Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


Menular dan Tidak Menular
Topik : Asma Bronkhiale

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus sebagai bagian
dari persyaratan menyelesaikan Program Internship Dokter Indonesia di
Puskesmas Karang Asam Samarinda

Disusun oleh :
dr. Ester Agustina

Program Dokter Internship Indonesia


Samarinda
Kalimantan Timur
Halaman Pengesahan

Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat


Laporan F5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular dan Tidak Menular

Topik : Asma Bronkhiale

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian
dari persyaratan menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas
Karang Asam Samarinda

Disusun oleh :
dr. Ester Agustina

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal Februari 2015

Oleh
Pembimbing Dokter Internship Puskesmas Karang Asam

dr. Siti Mardiah Tharir


NIP. 19830328 201001 2012
LATAR Pencegahan
BELAKANG A. Mencegah Sensititasi
Cara-cara mencegah asma berupa pencegahan sensitisasi
alergi (terjadinya atopi, diduga paling relevan pada masa
prenatal dan perinatal) atau pencegahan terjadinya asma
pada individu yang disensitisasi. Selain menghindari
pajanan dengan asap rokok, baik in utero atau setelah lahir,
tidak ada bukti intervensi yang dapat mencegah
perkembangan asma. Hipotesis higiene untuk
mengarahkan sistem imun bayi kearah Th1, respons
nonalergi atau modulasi sel T regulator masih merupakan
hipotesis.
B. Mencegah Eksaserbasi
Eksaserbasi asma dapat ditimbulkan berbagai factor
(trigger) seperti alergen (indoor seperti tungau debu
rumah, hewan berbulu, kecoa, dan jamur, alergen outdoor
seperti polen, jamur, infeksi virus, polutan dan obat.
Mengurangi pajanan penderita dengan beberapa faktor
seperti menghentikan merokok, menghindari asap rokok,
lingkungan kerja, makanan, aditif, obat yang menimbulkan
gejala dapat memperbaiki kontrol asma serta keperluan
obat. Tetapi biasanya penderita bereaksi terhadap banyak
faktor lingkungan sehingga usaha menghindari alergen
sulit untuk dilakukan. Hal-hal lain yang harus pula
dihindari adalah polutan indoor dan outdoor, makanan dan
aditif, obesitas, emosi-stres dan berbagai faktor lainnya.
PERMASALAHAN Penyakit tidak menular yang terdapat pada kasus ini adalah
asma bronkhiale. Dimana pasien kurang mengetahui cara
pencegahan terjadinya asma. Factor pencetus timbulnya asma
pada pasien adalah factor intern: kecapekan dan stress. Factor
ekstern: debu, bulu binatang.
PERENCANAAN 1. Melakukan home visite ke rumah pasien dan menilai kondisi
DAN PEMILIHAN lingkungan pasien (factor ekstern)
INTERVENSI 2. Melakukan edukasi kepada pasien untuk selalu menggunakan
masker ketika membersihkan rumah terutama daerah ruang
tamu yang berdekatan dengan jalan raya, ketika membersihkan
kandang burung.
3. Menyarankan pasien untuk memakai jaket dan masker ketika
bepergian menggunakan motor, serta menutup kaca helm.
4. Rutin membersihkan rumah agar tidak banyak debu sehingga
meminimalkan timbulnya asma pada pasien.
5. Menyarankan pasien untuk jangan terlalu banyak pikiran
sehingga tidak stress dan asma tidak kambuh.
PELAKSANAAN Pada hari Rabu 31 Desember 2014 dilakukan home visit ke
rumah pasien. Melakukan penilaian terhadap kondisi
lingkungan pasien dan melakukan edukasi kepada pasien sesuai
dengan yang di table perencanaan.
MONITORING Rabu, 31 Desember 2014  home visite I  memberikan
DAN EVALUASI edukasi mengenai pencegahan dan pemberantasan asma.
Rabu, 14 Januari 2015  home visite II  setelah dilakukan
edukasi kepada pasien, terjadi perubahan pada kebiasaan pasien.
Pasien sudah mulai menggunakan masker ketika membersihkan
rumah maupun pada saat bepergian. Pasien juga sudah
membiasakan diri memakai jaket jika pergi menggunakan motor
dan menutup kaca helm.

Komentar/Umpan Balik:

Samarinda, Februari 2015


Peserta Pendamping

dr. Ester Agustina dr. Siti Mardiah

Anda mungkin juga menyukai