Oleh :
NUR AZIZAH
131232160026190178
Pembimbing :
i
Bekasi
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Nur Azizah
Disetujui Oleh :
Syaifurrahman, M. Pd. I
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Apa Itu Sabar................................................................................................3
B. Keutamaan Sabar..........................................................................................4
C. Hal-hal yang membutuhkan kesabaran, dan betapa seorang hamba
membutuhkan kesabaran......................................................................................7
D. Apa Itu Rasa Syukur...................................................................................13
BAB III..................................................................................................................21
PENUTUP..............................................................................................................21
A. Kesimpulan.................................................................................................21
B. Saran............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................22
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah semesta alam yang selalu mencurahkan kelimpahan rahmat
dan karunia-Nya serta pertolongan kepada para hambanya yang merupakan sebaik-baik
pertolongan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Hidup
Bahagia dengan Sabar dan Syukur".
Seiring dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, saya selaku penulis tak
lupa menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua Penulis, Ayahanda Hindarman dan Ibunda Ika Sastriani, yang
selalu sabar mendidik dan selalu mendoakan kesuksesan dan keberhasilan untuk Penulis.
2. Mudir Pesantren Islam Hidayatunnajah Ustadz Sholahuddin Nasution, Lc.,
Penasehat Pendidikan Ustadz Fatullah, M.Pd., Direktur TMI An-najah Ustadz Mahdi
Zulkifli, Lc., kepada sekolah MA An-najah Ustadz Syaifurrahman, M.Pd.I., yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menulis karya tulis ini.
3. Ustadzah Desi Kusumawardani, S.E., selaku pembimbing karya tulis, yang telah
sabar memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini dengan baik dan benar.
4. Para ustadz dan ustadzah yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat tanpa
pamrih kepada penulis.
5. Teman-teman penulis yang selalu mewarnai hari-hari penulis dengan cerita dan
canda tawa serta atas saran dan kritik yang bermanfaat untuk penulis.
6. Serta seluruh pihak yang tidak bisa disebut satu persatu yang telah memberi
dukungan dan motivasi kepada penulis.
Meskipun masih banyak terdapat kesalahan dalam merangkai kata-kata dan penulisan.
Penulis berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat untuk penulis dan pembaca.
iv
Nur Azizah
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(٩٦) B َنB وBُ لB َمB ْعBَ يBاB وBُنB اB َكB اB َمB ِنB َسBحBْ Bَ أBِ بB ْمBُ هBرBَ BجBْ Bَ أBاB وB ُرBَ بBص
َ BنBَ B يB ِذBَّلB اB َّنBَ يB ِزBجBْ Bَ نBَ لB… َو
Tapi tidak semudah itu, banyak di antara manusia di dunia ini yang tidak
mengetahui apa itu hakikat sabar dan syukur dalam menjalani masalah-masalah
yang sedang mereka hadapi. Dua sifat inilah yang seharusnya ada pada diri setiap
muslim tapi nyatanya paling berat dilakukan. Padahal Rasulullah ﷺ
sendiri menyebutkan bahwa "Iman terdiri dari dua bagian: Sebagian berupa sabar
dan sebagian lagi dari rasa syukur", Ali bin Abi Tholib menyatakan "Kedudukan
sabar terhadap iman itu laksana kedudukan kepala terhadap tubuh. Tidak ada
tubuh bagi seseorang yang tidak berkepala dan tidak ada iman bagi seseorang
yang tidak memiliki kesabaran". Dan memang setinggi dan sepenting itu posisi
sabar dalam agama Islam. Rasa syukur yang juga sangat bermakna dan indah saat
seseorang benar-benar merasakan nikmat Iman dari sabar dan syukur. Sabar itu
sendiri mengandung dua makna, yaitu menahan diri dari berbuat maksiat atau
yang akan mendatangkan mudharat di kemudian hari, maupun tabah dalam
menghadapi musibah. Sedangkan rasa syukur sendiri diperlukan terhadap hal-hal
yang bermanfaat di kedua kehidupan itu, dalam pandangan syukur adalah separuh
iman. Ibnu Mas'ud mengatakan iman itu dibagi dua: sabar dan syukur.
1
Pada makalah ini saya akan membahas secara singkat dua persoalan penting
yang sengaja saya angkat menjadi materi karya tulis ilmiah ini. Saya banyak
berharap kepada para pembaca melalui buku ini semoga dengan bersama kita bisa
menjadi pribadi yang sabar dan mudah bersyukur hingga memenuhi janji Allah
kelak. Aamiin.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Yang dimaksud dengan yakin adalah berbagai pengetahuan pasti yang
dihasilkan lewat petunjuk Allah terhadap hambanya pokok-pokok agama. Dan yang
dimaksud dengan sabar adalah amal perbuatan yang timbul karena tuntutan
keyakinan. Ini karena keyakinan memberi pengertian kepadanya bahwa perbuatan
maksiat itu menimbulkan mudharat, dan ketaatan itu mendatangkan manfaat. Tidak
mungkin bisa meninggalkan perbuatan maksiat dan rajin melakukan ketaatan tanpa
ada kesabaran.
Kedua, iman diartikan secara mutlak sebagai hal-ihwal yang membuahkan
amal-amal perbuatan, bukan membuahkan pengetahuan. Pada saat itu, segala
sesuatu yang dihadapi oleh seseorang terbagi menjadi dua. Ada yang mendatangkan
manfaat baginya di dunia dan akhirat, dan yang menimbulkan mudharat kepadanya
dunia dan akhirat.
Berdasarkan hal inilah Ibnu Mas'ud mengatakan, "Iman itu terdiri dari dua
bagian, sebagian adalah sabar dan sebagian yang lain adalah syukur". Kedudukan
sabar yang tinggi juga pentingnya sabar dalam agama Allah sekaligus dalam
kehidupan seseorang mukmin, terasa berat dalam jiwa, dan namanya sesuai dengan
rasanya oleh karena itulah perlu diwasiatkan. Juga diingatkan bagi orang-orang
yang beriman, sehingga ia mampu membangkitkan hati yang telah mati karena
itulah sabar banyak diungkapkan secara beriringan dengan keduanya yaitu nilai
islam dan akhlak yang mulia.
B. Keutamaan Sabar
4
2. Allah ta'ala menjamin pertolongan bagi orang-orang yang bersabar. Allah
ta'ala berfirman:
ٍ َصبِر ُۡوا َوتَتَّقُ ۡوا َويَ ۡاتُ ۡو ُكمۡ ِّم ۡن فَ ۡو ِر ِهمۡ ٰه َذا يُمۡ ِد ۡد ُكمۡ َربُّ ُكمۡ بِ َخمۡ َس ِة ٰااَل
ف ِّمنَ َو َما ۡ بَ ٰلٓى ۙ اِ ۡن ت
َ َك ِة ُم َس ِّو ِم ۡينBِ) ۡال َم ٰلٓ ِٕٕٮ١٢٥( َّن قُلُ ۡوبُ ُكمۡ بِ ٖه َو َماBَِج َعلَهُ هّٰللا ُ اِاَّل ب ُۡش ٰرى لَـ ُكمۡ َولِت َۡط َم ِٕٕٮ
(١٢٦) ص ُر اِاَّل ِم ۡن ِع ۡن ِد هّٰللا ِ ۡل َع ِز ۡي ِز ۡال َح ِك ۡي ۙ ِم
ۡ َّالن
"Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang
menyerahkan kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu
dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Dan Allah tidak menjadikan
pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi
(kemenangan) mu dan agar tentram hatimu karenanya dan kemenanganmu itu
hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Q.S. Ali Imran:
125-126).
3. Rahmat Allah akan selalu bersama orang-orang yang sabar. Allah juga akan
menjamin petunjuk untuknya dan juga memberikan kabar gembira dengan
derajat tinggi di akhirat kelak, dan pertolongan senantiasa bersama kesabaran,
kesabaran memanglah suatu hal yang tidak mudah. Tapi yang terbaik di
antara manusia adalah orang yang sabar atas semua takdir yang Allah berikan
kepadanya, dengan balasan lebih dari apa yang ia lakukan. Sungguh
menakjubkan jika seseorang mukmin ketika mendapat kebahagiaan, maka dia
bersyukur dan jika dia mendapatkan keburukan maka dia bersabar.
4. Orang yang bersabar berhak masuk ke dalam surga dan itulah titik akhir
kesuksesan yang gemilang dari Allah dalam Firman-Nya:
ٓ
(٧٥) ُوا َويُلَقَّوْ نَ فِيهَا تَ ِحيَّةً َو َس ٰلَ ًما
۟ صبَر َ ِأُ ۟و ٰلَئ
َ ك يُجْ َزوْ نَ ْٱل ُغرْ فَةَ بِ َما
"Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam
surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan
dan ucapan selamat di dalamnya" (Q.S. Al-Furqan: 75)
ٓ
ٍ َكةُ يَ ۡد ُخلُ ۡونَ َعلَ ۡي ِهمۡ ِّم ۡن ُك ِّل بَاBِ) َو ۡال َم ٰل ِٕٕٮ٢٣( ؕار
(٢٤)ب ۡ َ َس ٰل ٌم َعلَ ۡي ُكمۡ بِ َما
ِ صبَ ۡرتُمۡ فَنِ ۡع َم ُعقبَى ال َّد
5
“Sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu
(sambil mengucapkan), salamun' alaikum bima shabartum (keselamatan atas
kalian karena kesabaran kalian) maka alangkah baiknya tempat kesudahan
itu” (QS. Ar-Ra'du: 23-24)
Setiap ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah ta'ala itu pahalanya sudah
ditentukan dan dihitung, kecuali sabar karena puasa termasuk bagian dari sabar
maka Allah berfirman "Puasa itu untuk-ku dan akulah yang akan membalasnya".
Allah menisbatkan puasa kepada diri-Nya di antara ibadah-ibadah lainnya dan
Allah berjanji kepada orang-orang yang bersabar bahwa dia akan bersama mereka.
Firman-Nya:
Sungguh itu adalah perkataan Allah dan itu adalah hal yang benar dan pasti
balasan untuk orang-orang sabar.
Ali Bin Abi Thalib mengatakan, ”Iman ditegakkan atas empat pilar yaitu
keyakinan, kesabaran, dan keadilan". Ali juga berkata "Kedudukan sabar terhadap
iman itu laksana kedudukan kepala terhadap tubuh. Tidak ada tubuh bagi seseorang
yang tidak berkepala dan tidak ada Iman bagi orang yang tidak memiliki
kesabaran".
6
Umar juga mengatakan, "Betapa baiknya dua pikulan yang sama beratnya,
dan betapa baiknya tambahan bagi orang-orang yang bersabar". Yang dimaksud
dengan dua pikulan yang sama adalah ampunan dan rahmat, dan yang dimaksud
dengan tambahan adalah petunjuk, dan tambahan itu adalah apa yang dibawa di
atas dua pikulan yang sama beratnya dan di atasnya.
Abu Darda mengatakan, "Puncak iman adalah sabar terhadap hukum Allah
dan ridha terhadap ketentuan-Nya".
Itulah penjelasan tentang sabar dari segi dalil Naql (ayat, hadits, dan atsar).
Sementara dari pandangan akal, sabar itu adalah hal yang sering dikatakan namun
melakukannya adalah hal yang sangat besar. Bersabar dengan segala musibah,
ketetapan, menahan dalam maksiat, dan berusaha taat dengan segala perintah Allah
dan menghindari segala hal yang dimurkai-Nya dan setelah ini kita akan membahas
apa saja hal yang membutuhkan kesabaran dan betapa seorang hamba
membutuhkan kesabaran.
Untuk yang pertama, yaitu yang sesuai dengan keinginan nafsu, yakni berupa
kesehatan, keselamatan, harta benda, kedudukan, banyak keluarga, banyaknya
pengikut, banyaknya pendukung dan kenikmatan-kenikmatan duniawi lainnya.
Seseorang sangat membutuhkan kesabaran dalam menghadapi hal-hal tersebut.
Karena itu berada pada seseorang dan dia tidak bisa menahan diri dan lepas kontrol
karena sifat asli dari manusia adalah sangat cenderung dan serakah. Pada hal itu
maka dia akan terseret pada sikap sombong dan tindakan berlebihan.
7
Seseorang benar-benar akan bertindak dan melakukan hal melampaui batas
manakala melihat dirinya merasa serba cukup. Ada seorang arifin mengatakan,
"Setiap orang mukmin mungkin bisa bersabar menghadapi cobaan, tetapi hanya
mukmin sejati yang bisa bersabar menghadapi kondisi sehat wal'afiat".
Sahal mengatakan, "Sabar menghadapi keadaan sehat walafiat itu lebih berat
daripada sabar menghadapi cobaan".
ٓ
َ ِك فَأ ُ ۟و ٰلَئ
ك َ ِوا اَل تُ ْل ِه ُك ْم أَ ْم ٰ َولُ ُك ْم َوٓاَل أَوْ ٰلَ ُد ُك ْم عَن ِذ ْك ِر ٱهَّلل ِ ۚ َو َمن يَ ْف َعلْ ٰ َذل
۟ ُٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن
َ
Dan Rasulullah SAW bersabda "Anak itu dapat membuat (seseorang menjadi)
kikir, menjadi pengecut, dan menjadi sedih”. (H.R. Abu Ya'lu)
8
sepuasnya dan bermain-main seenaknya. Harus tetap memperhatikan hak-hak Allah
terhadap hartanya dengan cara membelanjakan dalam kebenaran dan kebaikan.
Demikian pula dengan semua yang telah Allah karuniakan sabar seperti ini
berkaitan dengan syukur. Sabar tidak bisa dilakukan dengan sempurna tanpa
bersyukur.
Sabar di waktu suka lebih berat, karena hal ini dibarengi dengan kemampuan
dan kemudahan, berbeda keadaan jika tidak ada kemampuan. Contoh saat orang
lapar dalam keadaan tidak ada makanan itu lebih bisa bersabar daripada orang lapar
yang sedang dihadapkan dengan berbagai makanan lezat dan ia leluasa
menyantapnya. Oleh karena itu ujian dalam keadaan suka atau gembira itu lebih
besar.
Kedua, hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan nafsu dan fitrah ini bisa
saja berkait dengan pilihan sadar seseorang, seperti dalam masalah yang
menyangkut ketaatan dan kemaksiatan tetapi bisa pula tidak berkait dengan pilihan,
misalnya dalam soal musibah dan cobaan atau mungkin tidak berkaitan dengan
pilihan sadarnya namun kita dapat menghindarinya, misalnya melepaskan sakit hati
pada orang lain yang menyakitinya dengan cara membalas dendam. Soal ini terbagi
dalam tiga bagian:
Rasulullah bersabda:
9
ت وإِنَّما لِ ُكلِّ امري ٍء ما ن ََوى
ِ إنَّ َما األع َمال بالنِّيَّا
َ نِ ْع َم أَجْ ُر ْال َعا ِملِين, َصبَرُوا َو َعلَ ٰى َربِّ ِه ْم يَت ََو َّكلُون
َ َالَّ ِذين
"Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang beramal (yaitu), yang bersabar
dan bertakwalah kepada Allah Tuhannya” (Al -Ankabut: 58-59).
ُول َواَل تُ ْب ِطلُ ٓو ۟ا أَ ْع ٰ َملَ ُك ْم ۟ ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامنُ ٓو ۟ا أَ ِطيع
۟ ُوا ٱهَّلل َ َوأَ ِطيع
َ ُوا ٱل َّرس َ
"Wahai orang-orang yang beriman, Sangatlah kamu merusak (pahala) amal-
amalmu, dan janganlah kalian merusak segala amalmu " (Muhammad-33).
ِ B ْغBَ بB ْلB اB َوB ِرB َكB ْنB ُمB ْلB اB َوB ِءB اB َشBحBْ Bَ فB ْلB اBع ِن
Bي Bٰ Bَ هB ْنBَ يBۚ َو
Bَ ىB
10
Rasulullah bersabda "Orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah
(meninggalkan) kejahatan. Dan orang yang berjihad (berjuang) adalah orang
yang berjuang melawan hawa nafsunya". (HR Ibnu Majah dan Nasa'i).
Allah berfirman,
"Dan kami sungguh-sungguh akan tetap bersabar terhadap gangguan yang kamu
lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal
itu berbenah diri”. (Ibrahim-12)
11
Maksudnya adalah hendaklah kalian bersabar dari melakukan pembalasan
yang setimpal, bersabar atas ujian-ujian yang Allah berikan karena Allah lah yang
akan membalas perbuatan zalim karena itulah Allah memuji orang-orang yang
memaafkan hak-hak mereka dalam masalah Aishash dan lainnya.
FirmanNya
"Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama
dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Namun jika kamu bersabar
sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar” (An-nahl-
126).
Bagian ketiga, sesuatu yang sejak awal sampai akhir terjadi diluar
kemampuan seseorang seperti musibah-musibah kematian orang-orang yang mulia
dan orang-orang yang dicintai, hilangnya harta benda, tertanggung kesehatan,
kebutaan, rusaknya anggota badan dan berbagai bencana lainnya. Sabar atas semua
itu termasuk tingkatan sabar yang cukup tinggi karena itu adalah sebagai ketetapan
yang Allah berikan yang biasa kita sebut takdir.
Ada yang berkata, sabar yang indah adalah kesabaran seseorang yang
ditimpa musibah, tapi ia tidak merasa dirinya seperti tidak ditimpa musibah.
Bersedih hati dan menangis tidaklah mengeluarkan seseorang dari batal orang-
orang yang bersabar karena hal itu lazim dialami oleh orang yang sedang
12
menunggui seseorang yang hendak meninggal dunia, dan juga karena menangis
adalah ungkapan rasa sedih atas si mayat. Itu sifat manusiawi yang tidak mungkin
hilang dari seorang manusia sampai mati.
Tidak seorangpun terlepas dari rasa nyeri dalam jiwa, penyakit badan,
hilangnya kekasih dan lenyapnya harta, orang baik maupun orang jahat tidak akan
terlepas darinya, demikian pula mukmin kafir. Bedanya orang yang beriman
senantiasa menghadapi musibah dengan keridhaan dan ketenangan yang memenuhi
hatinya, lantas membawanya kepada Allah, yang mengatur hati juga pandangan,
karena dia tahu bahwa apa yang menimpanya tidak akan meleset, dan yang Allah
jauhkan tidak akan menimpanya.
ِ Bُ فB ْنBَ أْلB اBوBَ B ِلB اB َوB ْمBَ أْلB اBنBَ B ِمBص
( Bس ِ B وB ُجB ْلB اBوBَ Bف
ٍ B ْقBَ نBوBَ Bع Bِ BوBْ BخBَ B ْلB اBنBَ B ِمB ٍءBي
Bْ B َشBِ بB ْمB ُكBَّ نBوBَ Bُ لB ْبBَ نBَ لBوBَ
َّ BلB اB ِرB ِّشBَ بB َوBۗ Bت
B َنB يB ِرBِبB اBص ِ B اB َرB َمBَّثBلB اBوBَ )١٥٥
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan, harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah :155).
Kita diperintahkan oleh Allah untuk bersyukur. Apa itu rasa syukur?
Bagaimana cara bersyukur? Kita diperintahkan oleh Allah untuk bersyukur
sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut:
Allah berfirman,
)١٢( َولَقَ ْد َءاتَ ْينَا لُ ْق ٰ َمنَ ْٱل ِح ْك َمةَ أَ ِن ٱ ْش ُكرْ هَّلِل ِ ۚ َو َمن يَ ْش ُكرْ فَإِنَّ َما يَ ْش ُك ُر لِنَ ْف ِس ِهۦ ۖ َو َمن َكفَ َر
فَإ ِ َّن ٱهَّلل َ َغنِ ٌّى َح ِمي ٌد
13
A. Pengertian syukur menurut bahasa dan istilah
Kata syukur diambil dari kata syakara, syukura, dan wa syukuran yang berarti
berterima kasih, syukran laka artinya berterima kasih bagimu, asy-syukru artinya
berterima kasih, asy-syakir artinya yang banyak berterima kasih. Menurut kamus
bahasa arab-indonesia kata syukur diambil dari kata syakara, yaskuru, yang artinya
mensyukuri-Nya memujinya.
Ada tiga ayat yang dikemukakan tentang pengertian syukur ini, yaitu sebagai
berikut disertai penafsirannya masing-masing.
1. Surah Al-Furqan
“Dan dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi
orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur" (QS.
Al-Furqan: 62).
Ayat ini ditafsirkan oleh al-Maragi sebagai berikut bahwa Allah telah
menjadikan malam dan siang silih berganti, agar hal itu dijadikan pelajaran
bagi orang yang hendak mengambil pelajaran dari pergantian keduanya, dan
berpikir tentang ciptaan-Nya, serta mensyukuri nikmat tuhannya untuk
memperoleh buah dari keduanya. Sebab, jika dia hanya memusatkan kehidupan
akhirat maka dia akan kehilangan waktu untuk melakukan-Nya. Jadi arti
syukur menurut al-Maragi adalah mensyukuri nikmat Tuhan-Nya dan berpikir
tentang ciptaan-Nya dengan mengingat limpahan karunia-Nya.
14
Departemen Agama RI juga memaparkan demikian, bahwa syukur
adalah bersyukur atas segala nikmat Allah dengan jalan mengingat-Nya dan
memikirkan tentang ciptaan-Nya.
“Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari
gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang
(besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku).
Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit
sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih". (QS. Saba: 3).
Sementara itu Ibnu Katsir memberikan arti dari kata asy-syukur adalah
berterima kasih atas segala pemberian dari Tuhan yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang.
15
Penafsiran yang senada dikemukakan oleh jalal al-Din Muhammad Ibn
Ahmad al-Mahalliy dan Jalal al-Din Abd al-Rahman Ibn Abi Bakar al-Suyutiy
dengan menambahkan bahwa rasa syukurnya itu dilakukan dengan taat
menjalankan perintah-Nya.
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah tidak meminta dan mengharapkan dari
kalian balasan dan lain-lainnya yang mengurangi pahala, kemudian Allah
memperkuat dan menjelaskan lagi bahwa Dia tidak mengharapkan balasan dari
Hamba-Nya, dan tidak pula meminta agar kalian berterimakasih kepada-Nya.
Cara Bersyukur
16
Lagi pula, hakikat syukur bukanlah dalam mengucapkan kalimat tersebut,
kendati ucapan tersebut wajib dilakukan sebanyak-banyaknya.
Ketika kita menerima pemberian Allah kita memuji-Nya, tetapi ini sama
sekali belum mewakili kesyukuran kita. Pujian yang indah dan syahdu saja
belum cukup, dia baru dikatakan bersyukur bila diwujudkan dalam bentuk
amal saleh yang diridhai Allah.
Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang
bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah
mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling
dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita
rasakan.
17
illallah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca
Alhamdulillah, maka baginya 30 kebaikan.
Jika kita bersyukur, nikmat kita akan ditambah oleh Allah. Mungkin, kita
sudah hafal ayat Al Quran yang menjelaskan hal ini:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu" (Q.S. Ibrahim: 7).
Lalu mengapa ada orang yang merasa sudah bersyukur tetapi merasa tidak
mendapatkan nikmat tambahan? Karena janji Allah tidak mungkin salah, artinya
ada yang salah dengan diri kita. Ada tiga kemungkinan:
a. Keutamaan Syukur
18
Ketahuilah, sesungguhnya Allah Ta'ala mengaitkan syukur dengan zikir dalam
kitab-Nya. Dia berfirman,
"Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman." (An-
Nisaa:147)
Allah Azza wa Jalla berfirman yanuk menceritakan jawaban Iblis sesudah Allah
menangguhkan hukumannya sampai hari kiamat,
"(Iblis) menjawab, 'Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan
selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.'" (Al-A'raaf: 16)
Ada yang mengatakan, yang dimaksud dengan 'jalan' dalam ayat di atas adalah
'jalan syukur'. Karena derajat tinggi yang dimiliki oleh syukur, maka Iblis
menyerang manusia dari sisi ini. Ia berkata, “Engkau tidak mendapati kebanyakan
mereka sebagai orang-orang yang bersyukur." (Al-A'raaf: 17)
19
Allah swt. telah memutuskan untuk menambahkan nikmat beserta syukur, tanpa
membuat pengecualian. Dia berfirman,
Firman-Nya,
Firman-Nya pula,
ُ فَيَ ْك ِش
ف َما تَ ْد ُعونَ إِلَ ْي ِه
"Maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdoa kepada-Nya."
(Al-An'aam: 41)
Firman-Nya, "Dan Allah memberi rezeki kepada orang yang Dia kehendaki
tanpa perhitungan." (Al-Baqarah: 212)
Firman-Nya pula, “Dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirk) itu bagi
siapa yang Dia kehendaki.” (An-Nisaa': 48)
Allah swt. berfirman, "Dan Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki.”
(At-Taubah:15)
Syukur adalah salah satu akhlak ketuhanan (akhlaq ar-rububiyah), karena Allah
telah berfirman,“Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun." (At-Taghabun:
17)
Allah Ta'ala menjadikan rasa syukur sebagai kunci ucapan penghuni surga.
"Dan mereka berkata, 'Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya
kepada Kami.'" (Az-Zumar: 74)
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan bersyukur kita bisa menjadi lebih tenang karena kita bisa menghargai dan
menerima apa yang tuhan berikan kepada kita, dan dengan bersyukur kita tidak akan iri
dan dengki kepada orang yang lebih tinggi dari kita, dan kita pun bisa melihat bahwa
masih banyak orang-orang yang berada di bawah kita.
B. Saran
1. Hendaklah kita sebagai seorang muslim harus senantiasa bersikap sabar dan bersyukur
atas segala ketetapan/takdir yang telah Allah tetapkan
2. Hendaklah sebagai manusia menyadari bahwa sabar dan syukur merupakan perkara
yang sangat agung yang dengannya manusia menempuh jalan sukses dan kebahagiaan
3. Manusia yang paling mulia dari kalangan para nabi dan rasul mereka pun diberi cobaan
maka jadikanlah itu sebagai motivasi untuk sabar.
21
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Bin Utsman Al-Mazyad. Sabar Dan Syukur. 2016. Hal: 154
Al-Ghazali. Terapi Sabar dan Syukur. Khatulistiwa Press. 2013. Hal: 299
Ghazali, Imam. 2000. Menuju mukmin sejati. Bogor: Yayasan Islamic Center al-
Ghazaly
https://id.wikipedia.org/wiki/sabar
https://www.erfan.ir/Indonesia/81530.html
htpps://www.ideapres.com/2019/08/ketika-sabar-ada-batasnya.html
https://islami.co/sabar-separuh-dari-iman-bagaimana-maksudnya/
22