Anda di halaman 1dari 15

ANGGARAN DASAR ( AD )

DEWAN KEMAKMURAN MASJID IMAM AHMAD


KOTA PAGAR ALAM

MUKADDIMAH

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala dan shalawat serta salam selalu tercurah kepada
Rasul-Nya Muhammad shallahu alihi wassalam. Alhamdulillah berkat pertolongan dari Allah
Subhanahu Wata’ala pembangunan Masjid Imam Ahmad Kota Pagar Alam yang kami bangun sejak
tahun 2017 sekarang sudah bisa di manfaatkan untuk melaksanakan ibadah solat maupun kegiatan
dakwah bagi warga Kota Pagar Alam dan sekitarnya. Untuk itu Dewan Kemakmuran Masjid Imam
Ahmad Kota Pagar Alam menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD / ART )
sebagai berikut :

BAB I

NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
NAMA

Organsasi ini bernama “ DEWAN KEMAKMURAN MASJID IMAM AHMAD “, yang disingkat
dengan “ DKM IMAM AHMAD “.

Pasal 2

WAKTU BERDIRI

“ DKM IMAM AHMAD “ berdiri pada tanggal 01 Oktober 2018, untuk jangka waktu yang lamanya
tidak dapat ditentukan.

Pasal 3

TEMPAT KEDUDUKAN

“ DKM IMAM AHMAD “ berkedudukan di Masjid IMAM AHMAD, Ds.Pematang Bango Kel.Curup
Jare Kec.Pagar Alam Utara Kota Pagar Alam Prov. Sumateras Selatan.
BAB II

AZAS, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 4
AZAS

“DKM IMAM AHMAD “ berazaskan Islam, yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadist, sesuai
pemahaman Salafus Sholih generasi terbaik umat ini yaitu para Sahabat, Tabi’in, dan Tabiut abi’in
serta pemahaman imam yang empat yaitu Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Hambali .

Pasal 5
TUJUAN

1. Mewujudkan dan membina masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah subhanahu
wata’ala berilmu dan beramal shaleh dalam rangka mewujudkan penghambaan hanya kepada
Allah untuk mencapai keridhoan-Nya.
2. Menegakkan Tauhid dan menghidupkan Sunnah serta memupuk ukhuwah Islamiyah demi
terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diridhoi oleh Allah
subhanahu wata’ala.
3. Mendirikan dan memakmurkan masjid serta melaksanakan fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan
dakwah serta pembinaan ummat islam.

Pasal 6
USAHA

1. Membina keimanan ummat islam, agar berilmu dan bertaqwa dalam rangka mengabdi kepada
Allah subhanahu wata’ala.
2. Menyelenggarakan kegiatan yang bernafaskan islam dibidang da’wah, sosial, ekonomi dan
pendidikan
3. Melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.

BAB III

FUNGSI DAN TUGAS

Pasal 7
FUNGSI

1. Sebagai alat perjuangan dan pembinaan ummat islam, khususnya di Ds.Pematang Bango
Kel.Curup Jare Kec.Pagar Alam Utara Kota Pagar Alam Prov. Sumateras Selatan.
2. Menggali dan mengembangkan segala potensi yang ada pada jama’ah.
3. Membentengi aqidah ummat islam dari penyimpangan dan dari Firqoh / aliran sesat.

Pasal 8
TUGAS

1. Menjalin ukhuwah Islamiyah.


2. Menegakkan syi’ar islam berdasarkar Alquran dan Sunnah sesuai pemahaman Salafus Sholeh.
3. Menghidupkan semangat menyebarkan Ilmu Syar’i.
BAB IV

KEANGGOTAAN DAN PENGURUS

Pasal 9
KEANGGOTAAN ( JAMA’AH )

1. Anggota ( Jama’ah ) DKM IMAM AHMAD adalah Ummat Islam yang bermukim di Lingkungan
Ds.Pematang Bango Kel.Curup Jare Kec.Pagar Alam Utara Kota Pagar Alam dan sekitarnya.
2. Setiap Anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama, namun berbeda dalam fungsinya, yang
terdiri atas :
a) Anggota Biasa
b) Anggota Struktural, yaitu Anggota yang terpilih dalam kepengurusan DKM.

Pasal 10
PENGURUS

Pengurus adalah orang dan atau orang-orang yang dipilih dan diangkat oleh Anggota melalui
Musyawarah Umum atau Musyawarah Umum Luar Biasa.

Pasal 11
SUSUNAN ORGANISASI PENGURUS

1. Ketua Umum
2. Wakil Ketua Umum
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Wakil Bendahara
6. Bidang Pendidikan dan Dakwah
7. Bidang Peribadatan
8. Bidang Humas
9. Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan Masjid
10. Bidang Pengerahan Zakat, Shodaqoh dan Wakaf ( Ziswaf)
11. Bidang Sarana dan Prasarana
12. Bidang Kemuslimahan

BAB V

PERBENDAHARAAN ( KEUANGAN )

Pasal 12

Perbendaharaan ( keuangan ) diperoleh dari usaha-usaha dan sumbangan yang halal dan tidak
mengikat.
BAB VI

PERMUSYAWARAHAN

Pasal 13

1. Hasil Musyawarah Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa adalah merupakan keputusan tertinggi
dalam memecahkan setiap permasalahan DKM Imam Ahmad.
2. Musayawarah hanya dapat dilakukan oleh keanggotaan DKM Imam Ahmad
3. Musyawarah yang dimaksud pada Pasal 13 adalah :
a) Musyawarah Umum / Musayawarah Umum Luar Biasa
b) Musyawarah Kerja
c) Rapat-rapat Rutin dan Insidental

BAB VII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 14

1. Perubahan dan penambahan Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggran Rumah Tangga ( ART ) dapat
dilakukan melalui Musyawarah Umum/Musyawarah Umum Luar Biasa, yang dihadiri oleh
keanggotaan Struktural dan Anggota Biasa dengan persetujuan dari ⅔ ( dua per tiga ) dari Anggota
yang hadir.
2. Perubahan Anggaran Dasar ( AD ) dimuat dalam Amandemen tersendiri.

BAB VIII

PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 15

Pembubaran organisasi hanya dilkukan oleh Musyawarah Umum dan disetujui oleh seluruh Anggota.

BAB IX

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 16

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga ( ART ) serta Peraturan atau ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar ini.
BAB X

PENUTUP

Pasal 17

1. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan pada Anggaran Dasar ini maka akan direvisi melalui
Amandemen dalam Musyawarah Umum.
2. Anggaran Dasar ini disahkan pada Musyawarah Umum, hari Jumat tanggal sembilan belas bulan
Oktober tahun Dua ribu delapan belas.
3. Anggaran Dasar ini berlaku terhitung sejak tanggal disahkan dan ditetapkan.

Ditetapkan di : Pagar Alam


Pada Tanggal : 19 Oktober 2018

DEWAN KEMAKMURAN MASJID IMAM AHMAD


Selaku :
Pemegang Mandat Penyusunan / Penetapan AD-ART DKM IMAM AHMAD

KETUA, WAKIL KETUA, SEKRETARIS,

DRS. UJANG EFENDY, M.PD AHMAD ZAZILI, S.PD ADE KURNIAWAN, S.H
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
DEWAN KEMAKMURAN MASJID IMAM AHMAD

BAB I

PENDAHULUAN

Bahwa tujuan utama Kepengurusan Dewan Kemakmuran Masjid (selanjutnya disebut DKM)
adalah sebagaimana dijelaskan dalam Bab II, Pasal (5) Anggaran Dasar, yaitu Mewujudkan dan
membina masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah subhanahu wata’ala berilmu dan
beramal shaleh dalam rangka mewujudkan penghambaan hanya kepada Allah untuk mencapai
keridhoan-Nya.
Menegakkan Tauhid dan menghidupkan Sunnah serta memupuk ukhuwah Islamiyah demi
terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diridhoi oleh Allah subhanahu
wata’ala.
Mendirikan dan memakmurkan masjid serta melaksanakan fungsi masjid sebagai pusat ibadah
dan dakwah serta pembinaan ummat islam.
Untuk keberhasilan dan kelancaran program-program DKM, perlu disusun Anggaran Rumah
Tangga sebagai petunjuk pelaksanaan operasional yang akan dijadikan acuan (manual) bagi
pelaksanaan kegiatan, yang ditetapkan melalui Musyawarah Umum Jama’ah

BAB II

ANGGOTA ( JAMA’AH ) HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 1

ANGGOTA ( JAMA’AH )

Anggota ( Jama’ah ) Masjid Imam Ahmad adalah Umat Islam yang bertempat tinggal di Lingkungan
Ds.Pematang Bango Kel.Curup Jare Kec.Pagar Alam Utara Kota Pagar Alam dan sekitarnya.

Pasal 2

HAK ANGGOTA ( JAMA’AH )

Anggota ( Jama’ah ) masjid mempunyai hak :


1. Memilih dan/atau dipilih dalam kepengurusan DKM
2. Berpartisipasi aktif dengan memberikan pendapat dan saran demi kemajuan dan keberhasilan
program DKM.
Pasal 3

KEWAJIBAN JAMA’AH

Setiap ( Anggota ) Jama’ah wajib untuk;


1. Menta’ati Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan/ Pera-turan Organisasi.
2. Membela dan menjaga nama baik organisasi.
3. Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan cara saling mengingatkan pada sesama jama’ah untuk
menunaikan ajaran agama islam secara Kaffah.
4. Menghadiri dan mengikuti kegiatan ibadah, taklimah, dakwah, musyawarah, rapat, pertemuan,
serta kegiatan-kegiatan yang diprogram DKM sesuai dengan AD/ART.

BAB III

PEMBENTUKAN PENGURUS

Pasal 4

SYARAT UMUM SUSUNAN KEPENGURUSAN BKM

1. Ketua Umum, dipilih dan ditetapkan berdasarkan Musyawarah Umum, yang dilaksanakan setiap
5(lima) tahun sekali.
2. Masa kerja Ketua Umum dapat diperpendek atau diperpanjang sesuai dengan keputusan
Musawarah Umum/ Musawarah Umum Luar Biasa
3. Syarat umum menjadi Ketua DKM harus diutamakan berasal dari Jama’ah, yang tinggal dan
memenuhi persyaratan administratip sebagai warga Lingkungan Lingkungan Ds.Pematang Bango
Kel.Curup Jare Kec.Pagar Alam Utara Kota Pagar Alam dan sekitarnya.
4. Ketua umum terpilih bersama Tim Formateur berhak melengkapi personalia DKM (melengkapi
struktur organisasi) yang terdiri atas Wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara, Bidang-
Bidang dan Anggota anggotanya sesuai dengan kebutuhan organisasi, lebih lanjut akan diatur pada
Tata Tertib Musyawarah Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa.
5. Dalam melengkapi/menentukan personalia DKM, Ketua terpilih hendaknya memperhatikan saran
dan pertimbangan dari Pelindung ( Lurah ), Dewan Pembina dan unsur Tokoh-tokoh masyarakat
dalam memilih pengurus yang bisa bekerjasama dengan ketua umum.
6. Susunan organisasi DKM IMAM AHMAD terdiri dari :
 Pelindung
 Pembina
 Ketua Umum
 Wakil Ketua Umum
 Sekretaris
 Bendahara
 Wakil Bendahara
 Bidang Peribadatan
 Bidang Humas
 Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan Masjid
 Bidang Pengerahan Zakat, Shodaqoh dan Wakaf ( Ziswaf)
 Bidang Sarana dan Prasarana
 Bidang Kemuslimahan
Pasal 5

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

1. Susunan struktur organisasi yang terdiri atas Bidang – bidang sebagaimana tersebut pada pasal (4)
ayat (6) diatas dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan organisasi.

2. Wewenang dan tanggungjawab:

a. Pelindung, adalah Lurah Curup Jare berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan
dukungan kepada DKM untuk melaksanakan programnya, memelihara hubungan dan menjaga
keharmonisan antara pemerintah, warga masyarakat dan lembaga lainnya. Bersama-sama
dengan Pembina dapat mengusulkan diadakan Musawarah Umum Luar Biasa apabila dianggap
perlu.
b. Dewan Pembina, adalah Para Ustadz dan pendiri sert perintis adanya pembangunan Masjid
Imam Ahmad Kota Pagar Alam.
c. Ketua Umum, beserta perangkat organisasi dibawahnya wajib melaksanakan Garis-garis besar
program kerja DKM yang telah disetujui Musawarah Umum / Musawarah Umum Luar Biasa.
Dalam melaksanakan tugasnya pengurus DKM wajib mengacu kepada Aggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga .
Selama masa jabatannya, Ketua Umum berhak Mengangkat / memberhentikan para
pembantunya.
Ketua umum, berhak menerjemahkan Garis-garis besar rencana kerja kedalam bentuk Program
kerja rutin dan program kerja pembangunan yang tidak bertentangan dengan Garis-garis besar
rencana kerja yang ditetapkan Musawarah Umum / Musawarah Umum Luar Biasa.
d. Wakil Ketua Umum, bertanggung jawab kepada Ketua Umum, atas pendelegasian Ketua
Umum dapat menggantikan peran Ketua Umum apabila diperlukan
e. Sekretaris, bertanggungjawab kepada Ketua Umum, membantu Ketua Umum dibidang
administrasi
f. Bendahara, ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum, membantu Ketua Umum di
bidang administrasi keuangan dan perbendaharaan.
g. Bidang - bidang dan anggota-anggotanya, bekerja membantu ketua umum dalam melaksanakan
agenda program kerja rutin atau program kerja pembangunan sesuai bidang masing-masing.

BAB IV

MUSYAWARAH DAN PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 6

MUSYAWARAH

1. Jenis musyawarah diatur sebagai berikut :


a) Musyawarah Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa
b) Musyawarah Kerja
c) Rapat-rapat Rutin / Insidental

2. Tata Tertib Musyawarah Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa akan diatur lebih lanjut dalam
Tata Tertib Musyawarah Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa.
Pasal 7

MUSYAWARAH UMUM

1. Musyawarah Umum Jama’ah atau MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa merupakan pemegang
kedaulatan dan kekuasaan tertinggi organisasi.
2. MUSYAWARAH UMUM diadakan setiap 5 (lima) tahun dihadiri oleh :
a. Seluruh pengurus DKM
b. Lurah dan Ketua RT.01 RW.01 Ds.Pematang Bango
c. Anggota Jama’ah yang diundang dengan kriteria keaktifan dalam memakmurkan masjid.
4. Dalam keadaan luar biasa, atas permintaan Pelindung ( Lurah ) dan Dewan Pembina
MUSYAWARAH UMUM dapat dipercepat sebelum masa jabatan selesai dengan
menyelenggarakan MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa. Musawarah Umum Luar Biasa dapat
dilaksanakan bilamana;
a. Organisasi dalam kedaan darurat atau keadaan yang membahayakan persatuan, kesatuan dan
Ukhuwah Islamiyah dan atau keadaan lainnya yang membahayakan kelangsungan hidup
organisasi.
b. Berada pada suatu kondisi dimana anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sudah tidak
relevan lagi untuk diterapkan sehingga diperlukan dan mendesak diadakan perubahan
Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga.
5. MUSYAWARAH UMUM / MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa dipimpin oleh seorang ketua,
dilengkapi satu orang wakil ketua dan satu orang sekretaris, yang semuanya ditunjuk dari peserta
MUSYAWARAH UMUM dan bersifat sementara ( Ad Hoc ).
6. Kewenangan MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa, sama kedudukan dengan Musyawarah Umum
Jama’ah
7. Penundaan Musyawarah Umum :
a. Musyawarah Umum dapat ditunda paling lama 1 (satu) tahun atas permintaan Musyawarah
kerja DKM.
b. Apabila setelah ditunda selama 1 (satu) tahun ternyata tidak dapat dilaksanakan Musyawarah
Umum maka atas keputusan pelindung dan pembina dibentuk karateker dengan tugas
melaksanakan Musyawarah Umum.
8. Musyawarah Umum Jama’ah berwenang :
a. Menetapkan atau mengubah Anggaran Dasar /Anggaran Rumah Tangga
b. Menilai laporan pertanggungjawaban DKM.
c. Menetapkan Garis-garis Besar Rencana Kerja Organisasi.
d. Memilih Ketua Umum DKM
e. Menetapkan hal-hal selain tersebut pasal 7 apabila dipandang perlu.

Pasal 8

MUSYAWARAH KERJA

1. Musyawarah Kerja DKM adalah forum koordinasi, evaluasi, konsultasi dan informasi dalam
rangka mengembangkan keterpaduaan pelaksanaan program organisasi.
2. Musyawarah Kerja DKM diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun.
3. Musyawarah Kerja DKM dihadiri oleh :
a. Seluruh Pengurus.
b. Lurah dan RT / RW DS.PEMATANG BANGO
4. Musyawarah Kerja DKM dipimpin oleh Ketua DKM dan dapat didelegasikan
Pasal 9

RAPAT RUTIN DAN INSIDENTAL

1. Guna memelihara keutuhan, kebersamaan dan keterpaduan maka sekurang-kurangnya setiap 6


(enam) bulan sekali dilaksanakan Rapat Rutin.

2. Rapat Rutin / Insidental dihadiri oleh seluruh pengurus DKM.

3. Setiap Majelis menyiapkan materi sesuai dengan bidang dan fungsinya, sebelum pelaksanaan rapa
rutin / insidental dimulai.

4. Rapat Rutin dipimpin oleh Ketua DKM atau yang mewakili.

BAB V

HAK SUARA DAN SAHNYA MUSYAWARAH / RAPAT

Pasal 10

HAK SUARA

1. Yang mempunyai Hak Suara dalam Musyawarah Umum adalah:


a. Seluruh Pengurus ( Anggota Struktural )
b. Lurah dan RT / RW DS.PEMATANG BANGO
c. Jama’ah Masjid ( Anggota Biasa ), yang diundang dengan kriteria keaktifannya dalam
memakmurkan masjid.
d. Perwakilan dari organisasi yang berafiliasi dengan masjid IMAM AHMAD seperti, Majlis
Ta’lim.

2. Yang mempunyai Hak Suara dalam Musyawarah Kerja DKM adalah:


a. Seluruh Pengurus ( Anggota Struktural )
b. Lurah dan RT / RW DS.PEMATANG BANGO
c. Perwakilan dari organisasi yang berafiliasi dengan masjid IMAM AHMAD seperti, Majlis
Ta’lim

3. Yang mempunyai Hak Suara dalam Rapat Rutin / Rapat Insidental adalah seluruh Pengurus DKM.

Pasal 11

SAHNYA MUSYAWARAH UMUM, MUSYAWARAH


KERJA DAN MUSYAWARAH RUTIN DKM

1. Musyawarah Umum, Musyawarah Kerja DKM dan Rapat-rapat Rutin / Insidental DKM
dinyatakan syah apabila dihadiri lebih ½ (setengah) dari jumlah peserta yang berhak
hadir/diundang.

2. Sidang-sidang Musyawarah Umum, Musyawarah Kerja DKM dan Rapat Rutin/ Insidental
dinyatakan memenuhi korum apabila dihadiri lebih ½ (setengah) dari jumlah peserta yang
hadir/diundang.
Pasal 12

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan-keputusan musyawarah sejauh mungkin diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat.

2. Apabila musyawarah dan mufakat sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini tidak
memungkinkan, maka sebagai jalan terakhir adalah pemungutan suara atas dasar suara terbanyak
( voting ).

Pasal 13

PEMILIHAN PENGURUS DKM

1. Ketua Umum DKM dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Umum Jama’ah.
2. Tata cara pemilihan ketua umum lebih lanjut diatur dalam tata tertib Musyawarah Umum /
Musayarah Umum Luar Biasa.
3. Wakil Ketua Umum, Sekretaris, Bendahara dan Ketua Bidang - bidang dan Anggota-anggotanya,
dipilih oleh Tim Formateur, lebih lanjut akan diatur dalam Tata Tertib Musayawarah Umum /
Musyawarah Umum Luar Biasa.
4. Tim Formateur terdiri dari Ketua umum terpilih, Pelindung ( Lurah,RW, RT ), Dewan Pembina
dan dan 1 orang perwakilan pengurus periode sebelumnya, lebih lanjut diatur dalam Tata Tertib
Musayawarah Umum / Musayawarah Umum Luar Biasa
5. Tim Formateur berjumlah paling sedikit 5 orang dan paling banyak 7 orang yang diatur lebih
lanjut dalam tata tertib musyawarah umum / musyawarah umum luar biasa.

Pasal 14

BERHENTI DARI KEPENGURUSAN

Anggota / Pengurus DKM berhenti karena :

1. Permintaan sendiri, dengan permintaan tertulis.


2. Meninggal dunia
3. Selain sebab yang disebut pada ayat (1) dan (2) pasal ini.

BAB VI

KEUANGAN DKM

Pasal 15

SUMBER KEUANGAN DAN PENYIMPANAN DANA

1. Sumber Keuangan DKM diperoleh dari:


a. Zakat, Infaq, Shadaqoh, Wakaf, Fidiyah (Ziswaf) dari Jama’ah dan diluar jama’ah
b. Sumber lainnya yang syah menurut Syariah dan tidak mengikat
2. Penyimpanan uang yang belum dimanfaatkan Untuk keamanan dana (fisik uang) atas dana DKM
yang belum dimanfaatkan, wajib diamankan dengan disimpan di Bank atas nama DKM - IMAM
AHMAD

Pasal 16

PENGGUNAAN KEUANGAN

1. Jenis Pengeluaran terdiri atas:


a. Pengeluaran operasional terdiri dari pengeluaran untuk listrik, air, nafkah penjaga masjid, dan
lainnya yang tergolong pengeluaran operasional.
b. Pengeluaran penyelenggaraaan kegiatan antara lain biaya transportasi imam/khatib dan
penceramah, biaya pengajian rutin/periodik, kegiatan hari besar Islam/penyelenggaraannya,
kegiatan bulan Ramadhan beserta kegiatan lain yang mendukungnya.
c. Pengeluaran santunan dan penyaluran dana kepada para mustahik seperti santunan anak yatim,
menyalurkan zakat baik dalam rangka program DKM maupun meneruskan amanah dari
muzaki.
d. Pengeluaran pembangunan dan pemeliharaan masjid.

2. Otorisasi penggunaan uang berada ditangan Ketua Umum, dan wajib mengacu kepada
program/peruntukan dalam anggaran yang telah disepakati, baik program umum atau program
khusus.
3. Penggunaan/penarikan uang yang tersimpan di bank harus ditanda tangani sekurang-kurangnya
oleh dua orang, yaitu Ketua Umum dan Bendahara.

Pasal 17

PELAPORAN

1. Mingguan
Melaporkan posisi dana kas yang disampaikan kepada jama’ah dengan cara ditempel di papan
pengumuman masjid yang isinya memberitahukan mengenai saldo kas minggu lalu, penerimaan
/pengeluaran dalam minggu ini dan saldo akhir minggu ini.

2. Bulanan
Membuat laporan posisi keuangan setiap akhir bulan.

3. Tahunan
Melaporkan penerimaan dan pengeluaran ditujukan kepada Pelindung, Pembina dan ditempel di
papan pengumuman masjid berisi mutasi keuangan selama satu tahun dengan penjelasan
a. Saldo uang awal periode baik tunai maupun yang ada di bank.
b. Penerimaan, yang disajikan dalam kelompok berdasarkan sumber penerimaan yaitu penerimaan
zakat, infak, sadaqah, wakaf, fidiyah dan lain-lain.
c. Pengeluaran berdasarkan kelompok penggunaan yaitu pengeluaran operasional, pengeluaran
kegiatan, pengeluaran santunan atau penyaluran berdasarkan amanah seperti zakat, santunan
yatim piatu, pengeluaran pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana ibadah dan
pengeluaran lainnya.
d. Saldo dana milik DKM dalam bentuk tunai maupun dana yang ada di bank pada akhir periode.

4. Akhir Masa Bhakti


Pelaporan akan disampaikan pada MUSYAWARAH UMUM/MUSYAWARAH UMUM Luar
Biasa, bentuk format laporan sama seperti pada ayat (3) pasal ini, namun dengan mutasi selama
periode masa jabatan kepengurusan BKM.
Pasal 18

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS

1. Pendapatan yang diperoleh dan Belanja yang dipergunakan harus diumumkan melalui Papan
informasi yang dipajang setiap saat di dalam dan di luar Masjid.

2. Buku Kas / Perbendaharaan serta seluruh dokumen/transaksi pendukungnya harus tercatat dan
tersimpan dengan baik oleh Pengurus.

3. Keuangan / Perbendaharaan harus dapat diaudit oleh pihak yang berkompeten kapan diperlukan.

Pasal 19

SANKSI-SANKSI

Apabila terjadi dugaan penyimpangan terhadap pengelolaan keuangan, yang secara sah dan
meyakinkan maka Ketua Umum dan Pengurus yang terlibat dapat dikenakan sanksi-sanksi antara lain:
1. Sanksi Sosial :
a) Diberi peringatan lisan oleh Anggota dan Peringatan Tertulis oleh Pelindung ( Lurah, RW, RT )
serta Dewan Pembina.

b) Apabila 3 x ( tiga kali ) telah diberi peringatan tertulis oleh Pelindung ( LurahLurah, RW, RT )
dan Dewan Pembina, namun pengurus tidak juga memberi laporan pertanggung jawabannya,
maka Pelindung bersama dengan Pembina dapat menggagas Musyawarah Luar Biasa, untuk
memberhentikan Ketua Umum dan Pengurus yang terlibat.

2. Sanksi Hukum :
a) Pelindung ( Lurah, RW, RT) bersama-sama dengan Dewan Pembina berhak memerintahkan
Auditor ( Akuntan ) untuk mengaudit serta menginvestigasi segala perbuatan penyalah gunaan
yang dilakukan Pengurus.

b) Apabila Tim Auditor ( Akuntan ) menemukan bukti-bukti secara sah dan meyakinkan atas
penyalah gunaan keuangan organisasi DKM, maka Ketua Umum dan Pengurus yang terlibat
harus diproses melalui jalur hukum dan dituntut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di
Negara Republik Indonesia.

BAB VII

GARIS-GARIS BESAR RENCANA KERJA ( GBRK )


DAN PROGRAM KERJA

Pasal 20

1. GBRK DKM meliputi bidang-bidang:


a. Pembinaan dan peningkatan ibadah.
b. Pembangunan/pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana Masjid
c. Peningkatan upaya pengerahan Ziswaf ( Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf ).
d. Bidang lainnya yang diputuskan dalam Musyawarah Umum Jama’ah.
2. Program kerja DKM pada ayat (1) diatas harus mengacu pada GBRK yang diputuskan
MUSYAWARAH UMUM/MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa.
3. Program kerja BKM adalah merupakan penjabaran dari GBRK hasil MUSYAWARAH
UMUM/MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa.

BAB VIII

IDENTITAS DAN LAMBANG

Pasal 21

IDENTITAS ( ALAMAT )

DKM IMAM AHMAD berkedudukan dan beralamat di Ds.Pematang Bango Kel.Curup Jare Kec.Pagar
Alam Utara Kota Pagar Alam.

Pasal 22

LAMBANG

Lambang “ DEWAN KEMAKMURAN MASJID IMAM AHMAD “ akan diatur tersenriri dalam
Keputusan Pengurus DKM

BAB VIII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 23

1. Bagi Badan Otonomi DKM IMAM AHMAD yang memerlukan pengaturan organisasi tersendiri
sebagai kelengkapan untuk kelancaran roda organisasi dapat menyusun peraturan organisasi
sepanjang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan DKM IMAM AHMAD.

2. Badan Otonomi yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :
a. Majlis Ta’lim dalam lingkungan masjid
b. Badan otonomi lainnya yang dibentuk oleh DKM IMAM AHMAD melalui Musyawarah
Umum Jama’ah atau melalui Musyawarah Kerja

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan saling melengkapi
dengan Anggaran Dasar.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam peraturan-peraturan
organisasi.

3. Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dirubah dalam Musyawarah


Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa.
Pasal 25

Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Pagar Alam


Pada Tanggal : 19 Oktober 2018

DEWAN KEMAKMURAN MASJID IMAM AHMAD


Selaku :
Pemegang Mandat Penyusunan /Penetapan AD-ART DKM IMAM AHMAD

KETUA, WAKIL KETUA, SEKRETARIS,

DRS. UJANG EFENDY, M.PD AHMAD ZAZILI, S.PD ADE KURNIAWAN, S.H

Anda mungkin juga menyukai