikan skripsi, setelah mahasiswa menempuh sidang ujian sarjana,
harus selesai selambat-lambatnya dalam waktu satu minggu, terhitung
setelah tanggal sidang ujian sarjana dilaksanakan (lihar bagian 5.5).
Apabila perbaikan tidak dapat diselesaikan dalam batas waktu yang
ditetapkan, maka mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti wisuda
dan ijazah tidak akan diserahkan.
3. Apabila skripsi tersebut dapat dibuktikan merupakan tiruan, jiplakan
atau gubahan dari suatu karya ilmiah orang lain, mahasiswa yang
bersangkutan dapat dikenai sanksi skorsing selama satu semester dan
kelulusannya dibatalkan (jika sudah dinyatakan lulus ujian akhir
skripsi).

20
BAB VII
CARA PENULISAN SKRIPSI

7.1. Bahan dan Tata Letak Penulisan yang Digunakan


Penulisan skripsi harus memperhatikan tata letak dan bahan yang
digunakan, sebagai berikut:
1. Kertas yang digunakan untuk mengetik skripsi (akhir) adalah kertas
HVS 70 gram ukuran A4 (21,5 cm x 28 cm) warna putih.
2. Untuk sampul luar (kulit luar) ditetapkan sampul kertas (hard cover)
dengan bahan karton buffalo atau linen dengan warna dasar sesuai
dengan warna yang ditetapkan oleh Fakultas masing-masing.
3. Tiap bab diberi pembatas dengan kertas HVS warna (sesuai warna
dasar sampul luar.
4. Layout kertas, untuk pengetikan naskah skripsi dengan menggunakan
word processor (komputer) adalah sebagai berikut: margin atas 4 cm
dari tepi kertas, margin kiri 4 cm dari tepi kertas, margin bawah 3 cm
dari tepi kertas, margin kanan 3 cm dari tepi kertas.
5. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak – balik
dan dapat dilakukan dengan komputer.
6. Jenis huruf yang digunakan adalah jenis huruf standar, yaitu Times New
Roman, Arial, atau Cambria. Ukuran huruf yang digunakan harus
standar 12 diketik rapi kiri-kanan.
7. Tinta pada komputer yang digunakan berwarna hitam atau warna
(untuk keperluan gambar/grafik/tabel/dan lain-lain yang dibutuhkan).
Pencetakan dilakukan dengan kualitas yang baik (letter quality atau
near letter quality).
8. Perbanyakan hasil ketikan atau print out komputer dilakukan dengan
fotokopi sejumlah yang telah ditetapkan.
9. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya 1,5 spasi (kecuali
abstrak, kutipan langsung, judul tabel, judul gambar, judul lampiran,
serta daftar pustaka ditulis 1 spasi).
10. Alinea teks diketik menjorok ke dalam lima ketukan (atau satu tab pada
keyboard komputer). Penunjuk bab dan tajuk selalu dimulai dengan
halaman baru.
11. Bagian awal skripsi, mulai dari judul sampai daftar isi, diberi nomor
halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya). Bagian
utama, mulai dari pendahuluan (Bab I) sampai kesimpulan, memakai
angka Arab sebagai nomor halaman (1, 2, 3, dan seterusnya). Nomor
halaman ditempatkan di sudut kanan atas; 1,5 cm dari tepi atas kertas
dan 3 cm dari tepi kanan kertas, kecuali halaman bagian awal skripsi
dan halaman pertama setiap bab, nomornya ditulis di tengah bawah 1,5

21
22

cm dari tepi bawah kertas. Penomoran bagian akhir (dimulai dari daftar
pustaka sampai lampiran) sama dengan penomoran pada bagian utama
skripsi yaitu angka Arab dan merupakan lanjutan dari bagian isi.

7.2. Kutipan
Kutipan secara umum terdiri dari kutipan langsung, kutipan tidak
langsung, dan catatan kaki (jika dibutuhkan). Penulisan kutipan dalam
skripsi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kutipan langsung atau kutipan tidak langsung dilakukan menggunakan
references pada MS Word dengan style APA, APA-DOI, atau Harvard.
Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya)
terdiri dari kutipan langsung pendek atau kutipan langsung panjang.
a. Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang harus persis sama
dengan sumber aslinya. Kutipan ini terdiri dari tidak lebih dari tiga
baris, dapat dimasukkan ke dalam teks dengan jarak tetap 1,5 spasi.
Kutipan ini cukup dimasukkan kedalam teks dengan memberi tanda
petik diantar kutipan tersebut.
b. Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang panjangnya melebihi
tiga baris ketikan dan harus diberi tempat tersendiri dalam alinea
baru.
2. Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang tidak sama persis
dengan sumber aslinya. Kutipan ini merupakan ringkasan atau pokok-
pokok yang disusun menurut jalan pikiran pengutip. Kutipan tidak
langsung baik panjang maupun pendek harus dimasukkan ke dalam
alinea. Dalam kutipan tidak langsung, penulis tidak diperkenankan
memasukkan pendapatnya sendiri.
3. Catatan kaki atau footnote adalah catatan tentang sumber karangan dan
setiap pengutipan harus mencantumkan sumbernya. Kewajiban
pencantuman sumber ini untuk menyatakan penghargaan kepada
pengarang. Unsur–unsur dalam catatan kaki meliputi nama pengarang,
judul karangan, data penerbitan, dan nomor halaman.
4. Penggunaan gagasan atau pemikiran seorang penulis buku, artikel, dsb.,
walaupun disusun dengan menggunakan kata–kata sendiri, harus
mencantumkan namanya (apabila perlu dapat pula dicantumkan judul
karya tulisnya) dan tahun buku/artikel itu ditulis, sesuai dengan
kebiasaan penulis pada tiap–tiap disiplin ilmu).

7.3. Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf


Selain harus mengikuti format yang dicontohkan dalam panduan
penulisan skripsi ini, pengetikan pada umumnya harus mengikuti kaidah
penulisan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
23

1. Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB) menggunakan angka Romawi


kapital, pengetikannya diletakkan di tengah.
2. Penomoran anak bab dan paragraf menggunakan angka Arab pada
margin sebelah kiri.
3. Penomoran anak bab dan paragraf disesuaikan dengan nomor bab.

7.4. Penomoran Halaman


Penomoran halaman bagian awal diatur sebagi berikut:
1. Penomoran halaman bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul
bagian dalam sampai dengan halaman daftar lampiran, menggunakan
angka Romawi kecil.
2. Halaman judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing
tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai
halaman ”i” dan halaman “ii” (nomor halaman tersebut tidak diketik).
3. Halaman abstrak sampai dengan halaman daftar lampiran diberi nomor
dengan angka Romawi kecil, yang merupakan kelanjutan dari halaman
judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing.
4. Nomor halaman diletakkan pada lajur atas sebelah kanan, berjarak tiga
spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka
terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan teks.
5. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari abstrak sampai dengan
daftar lampiran, nomor halaman diletakkan pada lajur bawah persis di
tengah – tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris akhir teks
pada halaman itu).
Pemberian nomor pada bagian inti skripsi ditetapkan sebagai berikut:
1. Penomoran bagian inti skripsi, mulai dari Bab I PENDAHULUAN sampai
dengan Bab V SIMPULAN DAN SARAN, menggunakan angka Arab.
2. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari Bab I PENDAHULUAN
sampai dengan Bab V SIMPULAN DAN SARAN, nomor halaman
diletakkan pada lajur bawah persis di tengah–tengah, berjarak tiga spasi
dari margin bawah (baris akhir teks pada halaman itu).
3. Nomor halaman selain halaman bertajuk diletakkan pada lajur atas
sebelah kanan, berjarak tiga spasi dari margin atas (baris pertama teks
pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan
margin kanan.

Pemberian nomor pada bagian akhir skripsi dilakukan sebagai berikut:


1. Penomoran bagian akhir skripsi, mulai dari DAFTAR PUSTAKA sampai
dengan RIWAYAT HIDUP (jika ada), menggunakan angka Arab.
2. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari DAFTAR PUSTAKA sampai
dengan RIWAYAT HIDUP (jika ada), nomor halaman diletakkan pada
24

lajur bawah persis di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari margin


bawah (baris akhir teks pada halaman itu).
3. Nomor halaman diletakkan pada lajur atas sebelah kanan berjarak tiga
spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka
terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan.

7.5. Sampul Luar/Kulit Luar (contoh pada lampiran 1)


Bahan sampul luar/kulit luar sesuai dengan ketentuan pada bagian
7.1.(2). Penulisan dan penempatan judul skripsi, anak judul (jika ada), tulisan
SKRIPSI, nama dan NIM, simbol Universitas, nama Universitas dan
Fakultas/Prodi, kota dan tahun penyusunan skripsi, pada sampul luar dan
sampul dalam, mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Judul skripsi ditulis di baris paling atas dengan huruf kapital semua dan
jarak dari tepi atas kertas sekurang–kurangnya 6 cm.
2. Judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih dengan
pemotongan judul yang logis, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Jarak antara kedua baris judul diatur agak rapat.
3. Anak judul (jika ada) ditulis di bawah judul dengan huruf kapital semua
yang lebih kecil dari huruf judul (jenis huruf sedapat mungkin sama)
dan diberi jarak dari judul sekitar 1,5 cm dari baris judul yang paling
bawah.
4. Judul dan anak judul tidak diakhiri dengan tanda titik (.).
5. Tulisan SKRIPSI ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di
tengah dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul.
6. Letak tulisan SKRIPSI sekitar dua setengah cm di bawah anak judul. Jika
tidak ada anak judul, letak tulisan SKRIPSI sekitar 5 cm dari baris judul
yang paling bawah.
7. Di bawah tulisan SKRIPSI, dengan jarak sekitar 1 cm, dicantumkan
kalimat penjelasan berikut: “diajukan untuk menempuh ujian sarjana
pada Fakultas ______________________ Universitas PGRI Banyuwangi”.
8. Nama mahasiswa ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di
tengah dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul.
9. Letak tulisan nama mahasiswa sekitar 2,5 cm di bawah tulisan
Universitas PGRI Banyuwangi.
10. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) ditulis dengan huruf kapital semua,
diletakkan di tengah, di bawah nama mahasiswa dengan jenis dan besar
huruf yang sama dengan anak judul. Baris NIM diatur agak rapat dengan
baris nama mahasiswa.
11. Simbol Universitas PGRI Banyuwangi bergaris tengah sekitar 3,5 cm.
Titik tengahnya terletak kira–kira di tengah–tengah di antara baris NIM
dengan baris nama universitas.
25

12. Tulisan nama Universitas (Universitas PGRI Banyuwangi),


Fakultas/Prodi dan tahun penyusunan skripsi ditulis dengan huruf
kapital semua dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak
judul berurutan.
13. Tahun penyusunan skripsi yang ditulis paling bawah diletakkan sekitar
3,5 cm dari tepi bawah kertas.
14. Penempatan tulisan pada sampul luar (yang sama dengan halaman
judul) harus memperhatikan keseimbangan jarak margin atas, bawah,
kiri, dan kanan.
15. Dalam kondisi tertentu yang tidak dapat mengacu pada pengaturan
seperti di atas, layout sampul luar/kulit luar mengacu pada baris judul
dan baris tahun penyusunan dengan memperhatikan keseimbangannya.
16. Judul bagian dalam sama dengan sampul luar/kulit luar, hanya dicetak
pada kertas HVS.

7.6. Halaman Persetujuan Pembimbing (contoh pada lampiran


3)
Layout halaman persetujuan pembimbing mengacu pada ketentuan
sebagai berikut:
1. Judul skripsi diketik dengan jarak 4 cm dari tepi kertas bagian atas.
Semua kalimat judul diketik dengan huruf kapital dengan jarak
antarbaris yang rapat.
2. Baris sub-judul diketik di bawah judul dengan jarak sekitar 1 cm dari
baris terakhir judul. Semua diketik dengan huruf kapital.
3. Nama mahasiswa diketik di bawah sub-judul dengan jarak sekitar 1 cm
dari baris terakhir sub-judul. Semua diketik dengan huruf kapital.
4. NIM diketik di bawah nama mahasiswa dengan jarak rapat.
5. Waktu pemberian persetujuan hanya ditulis bulan dan tahunnya serta
diketik di belakang kata “Banyuwangi”.
6. Layout “menyetujui”, “Pembimbing I”, dan “Pembimbing II” diatur
dengan memperhatikan keseimbangan pada halaman ini. Nama
pembimbing berjarak 4 cm dari tepi kertas bagian bawah.

7.7. Penulisan Kepustakaan dan Daftar Pustaka


Terdapat berbagai cara penulisan daftar pustaka. Setiap kelompok ilmu
memiliki cara penulisan daftar pustaka masing-masing. Namun, ada beberapa
aturan yang umum berlaku dan diterima oleh setiap kelompok ilmu.
Pedoman ini memuat hal-hal yang berlaku umum, sedangkan detail format
penulisan daftar pustakanya disesuaikan dengan yang berlaku pada
kelompok ilmu (biasanya sudah lazim berlaku di Prodi).
26

Daftar Pustaka, walaupun merupakan bagian akhir dari skripsi


(sehingga sering kurang dipersiapkan dengan serius), memiliki fungsi dan
peranan yang penting dalam menentukan kualitas ilmiah suatu skripsi.
Pencantuman kepustakaan harus benar-benar sempurna karena daftar
pustaka merupakan tanggung jawab sepenuhnya penulis skripsi. Daftar
pustaka yang baik harus:
1. memuat semua pustaka yang (hanya) digunakan di dalam naskah
skripsi;
2. ditulis dengan lengkap dan berurutan alfabetis sehingga pembaca yang
ingin menelusuri pustaka aslinya akan dapat melakukannya dengan
mudah;
3. mencantumkan hanya pustaka yang telah diterbitkan;
4. menggunakan sistem penulisan sesuai references pada MS Word dengan
style APA, APA-DOI, atau Harvard.

7.8. Tabel, Gambar, Grafik, dan Diagram (contoh pada lampiran


15)
Pemuatan tabel, gambar, grafik, dan diagram, serta pengetikan judulnya
dilakukan sebagai berikut:
1. Tabel dimuat kira–kira di tengah–tengah halaman.
2. Judulnya diketik di atas tabel, mengikuti lebar tabel dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman.
3. Kalimat pertama judul tabel ditulis sesudah nomor tabel dengan jarak
dua ketukan.
4. Awal baris kedua judul tabel berada di bawah awal judul tabel (bukan di
bawah nomor tabel).
5. Nomor tabel terdiri atas dua bagian, yaitu:
a. bagian pertama menunjukkan nomor bab tabel itu dimuat;
b. bagian kedua menunjukkan nomor urut tabel pada bab itu.
Misalnya, Tabel 2.4 menunjukkan bahwa tabel itu ada pada Bab II dan
merupakan tabel urutan keempat pada bab itu.
6. Gambar dimuat kira–kira di tengah–tengah halaman.
7. Judulnya diketik di bawah gambar, mengikuti lebar gambar dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman.
8. Kalimat pertama judul gambar ditulis sesudah nomor gambar dengan
jarak dua ketukan.
9. Awal baris kedua judul gambar berada di bawah awal judul gambar
(bukan di bawah nomor gambar).
10. Nomor gambar terdiri atas dua bagian, yaitu:
a. bagian pertama menunjukkan nomor bab di mana gambar itu
dimuat;
27

b. bagian kedua menunjukkan nomor urut gambar pada bab itu.


Misalnya, Gambar 3.8 menunjukkan bahwa gambar itu ada pada Bab III
dan merupakan gambar urutan kedelapan pada bab itu.
11. Grafik dimuat kira–kira di tengah–tengah halaman.
12. Judulnya diketik di atas grafik, mengikuti lebar grafik, dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman.
13. Kalimat pertama judul grafik ditulis sesudah nomor grafik dengan jarak
dua ketukan.
14. Awal baris kedua judul grafik berada di bawah awal judul grafik (bukan
di bawah nomor grafik).
15. Nomor grafik terdiri atas dua bagian, yaitu:
a. bagian pertama menunjukkan nomor bab grafik itu dimuat;
b. bagian kedua menunjukkan nomor urut grafik pada bab itu.
Misalnya, Grafik 4.5 menunjukkan bahwa grafik itu ada pada Bab IV dan
merupakan grafik urutan kelima pada bab itu.
16. Diagram dimuat kira-kira di tengah–tengah halaman.
17. Judul diketik di bawah diagram, mengikuti lebar diagram dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman.
18. Kalimat pertama judul diagram ditulis sesudah nomor diagram dengan
jarak dua ketukan.
19. Awal baris kedua judul diagram berada di bawah awal judul diagram
(bukan di bawah nomor diagram).
20. Nomor diagram terdiri atas dua bagian, yaitu:
a. bagian pertama menunjukkan nomor bab ini diagram itu dimuat;
b. bagian kedua menunjukkan nomor urut diagram pada bab itu.
Misalnya, diagram 1.1 menunjukkan bahwa diagram itu ada pada Bab I
dan merupakan diagram urutan pertama pada Bab itu.
28

Lampiran 1. Format Sampul Luar

JUDUL KARYA ILMIAH MAKSIMUM TIGA BARIS,


LIMA BELAS KATA TIDAK TERMASUK KATA DEPAN
DAN KATA SAMBUNG

(ANAK JUDUL MENGGUNAKAN HURUF YANG LEBIH KECIL DARI JUDUL)

SKRIPSI

Oleh:
SITI MAHMUDAH
NIM. 14842020302

PROGRAM STUDI ..........


FAKULTAS ……………………………
UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI
BANYUWANGI
2018
29

Lampiran 2. Format Sampul Dalam

JUDUL KARYA ILMIAH MAKSIMUM TIGA BARIS,


LIMA BELAS KATA TIDAK TERMASUK KATA DEPAN
DAN KATA SAMBUNG

(ANAK JUDUL MENGGUNAKAN HURUF YANG LEBIH KECIL DARI JUDUL)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas …………………………………..


Universitas PGRI Banyuwangi untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi …………………

Oleh:
SITI MAHMUDAH
NIM. 14842020302

PROGRAM STUDI ..........


FAKULTAS ……………………………
UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI
BANYUWANGI
2018
30

Lampiran 3. Format Persetujuan Pembimbing Skripsi

Usulan Skripsi oleh : Siti Mahmudah


Judul Penelitian : Ditulis Sesuai dengan Judul pada Halaman
Sampul Luar dan Sampul Dalam

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji :

Tanggal : ............................

Pembimbing I Pembimbing II

_________________ __________________
31

Lampiran 4. Format Pengesahan Skripsi (pada Laporan Akhir)

Diterima dan dipertahankan didepan panitia penguji Skripsi Universitas PGRI


Banyuwangi, untuk memenuhi sebagaian syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi ..........................

Pada hari : ...............................


Tanggal : ...............................

Panitia Penguji,

KETUA, SEKRETARIS,

___________________ ___________________

Anggota :

1. ............................................. ...................................

2. ............................................. ...................................

MENGETAHUI
DEKAN FAKULTAS ……………………… ,

______________________
32

Lampiran 5. Contoh Halaman Motto

MOTTO

“ Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di


antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan “ [Al-
Mujaadilah (58) : 11]*).

Atau

“Tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai dari usaha
yang kecil” **)

Penjelasan :
1. Jumlah motto tidak lebih dari tiga dan harus benar-benar relevan
dengan judul karya ilmiah.
2. Sumber motto dari kitab suci atau pendapat filosof atau pendapat ahli
dan tidak boleh pendapat pribadi serta harus dicantumkan sumbernya
dan ditulis dengan menggunakan footnote.

*) Departemen Agama Republik Indonesia.1998. Al Qur’an danTerjemahannya.


Semarang: PT Kumuda Smoro Grafindo.
**) Joeniarto, 1967 dalam Mulyono, E. 1998. Beberapa Permasalahan
Implementasi Konvensi Keanekaragaman Hayati dalam Pengelolaan Taman
Nasional Meru Betiri. Tesis Magister, tidak dipublikasikan.
33

Lampiran 6. Contoh Halaman Persembahan

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :


1. Ibunda Riesnawati dan Ayahanda Achmad Mulyadi yang tercinta;
2. Guru-guruku sejak kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi;
3. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI
Banyuwangi

Atau

“Skripsi ini kupersembahkan untuk Ayah, Ibu, dan Adik-adikku tercinta yang
selalu memberi dukungan dan doa. Juga untuk sahabat-sahabat terbaikku,
agama dan negaraku, serta alamamaterku”.

Penjelasan :
Halaman persembahan ditulis dalam ukuran huruf yang standar (font 12)
34

Lampiran 7. Format Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis

PERNYATAAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini, saya:

Nama : ...........................................................
NIM : ...........................................................
Program Studi : ...........................................................
Alamat : ............................................................

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:


1. Skripsi ini tidak pernah dikumpulkan kepada lembaga pendidikan tinggi
manapun untuk mendapatkan gelar akademik apapun.
2. Skripsi ini adalah benar-benar hasil karya saya secara mandiri dan bukan
merupakan hasil plagiasi (jiplakan) atas karya orang lain.
3. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi sebagai
hasil plagiasi, saya akan bersedia menanggung segala konsekuensi
akademik yang berlaku.

Banyuwangi,................................
Penulis,

........................................................
NIM ................................................
35

Lampiran 8. Contoh Abstrak

ABSTRAK

EMILIA FATMAWATI. 2018. Ekstrak Etanol Daun Salam dan Fraksinya


sebagai Inhibitor -Amilase. Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi. Pembimbing: (I) Prof.
Dr. Sudarmaji, M.Pd, (II) Eva Tyas Utami, S.Si, M.Si.

Eugenia polyantha yang dikenal dengan nama salam adalah tanaman


obat yang banyak digunakan dalam mengobati berbagai penyakit, termasuk
diabetes. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh fraksi teraktif
penghambat aktivitas -amilase dari ekstrak etanol daun salam serta
mengidentifikasi kandungan fitokimianya. Ekstrak etanol kasar difraksinasi
menggunakan ekstraksi cair-cair memperoleh 3 fraksi, yaitu fraksi n-
heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air. Uji aktivitas inhibisi -amilase
menunjukkan bahwa semua fraksi aktif menghambat -amilase, dengan
fraksi air menunjukkan aktivitas tertinggi sebesar 22.52%. Fraksinasi
lanjutan fraksi air menggunakan kromatografi kolom silika gel dengan elusi
gradien menghasilkan 4 fraksi. Semua fraksi menunjukkan aktivitas hambat
-amilase; fraksi 2 menunjukkan aktivitas tertinggi, yaitu 57.57%.
Berdasarkan uji fitokimia, komponen kimia yang terkandung dalam fraksi
teraktif adalah golongan alkaloid, flavonoid, dan saponin.

Kata kunci: alkaloid, -amilase, flavonoid, salam, saponin


36

Lampiran 9. Contoh Abstract

ABSTRACT

EMILIA FATMAWATI. 2018. Ethanolic Extract of Eugenia polyantha Leaves


and Its Fraction as -Amylase Inhibitor. Program Studi Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi.
Supervised by: (I) Prof. Dr. Sudarmaji, M.Pd, (II) Eva Tyas Utami, S.Si, M.Si.

Eugenia polyantha known as salam in Indonesia is widely used as


herbal medicinal plant to treat various diseases, including diabetes. The
objectives of this research are to obtain the active fraction of ethanolic salam
leaves extract, which is inhibitory against -amylase activity, and to identify
phytochemical constituents of the fractions. Crude ethanolic extract
fractionated by liquid-liquid extraction gave 3 fractions, namely n-hexane,
ethyl acetate, and water fractions. All fractions showed inhibitory activity
against -amylase and water fraction showed the highest activity with the
inhibition of 22.52%. Subsequent fractionation of the water fraction using
silica gel column chromatography with gradient elution produced 4 fractions.
All fractions showed inhibitory activity against -amylase; fraction 2 showed
the highest activity with the inhibition of 57.57%. Phytochemical screening
showed that alkaloids, flavonoids, and saponins were the chemical
constituents of the active fraction.

Keywords: alkaloids, -amylase, Eugenia polyantha, flavonoids, saponins


37

Lampiran 10. Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat


dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
˝Ekstrak Etanol Daun Salam dan Fraksinya sebagai Inhibitor -Amilase˝,
sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan program
strata satu (S1) Program Studi Biologi, Fakultas MIPA , Universitas PGRI
Banyuwangi.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Drs. AAAAAAAA, M.M., selaku Rektor Universitas PGRI Banyuwangi;
2. Drs. BBBBBBBBB, M.Pd.,selaku Dekan Fakultas MIPA Universitas PGRI
Banyuwangi;
3. CCCCCCCCCCC, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I,
DDDDDDDDDD, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, pikiran, perhatian, bimbingan, kritik dan saran
demi kesempurnaan skripsi ini;
4. EEEEEEEEEEE, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing selama menjadi mahasiswa;
5. Seluruh civitas Akademika Universitas PGRI Banyuwangi
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat.

Banyuwangi, Agustus 2018


Penulis
38

Lampiran 11. Format Persetujuan Ujian Skripsi

PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : .............................................................................
yang berkedudukan sebagai pembimbing 1/2, telah membaca secara cermat
keseluruhan naskah skripsi yang diajukan oleh saudara:
Nama : .....................................................
NIM : .....................................................
Program Studi : .....................................................
Judul : ................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
Dengan demikian saya menyatakan bahwa saya dapat/belum dapat*)
menyetujui naskah Skripsi ini untuk dipresentasikan dan dipertahankan
dalam forum Ujian Skripsi.

Banyuwangi, ………………………
Pembimbing 1/2,

..........................................................

*) coret yang tidak perlu


39

Lampiran 12. Contoh Daftar Isi Penelitian Pendidikan Berjenis Kuantitatif


(Untuk penelitian jenis yang lain, daftar isi menyesuaikan
bidang kajian dan ketentuan Prodi)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………… i


HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………… iii
HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………………… iv
MOTTO …………………………………………………………………………………… v
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………… vi
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. vii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… viii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………… ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………… x
DAFTAR DIAGRAM ………………………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………………. xii
ABSTRAK ………………………………………………………………………………… xiii
ABSTRACT ……………………………………………………………………………… xiv

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………… 1
1.2 Batasan Masalah ………………………………………………………………… 5
1.3 Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 7
1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………… 7
1.5 Manfaat Penelitian ……………………………………………………………… 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS


2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Media Pembelajaran ..………………………………………………… 9
2.1.2 Kecerdasan Majemuk ………………………………………………… 11
2.1.3 Literasi ……………………………………………………………………… 14
2.1.4 Anak Berkebutuhan Khusus ………………………………………… 17
2.1.5 Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Kecerdasan
Majemuk dan Literasi pada Anak Berkebutuhan Khusus ... 19
2.2 Hipotesis Penelitian …………………………………………………………… 20

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1 Kerangka Penelitian …………………………………………………………… 21
3.2 Metode Pengumpulan Data ………………………………………………… 24
3.3 Metode Analisis Data …………………………………………………………… 26

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian …………………………………………………………………… 29
4.2 Uji Hipotesis ……………………………………………………………………… 37
4.3 Pembahasan ……………………………………………………………………… 40
40

BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………… 45
5.2 Saran ………………………………………………………………………………… 46

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 47


LAMPIRAN ……………………………………………………………………………… 50
41

Lampiran 13. Contoh Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar Diagram, dan
Daftar Lampiran
(Untuk penelitian jenis yang lain, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar
lampiran menyesuaikan bidang kajian dan ketentuan Prodi)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Garis 12
2.2 Garis Sejajar 12
2.3 Garis Berpotongan 12
2.4 Garis Berimpit 13
2.5 Garis Bersilangan 13
2.6 Sudut 13
2.7 Sudut Siku-siku 14
2.8 Sudut Lancip 14
2.9 Sudut Tumput 14
2.10 Sudut Lurus 14
2.11 Sudut Refleks 15
2.12 Sudut Berpenyiku 15
2.13 Sudut Berpelurus 15
2.14 Garis Sejajar Dipotong oleh Garis Trasversal 15
2.15 Alat Peraga Garis dan Sudut 18
3.1 Kerangka Penelitian 23

DAFTAR TABEL

3.1 Pedoman Penskoran LKS ……………………………………………………… 24


3.2 Pedoman Penskoran Hasil Tes ……………………………………………… 26
3.3 Indikator Penilaian Hasil Observasi ……………………………………… 29
3.4 Indikator Penlaian Angket …………………………………………………… 29
3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi …………………………………………….. 30
4.1 Hasil LKS, Tes, dan Observasi ……………………………………………….. 32
4.2 Hasil Angket ………………………………………………………………………… 33
4.3 Analisis Data Hasil LKS dan Tes ……………………………………………. 34
4.4 Analisis Data Hasil Angket …………………………………………………… 42

DAFTAR LAMPIRAN

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………………… 52


2 Lembar Kerja Siswa ……………………………………………………………… 55
3 Instrumen Angket ………………………………………………………………… 65
4 Pedoman Observasi ………………………………………………………………. 67
5 Pedoman Wawancara …………………………………………………………… 69
42

Lampiran 14. Contoh Pemuatan Tabel, Gambar, Grafik, Diagram

Contoh Pemuatan Tabel:


Tabel 2.4 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha,
Semester I-2013 (persen)

Contoh Pemuatan Gambar:

Gambar 3.8 Lapangan Sepak Bola


43

Contoh Pemuatan Grafik:

Grafik 2.4 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Timor-Leste & Indonesia


(World Bank, World Development Indicators, and East Asia and
Pasific Economic Update, October 2013)

Contoh Pemuatan Diagram:

Diagram 4.1 Persentase Penduduk Indonesia dalam Kepemilikan Kendaraan


Bermotor (Badan Pusat Statistik Tahun 2014)

Anda mungkin juga menyukai